“BELALANG ANGGREK”
Kelas : X-6
Kel : 6
- Riyan Satriya Wicaksono
- Dwi Purwanti
- Nur Hilalia Ramadhani
- Laila Nur Hofifah
- Miqdar Tamam
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Ageng S.pd
pada bidang studi Bahasa Indonesia, dan makalah ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan tentang Teks LHO bagi para pembaca dan juga penulis.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Ageng S.pd yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok 6
ii
DEVINISI UMUM :
I Biografi / Kehidupan Belalang Anggrek ........................................................ 2
DEVINISI BAGIAN :
II Bagian Tubuh ..............................................................................
2.1 Kepala ...................................................................................................
A. Kepala..................................................................................................
B. Alat Mulut............................................................................................
C. Antena...................................................................................................
B. Sayap....................................................................................................
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................
3.1 Saran ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Namun, belalang anggrek memiliki penyamaran penuh menyerupai bunga, lengkap dengan
kaki berbentuk seperti kelopak. Kelebihannya ini tidak hanya digunakan untuk bersembunyi
dari mangsa, tetapi juga untuk menarik korban.
Belalang anggrek sebagai peniru yang agresif pertama kali ditulis oleh naturalis Alfred
Russel Wallace pada 1800-an. Namun gagasan Wallace ini belum pernah dikonfirmasi karena
sulitnya menmukan belalang anggrek di habita aslinya, hutan hujan Asia Tenggara.
KLASIFIKASI
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Mantodea
Kelas : Insecta
Famili : Hymenopodidae
Genus : Hymenopus
Spesies : Hymenopus Coronatus
Unit II
BAGIAN TUBUH
Bagian tubuh belalang dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu kepala, toraks dan
abdomen. Bagian kepala dan thoraksnya dilindungi oleh rangka luar yang terbuat dari kitin
A. Kepala
Kepala pada serangga terdiri dari satu rentetan ruas-ruas metamer tubuh. Kepala serangga
berfungsi untuk mengumpulkan makanan, manipulasi, penerima sensoris, dan perpaduan
saraf. Pada kepala serangga terdapat alat mulut, antena, mata majemuk, dan mata tunggal
(osellus).
B. Alat Mulut
Bagian mulut serangga tersusun atas labrum, sepasang mandibula, sepasang maksila, labium
dan hypofaring. Pada dasarnya bentuk mulut pada serangga dapat digolongkan menjadi
menggigit mengunyah (Ordo Orthoptera, Coleoptera, Isoptera, dan larva serangga), menusuk
menghisap (Ordo Hormoptera dan Hemiptera), Menghisap (Ordo Lepidoptera), Menjilat &
Menghisap (Ordo Diptera)
3
C. Antena
Fungsi antena pada serangga merupakan alat perasa dan bertindak sebagai organ-organ
pengecap, organ pembau, serta organ untuk mendengar
D. Mata Majemuk Dan Mata Tunggal (Ocelli)
Serangga dewasa memiliki 2 tipe mata, yaitu mata tunggal dan mata majemuk, mata tunggal
dinamakan Ocellus (Ocelli). Mata tunggal dapat dijumpai pada larva, nimfa, maupun pada
serangga dewasa. Mata majemuk sepasang dijumpai pada serangga serangga dewasa dengan
Terdiri dari tiga segmen yang disebut prothorax, mesothorax, dan metathorax. Pelengkap
yang digunakan untuk pergerakan melekat pada thorax. Thorax memiliki sepasang kaki dan
sayap, sayap hanya ditemukan di mesothorax dan metathorax. Bagian atas prothorax disebut
pronotum.
4
A.Kaki
Terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi
dengan duri dan capit. Toraks terbagi atas tiga ruas, tiap ruas berkaki sepasang, dan pada ruas
3
A.Tipe Cursorial, adalah tungkai yang digunakan untuk berjalan dan berlari
B.Tipe Fussorial, tungkai yang digunakan untuk menggali, ditandai dengan adanya kuku
depan yang keras.
C.Tipe saltatorial, tungkai yang berfungsi untuk meloncat, ditandai dengan pembesaran
femur pada tungkai belakang
D.Tipe raptorial, tungkai yang berfungsi untuk menangkap dan mencengkeram mangsa,
ditandai dengan pembesaran femur tungkai depan
E.Tipe Natatorial, tungkai yang berfungsi untuk berenang, ditandai dengan bentuk yang pipih
serta adanya sekelompok “rambut-rambut renang” yang panjang
5
B. Sayap
Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap
depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras. Belalang
anggrek hidup di semak-semak dan pohon kecil.
