Anda di halaman 1dari 56

Bahan Pengayaan Seri Ilmu Pengetahuan Alam

Haikal Anugrah F.

BURUNG

KATA PENGANTAR

Ruang lingkup ilmu pengetahuan alam demikian luas dan sangat kompleks. Bidang kajian biologi saja sudah mencakup berbagai bidang hayati yang ada di permukaan bumi ini. Apa lagi jika kita menengok ke benua-benua lain serta zaman dahulu. Kita perlu membuka berbagai sumber informasi jika hendak mengetahui berbagai aspek kehidupan di muka bumi ini. Atas dasar itu, penulisan buku ringkas yang sedianya merupakan tulisan berseri mengenai flora dan fauna yang ada di permukaan bumi ini, diharapkan akan dapat menjadi bahan informasi bagi para siswa, khususnya pada jenjang pendidikan dasar. Informasi yang disajikan pada buku ini disusun secara kelompok, keluarga, atau jenis hayati, sehingga para siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas. Harapan yang diusung dari buku ini semoga para siswa memiliki wawasan yang cukup setelah membaca buku ini. Di samping itu, semoga isi buku ini dapat menjadi pemicu semangat untuk menggali informasi lain yang lebih kaya dan mendalam. Semoga.

Bandung, April 2008

Penulis

DAFTAR ISI
1. Burung dan Nenek Moyangnya 2. Burung Penerbang Tangguh 3. Bagaimana Burung Terbang? 4. Bagaimana Burung Makan dan Minum? 5. Hewan yang Rajin Membersihkan Diri 6. Perilaku Sosial Burung 7. Perkembangbiakan Burung Daftar Pustaka

Burung dan Nenek Moyangnya

Tuhan telah menciptakan makhluk-makhluk-Nya dengan sangat sempurna sesuai dengan lingkungannya. Di antara semua hewan, ternyata hanya ada tiga jenis hewan yang benar-benar bisa terbang mengarungi angkasa. Ketiga hewan tersebut adalah burung, kelelawar, dan serangga. Burung adalah salah satu penerbang tangguh yang sanggup mengarungi angkasa membelah benua. Menurut para ahli, di dunia ini terdapat lebih dari 8.500 spesies atau macam burung yang tersebar di lima benua besar dunia. Mereka hidup di hutan-hutan tropis, di sepanjang pantai, di padang pasir, di kebun-kebun, hutan kayu, di kota-kota besar, bahkan juga di daerah kutub yang selalu bersalju. Beberapa burung memiliki bentuk yang sangat besar dan mengagumkan seperti burung rajawali dan ruwakruwak, beberapa lainnya hanya sebesar tikus kecil saja seperti burung pipit dan burung gereja. Di antara burung-burung tersebut ada yang memiliki warna beraneka sehingga indah dipandang mata, ada pula yang hitam kelam mengerikan, dan ada pula yang berwarna coklat dan kusam membosankan. Ekor burung merak sangat terkenal indah dan mengagumkan laksana pelangi di pagi hari. Burung cenderawasih dari Papua juga terkenal berbulu indah dan berekor sangat mengagumkan. Beberapa burung ada yang senang hidup menyendiri, ada pula yang hidup berkeluarga, dan yang lainnya bahkan ada yang hidup bergerombol dalam jumlah besar. Makanan mereka pun bermacammacam pula. Ada burung pemakan serangga, ada burung pemakan daging hewan lain, dan ada pula burung-burung pemakan tumbuhtumbuhan dan biji-bijian. Sampai saat ini, dunia ilmu pengetahuan mempercayai bahwa nenek moyang burung adalah Archaeopteryx. Makhluk ini adalah
4

setengah burung dan setengah reptilia, tubuhnya berbulu, ekornya panjang, sudu dan kakinya bersisik, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini.

Archaeopteryx dipercayai hidup pada 150 juta tahun yang lalu. Penetapan masa hidupnya ini didasarkan kepada fosil yang ditemukan oleh para ahli. Sejak masa itulah konon burung berkembang biak dan mengalami perubahan secara perlahan menjadi ribuan spesies. Masingmasing spesies telah menyesuaikan diri secara khusus dengan lingkungan tempat tinggalnya, apakah di kota-kota besar, di pegunungan, hutan belukar, atau padang pasir yang gersang terpanggang sinar matahari sepanjang masa.

