Abstrak
Penelitian in bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman gastropoda di permukaan
dasar perairan ekosistem mangrove tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur, kabupaten Sinjai.
Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan mangrove tingke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur,
Kabupaten Sinjai pada Bulan Januari sampai Februari 2022. Metode yang digunakan dalam
penelitian adalah metode Purposive sampling yang dibagi menjadi 3 stasiun. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai Indeks Keanekaragaman (H) berkisar 01,12-1,89, nilai indeks
keseragaman (E) berkisar 0,81-0,97 dan nilai indeks dominansi berkisar (C) berkisar 0,13-0,34.
Dari nilai indeks keanekaragaman jenis menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis gastropoda
yang paling tinggi pada stasiun 3 yaitu sebesar 1,89 sedangkan nilai indeks keanekaragaman
jenis gatsropoda yang rendah di temukan pada stasiun penelitian 1 yaitu sebesar 1,12. Hasil
penelitian ini, juga diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan untuk menambah
pengetahuan, wawasan dan menambah kajian khususnya pada keragaman gastropoda di
permukaan dasar perairan ekosistem mangrove Sekaligus sebagai bahan acuan untuk dapat
memperoleh informasi yang bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam
penyusunan penelitian.
Kata Kunci : Hutan Mangrove, Gastropoda, Indeks Keanekaragaman.
BAB I bergantung dan membentuk suatu ekosistem
PENDAHULUAN yang khas. Kawasan hutan mangrove di
Tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur,
Kabupaten Sinjai, adalah salah satu destinasi
Hutan mangrove merupakan salah satu
wisata penting di Sulawesi Selatan. Hanya
komunitas tumbuhan yang hidup di kawasan
berjarak sekitar ±8 km dari pusat kota Sinjai
pinggiran pantai. Ekosistem mangrove, baik
dengan luasan sekitar 173,5 hektar dan
sebagai sumber daya alam maupun sebagai
dijadikan sebagai pusat restorasi dan
pelindung lingkungan memiliki peran yang
pembelajaran mangrove. (Disparbud, 2017).
amat penting dalam aspek ekonomi dan
Peranan hutan mangrove ini sangat
ekologi bagi lingkungan sekitarnya.
besar bagi kehidupan darat maupun laut
Tumbuhan yang terdapat dalam ekosistem
karena mampu mencegah abrasi dan intrusi
hutan mangrove saling berinteraksi dengan
air laut ke arah daratan, serta
lingkungannya, baik yang bersifat biotik dan
mempertahankan keberadaan spesies
abiotik. Seluruh sistem ini saling
gastropoda di kawasan mangrove. Oleh memerlukan bantuan hewan-hewan yang
karena itu, kawasan tersebut perlu disebut makrobenthos, jenis gastropoda.
dilestarikan. Upaya pelestarian kawasan ini
telah dilakukan di Desa Tongke-tongke, BAB II
Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. TINJAUAN PUSTAKA
Spesies dari biota dasar perairan yang Deskripsi Hutan Mangrove
terdapat di kawasan perairan ekosistem Indonesia memiliki hutan
mangrove Tongke-tongke, belum diperoleh mangrove terbesar didunia serta memiliki
data yang akurat dan terdokumentasi hingga keanekaragaman hayati yang paling
pada saat ini. Disamping itu belum ada tinggi dengan luas mangrove sebesar
informasi yang jelas tentang biota dasar 3.489.149,68 Ha dari 16.530.000 Ha total
perairan, yang mendominasi kawasan di seluruh dunia (Sani dkk, 2019).
perairan ekosistem mangrove yang terdapat Mangrove tersebar luas di seluruh
dalam Desa Tongke- tongke. kepulauan Indonesia, termasuk di bagian
Berdasarkan informasi dari Daerah Nusa Tengara Barat, Daerah
masyarakat setempat, hutan mangrove dengan pertumbuhan mangrove yang
Tongke-tongke memiliki berbagai biota terbilang cukup banyak dengan tingkat
dasar perairan, yang hidup di dasar perairan keanekaragaman jenis mangrove yang
dalam berbagai ekosistem mangrove yang beragam. Mangrove tumbuh subur dan
terdapat di hutan mangrove ini. Biota dasar luas di daerah delta dan aliran sungai
perairan yang terdapat di ekosistem yang besar dengan muara yang lebar.
