• Objektif:
• Pada Bab ini, mahasiswa diharapkan untuk
dapat memahami , Teori dasar orbital atom
dan ikatan kimia organik, Orbital molekul
orbital atom dan Hibridisasi orbital
• Mekanika kuantum (Quantum Mechanic)
• Tahun 1926 Schrodinger, Heisenberg dan Dirac pada waktu yang
hampir bersamaan mengumumkan teori baru tentang struktur
atom dan molekul. Schrodinger menamakan teorinya dengan
“mekanika gelombang” (Wave mechanic) sedang Heisenberg
menyebutnya sebagai mekanika kuantum (Quantum mechanic).
• Bahasa dari mekanika kuantum ini adalah bahasa matematika
seperti “diferensial-integral, aljabar matrik dan teori gelombang”.
Karena prinsip ini merupakan dasar dari kimia organik/ kimia dan
biologi modern, hal ini akan dibicarakan seringkas mungkin.
• De Broglie (1923) mengemukakan bahwa “elektron” dapat bersifat
sebagai gelombang atau sebagai partikel.
Panjang gelombang ini dapat digambarkan sebagai
persamaan berikut:
h
λ=
m ve
M = massa elektron
Ve = kecepatan elektron
h = konstanta Plank
= panjang gelombang
= frekuensi gelombang elektron
v = kecepatan gelombang elektron
• Teori Schrodinger ini relatif lebih sederhana
dimana dia melihat bahwa ada jenis
gelombang yang disebut gelombang tegak
(“Standing waves”) seperti pada senar gitar
Standing waves (as in guitar string)
I amplitudo
II
simpul (node)
Y
X
l
H● ●H ()
H● ●H (II)
E
H : H (III)
Dalam keadaan tereksitasi atom karbon akan mempunyai cukup energi untuk
memisahkan sepasang elektron 2s, dimana satu diantara pasangan elektron
ini akan pindah ke orbital 2p. ini terjadi sesuai dengan prinsip bahwa dengan
hibridisasi akan dapat dibentuk orbital baru dengan tingkat energi yang lebih
rendah
Elektron hibridisasi sp3 sesuai dengan prinsip Pauli , akan dapat
membentuk orbital baru yang merupakan orbital dari pasangan elektron
dengan atom-atom lain yang dapat membentuk ikatan koordinasi. Ikatan
ini akan menghasilkan tipe ikatan yang penting dalam kimia organik yang
disebut ikatan σ (sigma) .
• Orbital dengan struktur tetrahedral atom karbon
ini apabila berikatan dengan atom lain, seperti
pada contoh diatas, atom H, akan terjadi overlap,
berimpitnya orbital, dimana dengan cara ini
secara total jumlah energi yang terpakai menjadi
lebih kecil.
• Disini berlaku prinsip Pauli, dimana masing-
masing pasangan elektron ikatan akan
membentuk pasangan spin yang berlawanan,
seolah-olah menempati satu orbit tersendiri.
• Susunan elektronik metana, dimana
kekosongan orbital akibat adanya hibridisasi
sp3 atom karbon diisi oleh elektron yang
berasal dari 4 atom hidrogen sehingga
terbentuk molekul metana.
Dalam hal tertentu dapat terjadi hanya 1 elektron orbital 2p yang
terhibridisasi sedangkan 2 elektron lain tidakyang lain menghasilkan
ikatan sp2.
Disini terlihat bahwa hibridisasi ini menghasilkan struktur planar
dimana teori ini didukung dengan pengamatan terhadap karbokation.
Dua molekul karbokation ini akan dapat membentuk senyawa yang
terikat dalam bentuk ikatan antara hibridasasi sp2, ikatan yang terbentuk
ini disebut dengan ikatan π