Para ahli evolusi mengatakan bahwa Archaeopteryx merupakan makhluk transisi atau peralihan dari reptil menuju burung. Teori tersebut menyatakan bahwa sejenis dinosaurus berukuran kecil yang disebut Velociraptor atau Dromeosaurus berevolusi dengan mendapatkan sayap dan kemudian mulai terbang. Archopteryx diasumsikan sebagai makhluk transisi dari dinosaurus, nenek moyangnya, dan kemudian terbang untuk pertama kalinya. Akan tetapi, bernarkah demikian? Ternyata tidaklah demikian halnya. Tidak ada satu pembuktian pun yang dapat mengungkapkan secara ilmiah perubahan suatu makhluk menjadi makhluk lain yang berbeda. Pada prinsipnya, reptil sangat berbeda dari burung dalam berbagai hal. Konstruksi tulang dan organ-organ yang dimiliki reptil tidak mendukung makhluk tersebut untuk dapat terbang.

Anatomi burung sangat berbeda dengan reptil, yang dianggap sebagai nenek moyangnya. Cara paru-paru burung berfungsi sekali berbeda dengan paru-paru binatang darat. Binatang darat menghirup dan mengembuskan napas melalui saluran udara yang sama. Pada burung, udara memasuki paru-paru melalui bagian depan, dan keluar dari paru-paru melalui bagian belakang. "Desain" khas ini secara khusus dibuat untuk burung, yang membutuhkan oksigen dalam jumlah besar pada saat terbang. Struktur seperti ini mustahil hasil evolusi dari paru-paru reptil.

Penelitian terakhir pada fosil Archopteryx menunjukkan bahwa makhluk ini sama sekali bukan bentuk transisi, melainkan spesies burung dengan beberapa karakteristik yang berbeda dari burung masa kini. Hal ini semakin diperkuat dengan penemuan fosil Archopteryx ketujuh pada tahun 1992 yang menimbulkan kegemparan luar biasa di

kalangan evolusionis. Pada fosil Archopteryx tersebut, tulang dada yang sejak lama dianggap hilang oleh evolusionis ternyata benar-benar ada. Fosil temuan terakhir itu disimpulkan bahwa makhluk ini memiliki otot-otot kuat untuk terbang. Penemuan ini menggugurkan pernyataan bahwa Archopteryx adalah makhluk setengah burung yang tidak dapat terbang dengan baik. Di sisi lain, struktur bulu burung tersebut menjadi salah satu bukti terpenting yang menegaskan bahwa Archopteryx benar-benar burung yang dapat terbang. Struktur bulu Archopteryx yang asimetris tidak berbeda dari burung modern, menunjukkan bahwa binatang ini dapat terbang dengan sempurna. Seorang ahli paleontologi terkenal, Carl O. Dunbar menyatakan, "Karena bulunya, Archopteryx dipastikan

termasuk kelas burung. Fakta lain yang terungkap dari struktur bulu Archopteryx adalah bahwa hewan ini berdarah panas. Sebagaimana telah diketahui, reptil dan dinosaurus adalah binatang berdarah dingin yang dipengaruhi oleh suhu lingkungan, dan tidak dapat mengendalikan sendiri suhu tubuh mereka. Fungsi terpenting bulu burung adalah untuk mempertahankan suhu tubuh. Fakta bahwa Archopteryx memiliki bulu menunjukkan bahwa makhluk ini benar-benar seekor burung berdarah panas yang perlu mempertahankan suhu tubuh, sementara dinosaurus tidaklah demikian. Di samping itu, satu ciri lain yang merupakan dinding pemisah antara burung dan reptil adalah bulu burung yang benar-benar khas. Tubuh reptil dipenuhi sisik, sedangkan tubuh burung tertutup bulu. Karena evolusionis menganggap reptil sebagai nenek moyang burung, mereka tidak dapat membuktikan bahwa bulu burung adalah hasil evolusi dari sisik reptil karena tidak ada kemiripan antara sisik dan bulu.

1. Bulu menunjukkan bahwa binatang ini berdarah panas dan bisa terbang. 2. Bagian dalam tulang yang kosong seperti tulang burung modern 3. Gigi pada rahangnya bukan bukti hubungan kekerabatan dengan reptil. Di masa lampau, terdapat banyak spesies burung "bergigi". 4. Sejumlah burung masa kini juga memiliki "cakar" pada sayapnya. 5. Pada specimen Archopteryx ketujuh yang baru ditemukan, terdapat sternum (bagian tulang dada), yang menunjukkan bahwa burung ini memiliki otot terbang yang kuat seperti burung modern yang dapat terbang.

Para

evolusionis

bahkan

membuat

imajinasi

lain

tentang

bagaimana seekor reptil tiba-tiba berubah menjadi burung dengan mengemukakan sebuah ilustrasi. Evolusionis mengatakan bahwa sejumlah dinosaurus yang mengepakkan kaki depan untuk berburu lalat telah "mendapatkan sayap dan terbang.

Imajinasi kaum evolusionis tentang seekor dinosaurus yang sedang memburu seekor lalat tiba-tiba berubah menjadi burung. 8

Burung, Penerbang Tangguh

Di antara tiga jenis hewan yang dapat terbang, burung memiliki ketangguhan yang lebih baik daripada kelelawar dan serangga dalam hal terbang. Seekor burung dapat terbang dalam ketinggian tertentu serta jarak yang sangat jauh. Tubuh burung memiliki kekuatan dan keringanan yang sangat luar biasa. Keduanya merupakan prasyarat bagi burung untuk dapat terbang.

Rentangan sayap seekor Rajawali memungkinkan burung ini untuk terbang melayang-layang dan melakukan gerakan-gerakan yang indah.

Kerangka tubuh burung sangat kokoh tetapi ringan. Tulang-tulang besar yang ada pada tubuhnya biasanya berongga sehingga burung dapat terbang tanpa memikul beban tulang yang berat. Pada tulangtulang tersebut terdapat jaringan penopang serta otot-otot terbang yang

kokoh, yang dapat menggerakkan sayap ke atas dan ke bawah. Untuk dapat terbang sayap burung harus sempurna, tetapi tidak dapat digunakan untuk memegang. Dengan demikian, burung harus

menyesuaikan kakinya dan paruhnya untuk memegang sesuatu.

Bentuk kaki dan cakar Burung Pelatuk

Bentuk kaki dan cakar Burung Elang yang kokoh untuk mencengkeram

Bentuk kaki dan cakar Burung Layanglayang yang panjang

Bentuk kaki dan cakar Burung Belibis yang dapat digunakan untuk berenang

Bentuk kaki Itik yang berselaput karena digunakan untuk mengayuh dalam air

Bentuk kaki dan cakar Burung Unta yang tebal dan kokoh untuk berlari

Bentuk kaki dan cakar Burung Pipit yang digunakan untuk bertengger

Kaki burung disesuaikan dengan cara hidupnya. Burung pelatuk yang mempunyai dua jari mengarah ke depan dan dua lagi ke belakang akan membantunya untuk memanjat dan mencengkeram permukaan kulit pohon. Burung elang dan rajawali mempunyai cakar seperti kaitan
10

untuk memegang dan merobek mangsanya. Burung layang-layang hanya mempergunakan kakinya untuk melekat pada sesuatu. Kaki belibis dan itik berselaput karena digunakan untuk mendayung di dalam air ketika berenang. Sementara burung unta memiliki kaki yang kuat dan tebal untuk dapat digunakan berlari. Burung-burung yang suka bertengger pada ranting pohon mempunyai tiga kaki mengarah ke depan dan satu ke belakang sehingga mereka dapat berpegangan dengan aman.

Kerangka burung yang ringan dan halus telah dirancang sedemikian rupa untuk dapat terbang. Rangka yang ringan dan otot-otot sayap yang kokoh menopang tubuh burung menjadi mesin terbang yang paling efisien.

Bulu adalah yang terpenting dari segi keindahan yang menarik dari seekor burung. Ungkapan "ringan seperti bulu" menggambarkan kesempurnaan bentuk yang canggih dari sehelai bulu. Bulu terbuat dari semacam zat protein yang disebut keratin. Keratin merupakan bahan

11

yang keras dan berdaya tahan yang terbentuk dari sel-sel tua yang berpindah dari sumber-sumber zat gizi dan oksigen pada lapisan kulit yang lebih dalam dan mati untuk memberi jalan bagi sel-sel baru. Rancangan pada bulu burung begitu rumit sehingga proses evolusi benar-benar tak mampu menerangkannya. Ilmuwan Alan Feduccia mengatakan bahwa bulu "memiliki kerumitan bentuk yang ajaib" yang "memungkinkan perbaikan aerodininamik secara mekanik" yang tak pernah dapat dicapai melalui cara lain manapun. Feduccia juga mengakui bahwa "bulu merupakan penyesuaian yang hampir sempurna untuk terbang" karena bulu itu ringan, kuat, berbentuk pola yang memperlancar aliran udara, dan memiliki bentuk kawat berduri dan pengait yang sangat rumit. Kita menemukan rancangan yang luar biasa jika bulu burung diamati di bawah mikroskop. Sebagaimana kita

ketahui, terdapat ruas yang terbentang di bagian tengah bulu. Ratusan duri kecil tumbuh di tiap sisi ruas tersebut. Duri-duri dengan berbagai kelembutan dan ukuran memberikan bentuk aerodinamik pada burung. Terlebih lagi, setiap duri memiliki ribuan helai yang lebih kecil yang

menempel padanya dan disebut barbula (kawat-kawat halus), yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Barbula ini terkunci bersama dengan alat seperti pengait (hamuli). Barbula tersebut terikat satu dengan lainnya seperti risleting dengan bantuan pengait-pengait ini. Sebagai contoh, satu helai bulu bangau memiliki sekitar 650 duri pada tiap sisi ruas bagian tengah. Sekitar 600 barbula bercabang di tiap duri. Setiap barbula terikat menjadi satu dengan 390 pengait. Pengait saling mengunci seperti gigi-gigi di kedua sisi risleting. Barbula-barbula ini

12

saling mengunci begitu erat sehingga bahkan tiupan asap pada bulu tersebut tidak akan dapat menembusnya. Jika pengait-pengait tersebut terpisah karena suatu hal, burung dapat dengan mudah memperbaiki bulunya menjadi bentuk semula dengan mengocoknya sendiri atau dengan meluruskan bulu-bulunya dengan paruhnya.

Untuk bertahan hidup, burung harus menjaga bulunya tetap bersih, rapi, dan selalu siap untuk terbang. Mereka menggunakan kelenjar minyak yang berada di pangkal ekornya untuk perawatan bulubulu mereka. Mereka membersihkan dan menggosok bulunya dengan menggunakan minyak ini, yang juga memberikan kemampuan tahan air ketika mereka berenang, menyelam, atau berjalan dan terbang dalam hujan. Di samping itu, pada cuaca dingin bulu-bulu tersebut mencegah suhu tubuh burung merosot. Bulu-bulu tersebut dirapatkan erat ke tubuh dalam cuaca panas agar tetap dingin.

13

Gerakan bersambung ini menggambarkan berbagai tahapan dalam cara terbang burung gereja: lepas landas, penerbangan singkat dan mendarat

Bulu memiliki kegunaan berbeda tergantung pada tempatnya di tubuh. Bulu di badan seekor burung memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan yang ada di sayap atau ekor. Bulu-bulu ekor yang penuh ditumbuhi bulu berguna untuk mengendalikan dan mengerem. Di lain pihak, bulu sayap memiliki bentuk berbeda yang memungkinkan daerah permukaannya mengembang ketika mengepak untuk memperbesar gaya angkat. Ketika sayap mengepak ke bawah, bulu-bulu makin merapat, yang mencegah aliran udara lewat. Ketika sayap berada dalam gerakan ke atas, bulu-bulunya terbuka, memberi jalan pada aliran udara. Burung menggugurkan bulunya selama waktu-waktu tertentu untuk menjaga kemampuan terbangnya. Bulu yang tua atau rusak akan langsung diperbaharui.

14

Tiga macam bentuk bulu sayap burung dari ribuan jenis burung yang menakjubkan. Bulu-bulu pada kepala, tubuh dan sayap melindungi burung dari kelembaban dan dingin. Bulu-bulu juga membantu burung membubung di udara. Bulu-bulu pada bagian sisi menutup kulit yang lunak sekaligus membantu mengatur suhu tubuh.

Penelitian lebih dekat terhadap burung mengungkapkan bahwa mereka dirancang khusus untuk terbang. Tubuhnya telah diciptakan dengan kantung udara dan tulang berongga untuk mengurangi massa tubuh dan berat keseluruhan. Sifat cairan kotoran mereka memastikan agar kelebihan air dalam tubuhnya dibuang. Bulu-bulu mereka berbobot sangat ringan bila dibandingkan dengan volumenya. Bagian pertama yang dapat menarik perhatian kita adalah kerangka tubuhnya. Kekuatan kerangka seekor burung lebih dari layak, meskipun tulangnya memiliki rongga. Sebagai contoh, seekor burung kutilang berparuh besar dan berleher pendek (Coccothraustes

coccothraustes) sepanjang 7 inci (18 cm) melakukan tekanan sekitar 151 lbs (68,5 kg) untuk memecahkan suatu biji zaitun. Karena lebih "teratur" dibandingkan hewan menyusui, tulang bahu, panggul, dan dada pada
15

burung bergabung bersama. Rancangan ini memperbaiki kekuatan bentuk burung. Sifat lain dari kerangka burung, sebagaimana telah disebutkan, adalah lebih ringan daripada rangka hewan menyusui. Sebagai contoh, kerangka seekor merpati beratnya hanya 4,4% dari keseluruhan berat tubuhnya. Tulang burung friget hanya seberat 118 gr, yang lebih ringan dibandingkan berat keseluruhan bulunya.

Tulang burung sangat ringan namun kuat, terutama karena berongga. Ada udara dalam rongga tempat balok-balok penopang memperkuat tulang tersebut. Tulangtulang berongga ini menjadi ilham utama dalam rancangan sayap pesawat modern.

Hal kedua yang menarik perhatian dari burung adalah sistem keseimbangannya yang sempurna. Allah telah menciptakan burung tanpa cela sebagaimana Dia lakukan pada ciptaan-Nya yang lain. Kenyataan ini terwujud dalam setiap perincian. Badan burung telah diciptakan dengan suatu rancangan khusus yang menghilangkan segala ketidakseimbangan yang mungkin terjadi selama penerbangan. Kepala seekor burung sengaja diciptakan ringan sehingga hewan tersebut tidak condong ke depan ketika terbang: rata-rata, bobot kepala seekor burung
16

adalah sekitar 1% dari berat tubuhnya. Bentuk bulu-bulunya yang aerodinamik merupakan sifat lain dari sistem keseimbangan pada burung. Bulu, terutama yang berada pada sayap dan ekor, memberi sistem keseimbangan yang sangat tepat guna bagi burung. Sifat ini menjamin agar seekor elang mempertahankan keseimbangan mutlak ketika menukik menuju mangsanya dalam kecepatan 240 mil per jam (384 kilometer/jam). Berkaitan dengan sistem keseimbangan burung adalah indera penglihatan. Indera penglihatan dan keseimbangan merupakan hal yang sangat penting. Tanpa indera tersebut, burung tidak mungkin dapat terbang lurus, menukik, atau membelok dengan sangat cepat. Indera keseimbangan itu terdapat dalam rongga telinga dan dihubungkan dengan bagian otak yang disebut otak kecil. Pada burung, otak kecil itu berukuran besar karena sangat penting bagi keperluan terbang. Kebanyakan burung memiliki indera penglihatan yang tajam. Penglihatan yang tajam ini digunakan untuk mendapatkan makanan dan menemukan musuhnya maupun untuk terbang. Pada kebanyakan burung, matanya terdapat pada bagian sisi kepalanya sehingga karenanya burung dapat melihat keadaan di sekelilingnya.

Kemampuan penglihatan burung dalam berburu pada siang hari jauh lebih unggul dibanding manusia. Kita bisa melihat seekor tikus di kejauhan dalam bentuk benda samar tak jelas, sedangkan seekor elang dapat melihat binatang yang sama pada jarak yang sama namun dengan perincian yang lebih tinggi.

17

Indera yang paling canggih pada burung adalah penglihatan dan pendengaran. Burung yang biasanya berburu pada siang hari

mempunyai kemampuan melihat yang lebih baik. Pendengaran burung yang mencari mangsa di malam hari lebih hebat dibandingkan kemampuannya yang lain. Beberapa burung yang berburu dengan menyelam, seperti heron dan kormoran, dilengkapi dengan bentuk mata yang memungkinkan mereka melihat dengan tepat dan baik di dalam air. Kornea mata mereka lebih datar, yang memberi pembiasan dan penglihatan lebih baik. Mata dari sebagian besar burung terletak di kedua sisi kepalanya. Oleh karena itu, mereka mempunyai sudut penglihatan yang luas. Mata di bagian depan pada burung liar yang berburu di malam hari merupakan rancangan lain yang sempurna karena burung ini lebih membutuhkan penglihatan menyatu dibandingkan sudut penglihatan yang luas, dan penglihatan menyatu (daerah tempat kedua mata bisa melihat suatu benda) mempunyai sudut pandang yang sempit namun perincian dan fokus yang lebih baik dibandingkan pandangan manusia. Burung-burung mempunyai indera menarik lainnya pula, yang memungkinkan mereka tidak hanya mengindera getaran di udara namun juga menentukan arah perjalanan mereka dengan mengikuti medan magnet bumi.

18

Mata seekor burung hantu terletak di bagian depan kepalanya. Rancangan ini memberi burung pandangan "menyatu" yang hebat. Namun, ini juga menimbulkan wilayah tak terlihat yang luas. Akan tetapi, wilayah tak terlihat ini tidak merugikan bagi burung ini karena ia dapat memutar kepalanya 270 derajat dan melihat ke belakang dengan mudah.

Terbang memerlukan sejumlah besar kekuatan. Karena itulah burung memiliki perbandingan jaringan otot terhadap massa tubuh yang terbesar daripada semua makhluk. Metabolisme tubuhnya juga sesuai dengan kekuatan otot yang tinggi. Rata-rata, metabolisme tubuh suatu makhluk berlipat dua kali sewaktu suhu tubuh meningkat sebesar 50F (10C). Suhu tubuh burung gereja yang sebesar 108F (42C) serta suhu tubuh burung murai (Turdus pilaris) setinggi 109,4F (43,5C) menunjukkan betapa cepat kerja metabolisme tubuh mereka. Suhu tubuh yang tinggi seperti itu, yang dapat membunuh makhluk darat,

19

justru sangat penting bagi burung untuk bertahan hidup dengan meningkatkan penggunaan energi dan kekuatannya. Karena kebutuhan mereka akan energi sangat banyak, burung juga mempunyai tubuh yang mencerna makanan yang mereka makan dalam cara yang optimal. Sistem pencernaan burung memungkinkan mereka memanfaatkan dengan cara terbaik makanan yang mereka makan. Misalnya, seekor bayi bangau menggunakan 2,2 lbs (1 kg) dari massa tubuhnya untuk setiap 6,6 lbs (3 kg) makanan. Pada hewan menyusui dengan pilihan makanan yang serupa, perbandingan ini adalah sekitar 2,2 lbs (1 kg) hingga 22 lbs (10 kg). Sistem peredaran burung juga telah diciptakan selaras dengan kebutuhan energi tinggi mereka. Jika jantung manusia berdetak 78 kali per menit, jumlah detakan jantung untuk burung gereja adalah 460 kali perdetik dan 615 kali perdetik untuk burung murai. Begitu pula, peredaran darah pada burung pun sangat cepat. Oksigen yang memasok seluruh sistem yang bekerja cepat ini disediakan oleh paru-paru unggas khusus. Burung juga menggunakan energinya dengan sangat efisien. Mereka memperlihatkan efisiensi yang tinggi secara meyakinkan dalam pemanfaatan energi dibandingkan hewan menyusui. Contohnya, burung layang-layang yang berpindah tempat membakar 4 kilokalori per mil (2,5 kilokalori per kilometer), sedangkan hewan menyusui kecil akan membakar 41 kilokalori. Semua kenyataan ini membawa kita kepada satu kesimpulan: teramat mustahil untuk menjelaskan asal burung melalui perkembangan secara kebetulan atau teori evolusi. Ribuan jenis burung berbeda telah diciptakan dengan seluruh sifat jasmani mereka saat ini dalam "sekejap." Dengan kata lain, Allah-lah yang telah menciptakan mereka satu demi satu.

20

Bagaimana Burung Terbang?

Manusia pernah mencoba untuk dapat terbang dan meniru sayap burung yang dilekatkan pada kedua belah tangannya. Akan tetapi, usaha ini tidak pernah membuahkan hasil karena manusia tidak memiliki kekuatan dan keringanan tubuh yang dibutuhkan untuk dapat

mengangkat tubuhnya ke udara. Dengan kata lain, manusia secara individu tidak mungkin dapat terbang sebagaimana burung. Burung pada umumnya terbang dengan mengepak-ngepakkan sayaknya ke atas dan ke bawah. Ada pula yang hanya meluncur di udara dengan merentangkan sayapnya. Beberapa di antaranya mampu mengambang pada suatu tempat di udara. Dari semua keadaan tersebut, ada satu hal yang pasti, yakni bahwa semua burung telah diciptakan dilengkapi dengan cara terbang yang memanfaatkan angin. Karena terbang membutuhkan energi yang besar, burung telah diciptakan dengan otot dada yang kuat, jantung yang besar dan kerangka yang ringan. Bukti kehebatan penciptaan pada burung tidak berhenti pada tubuhnya saja. Banyak burung yang diilhami untuk menggunakan cara tertentu yang menurunkan energi yang diperlukan. Burung alap-alap dalah burung liar yang terkenal di Eropa, Asia dan Afrika. Ia memiliki suatu kemampuan khusus: ia bisa menjaga posisi kepalanya dalam kedudukan diam sempurna di udara dengan menghadapi angin. Meskipun tubuhnya mungkin bergoyang dalam angin, kepalanya tetap saja tidak bergerak sedikit pun, yang meningkatkan keunggulan penglihatannya meskipun dipengaruhi semua gerakan. Giroskop, yang digunakan untuk menjaga kemantapan letak

persenjataan pada kapal perang di lautan, bekerja dengan cara yang mirip. Itulah mengapa para ilmuwan biasanya menjuluki kepala burung tersebut "kepala yang distabilkan oleh giroskop."
21

Teknik Pengaturan Waktu Burung mengatur jadwal perburuannya untuk efisiensi optimal. Burung alap-alap suka memangsa tikus. Tikus biasanya berada di bawah dan permukaan tanah setiap 2 jam untuk makan. Waktu makan burung alap-alap bersamaan dengan tikus. Mereka berburu di siang hari namun baru memakan buruannya di malam hari. Oleh karena itu, di siang hari, burung alap-alap terbang dengan perut yang kosong dan berat tubuh yang ringan. Cara ini menghemat tenaga yang dibutuhkan. Setelah dihitung, burung ini menghemat 7% tenaga dengan cara ini. Membubung dalam Angin Burung makin mengurangi energi yang digunakannya dengan memanfaatkan angin. Mereka membubung dengan meningkatkan aliran udara pada sayap-sayap mereka dan mereka bisa tetap "tertahan" dalam aliran udara yang cukup kuat. Udara yang berhembus ke atas merupakan nilai tambah bagi mereka.

Karena kelengkungan sayap, tekanan udara pada permukaan bagian atas lebih lemah daripada bagian bawah, yang berakibat mengangkat burung ke udara (gambar kiri). Jika sayap dilengkungkan, aliran udara berikutnya pada bagian atas meningkatkan tekanan yang menghasilkan gaya ke bawah. Dengan cara ini burung diam di udara (gambar kanan). Garis pada sayap yang terentang menggambarkan lengkungan sayap (gambar tengah)

Memanfaatkan aliran udara untuk menghemat energi terbang disebut "membubung." Burung alap-alap adalah salah satu burung dengan kemampuan ini. Kemampuan membubung merupakan suatu bukti kehebatan burung di udara.

