Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ADAPTASI AVES DENGAN LINGKUNGANNYA DAN


PERANAN AVES BAGI KEHIDUPAN MANUSIA Dosen
: Saparudin Saroni, M. Pd

Di Susun
oleh :
Tiara Monica
(1984205001) Sefti Kennora
(1984205002)
Ella Septi Ruseka (1984205013)
Ilham Al Bohari (1984205028)
Nova Nurdiana (1984205028)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan nikmat sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah
berjudul “ADAPTASI AVES DENGAN LINGKUNGANNYA DAN PERANAN
AVES BAGI KEHIDUPAN MANUSIA”. Kami telah berupaya maksimal dalam
membuat makalah ini, namun menyadari mungkin masih ada kelemahan baik
dari segi isi maupun penulisan dan juga tata bahasa, penulis menharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini. Akhir
kata penulis mengharapkan makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
pengembangan pembelajaran.

Bengkulu, Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................……………………………
Daftar Isi..................................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Rumusan masalah.........................................................................................
C. Tujuan...........................................................................................................
D. Metode Penulisan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................…..
A. Adaptasi Aves Dengan Lingkungannya............……………………
B. Peranan Burung Bagi Manusia

BAB III PENUTUP...................................................................…………………


A. Kesimpulan........................................................ …………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adaptasi merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup dengan keadaan
lingkungan sekitarnya. Masing-masing individu mempunyai cara yang berbeda dalam
penyesuaian diri dengan lingkungannya, ada yang mengalami perubahan bentuk
tubuh (adapatasi Morfologi), ada yang mengalami perubahan proses metabolisme
tubuh (adaptasi Fisiologi) dan ada juga yang mengalami perubahan sikap dan tingkah
laku (adaptasi tingkah laku).
Adaptasi akan dilakukan oleh makhluk hidup bila keadaan lingkungan sekitarnya
membahayakan atau tidak menguntungkan bagi dirinya, sehingga perlu untuk
menyelamatkan atau mempertahankan kehidupannya.
Aves memiliki peranan dengan banyak keuntungan dalam manfaat bagi kehidupan
manusia. misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat kok (Shuttlecock) dan
pengisi bantal.
Oleh karena itu, makalah ini disusun agar dapat mengetahui adaptasi dan
peranan hewan dari kelas Aves ini. Makalah ini berisi penjelasan mengenai adaptasi,
macam-macam adaptasi, bentuk-bentuk adaptasi, dan beberapa contoh hewannya,
serta peranan aves dalam kehidupan manusia.
B. Rumusan masalah
Dari uraian singkat diatas, kami dapat merumuskan beberapa masalah yang akan
menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian dari aves ?
2. Bagaimana adaptasi aves dengan lingkungan ?
3. Apa peran aves dalam kehidupan manusia ?
4. Apa macam-macam contoh adaptasi aves
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari aves
2. Untuk mengetahui adaptasi aves dengan lingkungannya
3. Untuk mengetahui peranan aves dalam kehidupan manusia
4. Untuk mengetahui contoh adaptasi aves
D. Metode Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini, acuan penulis yang kami gunakan adalah
bersumber dari internet serta blog yang berkaitan dengan materi “adaptasi
aves dengan lingkungannya dan peranan aves bagi kehidupan manusia”.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Adaptasi Aves Dengan Lingkungannya


Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal
sebagai Archaeopteryx. Burung atau aves ini memiliki beberapa cara beradaptasi
diantaranya.
Contoh macam-macam bentuk adaptasi morfologi Aves:
 Bentuk Paruh
Paruh adalah struktur anatomi luar burung, yang di samping untuk makan, juga
untuk dandan, memanipulasi obyek, membunuh burung pemakan bangkai,
mencari makan, berpacaran, dan memberi makan anak-anaknya.

Paruh burung pemangsa: burung nazar.