mangrove yang ditemukan di kawasan Secara ekologi, mangrove penting dalam
mangrove Desa Tongke-tongke terdiri dari menjaga keseimbangan lingkungan dan
Kelas Gastropoda. Keberadaan gastropoda berperan sebagai habitat bagi
di permukaan dasar perairan ekosistem pertumbuhan biota-biota pada fase tertentu
mangrove di Tongke-tongke, Kecematan kehidupan, maupun yang secara menetap
Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai belum (Maria, 2019).
mempunyai data informasi mengenai Hutan mangrove merupakan vegetasi
keanekaragaman Gastropoda. Oleh karena tumbuhan yang tumbuh di daerah pantai dan
itu, data informasi komunitas gastropoda sekitar muara sungai yang secara teratur
sangat penting sehingga peneliti melakukan digenangi oleh air laut serta dipengaruhi
kajian mengenai keanekaragaman pasang surut. Dengan demikian, hutan
gastropoda. mangrove dapat didefnisikan sebagai salah
Keanekaragaman Gastropoda satu tipe hutan yang tumbuh di daerah
ekosistem mangrove dapat menggambarkan pasang surut, yang tergenang pada saat
kondisi perairan di Desa Tongke-tongke. pasang dan bebas dari genangan pada saat
Gastropoda penting dalam menjaga surut yang komunitas tumbuhannya
keseimbangan ekologi pesisir pantai bertoleransi terhadap garam mangrove
umumnya pada ekosistem mangrove. adalah merupakan suatu ekosistem yang
Keberadaan gastropoda pada ekosistem berada di pantai yang dipengaruhi oleh
mangrove berperan dalam dinamika unsur pasang surut air laut. Jenis vegetasi/tanaman
hara, dimana daun mangrove gugur ke yang tumbuh di mangrove adalah jenis
permukaan substrat, daun-daun yang banyak tanaman yang mampu beradaptasi dengan
mengandung unsur hara tersebut tidak lingkungan sekitar selalu berhubungan
langsung mengalami pelapukan atau dengan pasang surut dan terkena air laut.
pembusukan oleh mikroorganisme, tetapi Jenis tanaman yang biasa tumbuh seperti
Avicennia sp, Rhizophora sp, Sonneratia sp mangrove dan juga berbagai cara untuk
dan Xylocarus sp. (Marsoedi dan Samlawi , memenuhi kebutuhannya. dan juga
2017). bunga. bisa dimanfaatkan oleh manusia.
Fungsi hutan mangrove bisa (Kustanti, 2018).
dikategorikan menjadi tiga, yakni fungsi Mangrove sebagai habitat tempat
biologis/ekologis, fungsi fisik, dan juga hidup, berlindung, memijah dan penyuplai
fungsi sosial ekonomi. Ekosistem mangrove makanan dapat menunjang kehidupan
memberikan banyak manfaat, baik secara moluska. Rantai makanan yang berperan di
tidak langsung (nilai non ekonomi) maupun daerah ekosistem mangrove adalah rantai
secara langsung bagi kehidupan manusia makanan detritus dimana sumber utama
(nilai ekonomi). Beberapa bentuk daripada detritus berasal dari daun-daunan dan
manfaat dari mangrove antara lainnya yaitu: ranting ranting mangrove yang gugur dan
1. Menumbuhkan pulau dan menstabilkan membusuk, substrat ekosistem mangrove
pantai, adanya sistem perakaran pertambakan. Oleh karena itu, organisme
mangrove yang kompleks dan juga bentik terutama gastropoda dan bivalvia
padat yang bisa menjebak sisa-sisa dapat dijadikan sebagai indikator ekologi
bahan organik dan juga sedimen yang untuk mengetahui kondisi ekosistem
terbawa oleh air laut dari daratan. (Hartoni dan Agussalim 2015).
Proses ini menyebabkan air laut tetap
bersih dan juga dengan demikian Deskripsi Gastropoda
menjaga kehidupan lamun dan juga Menurut Inchan (2018) Gastropoda
terumbu karang. merupakan salah satu kelas dari filum
2. Menjernihkan air Akar respirasi (akar Mollusca yang dapat hidup di darat, sungai,
pasak) api-apian dan juga tancang tidak laut maupun daerah peralihan antara darat
hanya berfungsi untuk respirasi dan laut, hewan di kelas ini biasanya
tumbuhan, tetapi juga berperan dalam melekat pada batang, akar mangrove dan
menangkap sedimen dan juga bisa pada permukaan substrat. Menurut Putri
membersihkan zat kimia dari air yang dkk. (2021) gastropoda adalah kelompok
berasal dari darat dan juga mengalir ke fauna dari filum Moluska yang berasosiasi
laut. dengan padang lamun sebab secara
3. Mengawali rantai makanan Dan ekologi gastropoda menjadi komponen
mangrove yang jatuh dan juga masuk ke penting dalam rantai makan di padang
air, setelah sampai di dasar diurai oleh lamun.
mikroorganisme (bakteri dan juga Gastropoda memiliki banyak
jamur). Hasil penguraian ini ialah variasi. Gastropoda memiliki cangkang
makanan bagi larva dan juga hewan air tunggal berulir, dilengkapi dengan tentakel
kecil yang selanjutnya menjadi mangsa dan juga mata. Habitat Gastropoda
bagi hewan yang lebih besar dan juga bermacam-macam, terdapat di daerah
hewan darat yang hidup ataupun yang dekatdari permukaan air atau
mengunjungi habitat mangrove. bahkan jauh dari permukaan air
4. Melindungi dan memberi nutrisi Akar atau kedalaman air, keberadaan
bakau menyediakan nutrisi dan juga Gastropoda dapat dipengaruhi kondisi
ialah kawasan konservasi bagi ikan dan yang pasang surut air dan keberadaan
juga invertebrata di sekitarnya. makanannya(Mardik,dkk.2020).
5. Manfaat bagi manusia Masyarakat Gastropoda termasuk hewan dalam
pesisir umumnya sadar akan manfaat filum moluska dan menjadi salah satu
ekosistem penyusun di berbagai ekosistem dan jasad renik yang ada di
laut. Gastropoda mempunyai jenis dunia(Wati,dkk.,2016).
keanekaragaman spesies yang tinggi serta
tersebar di berbagai habitat laut Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi
(Sukawati,dkk. 2018). bahwa salah satu Kehidupan Gastropoda
biota perairan yang memanfaatkan hutan Kehadiran suatu kelompok organisme
mangrove sebagai habitatnya adalah pada suatu habitat dipengaruhi oleh berbagai
komunitas gastropoda. (Arifianti dkk 2021). faktor-faktor fisika dan kimia perairan yang
Gastropoda mempunyai peranan yang sangat sering berpengaruh bagi kehidupan
penting baik secara ekologis maupun gastropoda antara lain suhu, pH, oksigen
ekonomi. Dari segi ekologi gastropoda terlarut, dan kondisi substrat.
berperan dalam mekanisme rantai makanan, Suhu
sedangkan dari segi ekonomi gastropoda Menurut Tetelepta (2019), bahwa nilai
memiliki harga jual, seperti cypraea, dimana suhu yang masih dapat di tolerir oleh
cangkangnya digunakan untuk hiasan yang kehidupan Gastropoda yaitu 25-32 deratajat
tentuknya juga memiliki harga jual. Selain celcius sehingga parameter suhu pada setiap
itu, beberapa jenis gastropoda juga stasiun masih dikategorikan normal.
dimanfaatkan ebagai bahan makanan yang Ph
sangat mengandung nutrient seperti jenis Menurut Rosiana, (2018)
cymbiola yang dagingnya diambsil untuk menyatakan bahwa sebagian besar biota
akuatik sensitive terhadap perubahan pH dan
menyukai nilai pH 7-8,5. Hal ini sesuai yang
dikatakan oleh (Putra, 2019) bahwa
Gastropoda umumnya membutuhkan pH
antara 6,5-8,5 untuk kelangsungan hidup dan
reproduksi.
Oksigen Terlarut (DO)
DO (Oksigen terlarut) juga ikut di
dikomumsi. (Andriminda, 2021). ukur karena oksigen terlarut merupakan
Gambar 1. Jenis Gastropoda kebutuhan dasar untuk kehidupan hewan
maupun tumbuhan didalam air, untuk
Keanekaragaman Hayati gastropoda memiliki kisaran toleransi
Keanekaragaman hayati berkembang lebarterhadap oksigen sehingga penyebaran
dari keanekaragaman tingkat dari gastropoda ini sangat luas. Kelarutan
gen,keanekaragaman tingkat jenis, dan oksigen dipengaruhi oleh faktor suhu. Pada
keanekaragaman tingkat ekosistem. suhu tinggi kelarutan oksigen rendah dan
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas pada suhu rendah kelarutan oksigen tinggi
adalah semua kehidupan mahluk hidup yang (Fadhillah,dkk., 2013).
ada di bumi meliputi tumbuhan, hewan,
jamur dan mikroorganisme serta berbagai BAB III
materi genetik yang ada serta METODOLOGI
keanekaragaman sistem ekologi yang Lokasi dan Waktu Penelitian
merupakan tempat tinggal mahluk hidup. Lokasi penelitian berada di Hutan
Kelimpahan dan keanekaragaman genetik Mangrove Desa Tongke-tongke, Kecamatan
relatif dari organisme-organisme yang Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai dan
berasal dari semua habitat baik yang ada di penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari
darat, laut maupun sistem-sistem perairan sampai Februari 2022.
Alat dan Bahan Sampel gastropoda diidentifikasi secara
Adapun alat dan bahan yang cermat dengan proses identifikasi didasarkan
digunakan dalam penelitian ini adalah; plot atas ciri khusus yang dimiliki gastropoda
1m × 1m untuk membatasi lokasi tersebut dengan menggunakan buku
pengambilan sampel, wadah pelastik identifikasi gastropoda.
berlabel untuk menyimpan jenis Gastropoda Pengukuran kedua faktor ini
yang diperoleh, ayakan, sekop alat bantu dilakukan secara bersamaan pada saat
mengambil sampel, roll meter untuk pengambilan sampel. Pengukuran faktor
menentukan jarak antar plot, GPS (Global fisika meliputi suhu. Sedangkan
Positioning System) untuk penentuan titik pengukuran faktor kimia yaitu pH dan
koordinat, alkohol 70% untuk mengawetkan kadar oksigen terlaraut/Dissolved Oxygen
sampel, buku identifikasi gastropoda, (DO).
kamera untuk mendokumentasikan kegiatan Analisis Data
selama penelitian serta mendokumentasikan 1. Indeks Keanekaragaman
jenis-jenis gastropoda yang didapat, dan alat Indeks keanekaragaman di hitung
tulis menulis untuk mencatat segala jenis dengan rumus shonnon-Wiener, (Odum
gastropoda yang ada. 1993.
Prosedur Penelitian s
Tabel 2. Jenis Spesies Gastropoda yang ditemukan selama penelitian di permukaan dasar
perairan ekosistem mangrove Tongke- tongke, Kecematan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.
STASIUN JUMLA
NO NAMA SPESIES (%)
1 2 3 H
Stasiun 1
Cerithidea cingulate
Nerita Lineata
29% Telescpoium
telescopium
52% Pirenella Mikoptera
14%
5%
Gambar 2.
STASIUN 2
4%
1 Terbralia Sulcata
33% 2 Cerithidea cingulate
38% 3 Nerita Lineata
4 Telescpoium
telescopium
5 Pirenella Mikoptera
21%
4%
5%
21%
4%
Stasiun 1 2 3
Nilai Indeks
Keanekaragaman 1,12 1,33 1,89
Nilai Indeks
Keseragaman 0,81 0,82 0,97
Nilai Indeks
Dominansi 0,34 0,27 0,13
Gambar8.Terebraliasulcata
a.
a.
Fisika
- Suhu (°C) 31-33°C
Kimia
- Kelarutan Oksigen 7,84-7,9
- pH 8,0-8,5