BOTANI LAUT
MANGROVE, LAMUN, DAN RUMPUT LAUT
Disusun Oleh:
FADIA QATRUNADA
26040118120026
KELAS A/SHIFT 2
Asisten:
Muhammad Adhim Widiyo P
26040117140091
LEMBAR PENILAIAN
BOTANI LAUT
MANGROVE, LAMUN, DAN RUMPUT LAUT
Mengetahui,
Koordinator Praktikum Asisten
I. PENDAHULUAN
I.1. Tujuan
1. Mengetahui definisi mangrove, lamun, dan rumput laut
2. Mengetahui definisi herbarium
3. Menentukan jenis herbarium
I.2. Manfaat
1. Mengetahui spesies mangrove, lamun, dan rumput laut
2. Mengetahui manfaat dari mangrove, lamun, dan rumput laut
3. Mengetahui hubungan ekosistem mangrove, lamun, dan rumput laut
4. Mengetahui cara herbarium dengan metode yang benar
2.2. Lamun
2.2.1. Definisi
Lamun atau biasa disebut seagrass adalah tumbuhan laut yang termasuk
tumbuhan sejati. Lamun sudah dapat dibedakan antara batang, daun, dan akarnya.
Lamun adalah tumbuhan berbunga yang tumbuh di perairan dangkal dan estuari
yang ada di seluruh dunia. Lamun merupakan tumbuhan laut monokotil yang
secara utuh memiliki perkembangan sistem perakaran dan rhizoma yang hampir
sempurna. Lamun dapat ditemukan pada berbagai karakteristik substrat. Padang
lamun dikelompokkan kedalam enam katagori berdasarkan karakteristik tipe
substratnya, yaitu lamun yang hidup di substrat berlumpur, lumpur pasiran,
pasir, pasir lumpuran, puing karang, dan batu karang (Rappe, 2010).
Lamun merupakan salah satu tumbuhan tingkat tinggi yang hidup di
perairan air asin. Tumbuhan lamun mempunyai beberapa sifat yang
memungkinkannya hidup dilingkungan aslinya. Lamun mampu hidup di
lingkungan air laut, ini dikarenakan kemampuan untuk menjaga dinding selnya
dari plasmolisis. Lamun mampu berfungsi normal dalam kondisi tenggelam.
Lamun mempunyai sistem perakaran jangkar yang berkembang baik sehingga
dapat mencari nutrisi melalui substratnya dan mampu bertahan saat terjadi arus
laut yang besar. Lamun juga mampu melakukan penyerbukan dan daun generafit
dalam keadaan tenggelam Pratiwi (2010).
Pola hidup lamun berupa hamparan yang berisi tumbuhan lamun. Padang
lamun dikenal juga istilah Seagrass bed. Padang lamun adalah hamparan vegetasi
lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal. Padang lamun terbentuk dari
satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Lamun umumnya
membentuk padang lamun yang luas di dasar laut yang masih dapat dijangkau
oleh cahaya matahari yang memadai bagi pertumbuhannya. Lamun hidup di
perairan yang dangkal dan jernih, dengan sirkulasi air yang baik. Air yang
bersirkulasi diperlukan untuk menghantarkan zat- zat hara dan oksigen, serta
mengangkut hasil metabolisme lamun ke luar daerah padang lamun (Fitrian et al.,
2017).
2.2.3. Reproduksi
Menurut Syukur et al. (2017), sistem Reproduksi lamun sebenarnya
dapat dilakukan secara aseksual dan seksual. Reproduksi lamun secara aseksual
dengan membentuk stolon. Reproduksi lamun secara seksual dilakukan dengan
bagian lamun yang dinamakan hidrophilus. Sistem reproduksi lamun beradaptasi
penuh untuk dapat hidup di lingkungan laut termasuk juga kemampuan untuk
tumbuh dan melakukan reproduksi pada saat tenggelam. Salah satu hal yang
paling penting dalam adaptasi reproduksi lamun adalah hidrophilus yaitu
kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air. Lamun melakukan
polinasi berarti lamun adalah tumbuhan yang memiliki bunga, menghasilkan buah
dan menyebarkan bibit seperti kebanyakan tumbuhan darat.
