Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH OSEANOGRAFI

DISUSUN OLEH :

202063011 – ACHMAD YUSUF DIKROMO

DOSEN : Dr. Y. A. Noya, S.Pi, M.Si

MATKUL : OSEANOGRAFI UMUM

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
TAHUN 2020

Jalan Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti Poka – Ambon


kata Pengantar

Segala puji dan syukur tidak henti-hentinya kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat, nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan Praktikum Biologi ini

dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata sempurna.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam proses
pembuatan Makalah ini.terkhusus kepada:

1. Ibu Dr. Y. A. Noya, S.Pi, M.Si

2. Kepada segenap asisten laboratorium Biolgi yang tetap sabar untuk


melayanikelompok kami dalam berlangsungnya praktikum

3. Kepada para orangtua yang tak pernah putus mendoakan agar kuliah kami
berjalan dengan baik.

4. Dan seluruh teman-teman yang berkenan membantu hingga Makalah


Oseanografi ini dapat selesai.

Demikianlah Laporan Praktikum Biologi Dasar kami buat dengan sepenuh hati.
Tidak lupa kritik dan saran kami harapkan agar laporan ini dapat menjadi lebih
baik lagi.Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua. Dan mohon maaf jika
ada kesalahan di dalamnya.

Ambon, 4 Februari 2021


DAFTAR ISI

Kata pengantar.............................................................................................................................

Daftar isi.......................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................

Latar belakang………………………………………………………………………...

1.2. Tujuan....................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

2.1. Asal muasal atmosfer dan laut............................................................................................

2.2.. Pergerakan kerak bumi.......................................................................................................

2.3. Plat tektonik..........................................................................................................................

2.4. Batas-batas lempengan........................................................................................................

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................

3.1. Kesimpulan
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang.1.1

Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama dunia, yaitu Lempeng Samudra Pasifik yang bergerak ke
arah barat-barat laut dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun, Lempeng Samudra India-Benua
Australia (Indo-Australia) yang bergerak ke arah utara-timur laut dengan kecepatan sekitar 7 cmper
tahun, serta Lempeng Benua Eurasia yang relatif diam, namun resultan sistem kinematiknya
menunjukkan gerakan ke arah barat daya dengan kecepatan mencapai 13 cm per tahun. [Badan Geologi
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2009] Kepadatan material pada kerak samudera
(Lempeng Indo-Ausralia) lebih tinggi dibanding kepadatan material pada kerak benua (Lempeng Eurasia)
dan elemen-elemen zat pada kerak samudera (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen zat pada
kerak benua (felsik), saat lempeng tektonik ini saling bertumbukan, maka akan terjadi penujaman
dimana lempeng yang berat jenisnya lebih tinggi atau massanya lebih besar (Lempeng Indo-Australia),
akan menujam ke bawah lempeng yang lebih ringan (Lempeng Eurasia). Peristiwa yang terjadi di dalam
permukaan bumi (di dasar lautan) ini disebut subduksi. terjadinya subduksi pada pertemuan

lempeng yang saling bertumbukan.

1.2 Tujuan

 Dapat Mengetahui Asal muasal Atmosfer dan Laut

 Dapat menjelaskan Pergerakan kerak Bumi

 Dapat Menjelaskan apa itu Plat Tektonik/Lempengan Tektonik

 Dapat Mengetahui Batas Batas Lempengan


BAB II PEMBAHASAN

2.1. Asal Muasal Atmosfer Dan Laut

A. Pengertian Atmosfer

Atmosfer berasal dari dua kata Yunani yaitu atmos berarti uap dan sphaira berarti bulatan. Jadi atmosfer
adalah lapisan gas yang menyel ubungi sebuah planet termasuk bulat an bumi dari permukaan planet
sampai jauh ke ruang angkasa. Atmosfer bumi mempunyai ketebalan sekitar 1000 km yang dibagi menj
adi lapi san-lapisan berdasarkan profil temperatur,komposisi atmosfer, sifat radioelektrik dan lain-lain.
Karena sebaran panas tidak sama di dalam atmosfer, maka terjadi gejala-gejala cuaca yaitu dari angin
lemah sampai sangat kencang di dalam badai atau siklon, dari cuaca cerah, cuaca berawan sampai hujan
deras (shower) Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk memecahkan masal ah cuaca,
fenomena pembia san sinar matahari saat terbit hingga tenggelam, serta kerlap- kerlip bintang Kajian
tentang deskripsi dan pemahaman fenomena atmosfer disebut Sains Atmosfer yang secara tradisi dibagi
menjadi Meteorologi dan Klimatologi

