(OBSERVASI)
DISUSUN OLEH:
1. ILHAM TRI SAPUTRA ()
2. FAIZAL ABIDIN ()
3. IKA KHOIRUN NISA’ ()
4. M.FINSA RAMADHANI ()
DISUSUN OLEH:
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Asisten Praktikum
Laboran
M. Koko Ardyansyah, SP
NIK. 214478
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW atas
segala limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Praktikum Teknologi Fitoremediasi dengan judul “Bioekologi dan Potensi
Agen Remediasi Lahan Bagi Berbagai Tanaman Mangrove di Desa Wonorejo
Kecamatan Surabaya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Sutarman, Mp. selaku dosen pembimbing yang telah
bersabar memberikan masukan dan bimbingan.
2. Bapak M. Abror, SP, MM selaku Prodi Agroteknologi.
3. Bapak dan Ibu dosen. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo atas
dukungan, bantuan dan kerjasamanya.
4. Ayah dan Ibu yang terus memberikan do'a dan kasih sayang yang tak
tergantikan.
5. Semua pihak yang telah membantu hingga penyusunan laporan ini selesai.
Kritik dan saran yang membangun tetap kami harapkan demi kesempurnaan
laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui lebih lanjut
bagaimana peranan mangrove dalam penyerapan logam diperairan wilayah
desa Wonorejo Surabaya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi mangrove
Asal kata “Mangrove” tidak diketahui secara jelas dan terdapat berbagai
pendapat mengenai asal-usulnya. Kata mangrove merupakan perpaduan antara
bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove (Rusila et.al., 2006). Beberapa
ahli mendefinisikan istilah “Mangrove” secara berbeda-beda, namun pada
dasarnya merujuk pada hal yang sama. Menurut (Anonimus dalam Purnobasuki,
2005) hutan mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh di daerah pantai dan
muara sungai yang selalu atau secara teratur digenangi oleh air laut serta
dipengaruhi pasang surut. Vegetasi hutan mangrove dicirikan oleh jenis-jenis
tumbuhan Bakau (Rhizophora sp.), Api-api (Avicennia sp.), Prepat (Sonneratia
sp.), dan Tanjang (Bruguiera sp.).
Mangrove terdiri dari beberapa bagian seperti akar, batang, dan daun. Pada
daerah dekat akar terdapat daerah disebut mintakat perakaran yaitu daerah tanah
dimana kondisi lingkungan untuk jasad mikro dipengaruhi oleh akar tanaman.
yaitu pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh persenyawaan yang dibebaskan dari
akar (Islami and Utomo, 1995).
aman dan produksi biomassa (Tam et al., 1997). Penyerapan hara tanaman
dipengaruhi olee konsentrasi larutan, valensi umur, temperatur dan tingkat
metabolismenya. Selain itu kecepatan penyerapan unsur juga dipengaruhi oleh tebal
lapisan kutikula dan status hara dalam tanaman (Rosmarkam, 2002). Kecepatan
penyerapan unsur umumnya menurun dengan bertambahnya umur tanaman dan pada
saat suhu rendah maka kemampuan penyerapan unsure hara oleh tumbuhan juga akan
menurun karena metabolisme tumbuhan berjalan lebih lambat.
Kerusakan pada mangrove jenis Avicennia sp, hal ini bisa dilihat
dari daun meranggas, kanopi yang tidak rimbun serta batang yang gundul.
Namun disekitar kerusakan tersebut tumbuh tunas baru yang siap
manggantikan, hal ini tidak lepas dari keberadaan serapah yang sudah
membusuk sehingga membantu proses pertumbuhan tunas baru.
Sebagai agen remediasi serasah berupa daun, ranting, bunga, buah
dan biomassa lainnya yang jatuh menjadi sumber nutrien bagi biota
perairan yang sangat penting menentukan produktivitas perikanan laut
(Zamroni dan Rohyani., 2008). Salah satu faktor kesuburan pada
ekosistem mangrove ialah serasah daun yang jatuh akan mengalami
proses dekomposisi. Laju dekomposisi memberikan sumbangan bahan
organik yang berperan dalam pembentukan pertumbuhan dan
perkembanagan tumbuh-tumbuhan, ikan, udang, kepiting, dan
mikroorganisme lainnya di hutan mangrove (Ulqodry, 2008). Serasah
mangrove yang terdekomposisi oleh mikroorganisme akan menghasilkan
bahan organik yang diserap oleh tanaman dan sebagian lagi akan terlarut
dan terbawa air surut keperairan sekitarnya (Dewi, 2010). Salah satu
mikroorganisme yang berperan dalam proses dekomposisi adalah bakteri.
Bakteri merupakan salah satu komponen penting yang berperan dalam
proses penguraian serasah di ekosistem mangrove. Bakteri yang
ditemukan pada serasah mangrove merupakan bakteri yang berasal dari
tanah dan perairan laut.
Bakteri di perairan merupakan agen utama dalam proses
dekomposisi. Yulma et al., (2017) menemukan bakteri yang berperan
dalam proses dekomposisi serasah daun mangrove di KKMB antara lain 7
jenis bakteri dari Bruguiera parviflora, 6 jenis bakteri dari Rhizophora
apiculata, dan 5 jenis bakteri dari Sonneratia alba serta 8 jenis bakteri
dari Avicennia alba. Bakteri yang berperan dalam proses dekomposisi
tidak hanya berasal dari serasah dan sedimen, tetapi juga berasal dari
perairan.
BAB 5
KESIMPULAN
.
DAFTAR PUSTAKA