2.3 Abdomen
Abdomen merupakan tempat organ dalam yang mana fungsi-fungsi fisiologis tubuh berada di
sana. Pada umumnya abdomen serangga terdiri dari 11 segmen metameri (berulang). Tiap
segmen metamer memiliki satu sklereit dor saltergum (Terga), satu sklereitventral sternum
(Sterna) dan satu selaput daerah lateral pleuron (Pleura) Bagaimana pun sistem itu mulanya
berasal dari saluran yang dimulai dari bagian kepala, melewati thoraks dan salurannya sampai
sejauh mana pada abdoomen. Alat kelamin serangga biasanya terletak pada atau kira-kira
pada ruas abdomen 8 dan 9. Ruas-ruas ini memiliki kekhususan yang berkaitan dengan
kopulasi dan perletakan telur. Pada jantan, lubang genitai biasanya tertutup dalam aedegaus
seperti tabung yang memasuki tubuh betina selama kawin (Seperti penis).
6
Genitalla eksternal juga dapat mencakup sklerit lain misalnya plat subgenital, clasper, stylli,
dan lain-lain yang memfasilitasi kawin atau bertelur. Abdomen adalah segmen fungsional
ketiga (tagma) dari tubuhnya, abdomen terletak tepat di belakang thoraks.
Panjang tubuh belalang anggrek jantan 2,5-3 cm, betina 6-7 cm. Tubuh mereka berwarna
putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa, bahkan berwarna benar-benar
putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam
hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya
dan untuk menghindari musuhnya bisa dengan berpura-pura sebagai bunga anggrek.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa.
Mereka memangsa serangga lain yang bertubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah,
dan lalat. Belalang ini juga cenderung lebih menyukai serangga yang bisa terbang seperti
Kupu-kupu.
7
Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian
mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan menggunakan kaki depannya untuk
kedepannya.
Siapkan terarium kaca atau plastik, jika Anda mengamati tingkah laku belalang, terarium
kaca bening adalah pilihan terbaik. Pastikan ukuran terarium cukup besar sehingga belalang
bisa bergerak dengan bebas dan memiliki tutup yang terbuat dari plastik atau kawat logam.
Jadi, terarium dengan tutup kain tidak akan mampu mengurung belalang untuk waktu lama.
Belalang suka melompat, pastikan ia bisa melakukannya di dalam terarium. Terarium dengan
kapasitas 20-40 liter cukup memadai untuk belalang. Suhu ideal untuk memeliharanya berada
di kisaran 25°c hingga 35°c dan membutuhkan kelembapan relatif tinggi sekitar 60-80. Lapisi
bagian bawah terarium dengan pasir kering, kepingan havermut, atau bahkan sabut kelapa
kering. Dengan begitu, terarium akan lebih nyaman. Pastikan ketebalan substrat sekitar 3-5
cm sehingga belalang tetap memiliki ruang yang lapang. Tempatkan beberapa ranting atau
batang kayu di dalam aquarium supaya belalang bisa bertengger di sana atau melompat dari
satu ranting ke ranting lainnya.
Apabila belalang tinggal di wilayah subtropis maka induk belalang akan meletakkan telurnya
di dalam tanah dengan kedalaman 4 cm. Hal tersebut dilakukan induk betina agar telur tetap
berada di suhu yang hangat. Suhu hangat diperlukan agar telur tidak rusak saat pergantian
musim.
Tiap belalang memiliki waktu untuk menetaskan telur yang berbeda-beda sesuai dengan
kondisi lingkungan. Apabila belalang berada di wilayah tropis maka telur akan cepat
menetas. Sebaliknya, jika berada di wilayah subtropis maka telur akan menetas lebih lama.
Nimfa pada tahapan metamorfosis akan terjadi dalam kurun waktu 25 sampai 40 hari. Selama
proses ini nimfa hanya akan memakan daun-daun muda. Berbeda dengan makanan belalang
dewasa seperti daun rumput, kulit kayu, gulma, bunga dan biji tanaman lain.
Saat dewasa, belalang akan memiliki kemampuan atau kesiapan bereproduksi. Belalang
hanya membutuhkan waktu 15-30 hari setelah berhasil mengepakkan sayap lalu siap
bereproduksi. Hal ini disebabkan karena belalang dewasa jauh lebih aktif dan mudah
berpindah-pindah tempat.
Dari proses daur hidup belalang tadi, keseluruhan metamorfosis belalang membutuhkan
waktu kurang lebih 11 sampai 12 bulan.
10
PENUTUP
SARAN
Belalang Anggrek ini dapat di pelihara siapa saja, karena memiliki warna yang indah serta
unik.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://zookeys.pensoft.net/article/12542/
https://commons.wikimedia.org/wiki/
File:The_Body_Structure_of_Legend_Praying_Mantis_29.jpg