Kunci identifikasi lamun dapat diamati dari morfologi lamun. Ada yang
berbeda morfologinya, adapula yang sama morfologinya. Hal ini dikarenakan,
biasanya lamun memiliki karakteristik yang khas setiap jenisnya (Fitrian et al.,
2017). Lamun (seagrass) adalah tumbuhan air berbunga (anthophyta) yang hidup
dan tumbuh terbenam di lingkungan laut, berpembuluh, berimpang (rhizome),
berakar, dan berkembang biak secara generatif (biji) dan vegetatif. Rimpangnya
merupakan batang yang beruas-ruas yang tumbuh terbenam dan menjalar dalam
substrat pasir, lumpur dan pecahan karang. Hal yang paling penting dari lamun
yaitu adaptasi reproduksi lamun (Kusumaningtyas et al. 2016).
Identifikasi dapat digunakan untuk mengetahui klasifikasi dari suatu
spesies lamun. Identifikasi lamun dengan memperhatikan daun, jumlah akar,
rimpang yang memiliki diameter berbeda. Padang lamun (seagrass bed) adalah
hamparan vegetasi lamun yang menutupi suatu area pesisir atau laut dangkal yang
terbentuk oleh satu jenis lamun (monospecific) atau lebih (mixed vegetation)
dengan kerapatan tanaman yang padat (dense) atau jarang. Rhizome merupakan
batang yang terbenam dan merayap secara mendatar, serta berbuku-buku. Pada
buku-buku tersebut tumbuh batang pendek yang tegak ke atas, berdaun dan
berbunga, dan tumbuh akar (Rappe, 2010).
2.3.
3.2.1. Alat
3.2.2. Bahan
3.3. Metode
4.1. Hasil
4.1.1. Hasil Mangrove
Tabel 3. Hasil Mangrove
No Spesies dan gambar Keterangan
Klasifikasi
Ipomoea pes-caprae Kingdom : Plantae
Divisi : Mangnoliophtya
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Family : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea pes-caprae
Ciri-ciri
Klasifikasi
Rhizophora mucronata Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliopytha
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Mytales
Family : Rhizophoracea
Genus : Rhizophora
Spesies : Rhizophora mucronata
Ciri-ciri
Daun berkulit hijau.
Gagang kepala bunga seperti cagak.
Gambar 2. Rhizophora
Buah berbentuk telur.
mucronata
Tinggi mencapai 17 meter.
Klasifikasi
Rhizophora apiculata Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopytha
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Mytales
Family : Rhizophoracea
Genus : Rhizophora
Spesies : Rhizophora apiculata
Gambar 3. Rhizophora Ciri-ciri
apiculata Memiliki akar udara.
Buah kasar berbentuk bulat
memanjang.
kelopak bunga berwarna kuning
coklat.
Tumbuh pada tanah berlumpur
Klasifikasi
Bruguiera gymnorrhiza Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopytha
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Mytales
Family : Rhizophoracea
Genus : Bruguiera
Spesies : Bruguiera gymnorrhiza
Gambar 4. Bruguiera Ciri-ciri
gymnorrhiza Kulit pohon berwarna hijau
Buah melingkar spiral
Memiliki akar lutut.
Panjang tangkai bunga 9-25 mm.
Klasifikasi
Casuarina equisatifolia Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Casuarinales
Family : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Spesies : Casuarina equisatifolia
Gambar 5. Casuarina Ciri-ciri
equisatifolia Biasa disebut dengan cemara laut.
Berkembang biak secara generatif.
Biji berukuran kecil dan dilapisi
selaput tipis.
Bunga berwarna merah muda.
