Ekosistem Padang Lamun
Ekosistem Padang Lamun
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester pada Mata Kuliah Ekologi
Perairan yang diampu oleh Ibu Desca Estiyani Dewi, S.Pi., M.Pi.
Diampu Oleh: Desca Estiyani Dewi S. Pi., M. Pi
Disusun Oleh:
Zulfa Arya Ramadhani | 26030123120005
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya maka
penyusun dapat menyelesaukan penyusunan makalah yang berjudul “Ekosistem Padang Lamun”.
Penyusun makalah ini merupakan salah satu tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah Ekologi
Perairan di Prodi Perikanan Tangkap Fakultas dan Ilmu kelautan Universitas Diponegoro.
Dalam tahap penyusunan makalah ini, tidak terlepas dari berbagai kendala yang menghambat
penyusunan. Namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, sehingga kendala dan
halangan tersebut dapat teratasi, disadari bahwa masih terdapat kekurangan karena di dunia ini
tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
(penyusun)
Zulfa Arya Ramadhani
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang dapat tumbuh
dengan baik di daerah laut dangkal. Lamun seperti tumbuhan berpembuluh yang tumbuh di
darat, lamun adalah tumbuhan berbiji satu (monokotil) dengan akar, rimpang (rhizoma), daun,
bunga, dan buah. Ekosistem padang lamun adalah ekosistem pesisir yang dihuni oleh lamun
sebagai flora dominan dan dapat bertahan hidup di bawah permukaan air laut. Ekosistem ini
sangat kompleks, dan memiliki banyak manfaat bagi perairan di sekitarnya. Secara taksonomi,
lamun atau seagrass termasuk dalam kelompok Angiospermae dan lamun biasanya hidup di
perairan dangkal wilayah pesisir (Tangke, 2010).
Ekosistem lamun memiliki berbagai potensi yang sangat penting bagi perairan dangkal,
tetapi tidak terlalu diperhatikan seperti ekosistem pesisir lainnya seperti ekosistem hutan bakau
dan terumbu karang. Salah satu ekosistem pesisir yang sangat produktif dan dinamis adalah
padang lamun. Padang lamun secara langsung dipengaruhi oleh elemen lingkungan seperti
fisika, kimia, dan biologi (Haryati & Kurniawan, 2021). Keberadaan padang lamun sangat
penting untuk keseimbangan ekosistem dan untuk kelangsungan hidup biota air dan biota laut.
Padang lamun juga menyediakan habitat bagi biota laut dan berfungsi sebagai penyeimbang
substrat.
Padang lamun digunakan oleh biota laut sebagai tempat mencari makan (feeding ground),
pemijahan (spawning ground), dan asuhan (nursery ground). Lamun adalah produsen primer
dalam ekosistem padang lamun dan merupakan komponen penting dari wilayah perairan laut.
Maka dari itu, makalah berjudul “Ekosistem Padang Lamun” dibuat untuk mengetahui lebih
lanjut tentang karakteristik, faktor, serta komponen yang terdapat dalam ekosistem padang
lamun.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekosistem padang lamun?
2. Dimana habitat padang lamun?
3. Apa saja karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem padang lamun?
4. Apa saja faktor pembatas pada ekosistem padang lamun?
5. Apa saja komponen biotik maupun abiotik yang terdapat dalam ekosistem padang lamun?
6. Bagaimana interaksi yang terjadi dalam ekosistem padang lamun?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari ekosistem padang lamun
2. Menjabarkan karakteristik yang dimiliki oleh ekosistem padang lamun
3. Menjelaskan tentang habitat padang lamun
4. Menjabarkan faktor pembatas pada ekosistem pada padang lamun
5. Menganalisis komponen yang terdapat dalam ekosistem padang lamun
6. Menjelaskan tentang interaksi yang terjadi pada ekosistem padang lamun
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
terdiri dari pasir kasar. Lamun Enhalus acoroides juga ditemukan dominan hidup pada substrat
yang terdiri dari pasir yang sedikit berlumpur dan substrat yang terdiri dari campuran pecahan
karang yang telah mati.
