OLEH :
DR. IR. Hj. SETIA DAMAYANTI, M.Si, GP
EKOLOGI
Pertama kali daperkenalkan oleh Ernst Haeckel, ahli ilmu hewan pada tahun
1869 sebagai ilmu interaksi antara segala jenis makhluk hidup dan
lingkungannya. Arti kata bahasa Yunani oikos adalah rumah tangga atau cara
bertempat tinggal, dan logos bersifat ilmu atau ilmiah.
Jadi, ekologi berarti ilmu tentang rumah atau tempat tinggal makhluk hidup.
Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
EKOSISTEM
Fungsi dan potensi ekosistem danau adalah untuk perikanan, tata air,
penyediaan air bersih, penyangga kehidupan, habitat berbagai organisme,
pelestarian plasma nutfah, konservasi dan pariwisata.
EKOSISTEM DARATAN/
TERRESTERIAL
1. EKOSISTEM KARST
2. EKOSISTEM HUTAN.
EKOSISTEM KARST
• Kawasan Karst adalah bentang alam yang secara khusus
berkembang pada batuan karbonat akibat proses karstifkasi selama
ruang dan waktu geologi yang tersedia (Dept. ESDM, 2001), atau
suatu kawasan batu gamping yang ditandai dengan adanya
cekungan, lereng terjal, tonjolan bukit berbatu (gamping) tak
beraturan, bergua dan mempunyai sistem aliran air bawah tanah
(KLH. 1998).
• Ekosistem karst adalah sistem ekologi yang terbentuk oleh
hubungan timbal balik pada karst dengan lingkungannya baik biotik
maupun non biotik.
• Kartifkasi adalah proses alam yang membentuk bentang alam
karst, berupa pro-ses pelarutan kimiawi pada batuan karbonat
EKOSISTEM HUTAN
• Ekosistem hutan merupakan suatu masyarakat tumbuhan yang
komplek, yang terdiri dari pohon, semak, tumbuhan bawah, jasad
renik tanah, dan fauna lainnya bersama lingkungan abiotiknya
saling berinteraksi merupakan kesatuan dalam hubungan
ketergantungan.
• Ekosistem hutan hujan tropis Indonesia memiliki kekayaan berupa
keanekaragaman hayati (sebagian besar terdapat di dalam hutan)
yang tertinggi, tidak saja di dunia tetapi juga di antara kawasan
tropis lain.
• Ada tiga blok utama hutan tropis dunia, yaitu:
1. Hutan hujan Amerika: pusatnya di Dataran Amazone
2. Indo-Malaya: Indonesia, Papua New Guniea, Malaysia, Thailand,
Indo-China, Philipina
3. Hutan Hujan Afrika: Pusatnya di Dataran Kongo
• Hutan Indonesia merupakan salah satu hutan hujan tropis yang
penting bagi stabilitas iklim global (Alikodra, 2006).
• Ciri-ciri hutan tropis adalah vegetasinya selalu hijau.
• Hutan Indonesia dibagi dalam 3 kelompok besar:
1. Zona Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa (hutan
dipterocarpaceae)
2. Zona Irian Jaya yang relatip miskin dengan campuran namun
kaya dengan agathis
3. Zona Intermediate Wallacea (Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara),
yang kaya akan eboni, agathis, eucaliptus, dan cendana (Alikodra,
2006)
EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT
• Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan wilayah
laut teritorial 3,1 juta km2, zona ekonomi eksklusif 2,7 km2, garis
pantai 81 000 km, mempunyai ekosistem yang beragam.
• Ekosistem pesisir dan laut memiliki keterkaitan yang erat. wilayah
pesisir dan laut mempunyai keunikan yang terkait dengan
keberadaan sumberdaya yang beragam dan kompleks. Kontribusi
kawasan pesisir dan laut terhadap PDB Nasional sekitar 26,5%.
• Ekosistem alami yang terdapat di wilayah pesisir antara lain adalah
terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun (seagrass beds),
pantai berpasir, pantai berbatu, formasi Pescaprae, formasi
Barringtonia, estuaria, laguna dan delta (Dahuri et al, 1996).
• EKOSISTEM ESTUARIA
Estuaria merupakan wilayah pesisir agak tertutup yang mempunyai
hubungan bebas dengan laut terbuka, serta menerima asupan air
tawar dari daratan.
• EKOSISTEM PANTAI
Eksositem pantai, disebut: bioma pesisir dan laut adalah kesatuan
habitat dan komunitas yang meliputi daerah pasang surut (pasut),
hamparan pantai, hutan mangrove, padang lamun, muara sungai
(estuaria), terumbu karang, dan lautan terbuka.
• EKOSISTEM HUTAN MANGROVE
Hutan mangrove adalah nama kolektif untuk vegetasi pohon sebagai
suatu ekosistem hutan dengan sistem perakaran yang khas yang
menempati pantai berlumpur dan muara-muara sungai di dalam
wilayah pasang surut, dari tingkat air pasang tertinggi sampai tingkat
air surut terendah (BAPPENAS, 2003).
Abstrak
Gunakan template ini untuk menulis artikel. Artikel yang dikirim harusditulis pada kertas berukuran
A4 sejumlah 8 atau maksimal 10 halaman (tidak kurang tidak lebih) dengan margin semua sisi (2cm),
jenis dan dimensi huruf (badan teks Tahoma 9), tata-cara perletakan dan penulisan nama tabel dan
gambar, penulisan pustaka, dan format lain-lain seperti yang dicontohkan atau dijelaskan pada
template ini. Abstrak ditulis pada bagian ini, sepanjang satu paragraf dan maksimal 150 kata.
Abstrak menjelaskan secara ringkas persoalan/permasalahan, tujuan, metode pengumpulan dan
analisis data, dan temuan. Tuliskan kata-kunci di bawah abstrak, maksimal 5 kata dan diurut
mengikuti abjad huruf pertama setiap kata.
Artikel yang diharapkan berupa kertas kerja Jelaskan jenis metode yang digunakan:kualitatif,
(working paper/preliminary technical paper), kuatitatif atau mixed-method (Creswell, 2008);
yang merupakan ‘draft’ artikel yang akan dikirim dan/atau kategori sifat penelitian: deskriptif,
ke jurnal. Artikel ditulis mengikuti urutan: eksploratif atau eksplanatori (Groat & Wang,
persoalan, kajian pustaka, tujuan, metode 2002) disertai rincian metode pengumpulan data
pengumpulan data, metode analisis data, dan metode analisis data yang digunakan. Pada
interpretasidan kesimpulan. Urutan penulisan bagian ini juga dapat dijelaskan perspektif yang
dan penamaan sub-bab tidak harus sama persis mendasari pemilihan metode tertentu.
seperti yang tertulis di template ini, penulis
dapat menentukan urutan dan penamaan sesuai Metode Pengumpulan Data
dengan pemikiran masing-masing.
Jelaskan metode pengumpulan data yang
Pengantar digunakan, misalnya survei, observasi atau arsip,
disertai rincian penggunaan metode tersebut.
Jelaskan persoalan, latar-belakang Bila dianggap perlu, pada bagian ini juga dapat
persoalan,kajian pustaka, permasalahan dan dijelaskan populasi, sampel dan metode
tujuan penelitian. Beberapa paragraf awal pemilihan sampel.
bagian pengangar menjelaskan persoalan dan
latar-belakang persoalan tersebut. Beberapa Metode Analisis Data
paragraf berikutnya menjelaskan kajian pustaka
yang berisi perkembangan pengetahuan terkini Jelaskan metode analisis data yang digunakan
yang secara langsung terkait dengan persoalan untuk mengungkap temuan penelitian. Sebutkan
yang diangkat. Paragraf terakhir dari bagian pe- nama analisis data kualitatif atau kuantitatif
ngantar berisi permasalahan dan deskripsi yang digunakan untuk mengungkap temuan.
tujuan penelitian.
Tabel dan gambar diposisikan seperti yang
Metode terlihat pada tabel 1 dan gambar 1.
Tabel 1. Nama Tabel. Nama dan keterangantabel Pada bagian kesimpulan dituliskan temuan
ditulis di atastabel. Nama tabel dicetak tebal. Border penelitian secara ringkas, tanpa tambahan
tabel hanya border horisontal, tanpa border vertikal. intepretasi baru lagi. Pada bagian ini juga dapat
Tabel dapat dibuat selebar mendekati atau sama
dituliskan kebaruan penelitian, kelebihan dan
dengan satu kolom (6,85 cm) atau dua kolom (14,2
cm).
kekurangan dari penelitian, serta rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya.
No Variabel 1 Variabel 2 Variabel 3
Daftar Pustaka
1 data data data
2 data data data
Creswell, J.W. (2008). Research Design: Qualitative,
3 data data data Quantitative, and Mixed Methods Approaches .
4 data data data California: Sage Publications, Inc.
5 data data data Groat, L. & Wang, D. (2002). Architectural Research
6 data data data Methods. New York: John Wiley & Sons. Inc.
7 data data data Ilmiah, T (2007). Ideologi dalam Pengembangan Pe-
8 data data data ngetahuan. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia,1,
01-12.
Kesimpulan