Paruh angsa jinak dari Tiongkok

Paruh Ganet Utara


Paruh burung bangau

Burung elang memiliki paruh yang besar dan runcing untuk merobek
mangsanya. Ujung paruhnya berbentuk seperti kait yang tajam. Bentuk paruh
tersebut sesuai untuk burung pemakan daging. Burung pipit memiliki paruh
yang pendek dan kuat. Bentuk paruh tersebut sesuai untuk memecah biji-bijian.
Burung bangau memiliki paruh panjang dan besar. Bentuk tersebut
memudahkannya untuk mencari ikan di rawa-rawa atau daerah lumpur. Bebek
memiliki paruh berbentuk pipih dan lebar. Bentuk ini sesuai untuk mencari
makanan di dalam lumpur. Bebek biasanya mencari makanan berupa cacing di
dalam lumpur.
 Bentuk Kaki
Bentuk kaki burung sesuai dengan lingkungan tempat hidupnya (habitat) dan
makanannya.
Kaki elang memiliki empat jari. Setiap jari memiliki kuku yang sangat kuat.
Bentuk kaki seperti ini sesuai untuk mencengkeram mangsanya. Selain itu,
bentuk tersebut sesuai untuk bertengger di pohon. Burung elang digolongkan
ke dalam burung pencengkeram. Kaki burung gelatik memiliki empat jari dan
ukurannya kecil. Bentuk kaki seperti itu memudahkan gelatik untuk bertengger
pada batang padi. Burung gelatik digolongkan ke dalam burung petengger.
Kaki bangau memiliki kaki yang panjang. Jarijarinya memiliki sedikit selaput.
Bentuk seperti ini memudahkan bangau untuk berjalan di atas lumpur ketika
mencari makan.
Bebek memiliki kaki yang berselaput. Bentuk kaki seperti ini memudahkannya
untuk berjalan di atas tanah berlumpur. Selain itu, kaki berselaput berfungsi
untuk berenang. Bebek termasuk ke dalam burung perenang.
 Bulu Aves
Bulu merupakan rahasia keberhasilan burung, tidak hanya memberikan
daya terbang, melainkan juga memberikankehangatan dalam memelihara suhu
badan. Modifikasi bulu burung masa kini ada yang berubah fungsi menjadi
lapisan yang kedap air, sebagai alat perasa, berwarna cerah atau berburik
– burik untuk memikat atau menyamar. Karena sayap dipakai untuk
terbang burung kehilangan fungsi tangan dan menjadi makhluk berkaki dua.
Selain itu tulang burung berevolusi menjadi berongga berisi udara dan
lebih ringan; tulang punggungnya menjadi lebih pendek dan menyatu;
paruhnya terbentuk dari zat tanduk yang ringan dan tidak bergigi;
dibandingkan dengan rahang bergigi dari tulang yang berat pada reptil
nenek moyang mereka. Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
1. Tectrices, bulu yang menutupi badan.
2. Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya
simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
1. remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan
secara metacarpal pada metacarpalia.
2. Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
3. Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai
kelanjutan sekunder daerah siku.
4. Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
5. Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari.

Pada burung heron terdapat bentukan bulu yang khusus yang


disebut sebagai bulu powder/ bulu bubuk. Bulu ini hampir sama dengan bulu
pada umumnya tetapi barbulaenya terpisah menjadi bubuk halus seperti
bedak. Fungsi bulu ini belum jelas, tetapi pada saat burung melumasi bulu
dengan cara menjilatinya, bulu bubuk membantu mengisolasi panas tubuh dan
membantu menghangatkan telur saat pengeraman.
Semi plumae adalah kumpulan bulu barbula yang letaknya tersembunyi di
bawah bulu-bulu luar. Bistle adalah bulu perasa berupa shaft yang memanjang
melebihi bulu luar, ditemukan pada kepala burung Caprimulgids dan burung
penangkap serangga flycatchers (Sukiya, 2003). Bristle yang menutupi lubang
hidung terdapat pada burung pelatuk. Hal ini merupakan bentuk adaptasi
burung pelatuk agar partikel-partikel kayu tidak masuk saluran pernafasan.
Bristle pada burung hantu dan caprimulgids membantu mendeteksi posisi
sarang, tempat bertengger dan benda yang menghalangi. Fungsi bristle
didukung oleh adanya getaran dan tekanan reseptor didekat folikel bulu.
Bulu burung dapat dinamai sesuai dengan bidangnya berada, yaitu:
1. capital tract yaitu bulu yang menutup bagian atas, samping
dan belakang kepala dan terus ke pterilae berikutnya.
2. Spinal tract, bulu yang memanjang dari atas leher ke
punggung terus ke dasar ekor dan bisa berlanjut atau terpisah
ditengah.
3. Ventral tract, berawal diantara cabang rahang bawah dan
memanjang turun ke sisi ventral leher. Biasanya bercabang
menjadi dua bidang lateral melewati sepanjang sisi tubuh dan
berakhir disekitar anus. Bagian apterilae dadabawah dan perut
beberapa burung, kaya pembuluh darah selama bersarang dan
merupakan daerah mengeram (brood patch). Pada saat mengeram
bulu pada brood patch akan rontok dan kulitnya tipis.
4. Humeral tract yaitu sepasang pterilae yang sejajar seperti
pita sempit yang meluas ke belakang pada sisi pundak.
5. Caudal tract termasuk retrices, bulu pada ekor, biasanya
panjang dan kuat.
6. Alar tract termasuk berbagai pterilae yang terletak pada sayap. Thumb
merupakan sisa jari kedua. Sedangkan bulu yang menutupipermukaan atas
dan bawah sayap disebut dngan covert dan bulu pada aksial sayap disebut
aksillaria.
7. Femoral tract, bulu yang meluas sepanjang permukaan luar paha dekat
sendi lutut ke tubuh.

