1. pengertian C.
PARAMETER RRA
A. RESERVOIR REKAH ALAM dikenal
dengan sistem porositas dan
permeabilitas ganda, yaitu sistem
matriks dan rekahan. Porositas
ganda menandakan produksi
pertama berasal dari rekahan yang
mempunyai permeabilitas besar
kemudian disusul dengan matriks
yang mempunyai permeabilitas
lebih kecil. Terjadinya penurunan
produksi secara drastis disebabkan
oleh minyak dari rekahan habis
terproduksi dan tidak segera
mendapat suplai dari matriks
sebagai pengganti fluida.
B. CARA TERBENTUKNYA
• Rekahan sebagaimana didefinisikan
oleh Stearns dan Friedman terjadi
akibat suatu kondisi stress. Tipe
rekahan demikian disebut
conjugate.
• Seperti dalam gambar 8 pola
rekahan terdiri dari left lateral shear
fracture dan right lateral shear
fracture sebagai hasil dari stress
utama terbesar bersamaan dengan
rekahan transversal.
• Pola rekahan dari conjugate shear
fracture membentuk sudut 60o.
Keuntungan dari pola ini adalah
cukup mengenal hanya satu
orientasi dari sistem rekahan untuk
membentuk pola secara
keseluruhan dari rekahan dan
distribusi stress.
• Sebaliknya orthogonal fracture
dengan membentuk sudut pada
perpotongannya sebesar 90o akan
menghasilkan lebih dari satu
keadaan stress sekalipun ia
merupakan rekahan akibat proses
geologi yang umum untuk kedua
kelompok atau rekahan.
Waldschmitt mengusulkan untuk
batuan karbonat yang mengan-
dung vug disebabkan oleh dissolution
atau fossiliferous terbagi
dalam beberapa katagori :
– Non vuggy – tanpa true vug
– Vuggy no filling – batuan yang tidak
mempunyai crystal (tdk terisi kristal)
lining dalam vug, dimana matriks
membentuk dinding dari vug
– Vuggy partly filled – Vug yang terlapisi
keseluruhan atau sebagian dengan
mineral yang sama atau berbeda dari
matriksnya.
– Vuggy, filled – Vug yang secara
keseluruhan diisi oleh mineral yang
sama atau berbeda dari matriksnya.
– Fossiliferous – batuan yang
mengandung fosil dengan sel-sel kecil
– kelompok ini dibagi lagi kedalam
porositas intercrystalline dari matriks
seperti good (baik), fair(sedang) dst.
Dimana sel
dari fosil-fosilnya tidak hancur dan
disusun dari butiran karbonat yang
lebih tipis daripada dalam matriksnya.
Sel dari B
fossilnya telah dirusak oleh
rekristalisasi dari karbonat asalnya.
kemampuan suatu fluida untuk mengalir (w) koefisien porositas antar aliran dan
Warren dan Root
melakukan penyelidikan analitik dari
aliran unsteady-state pada model ini,
begitu juga dengan kelakuan pressure
buildup. Mereka menemukan suatu
kondisi dimana plot pressure buildup
akan dihasilkan dua garis lurus yang
pararel. Garis vertikal yang
menghubungkan kedua garis tersebut
adalah kapasitas penyimpanan pada
rekahan. Warren dan Root
memperkenalkan dua parameter yang
dapat menggambarkan karateristik
kelakuan dari sistem porositas ganda
yaitu:
A Kapasitas Penyimpanan (Storativity
Ratio)
Storativity ratio adalah perbandingan
antara penyimpanan fluida di rekahan
dengan penyimpanan fluida total
(matriks dan rekahan).
kecil pulalah kontribusi rekahan
terhadap total storage dari sistem ini.
Dari harga storage capacity ratio (ω)
kita juga bisa mengidentifikasi distribusi
porositas di dalam reservoir rekah alami.
McNaughton dan Garb (1975)
menerangkan hubungan antara
distribusi porositas pada batuan rekah
alami dan akibatnya terhadap kapasitas
penyimpanan fluida. Hubungan tersebut
diperlihatkan pada Gambar 7. Dari
gambar tersebut kita melihat
berdasarkan kapasitas penyimpanan
fluida (storage capacity) dibagi menjadi
tiga tipe yaitu sebagai berikut:
Tipe A : Menunjukan storage capacity
pada matriks yang tinggi jika di
bandingkan dengan storage capacity
pada rekahan
Tipe B : Menunjukan storage capacity
pada matriks dan rekahan hampir sama
besarnya
Tipe C : Menunjukan seluruh storage
capacity terdapat pada rekahan
Aliran antar Porositas (Interporosity
Flow Coefficient)
Interporosity flow coefficient adalah
parameter yang menggambarkan koefisien kapasitas penyimpanan fluida
permeabilitas rekahan. Suatu reservoar
dari matriks ke rekahan. Hubungan ini
rekah alam dapat dipertimbangkan
diperlihatkan dari rumus di bawah ini: sebagai suatu sistem yang terdiri dari
Dimana harga α adalah block-shape matrik batuan dan rekahan. Matrik batuan
yang mengandung jumlah fluida yang lebih
parameter, harga ini tergantung dari
banyak mempunyai permeabilitas kecil,
geometri dan karakter dari bentuk sedangkan rekahan mempunyai volume
sistem matriks-rekahan. Model yang lebih kecil tetapi mempunyai kemampuan
untuk mengalirkan fluida melalui media
sering digunakan untuk berpori yang lebih besar.
Metodologi
Pressure transien
 Plot PD versus tD ditunjukkan oleh Perumusan beberapa sistem
gambar berikut dimana ada 3 segmen persamaan yang menyangkut perilaku dari
garis segmen 1 // segmen 3 dgn slope fluida reservoar diperlukan untuk
1.15 (1/2 x 2.303) memahami aliran fluida dalam media
 Sebagai ciri solusi untuk aliran radial fraktal. Persamaan aliran multifasa
pd plot PD versus log tD akibat respon dikembangkan dengan mengkombinasikan
awal yang cepat dari rekahan bentuk-bentuk persamaan Darcy dan
mengalirkan fluida secara radial ke persamaan konservasi massa yang
lubang bor. Dikenal sebagai Fractured melibatkan parameter fraktal. Parameter
flow controlled period . fraktal ini, digunakan untuk
merepresentasikan keheterogenan atau
 Setelah beberapa saat penurunan P
cukup utk mulai mengalirkan fluida kerumitan dari jaringan rekahan.
dari matriks shg pressure drop yg Parameter yang dimaksud adalah dimensi
fraktal (D) dan indeks konduktivitas (q).
terjadi dapat ditahan.
 Dgn mengecilnya pressure drop, Persamaan diferensial parsial dengan
mengecil pulalah PD sehingga melibatkan parameter fractal
kemiringan akan mulai berkurang dari Analisa dan hasil pembahsa
Untuk Penyelarasan kurva tipikal
1.15 sepanjang fluida mengalir dari
matriks mampu menahannya. Dikenal dilakukan dengan cara sebagai berikut :
sebagai periode transisi mempunyai 1. Membuat grafik hubungan tekanan
ttk belok yaitu saat matriks mulai tak berdimensi (pD) terhadap waktu
melemah memberikan fluidanya. tak berdimensi (tD)
 Pada suatu saat, tekanan pd matriks 2. Melakukan penyelarasan kurva
dan rekahan akan mencqpai dengan cara memilih kurva yang
sesuai
keseimbangan, dan sistem akan
kembali menunjukkan kemiringan Kesimpulan
1.15. Dikenal sebagai perioda “matrix- 1. Kurva tipikal baru untuk reservoar
fracture flow composite” rekah alam dengan matriks tidak
berpartisipasi, aliran radial, sumur
 Lamanya waktu respon tekanan mulai
berubah dari slope 1.15 merupakan tunggal dan aliran berasal dari fluida
fungsi (lambda), sedangkan multifasa (minyak, gas dan air) telah
dihasilkan dengan pendekatan
panjangnya waktu perioda transisi
merupakan fungsi (omega). Makin geometri fraktal.
kecil ,makin lama pula perioda awal 2. Berdasarkan kurva tipikal baru dapat
dgn slope 1.15, sedangkan makin kecil dilakukan karakterisasi pada resevoar
rekah alam dengan matriks tidak
harga makin panjang periode
transisinya. berpartisipasi.
Menurut Kazemi telah dibuktikan 3. Pada sumur JTB-162 lapangan
Vulkanik Jatibarang telah dihasilkan
bahwa:
dimana dP adalah jarak vertikal dua parameter reservoar (kf(r) h) sebesar
garis sejajar tsb dan m adalah slope. 452530,5 mD-ft, harga dimensi
Paper fraktal, D = 1,8 dan indek
konduktivitas (θ= 0). Sedangkan untuk
PENGGUNAAN KURVA TIPIKAL UNTUK
KARAKTERISASI RESERVOAR DENGAN sumur JTB -110 diperoleh harga
PENDEKATAN GEOMETRI FRAKTAL PADA (kf(r)h) sebesar 1395481 mD-ft, harga
RESERVOAR REKAH ALAM dimensi fraktal(D) sebesar 1,6 serta
Abstrak indek konduktivi-tas(θ) sebesar 0,5.
Reservoar rekah alam dengan matriks 4. Pada kenyataannya harga
tidak berpartisipasi seringkali ditemukan di konduktivitas yang rendah pada
sumur JTB-162 merefleksikan laju
lapangan. Masalah utama dari reservoir
rekah alam tersebut, sering orang produksi yang kecil dari sumur
beranggapan atau memodelkan seperti tersebut dikarenakan distribusi
halnya reservoar konvensional dengan rekahan yang rendah. Sebaliknya
rekahan sebagai ruang pori yang terisi harga konduktivitas yang tinggi dari
fluida. Aliran menuju sumur produksi sumur JTB-110 menghasilkan laju
selanjutnya dianggap sebagai aliran radial. produksi yang lebih besar.
Namun demikian yang terjadi sebenarnya
tidaklah sesederhana seperti yang
dibayangkan.
Latar belakang
Karakteristik reservoar rekah alam
biasanya dicirikan dengan besaran-
besaran yang berhubungan dengan