 Komposisi Atmosfer

Atmosfer bertindak sebagai pelindung kehidupan bumi dari radiasi mat ahari yang kuat pada siang hari
dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfer menyebabkan hambatan
benda-benda yang bergerak melaluinya sehingga sebagi an meteor yang melalui atmosfer akan menjadi
hancur sebelum mencapai permukaan bumi. Atmosfer bersifat dapat dimampat kan (kompresibel)
sehingga lapi san atmosfer bawah lebih padat daripada lapisan di atasnya, akibatnya tekanan udara
berkurang sesuai dengan ketinggian

Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak berwarna. Empat gas yaitu
nitrogen, oksigen, argon, dan karbondioksida meliputi hampir seratus persen dari volume udara kering
Gas laih yang st abil adal ah neon, helium metana, kripton, hidrogen, xenon dan yang kurang st abil
termasuk ozon dan radon iu0a terdaoat di atmosfer dalam jumlah yang sangat kecil.

Selain udara kering. lapisan atmosfer mengandung air dalam ketiga fasanya dan aerosol atmosfer. Oleh
karena itu,udara kering yang murni di alam tidak pernah ditemui karena 2 alasan, yakni adanya uap air
di udara yang j umlahnya berubah ubah dan selalu ada inj eksi zat ke dalam udara, misalnya asap dan
partikel debu. Udara seperti ini disebut udara alam
Gas atmosfer yang penting dalam proses cuaca adalah uap air (H,0) karena dapat berubah fasa menj adi
fasa cair dan padat, karbondioksi da (CO,) karena bertindak sebagai gas rumah kaca dan ozon (0,) karena
dapat menyerap radias utraviolet mat ahari ber energi tinggi yang sangat berbahaya bagi tubuh
manusia.Oksigen (0,) sangat penting bagi kehidupan, yaitu untuk mengubah zat makanan menj adi
energi hidup. Oksigen dapat bergabung dengan unsur kimia lain yang dibutuhkan untuk pembakaran.

Karbondioksida (CO,) dihasilkan dari pembakaran bahan bakar, pernafasan manusia dan hewan,
kemudian dibutuhkan oleh tanaman. Karbon dioksida menyebabkan efek rumah kaca(greenhouse)
transparan terhadap radiasi gel ombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panj ang. Kenaikan
konsentrasi Co, di dalam atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu permukaan bumi dan menimbul
kan pemanasan global. Sejak revolusi industri,konsentrasi Co, terus naik yang antara lain disebabkan
kenaikan pemakaian bahan bakar karbon dan hidrokarbon.

Nitrogen (N,) terdapat di udara dal am jumlah yang paling banyak yaitu, meliputi 78 bagian. Nitrogen
tidak langsung bergabung dengan unsur lain, tetapi pada hakikatnya unsur ini penting karena bagian dari
senyawa organik.

Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe) dan krypton (Kr) disebut gas mulia, karena tidak mudah bergabung
dengan unsur lain.Meskipun gas ini kurang penting di atmosfer, namun neonbiasanya dipakai dalam
iklan dan argon dipakai unt uk bola lampu cahaya listrik.

Helium (He) dan hidrogen (H,) sangat jarang di udara kecuali pada paras yang tinggi. Gas ini adalah yang
paling ringan dan sering dipakai untuk mengisi balon meteorologi Ozon (0,) adalah gas yang paling aktif
dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat terutama pada ketinggian antara 20 dan 30 km
di atas permukaan laut (dpl).