6
karena lebih menguntungkan untuk penyebaran lamun Rhizoma merupakan 60-
80% biomas lamun.
3. Daun
Daun lamun diproduksi dari meristem basal pada potongan rhizoma dan
percabangannya, seperti halnya semua tumbuhan monokotil. Spesies lamun memiliki
morfologi dan bentuk anatomi yang unik, meskipun hampir identik. Bentuk daun,
bentuk puncak daun, dan keberadaan atau ketiadaan ligula adalah beberapa bentuk
morfologi yang sangat mudah dilihat.
7
E. Komponen Biotik dan Abiotik
Komponen biotik pada ekosistem padang lamun merupakan makhluk hidup yang hidup
disekitar lamun, meliputi ikan, udang, cumi, kepiting, dugong, terumbu karang, lamun, dan
lain sebagainya. Sedangkan, komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup dalam suatu
ekosistem padang lamun, meliputi suhu, salinitas, cahaya, oksigen, serta yang mempengaruhi
keseimbangan ekosistem padang lamun.
8
BAB III
SIMPULAN
Ekosistem padang lamun adalah ekosistem pesisir yang khas dangkal dengan tumbuhan
rerumputan yang telah beradaptasi terhadap air asin. Lamun adalah vegetasi dominan di ekosistem
ini, yang mampu hidup secara permanen di bawah permukaan air laut. Faktor abiotik seperti suhu,
salinitas, dan pH memengaruhi keanekaragaman spesies di ekosistem lamun. Interaksi antara
spesies lamun dan faktor lingkungan juga penting untuk menjaga keberlangsungan ekosistem
padang lamun. Ekosistem padang lamun melakukan banyak hal untuk mendukung sistem
kehidupan dan memainkan peran penting dalam dinamika pesisir dan laut, terutama dalam
perikanan pantai. Oleh karena itu, salah satu alasan untuk mempertahankan keberadaan ekosistem
ini adalah pemeliharaan dan rehabilitasi ekosistem lamun. Ekosistem padang lamun sangat terkait
dengan ekosistem di sekitar pantai seperti mangrove, terumbu karang, estauria, dan ekosistem
lainnya dalam membantu keberadaan biota laut. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan
ekosistem lamun sangat dipengaruhi oleh aktifitas darat dan terkait dengan ekosistem sekitarnya.
Oleh karena itu, Pemeliharaan dan pengelolaan ekosistem lamun sangat penting untuk menjaga
keberlangsungan ekosistem yang berkelanjutan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ayorbaba, R., Beroperai, R. A., Bonai, H. M., & Rahanra, R. M. (2021). Komponen Biotik dan
Abiotik Pada Ekosistem Lamun di Pulau Batu Distrik Kepulauan Ambai. Journal Of
Scientech Research, 130-138.
Hariyanto, S. (2019, Oktober). Pentingnya Ekosistem Lamun. Diambil kembali dari FST UNAIR:
https://fst.unair.ac.id/pentingnya-ekosistem-lamun/
Haryati, R. N., & Kurniawan, D. (2021). Kondisi Ekosistem Padang Lamun di Perairan Tanjung
Pisau Kabupaten Bintan. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 62-71.
Muzani, Jayanti, A. R., Wardana, M. W., Sari, N. D., & Lourentina, Y. (2020). Manfaat Padang
Lamun Sebagai Penyeimbang Ekosistem Laut. Jurnal Geografi, 1-14.
Syahira, S. (2023, Juni). Pengertian Ekosistem: Ciri dan Komponen. Diambil kembali dari
umsu.ac.id: https://umsu.ac.id/berita/pengertian-ekosistem-ciri-dan-komponen/
Tangke, U. (2010). Ekosistem Padang Lamun. Jurnal Imiah Agribisnis dan Perikanan, 9-29.
Warahmah, S., Jannah, R., Yolanda, S. D., & Halimatussadiah, E. (2022). Metode Transplantasi
Ekosistem Padang Lamun di Indonesia. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 10129-10137.
10
LAMPIRAN
11