8. Crural tract, bulu yang menyususn sisa bidang bulu lainnya pada kaki.

 Telur Aves
Semua burung berkembang biak dengan bertelur. Apabila burung
mengandung bayi-bayinya yang sedang berkembang di dalam tubuhnya,
tentunya akan terlalu berat bagi burung untuk terbang. Telur burung
menyerupai telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena kandungan
kapurnya.
Telur burung melindungi anak burung yang sedang berkembang
didalamnya. Cangkangnya yang keras karena berkapur ini menjadi pelindung
luarnya. Cangkang memiliki pori-pori sebagai jalan keluar masuknya udara
sehingga anak burung dapat bernafas.
Albumen atau lapisan putih telur dapat dijadikan bantalan dan menjaga
anak burung agar tetap hangat. Sedangkan kuning telur dijadikan persediaan
makanan untuk bayi burung yang sedang berkembang.
Ukuran telur tiap-tiap jenis burung berbeda-beda. Biasanya semakin besar
ukuran burung akan semakin besar pula telurnya. Burung unta sebagai burung
terbesar didunia memiliki ukuran telur terbesar pula didunia. Burung yang
tingginya mencapai 2,75 meter dengan berat mencapai 115 kg, menghasilkan
telur yang beratnya mencapai sekitar 1,5 kilogram. Bandingkan dengan telur
ayam biasa yang beratnya hanya sekitar 50 gram.
 Adaptasi fisiologi
Merupakan penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang
menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan
hidup dengan baik. Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang /
hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar
tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama serta pada
anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah
dingin.
Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga
terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis

yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar,


ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa
sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di
tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena
adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh.
Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan
otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh
ringan dari zat tanduk.
 Adaptasi tingkah laku
Merupakan penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku
terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah
warna kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan
tujuan untuk menyembunyikan diri.
Tingkah laku khusus merupakan bawaan sejak lahir atau sebagai refleksi
karakteristik spesies tersebut, yang tidak berubah dalam proses
belajar. Tingkah laku ini tidak akan pernah banyak berubah oleh
domestikasi, sedangkan tingkah laku lainnya dapat berubah oleh proses belajar.

B. Peranan Burung Bagi Manusia


Burung berperan dalam proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan. Dan
selain itu daging dan telur burung merupakan sumber lemak dan protein yang di
butuhkan manusia. Keindahan kicau dan warna jenis burung tertentu
menyebabkan manusia tertarik untuk memeliharanya.
Dahulu, bulu burung cendrawasih dijadikan sebagai hiasan oleh kepala suku-
suku masyarakat di papua. Begitu juga, kemampuan terbang beberapa jenis
burung misalnya merpati dimanfaatka sebagai bentuk hiburan atau kegiatan
yang di perlombakan. Dan sejak jaman dulu burung telah digunakan manusia
untuk berbagai kebutuhan. Burung-burng pemeliharaan seperti, ayam, itik, bebek,
kalkun,angsa dan puyuh.
Burung-buring kecil membantu dalam membasmi hama serangga pada
tanaman dan ada juga burung yang berukuran besar seperti elang dan burung
hantu menjaddi preator bagi tikus sawah. Selain memberi manfaat pada manusia
tap juga ada yang merugikan. dan beberapa jenis burung memajan biji-bijian,
tabaman muda , dan buah-buahan yang sengaja ditanam oleh manusia ,
selain itu burung juga bias menjadi vector penyakit seperti penyakit flu
burung
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN.

Adaptasi merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup


dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Masing-masing individu mempunyai
cara yang berbeda dalam penyesuaian diri dengan
lingkungannya,ada yang mengalami perubahan bentuk tubuh
(adapatasi Morfologi), ada yang mengalami perubahan proses metabolisme
tubuh (adaptasi Fisiologi) dan ada juga yang mengalami perubahan sikap
dan tingkah laku (adaptasi tingkah laku). Aves merupakan hewan yang paling
dikenal manusia, dan memiliki bulu yang unik sebagai pelindung tubuh. Aves
tidak bergigi, berjalan‟dengan dua kaki, dan memiliki struktur‟tulang
yang‟termodifikasi agar bisa terbang. Aves memiliki macam-macam
bentuk adaptasi morfologi seperti,bentuk paruh, bentuk kaki, bulu aves, telur
aves, adaptasi fisiologi, adaptasi tingkah laku.
Burung banyak berperan dalam kehidupan manusia contohnya
berperan untuk proses penyerbukan beberapa jenis tumbuhan. Selain itu
daging dan telur burung merupakan sumber lemak dan protein yang di
butuhkan manusia. Keindahan kicau dan warna jenis burung tertentu
menyebabkan manusia tertarik untuk memeliharanya.
DAFTAR
PUSTAKA

Nurhayati, Nunung.2009.Biologi Bilingual (kelas X SMA). Bandung: Yrama Widya.

Eddyyayorin.2008. Burung Tingang/Rangkong Sebagai Spesies Panji-Panji Alternatif Di

SM
Sungai Lamandau.Web: A Community for Inspiring Conservation.
http://www.id.wikipedia.org/enggang-rangkong.htm

Sulistyowati,Endah.2009. How Biology Make U

Enjoy.Web:WordPress.com Romansa.2009.Kepak Sayap Burung

Tingang.Web:LiputanKITA.com Rudy,Gunawan.2008.Panglima

Burung.Web:WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai