Anda di halaman 1dari 4

STUDI PERANAN EKOSISTEM LAMUN (Seagrass) SEBAGAI KELANGSUNGAN HIDUP

DUGONG (Dugong Dugon)

OLEH
DENIES MAULA RUSSELIA

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

2020
STUDI PERANAN EKOSISTEM LAMUN (Seagrass) SEBAGAI KELANGSUNGAN HIDUP
DUGONG (Dugong Dugon)

OLEH
DENIES MAULA RUSSELIA
NRP. 55195212735

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Metode Penelitian dan Penulisan Karya
Ilmiah

PROGRAM SARJANA TERAPAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERAIRAN

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

JAKARTA

2020
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ekosistem lamun sejatinya merupakan bagian penting dari ekosistem perairan yang
berperan terhadap produktivitas perairan. Mengingat fungsinya sebagai daerah asuhan
(nursery ground), tempat mencari makan (feeding ground), dan daerah pemijahan (spawning
ground) berbagai jenis biota termasuk ikan dan dugong. Lamun (seagrass) adalah tumbuhan
berbunga (Angiospermae) yang dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan laut dangkal
(Tangke, 2010).Dugong paling sering mencari makan secara berkelompok. Saat berkelompok
memberi makan di air yang tenang tidak ada orientasi umum terlihat, tetapi ketika gelombang
aksi atau arus kuat, kebanyakan individu berorientasi pada arus atau gelombang (Anderson &
Birtles, 1978). Sebagai organisme herbivora, dugong banyak menghabiskan waktu makannya
di padang lamun. Keberadaan padang lamun sebagai habitat pakan dugong memiliki
ancaman yang berbeda antara pulau kecil yang satu dengan yang lain. Beberapa hal yang
dapat mengancam keberadaan padang lamun adalah abrasi, sedimentasi, jalur pelayaran
lokal dan jarring tambat, sampah antropogenik, serta penggunaan alat tangkap dasar yang
merusak habitat (Dewi et al., 2018) . Banyak kegiatan pembangunan di wilayah pesisir telah
mengorbankan ekosistem padang lamun, seperti kegiatan reklamasi untuk pembangunan
kawasan industri atau pelabuhan ternyata menurut data yang diperoleh telah terjadi
pengurangan terhadap luasan kawasan padang lamun, Sehingga pertumbuhan, produksi
ataupun biomasanya akan mengalami penyusutan. Upaya rehabilitasi menjadi isu yang
penting untuk dipikirkan bersama, seperti kegiatan transplantasi lamun pada suatu habitat
yang telah rusak dan penanaman lamun buatan untuk menjaga kestabilan dan
mempertahankan produktivitas perairan. Preferensi pakan dugong terhadap lamun sangat
bergantung pada ketersediaan di ekosistem tersebut. Dugong mengonsumsi lamun sebagai
makanan utamanya. Penurunan lamun merupakan dampak secara tidak langsung dari
peningkatan konsentrasi nutrisi yang berasosiasi dengan organisme laut lainnya. . Penurunan
luas padang lamun disebabkan oleh kombinasi dampak dari reduksi kualitas air dan beban
organilc pada sedimen (Rahmawati, 2011). Selain sumber makanan utama bagi dugong
lamun memiliki peranan lainnya seperti penangkap sedimen, pendaur zat hara, makanan dan
kebutuhan ikan, sebagai daerah asuhan dan perlindungan biota laut, dan sebagai padang
pengembalaan (Hutomo & Azkab, 1987).

Rumusan Masalah

1. Apa korelasi dugong (Dugon Dugong) terhadap Lamun sebagai sumber


makanan utamanya ?
2. Mengapa restorasi dan transplantasi Lamun (Seagrass) bersifat preventif dalam
ekosistem ?
3. Bagaimana kontribusi masyarakat sebagai pemegang fungsi utama Lamun
(Seagrass) ?

Tujuan Penelitian

1. Memvisualisasikan hubungan timbal balik dugong dengan lamun yang sangat


bergantung pada makanannya.
2. Melakukan upaya pencegahan kerusakan ekosistem lamun secara intensif.
3. Menjaga kelestarian dengan melakukan kegiatan upaya penyelamatan sebagai
penunjang keberlangsungan hidup dugong.

Anda mungkin juga menyukai