Klasifikasi
2. Halophila spinulosa Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Hydrocharitales
Famili : Hydrocharitaceae
Genus : Halophila
Spesies : Halophila spinulosa
Gambar 7. Halophila Ciri-ciri
spinulosa Satu tangkai daun yang keluar
dari rhizome terdiri dari
beberapa pasang daun yang
tersusun berseri.
Daun berbentuk bulat panjang,
tepi daun tajam.
Setiap kumpulan daun terdiri
dari 10-20 pasang helai
Klasifikasi
2. Acanthophora specifera Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodopyceae
Ordo : Ceramiales
Family : Rhodomelaceae
Genus : Acanthophora
Spesies : Acanthophora specifera
Gambar 12. Acanthophora Ciri-ciri
specifera Dapat tumbuh mencapai 40cm
Percabangan silindris
Percabangan utama pendek
Klasifikasi
3. Halimeda macroloba Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Bryopsidales
Family : Halimedaceae
Genus : Halimeda
Spesies : Halimeda macroloba
Gambar 13. Halimeda Ciri-ciri
macroloba Berwarna hijau terang
Dapat ditemui dizona subtidal
dan hamparan karang
Mempunyai segmen berbentuk
kipas dan bulat
Klasifikasi
4. Udotea flabellum Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Bryopsidales
Family : Udoteaceae
Genus : Udotea
Spesies : Udotea flabellum
Gambar 14. Udotea flabellum Ciri-ciri
Thallus berbentuk kipas
Thallus tebal tidak bercabang
Substansi seperti sponge
Klasifikasi
5. Sargassum natans Kingdom : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Family : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum natans
Gambar 15. Sargassum natans Ciri-ciri
Thallus berbentuk kipas
Thallus tebal tidak bercabang
Substansi seperti sponge
4.2. Pembahasan
Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di
sepanjang garis pantai tropis sampai subtropis yang memiliki fungsi istimewa di
suatu lingkungan yang mengandung garam dan bentuk lahan berupa pantai
dengan reaksi tanah anaerob. Hutan mangrove adalah tumbuhan halofit yang
hidup di sepanjang areal pantai yang dipengaruhi oleh pasang tertinggi sampai
daerah mendekati ketinggian rata-rata air laut yang tumbuh di daerah tropis dan
subtropik.
Ekosistem hutan mangrove bersifat kompleks dan dinamis, namun labil.
Dikatakan kompleks karena ekosistemnya di samping dipenuhi oleh vegetasi
mangrove, juga merupakan habitat berbagai satwa dan biota perairan. Jenis tanah
yang berada di bawahnya termasuk tanah perkembangan muda (saline young soil)
yang mempunyai kandungan liat yang tinggi dengan nilai kejenuhan basa dan
kapasitas tukar kation yang tinggi. Kandungan bahan organik, total nitrogen, dan
ammonium termasuk kategori sedang pada bagian yang dekat laut dan tinggi pada
bagian arah daratan.
Vegetasi mangrove biasanya tumbuh di habitat mangrove membentuk
zonasi mulai dari daerah yang paling dekat dengan laut sampai dengan daerah
yang dekat dengan daratan. Pada kawasan delta atau muara sungai, biasanya
vegetasi mangrove tumbuh subur pada areal yang luas dan membentuk zonasi
vegetasi yang jelas. Sedangkan pada daerah pantai yang lurus, biasanya vegetasi
mangrove tumbuh membentuk sabuk hijau/green belt dengan komposisi yang
hampir seragam.
Hutan mangrove juga dapat dibagi menjadi zonasi-zonasi berdasarkan jenis
vegetasi yang dominan, mulai dari arah laut ke darat sebagai berikut:
1. Zona Avicennia, terletak paling luar dari hutan yang berhadapan langsung
dengan laut. Zona ini umumnya memiliki substrat lumpur lembek dan kadar
salinitas tinggi. Zona ini merupakan zona pioner karena jenis tumbuhan yang
ada memilliki perakaran yang kuat untuk menahan pukulan gelombang, serta
mampu membantu dalam proses penimbunan sedimen.
2. Zona Rhizophora, terletak di belakang zona Avicennia. Substratnya masih
berupa lumpur lunak, namun kadar salinitasnya agak rendah. Mangrove pada
zona ini masih tergenang pada saat air pasang.
3. Zona Bruguiera, terletak di balakang zona Rhizophora dan memiliki substrat
tanah berlumpur keras. Zona ini hanya terendam pada saat air pasang tertinggi
atau 2 kali dalam sebulan.
4. Zona Nypa, merupakan zona yang paling belakang dan berbatasan dengan
daratan.
Lamun (sea grass), atau disebut juga ilalang laut merupakan satu-satunya
kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang terdapat di lingkungan laut. Tumbuh-
tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti halnya rumput
didarat, mereka mempunyai tunas berdaun tegak dan tangkai-tangkai yang
merayap yang efektif untuk berkembang biak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan
laut yang lainnya (alga dan rumput laut), lamun berbunga, berbuah, dan
menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan sistem internal untuk
menghangkut gas dan zat-zat hara. Salah satu bentuk kekayaan flora di perairan
Indonesia yaitu adanya tumbuhan lamun. Lamun adalah satu-satunya kelompok
tumbuhan berbunga yang hidup dilingkungan laut.
Lamun merupakan produktifitas primer di perairan dangkal di seluruh
dunia dan merupakan sumber makanan penting bagi banyak organisme. Fungsi-
fungsi di dalam ekosistem ini pun harus berlangsung dalam satu satuan rangkaian
dimana satu sama lainnya tidak dapat dipisahkan. Semua ekosistem selalu
terbuka, sebab semua ekosistem mempunyai batas-batas yang nyata. Ada energi
dan bahan-bahan yang terbentuk didalamnya yang terus menerus keluar dari
ekosistem setelah digunakan oleh organisme yang hidup didalamnya.Tempat
hidup sekelompok makluk hidup disebut habitat. Makro habitat dibagi atas habitat
darat dan habitat air.
Lamun sangat berperan dalam ekosistemnya yaitu dalam hal dapat
menstabilkan garis pantai karena lamun ini memiliki akar yang terjalin dengan
kuat sehingga dapat menstabilkan substrat yang ada agar tidak cepat tererosi oleh
arus maupun gelombang air laut.Selain itu juga fungsinya dalam mempertahankan
kehidupan dari biota-biota laut seperti ikan dalam bentuk juvenille karen lamun
ini berfungsi dalam hal nursery ground, feeding ground, dan spawning ground.
Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal, seperti
halnya rumput didarat, mereka mempunyai tunas berdaun tegak dan tangkai-
tangkai yang merayap yang efektif untuk berkembang biak. Berbeda dengan
tumbuh-tumbuhan laut yang lainnya. Mereka juga mempunyai akar dan sistem
internal untuk menghangkut gas dan zat-zat hara.
Lamun hidup terendam di perairan laut. Bagian-bagiannya adalah:
rhizome, daun (thalus) dan akar. Lamun hidup di lautan yang dangkal dan
biasanya menempel pada substrat yang berlumpur, thalusnya tegak berdiri dengan
panjang bisa mencapai satu meter. Lamun dapat ditemukan di seluruh dunia
kecuali di daerah kutub. Lebih dari 52 jenis lamun yang telah ditemukan. Di
Indonesia hanya terdapat 7 genus dan sekitar 15 jenis yang termasuk ke dalam 2
famili yaitu Hydrocharitacea ( 9 marga, 35 jenis ) danPotamogetonaceae (3 marga,
15 jenis). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan lamun secara
umum adalah kualitas air, substrat dasar perairan. Kualitas air meliputi temperatur,
cahaya, salinitas dan nutrien.Temperatur merupakan salah satu faktor ekologi
perairan yang sangat penting, karena mempengaruhi proses-proses fisiologis
lamun, seperti ketersediaan dan penyerapan, nutrien, respirasi dan siklus protein.
Lamun tidak memiliki stomata tapi memiliki kutikula tipis yang berfungsi
untuk menyerap nutrisi dari perairan, semua kegiatan lamun di lakukan dalam
keadaan terbenam dalam air, dai system perakarannya hingga daur generatifnya.
Tumbuhan ini tersusun dari bagian-bagian yang disebut Rhizome, daun dan akar.
Rhizome merupakan batang yang terbenam dan merayap mendatar serta berbuku-
buku, dimana pada buku-buku ini tumbuh batang pendek yang dekat ke atas,
berdaun dan berbunga serta terdapat juga akar.sistem perkembangbiakanya
bersifat khas karena mampu melakukan penyerbukan di dalam air
Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas dengan 2/3
wilayahnya berupa lautan. Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia
yaitu kurang lebih sepanjang 80.791,42 km. Salah satu makhluk hidup yang
tumbuh di laut dengan jumlah yang cukup besar adalah rumput laut. Rumput laut
tumbuh hampir di sepanjang pantai Indonesia. Pertumbuhan rumput laut dapat
membentuk padang rumput laut yang sangat luas terutama pantai yang memiliki
lempengan karang yang telah mati. Rumput laut atau biasa disebut dengan
seaweed adalah tumbuhan tingkat rendah yang tidak bisa dibedakan antara akar,
batang dan daunnya. Bentuk thallus rumput laut pipih, gepeng, lembaran, filament
dan bulat seperti rambut. Rumput laut adalah salah satu komoditas potensial
Indonesia yang digunakan sebagai bahan industri pangan maupun non pangan.
Rumput laut di kelompokan ke dalam 3 divisi secara taksonomis. Divisi
rumput laut diantaranya Rhodophyta, Paeophyta dan Chlorophyta. Rhodophyta
atau rumput laut merah memiliki pigmen utama yaitu phycoerythrin dan
phycocyanin. Rumput laut hijau atau Chlorophyta mengandung pigmen klorofil A
dan B, xantophyl dan karoten. Sedangkan rumput laut coklat atau Paeophyta
didominasi oleh pigmen xantofil. Akan tetapi rumput laut coklat juga memiliki
pigmen lain yaitu klorofil dan karoten. Pigmen- pigmen yang terkandung dalam
rumput laut bertanggung jawab atas terbentuknya warna pada masing-masing
rumput laut. Gracilaria sp. merupakan rumput laut yang dapat bertahan hidup
pada kisaran salinitas yang sempit. Rumput laut ini tidak tahan dengan lingkungan
yang salinitasnya tinggi. Salinitas untuk Gracilaria sp. berada pada kisaran 22-
29,7 ppt. Angka tersebut merupakan nilai salinitas normal untuk rumput laut.
Salinitas yang baik untuk pertumbuhan rumput laut adalah 15-30 ppt dimana
kadar garam optimal adalah 20-25 ppt.
Secara ekologis komunitas rumput laut berperan sebagai tempat berlindung biota-
biota laut. Rumput laut juga berfungsi sebagai tempat mencari makan ikan-ikan
dan hewan herbivora yang ada di laut. Selain itu, rumput laut juga berguna untuk
produktivitas primer, menyerap bahan polutan dan memproduksi bahan organik.
Rumput laut dapat memproduksi oksigen untuk organisme yang ada di perairan.
Secara ekonomi, rumput laut dapat dimanfaatkan secara luas baik dalam bentuk
material mentah ataupun dalam bentuk olahan. Dalam bentuk raw material
digunakan sebagai lalapan, manisan dan asinan. Rumput laut juga dapat
dimanfaatkan di bidang industri pangan. Hasil dari ektraksi rumput laut seperti
agar, alginat dan karagenan dapat diolah menjadi berbagai oalahan makanan.
Selain itu juga dapat dimanfaatkan di industri non pangan seperti kosmetik,
tekstil, bioteknologi dan lain-lain
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran