Disusun oleh:
Ulfi Kusuma Wijaya Subagiyo (2010305017)
Itsnawati Arzan Putri (2010305026)
Luvy Arifah (2010305055)
Luciana Dwi Syafitri (2010305074)
Keterangan :
1-Paruh, 2-Kepala, 3-Iris, 4-Pupil, 5-Mantle, 6-Lesser Covert, 7-Scapulars, 8-
Coverts, 9-Tersier, 10-Rump, 11-Primary, 12-Vent, 13 -Paha, 14-Tibia-tarsal
joint, 15-Tarsus, 16-Jari, 17-Tibia, 18-Belly, 19-Flanks, 20-Dada, 21-Troat,
22-Wattle, 23-Eyestripe.
Foligeni Burung
Penyusman klasifikan burung yang ada di dunia sangat membantu ornitologist
unik komunikasi dan menjadi alat untuk mempelajari lebih lanjut dari kekerabatan
burung secant evolusionari. Aneka ragam burung yang ada itu sebenarnya
merupakan hasil dari proses evolusi yaitu :
1. Evolusi filetik, dimana terjadi perubahan secara berangsur-angsur dan
garis silsilah yang tunggal melalui proses evolusi,
2. Spesiasi, pembentukan spesies baru karena adanya pemisahan dari satu
garis silsilah yang tunggal melalui proses evolusi,
3. Kepunahan, merupakan akhir dari dan suatu garis silsilah.
Adanya perubahan evolusi tersebut menghasilkan adanya taksa yang memiliki
kesamaan, dan juga mendorong terbentuknya perbedaan yang besar diantara taksa
yang ada. Sedangkan terjadinya kepunahan dari garis silsilah yang berdekatan
menyebabkan hilangnya hubungan dari kelanjutan garis silsilah tersebut. Namun
demikian secara teori, setiap takson adalah monofiletik, terdiri atas burung-burung
yang berkerabat dekat yang secara evalusiona merupakan keturunan dari ancestor
yang sama.
Karakter apakah yang dapat digunakan untuk menentukan taksa yang
berkerabat dekat? Untuk jawaban tersebut, bagi para ahli taksonomi yang
diperlukan adalah karakter-karakter yang bernilai penting dan dikenal dengan
sebutan "karakter konservatif yaitu tidak mudah berubah selama adaptasi ekologi.
Akan tetapi dalam kenyataannya tidak hanya satu karakter konservatif dari burung
yang dapat berpuman penting dalam mengambil suatu penyelesa masalah yang
besar. Pemilihan karaker taksonomi yang digunakan untuk tujuan klasifikasi
burung berbeda-beda antara satu kelompok burung dengan kelompok burung
lainnya. Karakter karakter tersebut antara lain berupa perilaku burung, pula bulu
dari anak burung, suara dan morfologi dari alat suara, atau berupa gen dan protein:
Karakter yang unik mungkin merupakan karakter yang dimiliki oleh kelompok
spesies yang berkerabat dekat Contohnya pada kelompok burung Passerine, semua
burung anggota kelompok Passarine memiliki beberapa karakter unik yang sama
yaitu bentuk sperma, bentuk kaki tipe petengger, dan bentuk kelenjar minyak yang
unik
Konvergen dari karakter-karakter yang ada dapat ditujukkan dengan
mempelajari secara detail anatomi dan juga dengan menemukan perbedaan yang
tampak. Contohnya anatomi yang detail dari struktur kaki (susunan keempat jari
kaki) akan memperlihatkan bagaimana burung- burung yang tidak berkerabat
dekat berkembang serupa tetapi tidak identik.
Karakter-karakter yang mudah berubah selama adaptasi maka tidak akan
banyak memberikan informasi tentang ancestornya dan bahkan dapat
menyesatkan. Sedangkan jika mengalami adaptasi ekologi yang sama, dapat
menyebabkan spesies burung yang tidak berkerabat dekat dan hidup peda habitat
sama pada daerah berbeda akan memiliki kesamaan dalam penampakan,
morfologi, dan perilakunya. Contohnya pada burung "meadowlark" yang hidup di
padang rumput Amerika Utara dan burung "longclaw" dari padang rumput Afrika,
mereka memiliki kosamaan pada pola warnanya.
B. KESIMPULAN
Seekor hewan dikatakan sebagai seekor burung apabila memiliki ciri khusus
yaitu adanya bulu. Bulu merupakan modifikasi dari kulit bagian terluar. Bulu
berperanan untuk terbang dan membantu menjaga sushu tubuh (insulasi). Selain itu
bulu berpenan untuk komunikasi sosial dan melindungi dari predatornya. Selain
dimilikinya bulu, semua burung memiliki paruh.Burung berkembang dari reptil
bipedal yang kecil sekitar 150 juta tahun lalu, Berdasarkan kajian terhadap fosil maka
Archeopteryx lithographica merupakan reptil tergolong bipedal seukuran burung
gagak, bergigi, dan memiliki ciri yang dimiliki oleh burung yaitu bulu dan sebuah
tulang furcula. Penyusunan klasifikasi burung yang ada di dunia sangat membantu
ornitologist untuk komunikasi dan menjadi alat untuk mempelajari lebih lanjut dari
kekerabatan burung secara evolusionari. Aneka ragam burng yang ada itu sebenarnya
merupakan hasil dari spesiasi, kepunahan, dan evolusi filetik. Karakter yang dapat
digunakan untuk menentukan taksa yang berkerabat dekat, bagi para ahli taksonomi
yaitu berupa karakter konservatif. Konvergen merupakan evolusi yang bebas dari
adaptasi yang sama oleh spesies yang tidak berkerabat dekat, sehingga dapat
menyebabkan spesies yang tidak berkerabat dekat terlihat berkerabat dekat. Kasus
konvergen dapat didekati dengan melakukan kajian yang detail dari karakter yang
komplek, misalnya dengan mempelajari anatomi jari kaki dan bukti-bukti biokimia.
C. DAFTAR PUSTAKA
Rahayu Ery Sofia. 2005. Buku Ajar Pengantar Ornithologi. Malang : Universitas
Negeri Malang.