Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ZOOLOGI

AVES

Disusun oleh :

Nama kelompok:

1. Ariesta paskaliyanti
2. Hermansah
3. Natalia sugin
Kelas : A13
Semester : dua
Dosen pengempu: Dr.yokubus
bustami,S.Si,M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSADA KHATULISTIWA SINTANG

TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya kami dapat membuat makalah ini dengan judul “ AVES”.Makalah
ini dapat tersusun dengan baik atas bantuan segala pihak yang telah mendukung dan
berbagai macam refensi buku-buku dan media sosial yang sekarang ini sangat cangih
sehingga membantukan kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan
dan kekurangan baik dari segi susunan,kalimat maupun dari tata bahasanya. Oleh karena
itu kami dengan tangan terbuka sangat menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah aves ini dapat bermanfaat terhadap
pembaca.

2
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................1

KATA PENGANTAR .....................................................................................2

DAFTAR ISI ....................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..........................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH .....................................................................5
C. TUJUAN ..............................................................................................5
D. MANFAAT ..........................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN......................................................................................6
B. CIRI-CIRI .............................................................................................6
C. STRUKTUR .........................................................................................7
D. FISIOLOGI ..........................................................................................9
E. HABITAT ............................................................................................14
F. KLAFISIKASI .....................................................................................15
G. PERAN .................................................................................................17

BAB 3 PENUTUPAN

A. KESIMPULAN ...................................................................................18
B. SARAN ...............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................19

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil.
Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung
membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang
memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada
awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu
belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya
membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih
rendah.Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga
terspesialisasi untuk erbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang
primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan,
kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga
mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara
dingin.
Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga
udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh
membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat.
Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu, sedangkan
hewan yang lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat
terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak
anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal.
Kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang, Aves telah
memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis aves
seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan
merupakan sumber protein yang penting, yakni daging maupun telurnya. Di
samping itu, orang juga memelihara aves/burung untuk kesenangan dan
perlombaan. Contohnya adalah merpati, perkutut, murai batu dan lain-lain. Tidak

4
terkecuali dengan elang yang kerap dipelihara pula untuk gengsi, gagah-gagahan,
dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis aves/burung telah semakin langka di
alam, karena diburu manusia untuk kepentingan perdagangan tersebut.
B. RUMUS MASALAH
1. Bagaimana pengertian pada aves ?
2. Bagaimana ciri-ciri umum pada aves ?
3. Bagaimana struktur pada aves ?
4. Bagaimana fisiologi pada aves ?
5. Dimana habitat pada aves ?
6. Apa saja klafisikasi pada aves ?
7. Apa peranan aves bagi makhluk hidup lainnya ?
C. TUJUAN
Agar pembaca dapat memahami aves dan manfaat pada aves saat ini bagi
kita.aves juga makhluk hidup yang dapat dilindungi agar tidak banyak yang
mengalami kepunahan.
D. MANFAAT
Agar kita tahu bahwa aves memiliki berbagai macam kelebihan dan
kekurangan,kita tahu bahwa aves juga ada sistem-sistem seperti mkhluk hidup
yang lainnya.

5
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AVES
Aves (burung) adalah kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang unik, karena sebagian besar aves merupakan binatang yang beradaptasi
dengan kehidupan secara sempurna. Walaupun semua aves ditutupi bulu, akan
tetapi jenis tertentu seperti burung unta, burung emu atau kiwi tidak dapat
terbang. Bahkan ada jenis burung tertentu yang tidak memiliki sayap. Aves
adalah hewan berdarah panas sama seperti mamalia, aves berkembang biak
dengan ovipar (bertelur). Sebagian mereka hidup menetap, dan ada juga yang
hidup berpindah tempat (migrasi).
B. CIRI-CIRI UMUM AVES
Aves merupakan hewan yang terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan
perkecualian pada beberapa jenis yang dikelompokkan dalam aves/burung
primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar,
ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa
sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di
tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena
adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh.
Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan
otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh
ringan dari zat tanduk.
Tubuh utama dari aves terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor. Ciri-ciri
utama dari aves adalah tubuhnya berbulu, memiliki paruh yang sesuai dengan
makanannya. Pemakan daging seperti elang dan burung hantu memiliki paruh
yang bengkok dan sangat tajam untuk merobek. Paruh yang kuat membantu
burung yang memakan biji-bijian. Bebek dan angsa memiliki paruh yang
luas, untuk membantu beradaptasi di air dan karena bebek dan angsa hanya
memakan makanan yang lunak. Hampir semua aves mempunyai sayap, dan
kebanyakan dari mereka juga dapat terbang. Alat gerak seperti kaki pada aves
terdiri dari 4 jari, yang digunakan untuk berjalan, bertengger, mencengkram
mangsa.

6
Aves termasuk hewan berdarah panas, suhu tubuhnya mencapai 40
derajat celsius. Hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya
ada yang berwarna dan juga berbintik-bintik. Mereka melindungi telurnya
dengan cara membuat sarang.

Sebagian besar burung memiliki kerangka ringan dan tulang keropos, hal
ini membuat mereka dengan cukup ringan untuk terbang. Pinguin tidak bisa
terbang dikarenakan mempunyai tulang yang berat yang berisi sumsum
tulang yang cukup memadai untuk membantu mereka menjaga suhu
tubuuhnya untuk bertahan disuhu yang sangat dingin. Burung unta memiliki
tulang yang berat dan juga kuat pada kakinya, ini membantu mereka untuk
berjalan dan berlari dalam melakukan kehidupan sehari-harinya.
Aves juga tidak memiliki gigi, setelah mereka memakan sesuatu,
makanan tersebut akan digiling hingga dapat ditelan.
C. STRUKTUR TUBUH AVES

STRUKTUR TUBUH AVES (BURUNG)


Struktur tubuh (anatomi) aves meliputi :

 Hampir seluruhnya ditutupi bulu dan kakinya bersisik yang merupakan ciri
mirip reptil.
 Leher fleksibel dan tengkoraknya berhubungan dengan condylus occipital
tunggal.

7
 Otak relatif besar dengan corpora striata yang padat (bagian otak yang
berfungsi sebagai pengatur perilaku dan insting). Lobus opticus (bagian otak
yang berfungsi sebagai penglihatan) besar.
 Rahang bawah terdiri atas tulang-tulang yang kompleks. Terdapat auditory
ossicle (tulang pendengaran).
 Suara yang dihasilkan oleh syrinx yang terdapat pada dasar trakea. Larynx
pada aves tidak berkembang (rudimenter) dan tidak ada pita suara.
 Tidak mempunyai gigi, kecuali “gigi telur” yang diperlukan untuk membantu
penetasan. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla
pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah dan terbuat dari zat tanduk.
Pada atap paruh atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah
dalam dan nares externa sebelah luar)
 Tungkai muka bermodifikasi menjadi sayap, sehingga burung dapat terbang.
Bagian lengan bermodifikasi menjadi panjang, jari tengah memanjang untuk
menyokong bulu terbang. Sebuah jari depan terpisah untuk menyokong bulu
alula yaitu bulu kecil yang merupakan bulu penting untuk gerakan
aerodinamika. Jari belakang menyokong jari tengah. Tungkai belakang
bermodifikasi secara beragam untuk berjalan dengan dua kaki di tanah,atau
burung berenang atau kedua-duanya. Umumnya mempunyai mempunyai jari-
jari,satu ke arah belakang (hallux), dan tiga ke arah depan.
 Tulang panjang maupun tulang vertebrae (tulang belakang) tidak mempunyai
epiphisis. Vertebrae cervical (tulang leher) berbentuk sadel di bagian tengah
sehingga leher dapat bergerak leluasa.
 Jantung beruang empat. Lengkung aorta kiri tidak ada, eritrosit berbentuk
bulat dan berinti.
 Tidak mempunyai diafragma. Sistem kantung udara yang berkembang
dengan baik sangat membantu paru-paru untuk mengedarkan udara ke
seluruh tubuh
 Telur besar dengan kuning telur yang banyak dan dilindungi oleh cangkang
kapur. Pengeraman dilakukan oleh salah satu atau kedua induknya di dalam
sarang.
 Suhu badan tetap, umumnya lebih tinggi dari pada mamalia yaitu diatas 40
derajat Celcius.

8
D. FISIOLOGI PADA AVES
a. Sistem skeleton muscular
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai dua artikular dorsal.
Semua tulang pelvis bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4
buah takik(celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai pada ruas tulag
sternum dan menarik tulang hunerus ke bawah (berarti menarik sayap ke
bawah).
b. Sistem Pencernaan
 Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan
kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
1. paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
2. rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan
penghubung antara rongga mulut dan tanduk,
3. faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat
pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai
tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,
4. lambung terdiri atas:
 Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan
enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
 Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya
berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian terdapat
kerikil dan pasir yang tertelan bersama akanan vang
berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai "
hen’steeth”,
5. intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara
pada kloaka.
 Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
 Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan
pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu. Usus
halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar

9
pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada
burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
c. Sistem Respirasi
Saluran Pernafasan pada Burung :
Lubang hidung > Trakea > Bronkus > Paru-paru
1. Lubang Hidung,Letak dipangkal paruh di sebelah atas langit-langit
rongga mulut.
2. Trakea
 Mengalami penebalan tulang rawan
 Pangkal trakea terdapat siring è suaraSiring bergetar
dipengaruhi oleh otot.
 Otot sternotrakealis > otot yang menghubungkan tulang dada
dengan trakea.
 Otot siringialis > otot yang menghubungkan siring dengan
trakea bagian dalam.
 Trakea mengalami percabangan menjadi 2 bronkus.
3. Bronkus
Bronkus terdiri dari :
 Bronkus primer.
 Bronkus Sekunder (meso bronkus), terdiri dari :
Trakea melanjut sebagai dua buah bronki pada siring (alat
suara). Paru-paru dilengkapi dengan kantung-kantung udara
(ada 9 buah, 4 berpasangan, dan 1 median).
Aves bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara
(sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap
Kantong udara terdapat pada :
 Pangkal leher (servikal)
 Ruang dada bagian depan (toraks anterior)
 Antar tulang selangka (korakoid)
 Ruang dada bagian belakang (toraks posterior)
 Rongga perut (saccus abdominalis)
 Ketiak (saccus axillaris)
Fungsi kantong udara :

10
 Membantu pernafasan terutama saat terbang
 Menyimpan cadangan udara (oksigen)
 Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
Pernafasan burung saat terbang :
Saat terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena
tulang dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang
berfungsi untuk terbang. Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas),
kantong udara di antara tulang korakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen
pada bagian itu masuk ke paru-paru.
d. Sistem Sirkulasi
Aves (burung) mempunyai sistem sirkulasi tertutup (berarti bahwa
darah tidak pernah meninggalkan jaringan pembuluh darah; hasil:
produksi ATP lebih cepat, lebih cepat ekskresi sisa metabolisme, nutrisi
lebih cepat pada sel-sel, dll).Untuk mempelajari peredaran darah pada
aves, kita ambil contoh peredaran darah burung. Peredaran darah burung
tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran darah, darah, dan
pembuluh-pembuluh darah.
Darah pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan
berinti. Jantung burung berbentuk kerucut dan terbungkus selaput
perikardium. Jantung terdiri dari dua serambi yang berdinding tipis serta
dua bilik yang dindingnya lebih tebal. Pembuluh-pembuluh darah
dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari bilik kiri ada tiga
buah, yaitu dua arteri anonim vang bercabang lagi menjadi arteri - arteri
vang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota depan;
dan sebuah aorta vang merupakan sisa dari arkus aortikus vang menrlju ke
kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri rnereduksi). pembuluh nadi ini
kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor
menjadi aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang
keluar dari bilik kana hanya satu, yakni arteri pulmonis (pembuluh nadi
paru -paru), yang kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.
Pembuluh balik (vena) dibedakan atas:

11
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas (vena kava superior); vena
ini membawa darah dari kepala,anggota depan, dan anggota
otot-otot pektoralis menuju jantung.
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah (vena kava inferior);
membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang jari paru - paru (pulmo) kanan
dan paru – paru kiri serta membawa darah menuju serambi kiri
jantung. System peredaran darah tipikal pada burung, yaitu
seperti pada mamalia. Bedanya hanya pada lengkung arteri
tunggal yang terletak pada sebelah kanan, sedangkan pada
amalia terletak pada sebelah kiri.
e. Sistem Ekskresi
Ginjal bertipe metanefros, berwarna coklat tua. Saluran ureter
bermuara langsung pada kloaka. Tidak terdapat kandung kemih. Eksret
semisolid (mengadung urat).
f. Kelenjar Endokrin
Kelenjar pituitary (hipofisis) terletak di dasar otak. Kelenjar tiroid
di bawah vena jugularis dekat permulaan arteri subklavia dan karotis.
Pancreas terdiri atas pulau-pulau langerhans. Kelenjar adrenal sepasang,
dengan panjang 8-10 cm, pada permukaan ventral ginjal. Secret dari
gonad mengatur karekteristik seksual sekunder ( bulu, jengger dan
gembel), misalnya bila ovarium dibuang, bulu akan berubah warnanya.
g. Sistem Reproduksi
Kelompok burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok
burung tidak memiliki alat kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam
tubuh. Hal ini dilakukan dengan cara saling menempelkan kloaka.
1. Sistem Genitalia Jantan.
 Testis berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian
permukannya licin, terletak di sebelah ventral lobus penis bagian
paling kranial. Pada musim kawin ukurannya membesar. Di sinilah
dibuat dan disimpan spermatozoa.
 Saluran reproduksi.