Ozon dapat menyerap radias ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh
manusia Uap air (H,0) sangat penting dalam proses cuaca atau iklim karena dapat berubah fasa (wuj ud)
menjadi fase cair atau padat melalui kondensasi dan deposi s. Uap air terdapat di atmosfer sebagai hasil
penguapan dari laut, danau, kolam, Sungai dan transpirasi tanaman.Dari waktu tinggal di atmosfer,
maka unsur-unsur udara dapat diklasi fikasikan menj adi 3 golongan sebagai berikut.

1 . Gas permanen dengan waktu tinggal sangat lama, misalnya waktu tinggal He 2 juta tahun.

2. Gas semi permanen dengan waktu tinggal beberapa bulan sampai tahun misal: Co, = 0,35 tahun dan
CH4 3 tahun.

3. Gas variabel dengan waktu tinggal dari beberapa hari sampai minggu. Unsur-unsur ini adalah gas aktif
secara kimia. Siklusnya berkaitan dengan siklus air (cuaca).misalnya waktu tinggal uap air berorde 10
hari

Sampai pada ketinggian lebih dari 60 km proporsi gas relatif masih tetap, kecuali fasa gas air (uap air).
Sekitar 99% didominas oleh gas nitrogen dan oksi gen, dan yang paling banyak j umlahnya di atmosfer
adal ah nitrogen. Proporsi gas at mosfer berubah jika udara ditinjau bersama dengan komposisi uap
airnya.
Secara praktis atmosfer dapat berada pada tempat yang langka uap air (kebasahan) dapat mencapai 4%
Meskipun berat molekuler uap air lebih kecil daripada berat molekuler beberapa gas lain, namun uap air
ini berada dalam ketebalan beberapa kilometer atmosfer paling bawah. Hal ini dapat dimengerti bila
disadari bahwa sumber uap air atmosferik secara langsung adalah lautan yang mencakup 70% luas
permukaan bumi dan bahwa suhu udara di dalam troposfer sangat dingin sehingga air tak dapat
mempertahankan wujudnya dalam bentuk gas

Air dalam atmosfer dapat berada dalam ketiga wujud(fasa). Perubahan fasa cair (air) menj adi gas (uap
air) disebut penguapan (evaporasi) dan sebaliknya disebut pengembunan (kondensasi). Perubahan fasa
cair menjadi fasa padat (es) disebut pembekuan dan sebaliknya disebut pencairan.Perubahan fasaes
menjadi fasa uap disebut sumblimasi dan sebaliknya disebut deposisi

Atmosfer sel alu dikotori oleh debu. Debu ialah istilah yang dipakai untuk benda yang sangat kecil
sehingga sebagian tidak nampak kecuali dengan mikroskop. Di pegunungan jumlah debu hanya
beberapa ratus partikel tiap cm, tetapi di kota besar,daerah industri dan daerah kering jumlah debu
dapat mencapai 5 juta tiap cm'. Konsentrasi debu pada umumnya berkurang dengan bertambahnya
ketinggi an, meskipun debu meteorik dapat dijumpai pada lapisan atmosfer atas Partikel debu yang
bersifat higroskopis akan bertindak sebagai inti kondensasi. Debu higroskopis yang penting adalah
partikel garam, asap batu barat atau arang. Kabas (smog) singkatan dari kabut dan asap (smokeand fog)
adalah kabut tebal yang sering dijumpai di daerah industri yang lembap. Debu dapat menyerap,
memantul kan dan menghamburkan radiasi yang datang debu atmosferik dapat tersapu turun ke
permukaan bumi oleh curah hujan, tetapikemudian atmosfer dapat terisi partikel debu kembali.

Atmosfer juga mengandung jenis bahan yang bukan bagian dari komposi si gas Beberapa jenis dari
bahan ini adalah partikel garam partikel debu dan tetes air. Bila uap air yaitu bagian dari udara natural
(alam) berubah menj adi cair atau padat (partikel air dan es) maka partikel-partikel ini menjadi benda
asing dalam atmosfer, dan menyebabkan awan, kabut, hujan, salju, embun atau batu es (hailst one).
Perubahan wujud (fasa) uap air di udara sangat penting dalam menentukan kondisi

B.Asal Muasal Laut

Air laut adalah suatu larutan campuran dari mineral garam dan tempat pembusukan atau penghancuran
bahan baku biologis. Unsur-unsur tersebut menyebabkan kehadir an kehidupan yang melimpah di dalam
lautan. Sebagian besar garam laut (NaCI) berasal dari hasil proses erosi perlahan dan pelapukan batuan
beku dari lem- peng Bumi. Selain itu, garam laut juga berasal dari pelapuk an batuan pegunungan hasil
erosi oleh air hujan dan aliran sungainya yang membawa mineral-mineral ke dalam laut. Beberapa
garam laut terbentuk dari hasil pelapukan batuan sedimen di dasar lautan. Sumber lainnya berasal dari
material padat dan gas yang dilepaskan lempeng Bumi melalui gunung berapinya. Proses-proses ini telah
terjadi se-lama jutaan tahun sehingga lautan pada zaman dahulu tidak seasin lautan yang
sekarang.Kebanyakan garam dalam lautan datang dari daratan. Lebih dari ratusan juta tahun, hujan dan
sungai-sungai serta aliran-aliran airnya mengikis batuan yang mengandung material sodium dan klorida
yang terbawa masuk ke dalam laut. Beberapa garam di laut juga terbentuk dari aktivitas gunung berapi
dan aktivitas panas Bumi (hidrotermal) dibawah laut, Ketika air menguap dari permukaan laut karena
panas matahari, garam tersebut tertinggal di lautan. Proses ilah yang dikenal sebagai proses siklus
geohidrologi.Setelah jutaan tahun berlangsung, air di lautan berubah menjadi asin. Lautan tidak akan
pernah menjadi tawar kare-na kehadiran air tawar dari huian yang turun mengalir melalui sungai-
sungainya di daratan.Berdasarkan perhitungan, jika garam di lautan dapat diangkut dan disebarkan di
seluruh daratan di Planet Bumi ini, daratan akan tertutup garam setebal 166 m, atau sama dengan
ketinggian gedung bertingkat 40 lantai.Selanjutnya, data sains menjelaskan bahwa penyumbang oksigen
terbesar di Planet Bumi adalah dari ganggang biru-hijau yang hidup di lautan sejak kurang lebih 3,8
miliartahun lalu (akan dijelaskan di subbab lainnya). Kehadiran-nya selama beberapa ratus juta tahun di
dalam lautan menyebabkan oksigen hadir melimpah di Planet Bumi.Seandainya daratan lebih luas
daripada lautan, atmosfer Bumi akan didominasi oleh CO2 yang dapat menghambat hadirnya kehidupan
di Planet Bumi. Mungkin inilah salah satu dari sekian ribu alasan mengapa air laut harus lebih luas
daripada daratan dan harus asin. Semuanya diciptakanoleh Allah agar manusia tidak bersusah payah
mendapatkan makanan yang melimpah, perhiasan, sumber energi di masa depan, dan oksigen (O2)
sebagai unsur terpenting pendu-kung kehidupan. Selain itu, manusia pun dapat berniaga dari hasil-hasil
lautnya.

2.2. Pergerakan Kerak Bumi

Teori ini berpijak pada hipotesis bahwa kerak bumi terdiri dari beberapa lempeng kaku (litosfer), dan
lempeng-lempeng tersebut terus-menerus bergerak secara lateral. Kecepatan pergerakan lempeng
antara 3 – 13 cm per tahun (Soeprapto, 2004), sehingga saling bertumbu-kan, saling menjauh, atau
berpapasan. Pergerakan itu terjadi karena lempeng-lempeng ituseolah-olah mengapung pada bahan
yang plastis(astenosfer), seperti bongkahan es yang bisabergerak di atas air.Daerah yang saling menjauh
di PunggungTengah Samudera (mid ocean ridge), pada batas lempeng (retakan) yang mengalirkan lava
keatas dan mendorong dua lempeng bergerakdengan arah yang berlawanan disebut Perluasan Lantai
Samudera (sea-floor spreading). Jika terja-di tumbukan dengan lempeng benua maka terjadilah berbagai
bentuk pada permukaan bumi, seperti pegunungan, vulkan, palung, busur kepulauan, dan sebagainya.
Di daerah yang ber-papasan akan terjadi sesar transform. Suatu fakta bahwa vulkan dan gempa bumi
cenderung ter-dapat di sepanjang mid-ocean ridge dan di sepanjang batas-batas benua, yang ditandai
dengan adanya trench (parit samudera) yang sangat dalam, atau dengan kata lain, daerah-daerah aktif
ini terdapat di sekitar retakan-retakan besar kerak bumi. Retakan-retakan ini mencakup seluruh bumi,
sehingga saat ini bumi dapat dibagi dalam enam bagian lempeng raksasa.

Perluasan Lantai Samudera yang mengaki-batkan pergerakan lempeng dipicu oleh arus konveksi di
mantel bagian atas. Cairan basaltik yang didorong dari dalam bumi melewati retakan ridge dan
membentuk kerak di bawah samudera.Kerak bumi yang baru akan selalu terbentuk dan menambah
massa lempeng pada sistem ridge.Selanjutnya lempeng terus bergerak di bawah dasar samudera
dengan kecepatan rata-rata beberapa centimeter setiap tahunnya. Dengan umur bumi yang telah
mencapai 4 milyar tahun, maka pergerakan tersebut telah mengubah per-mukaan bumi yang sangat
berarti seperti saat ini.

 Studi Geodinamika untuk Kadaster

Studi geodinamika dimaksudkan untuk me-mantau pergerakan kerak bumi yang sedang berlangsung
(recet crustal movement). Melalui pengamatan geodesi-presisi pada beberapa epoch terhadap titik-titik
kontrol yang tersebar di lokasi yang diyakini terdapat pergerakan, maka akan didapatkan arah dan besar
pergerakan risen.Titik-titik kontrol ini merupakan bangunan tugu dengan konstruksi khusus untuk
memantau pergerakan kerak, berupa monumen yang ter-tanam sangat dalam hingga mencapai batuan
dasar (baserock). Hal ini untuk membedakanasal penyebab gerakan, apakah gerakan tanah itu berasal
dari faktor tektonik (endogen), atau-kah berasal dari pergerakan rayapan permukaan tanah (landslide)
yang sifatnya eksogen. Kegiatan monumentasi tersebut memperha- tikan kondisi geologis regional,
sebagaimana teori geologi yang menyatakan bahwa pada lem-peng benua yang lebih ringan daripada
lempeng samudera, maka akan terjadi retak-retak dan patah-patah akibat tekanan yang tinggi. Retakan
atau sesar pada kerak bumi ini tersebar di daratan yang dekat dengan zona tumbukan, yang pola-nya
sangat variatif. Oleh karena itu perlu dipela-jari peta-peta geologi baik dalam skala regional maupun
lokal. Sebagai contoh adalah adanya retakan regional di wilayah Yogyakarta yaitu sesar Opak, atau sesar
Semangko yang membelah Bukit Barisan dari utara hingga selatan Pulau Sumatera. Sesar-sesar tersebut
merupakan sesar yang aktif, terus menerus bergerak secara perla-han dan pasti, hingga suatu ketika
terjadi gempa maka akan teraktivasi dan memporakporanda- kan apa yang ada di atasnya. Bersamaan
dengan gempa, terjadi pula dislokasi titik-titik secara dramatis, dari kisaran centimeter hingga meter
2.3. PLAT TEKTONIK/LEMPENG TEKTONIK

Kepadatan material pada kerak samudera (Lempeng Indo-Ausralia) lebih tinggi dibanding kepadatan
material pada kerak benua (Lempeng Eurasia) dan elemen-elemen zat pada kerak samudera (mafik)
lebih berat dibanding elemen-elemen zat pada kerak benua (felsik), saat lempeng tektonik ini saling
bertumbukan, maka akan terjadi penujaman dimana lempeng yang berat jenisnya lebih tinggi atau
massanya lebih besar (Lempeng Indo-Australia), akan menujam ke bawah lempeng yang lebih ringan
(Lempeng Eurasia). Peristiwa yang terjadi di dalam permukaan bumi (di dasar lautan) ini disebut
subduksi.. terjadinya subduksi pada pertemuan lempeng yang saling bertumbukan.Saat lempeng
samudera terdorong ke bawah lempeng benua terjadi gesekan yang menghambat terdorongnya
lempeng samudera, perlambatan gerak tersebut menyebabkan adanya akumulasi energi di zona
subduksi. Akibatnya, di zona tersebut akan terjadi tekanan dan regangan yang sifatnya temporaldan
spasial. Apabila zona tersebut mengalami kondisi dimana bidang temu antar lempeng terkunci (locked
zone) maka akumulasi energi tekanan atau tarikan yang telah melewati batas elastisitas menyebabkan
lempeng yang bertemu akan melepaskan energi. Energi inilah sebagai penyebab utama gempa bumi
tektonik yang menimbulkan bahaya. Untuk mencegah banyaknya korban gempa bumi dikarenakan tidak
adanya mitigasi bencana sebelumnya diperlukan adanya suatu metode pengukuran untuk mengamati
tekanan dan regangan lempeng bumi. Salah satu yang bisa digunakan adalah metode pengukuran GPS
geodetik yang dipasang pada tempat yang dianggap mengalami pergeseran. Metode ini dapat
mendokumentasikan dengan baik hampir semua tahapan yang terjadi dalam suatu siklus gempa bumi
berikut besar dan arah pergeseran titik-titik dipermukaan bumi dari setiap tahapan gempa tersebut.
Dengan demikian, pada penulisan tugas akhir ini akan di teliti regangan tektonik di Selat Bali
berdasarkan pengamatan GNSS kontinu tahun 2009-2011.

 DASAR TEORI TEORI LEMPENG TEKTONIK

Teori Tektonik Lempeng adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi
penjelasan terhadap adanya buktibukti pergerakan skala besar yang di lakukan oleh lithosphere Teori ini
menyatakan bahwa lapisan terluar bumi terbuat dari suatu lempengan tipis dan keras yang masing-
masing saling bergerak relatif terhadap yang lainnya. Setiap lempeng tektonik adalah kaku dan bergerak
sebagai unit mekanis tunggal. Hal ini mengakibatkan bila sebagian bergerak maka satu dihasilkan
dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempabumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke
permukaan bumi. Gempabumi mempunyai sifat berulang, dalam arti bahwa suatu gempabumi di suatu
daerah akan terjadi lagi di masa yang akan datang dalam periode waktu tertentu (biasanya ratusan
tahun). Istilah perulangan gempabumi ini dinamakan earthquake cycle.
[http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/G empabumi.bmkg, di akses 1 Maret 2012] Menurut
teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng
tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang mengapung di atas astenosphere yang cair dan panas.
Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain.
Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempattempat yang memiliki kondisi
tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan pembentukan dataran tinggi.
Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua
(Continental Drift) dan Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading). Lapisan paling atas bumi, yaitu
lithosphere, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan
kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini
sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai
dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang
merupakan bagian dari lithosphere padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya.
Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila
kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision) dan saling geser (transform)

unit lempeng akan bergerak. Perubahan kecil akan terjadi pada bagian tengah dan tentu saja kerusakan
besar timbul pada bagian tepi karena bersinggungan langsung dengan lempeng yang lain.GEMPABUMI

Gempabumi adalah perisbumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai
dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi
dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang Jika dua lempeng bertemu pada
suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser.
Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur
sebesar 0-15 cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga
terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng
tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang
kita kenal sebagai gempabumi. Selanjutnya di dalam satu earthquake cycle terdapat beberapa fase atau
tahapan mekanisme

terjadinya gempabumi yaitu fase interseismic, preseismic, co-seismic, dan post-seismic.

tahapantahapan ini biasanya disertai dengan terjadinya deformasi pada sebagian kerak bumi. 1.
Tahapan interseismic merupakan tahapan awal dari suatu siklus gempabumi. Pada tahap ini, energi dari
dalam bumi menggerakkan lempeng kemudian terjadi akumulasi energi dibeberapa bagian lempeng
tempat biasanya terjadi gempabumi (batas antar lempeng dan sesar) 2. gempabumi (batas antar
lempeng dan sesar)

3. Tahapan pre-seismic adalah tahapan sesaat sebelum terjadinya gempabumi 4. Tahapan co-seismic
adalah tahapan ketika terjadinya gempabumi 5. Tahapan afterslip adalah tahapan ketika sisasisa energi
gempa terlepaskan melalui gempa susulan yang kekuatannya lebih kecil dari kekuatan gempa utama 6.
Tahapan post-seismic adalah tahapan ketika sisa-sisa energi gempa terlepaskan secara perlahan dalam
kurun waktu yang lama sampai kondisi kembali ke tahap kesetimbangan awal yang baru.

Awan tidak bergerak sendiri, tetapi digerakkan oleh angin. Demikian pula dengan lempeng samudra dan
benua.la tidak bergerak sendiri, tetapi bergerak karena adanya aliran konveksi magma di bawah lapisan
litosfer Bumi. Dalam konteks ini pun kita dapat melihat betapa indahnya diksi dalam Al-Quran yang
begitu tepat memilih perumpamaan pergerakan lempeng Bumi. Seandainya kita hidup di atas lempeng
samudra dan melihat gunung gunung berapi diatas lempeng benua, pasti kita akan melihat gunung
gunung tersebut memang berjalan seperti jalannya awan.
2.4.BATAS BATAS LEMPENGAN

Lempeng tektonik dl dunia ini selalu bergerak. Gerakannya dapat dibedakan menjadi beberapa macam
Jenis gerakan inilah yang kemudian akan membentuk karakteristik batas lempeng tektonik, Berdasar kan
arah pergerakannya,perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundarles)
terbagi dalam tiga jenis yaitu divergen, konvergen dan transform.Selain itu, ada jenis lain yang cukup
kompleks tetapi jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple Junction) atau tiga lempeng tektonik
bertemu.

1. Batas Divergen

Perbatasan jenis ini akan terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break
apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas
divergen Pada lempeng sanmudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading)
Sebaliknya, pada lempeng benua, proses ini menyebab kanterbentuknya lembah retakan (riftvalley)
akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menj auh tersebut Salah satu hasil gerakan ini
adalah terbentuknya Pematang Tengah Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) Bentukan ini merupakan cont oh
hasil gerakan divergen yang paling terkenal, membujur dari utara ke selat an di sepanj ang Samudra
Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika

2. Batas Konvergen

Batas konvergen akan terbentuk apabila dua lempeng tektonik tertelan(consumed) ke arah kerak bumi.
yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneathanother).
Wilayah siatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua ataulempeng samudra lain disebut
dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terj adi gempa Rematang
gunung api (volcanic ridges) danparit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini
Berdasarkan karakteristik dua lempeng yang bergerak, terdapat tiga macam batas konvergen.

3. Batas Transform

Batas transform akan terbentuk apabila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (sfide
each other), yaitu bergerak sejajar tetap berlawanan arah. Keduanya tidak sal ing memberai maupun
saling menumpu Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan bentuk (transformfault). Batas
transfor mumpumnya berada di dasar laut, tetapi ada juga yang bereda di darat an. Salah satu hasil dari
gerakan ini adalah sesar SanAndreas (San Andreas Foult) di California, Amerika Serikat. Sesar ini
merupakan pertemuan antara lempeng Amerika Utara yang bergerak kearah tenggera dengan lempeng
Pasfik yang bergerak ke arah barat laut.
BAB III PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak berwarna. Empat gas yaitu
nitrogen, oksigen, argon, dan karbondioksida meliputi hampir seratus persen dari volume udara kering
Gas laih yang st abil adal ah neon, helium metana, kripton, hidrogen, xenon dan yang kurang st abil
termasuk ozon dan radon iu0a terdaoat di atmosfer dalam jumlah yang sangat kecil.

Sebagian besar garam laut (NaCI) berasal dari hasil proses erosi perlahan dan pelapukan batuan beku
dari lem- peng Bumi. Selain itu, garam laut juga berasal dari pelapuk an batuan pegunungan hasil erosi
oleh air hujan dan aliran sungainya yang membawa mineral-mineral ke dalam laut. Beberapa garam laut
terbentuk dari hasil pelapukan batuan sedimen di dasar lautan. Sumber lainnya berasal dari material
padat dan gas yang dilepaskan lempeng Bumi melalui gunung berapinya. Proses-proses ini telah terjadi
se-lama jutaan tahun sehingga lautan pada zaman dahulu tidak seasin lautan yang sekarang.Kebanyakan
garam dalam lautan datang dari daratan. Lebih dari ratusan juta tahun, hujan dan sungai-sungai serta
aliran-aliran airnya mengikis batuan yang mengandung material sodium dan klorida yang terbawa masuk
ke dalam laut
yang menyatakan bahwa pada lem-peng benua yang lebih ringan daripada lempeng samudera, maka
akan terjadi retak-retak dan patah-patah akibat tekanan yang tinggi. Retakan atau sesar pada kerak
bumi ini tersebar di daratan yang dekat dengan zona tumbukan, yang pola-nya sangat variatif. Oleh
karena itu perlu dipela-jari peta-peta geologi baik dalam skala regional maupun lokal. Sebagai contoh
adalah adanya retakan regional di wilayah Yogyakarta yaitu sesar Opak, atau sesar Semangko yang
membelah Bukit Barisan dari utara hingga selatan Pulau Sumatera. Sesar-sesar tersebut merupakan
sesar yang aktif, terus menerus bergerak secara perla-han dan pasti, hingga suatu ketika terjadi gempa
maka akan teraktivasi dan memporakporanda- kan apa yang ada di atasnya. Bersamaan dengan gempa,
terjadi pula dislokasi titik-titik secara dramatis, dari kisaran centimeter hingga meter

Lempeng tektonik dl dunia ini selalu bergerak. Gerakannya dapat dibedakan menjadi beberapa macam
Jenis gerakan inilah yang kemudian akan membentuk karakteristik batas lempeng tektonik, Berdasar kan
arah pergerakannya,perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundarles)
terbagi dalam tiga jenis yaitu divergen, konvergen dan transform.Selain itu, ada jenis lain yang cukup
kompleks tetapi jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple Junction) atau tiga lempeng tektonik
bertemu.

DAFTAR PUSTAKA

Ir.sudarmojo hary,agus.(2013)History Of Earth-fer.Kalimantan:Bunyan(PT Bentang Pustaka).

Anjayani eni,.(2008)Indonesia Di pertemuan 3 Lempeng Tektonik-fer.Klaten:Cempaka Putih

Suparti,.(2019)Manfaat Atmosfer-fer.Semarang:Mutiara Aksara

Andriyani,Gina,Kahar Sutomo,Awaluddin,Moehammad,Meilano,Irwan.2009-2011.Kajian Regangan


Selat Bali Berdasarkan Data Gnss Kontinu.Bandung:Universitas Diponigoro

Nugroho,Tanjung.(2013).Sebuah Keniscayaan Menurut Kondisi Geologis Indonesia.Yogyakarta:Sekolah


tinggi Pertanahan Nasional

Anda mungkin juga menyukai

  • Masa
    Masa
    Dokumen14 halaman
    Masa
    Achmad Yusuf Dikromo
    Belum ada peringkat
  • Detail
    Detail
    Dokumen13 halaman
    Detail
    Achmad Yusuf Dikromo
    Belum ada peringkat
  • Detail
    Detail
    Dokumen13 halaman
    Detail
    Achmad Yusuf Dikromo
    Belum ada peringkat
  • Zat Kismis
    Zat Kismis
    Dokumen18 halaman
    Zat Kismis
    Achmad Yusuf Dikromo
    Belum ada peringkat
  • Biologi Laut
    Biologi Laut
    Dokumen1 halaman
    Biologi Laut
    Achmad Yusuf Dikromo
    Belum ada peringkat
  • Hukum Laut Inte-WPS Office
    Hukum Laut Inte-WPS Office
    Dokumen2 halaman
    Hukum Laut Inte-WPS Office
    Achmad Yusuf Dikromo
    Belum ada peringkat