12
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis.
Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-
burung kecil, duktus deferen bagian distal yang sangat panjang
membentuk sebuah gelendong yang disebut glomere. Dekat glomere
bagian posterior dari duktus aferen berdilatasi membentuk duktus
ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus ejakulatori.duktus
eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian menuju
duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter
ketika masuk kloaka.
2. Sistem Genitalia Betina.
 Ovarium,Selain pada burung elang, ovarium aves yang
berkembang hanya yang kiri, dan terletak di bagian dorsal rongga
abdomen.
 Saluran reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang
sebelah kiri, bentuknya panjang, bergulung, dilekatkan pada
dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi beberapa
bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian
terbuka yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang
dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum
yang akan mensekresikan albumin, selanjutnya istmus yang
mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus atau
shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.
3. Proses Festilisasi
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri.
Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut
rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang
dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis
yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat
sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan
bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah

13
oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi
cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh
induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung.
Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan
menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih
tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu
dibesarkan dalam sarang.Proses Terbentuknya Telur Ayam diperlukan
sekitar 15 hingga 16 jam untuk terbentuknya telur ayam setelah
pembuahan.
4. Fungsi bagian-bagian telur aves :
a. Titik embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio.
b. Kuning telur --> cadangan makanan embrio.
c. Kalaza --> menjaga goncangan embrio.
d. Putih telur --> menjaga embrio dari goncangan.
e. Rongga udara --> cadangan oksigen bagi embrio
Jantung burung gereja berdetak 460 kali dalam semenit.
Suhu tubuhnya adalah 108°F (42°C). Suhu tubuh setinggi ini, yang
bisa berakibat kematian pada binatang darat, sangat penting bagi
kelangsungan hidup sang burung. Tingkat energi yang tinggi yang
diperlukan oleh burung untuk terbang dihasilkan oleh metabolisme
tubuh yang cepat ini.
h. Sistem peredaran darah pada aves
Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan
pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri,
serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung
oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang
banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh.
Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri
atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
E. HABITAT DAN PERSEBARAN AVES
Aves/burung dapat ditemukan hampir di berbagai belahan bumi. Mereka
dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari
tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di

14
rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu,
perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan
lingkungan hidup dan makanan utamanya.
F. KLAFISIKASI AVES
1. Burung unta (S. Camelus)
Ciri-ciri:
Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh
yang diselubungi bulu. Bulu mereka tidak berfungsi sebagai kerajang
udara, tetapi pernah populer sebagai hiasan topi wanita dan sebagainya.
Paruhnya tidak bergigi dan lancip. Burung unta mempunyai leher yang
panjang dan mampu berlari hingga 65 km/jam. Burung unta terkenal
dengan sarang masyarakat, di mana beberapa ekor burung betina akan
bertelur dalam satu sarang, untuk dierami oleh betina pada waktu siang
dan jantan pada waktu malam. Telur burung unta adalah telur terbesar.
2. Burung Kasuari (C. casuarius)
Casuarius adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku
Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga spesies kasuari yang berukuran
sangat besar dan tidak dapat terbang. Daerah sebaran ketiga spesies ini
adalah di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian. Kasuari Gelambir-
ganda adalah satu-satunya spesies burung kasuari yang terdapat di
Australia.Kasuari diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang
membantu burung ini sewaktu berjalan di habitatnya di hutan yang lebat.
Selain tanduk dikepalanya, kasuari mempunyai kaki yang sangat kuat
dan berkuku tajam. Burung kasuari betina biasanya berukuran lebih
besar dan berwarna lebih terang daripada jantan.
3. Burung EMU
Burung Emu (Dromaius novaehollandiae) ialah burung asli Australia
yang terbesar, serta burung yang tak dapat terbang yang kedua terbesar di
dunia, yaitu selepas saudara ratit-nya, burung unta. Burung ini juga
merupakan anggota tunggal dalam genusDromaius yang masih ada.
Subspesies Emu yang hidup di Tasmania lenyap setelah penempatan orang
Eropa di Australia pada tahun 1788; penyebaran subspesies di tanah besar
Australia kini juga terdesak oleh kegiatan-kegiatan manusia.

15
Burung Emu mempunyai bulu lembut yang berwarna cokelat dan bisa
mencapai ketinggian dua meter dan berat 45 kilogram. Burung ini ialah
hewanpengelana, dan bisa membuat perjalanan jarak panjang untuk mencari
makanan yang termasuk berbagai tumbuhan dan serangga. Jika perlu, burung
ini bisa mencapai 50 kilometer sejam. Burung Emu diternakkan untuk
daging, minyak, dan kulitnya.

 Telurnya gelap hijau hitam


 Bekerja sama walaupun binatang
 Telur dieram oleh yang jantan.

4. Burung kiwi
Kiwi adalah spesies lain dari burung tidak dapat terbang yang endemik di
Selandia Baru dari genus Apteryx (satu-satunya genus dalam famili Apterygidae).
Dalam ukurannya yang seperti ayam domestik, kiwi adalah ratite hidup yang
paing kecil. Seluruh spesies kiwi adalah spesies terancam. Kiwi juga merupakan
simbol nasionalSelandia Baru.
5. Burung merak biru
Merak Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus
adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak. Merak Biru mempunyai
bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa berukuran besar,
panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang
berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk
kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak
mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam dan tanpa dihiasi
bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
6. Ayam hutan
Seluruhnya, ada empat spesies ayam hutan yang menyebar mulai dari India,
Sri Lanka sampai ke Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara. Keempat
spesies itu adalah:

 Ayam-hutan Merah, Gallus gallus


 Ayam-hutan Srilangka, Gallus lafayetii
 Ayam-hutan Kelabu, Gallus sonneratii
 Ayam-hutan Hijau, Gallus varius
16
Dua jenisnya terdapat di Indonesia, menyebar alami terutama di bagian
barat kepulauan. Kedua jenis itu ialah ayam-hutan merah, yang menyukai bagian
hutan yang relatif tertutup; dan ayam-hutan hijau, yang lebih menyenangi hutan-
hutan terbuka dan wilayah berbukit-bukit. Ayam hutan merah adalah moyang dari
ayam peliharaan, sedangkan keturunan F1 dari persilangan antara ayam hutan
merah dan ayam hutan hijau menghasilkan ayam bekisar.
7. Burung jenjang
Burung Jenjang adalah nama untuk burung besar berparuh, berkaki dan
berleher panjang dari familia Gruidae,ordoGruiformes. Berbeda dengan burung
Kuntul, burung Jenjang terbang dengan leher yang diluruskan. Burung Jenjang
merupakan burung yang setia seumur hidup terhadap pasangannya. Burung
Jenjang berkencan dengan pasangannya dengan mengeluarkan suara yang ribut
sambil diiringi gerakan-gerakan seperti menari sehingga terkenal sebagai "dansa"
burung Jenjang.
Beberapa spesies burung Jenjang merupakan burung migran ke tempat
yang sangat jauh, sedangkan beberapa spesies yang hidup di iklim panas bukan
merupakan burung migran. Burung Jenjang hidup berkelompok dan jika
jumlahnya cukup dapat membentuk kawanan yang besar.Di Indonesia, burung
Jenjang terkenal berkat seni melipat kertas (origami). Lipatan kertas burung
Jenjang (orizuru) sering disebut sebagai lipatan kertas burung bangaukarena
memang bentuknya mirip.
G. PERANAN
Hampir seluruh potensi yang dimiliki burung telah dimanfaatkan manusia,
baik untuk kebutuhan konsumsi maupun ekonomi. Daging dan telur unggas
merupakan sumber lemak dan protein yang dibutuhkan manusia. Keindahan
kicauan dan warna jenis burung tertentu menyebabkan manusia tertarik untuk
memeliharanya. Dahulu, bulu burung cendrawasih dijadikan hiasan kepala
oleh sukusuku masyarakat di papua. Begitu juga kemempuan terbang
beberapa jenis merpati dimanfaatkan untuk suatu hobi atau diperlombakan.

17
BAB 3
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan
dikenal sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil
mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat
sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di
antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah
digolongkan ke dalam kelas Aves.
Kebanyakan burung harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah
dari berat badan mereka setiap hari.
Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia.
Beberapa jenis burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi
sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting; daging maupun telurnya.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan dan pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat
menambah pengetahuan kita dan bermanfaat.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-vertebrata-aves.html#ixzz2vXjmN2Gi

http://nurulary.blogspot.com/2010/08/blog-post.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Burung

http://sempalai.blogspot.com/2009/11/anatomi-burung.html

http://ysuryadi.blogspot.com/2012/09/klasifikasi-aves.html

http://www.artikelbagus.com/2011/12/klasifikasi-vertebrata-aves.html

19

Anda mungkin juga menyukai