22

Membubung

memiliki

dua

keuntungan

utama.

Pertama,

membubung menghemat energi yang dibutuhkan di udara ketika mencari makanan atau ketika mempertahankan tempat buruan. Kedua, membubung memungkinkan burung untuk secara meyakinkan

meningkatkan jarak tempuh penerbangannya. Seekor burung camar dapat menghemat hingga 70% tenaganya ketika membubung. Tenaga dari Aliran Udara Burung memanfaatkan aliran udara dengan cara-cara berbeda: Seekor alap-alap meluncur menuruni sisi bukit atau seekor camar laut menukik sepanjang karang di pesisir memanfaatkan arus udara, dan ini disebut "membubung di kecuraman." Ketika angin yang kuat melewati puncak bukit, angin itu membentuk gelombang udara yang tak bergerak. Burung-burung pun bisa membubung di atas gelombang ini. Burung gannet (marga Morus) dan banyak burung laut lainnya menggunakan udara tak bergerak ini yang tercipta melalui pulau-pulau. Kadang-kadang mereka menggunakan aliran yang ditimbulkan oleh halangan yang lebih kecil seperti kapalkapal, yang di atasnya burung-burung camar membubung tinggi.

Terbang membubung miring tergantung pada gerakan udara yang naik ke puncak bukit

23

Gelombang udara umumnya menghasilkan arus yang memiliki daya angkat untuk burung. Gelombang udara merupakan pertemuan antara massa udara yang berbeda suhu atau kepadatan.

Membubungnya burung di tempat pertemuan ini disebut "meluncur dalam hembusan." Gelombang udara ini, yang terbentuk khususnya di pesisir oleh arus udara yang datang dari laut, telah ditemukan dengan menggunakan radar, melalui pengamatan atas burung laut dalam kelompok yang meluncur di dalamnya. Dua jenis cara membubung lain yang diketahui adalah membubung dengan pengaruh panas (thermal soaring) dan membubung terus bergerak (dynamic soaring).

Terbang membubung dengan menggunakan panas udara, dalam gerak berbentuk cincin pusaran udara terjadi di bawah dasar gumpalan awan menggunung yang besar

Thermal soaring merupakan suatu gejala yang diamati khususnya pada daerah pedalaman hangat di bumi. Begitu matahari

menghangatkan daratan, daratan pun segera menghangatkan udara di atasnya. Begitu udara makin menghangat, udara pun makin ringan dan mulai naik. Kejadian ini dapat juga diamati pada badai debu atau jenis badai angin lainnya.

24

Terbang membubung ke atas karena aliran udara panas hanya mungkin pada wilayah hangat (kiri). Terbang membubung dengan hembusan angin dimungkinkan ketika dua hembusan angin bertemu (kanan).

Cara Membubung Burung Nazar Burung nazar menggunakan

cara khusus untuk memindai bumi di bawahnya dari ketinggian yang tepat yang menyusuri gumpalan udara

hangat yang meningkat, yang disebut arus panas (thermal). Mereka dapat terus-menerus memanfaatkan arus

panas yang berbeda-beda untuk terus membubung di atas wilayah yang sangat luas dalam waktu yang sangat lama. Di kala fajar, gelombang udara mulai naik. Pertama-tama, burung nazar yang lebih kecil lepas landas, menyusuri aliran udara yang lebih lemah. Ketika aliran udara menguat, burung yang lebih besar pun lepas landas. Burung hampir mengambang di atas aliran yang naik ini. Udara naik yang tercepat terletak di tengah-tengah arus tersebut. Mereka terbang dalam lingkaran rapat untuk menyeimbangkan gerak ke atas

25

dengan gaya tarik bumi. Ketika mereka ingin naik, mereka merapat ke pusat aliran tersebut. Burung pemburu lainnya juga memanfaatkan arus panas ini. Burung bangau memanfaatkan arus udara hangat, terutama ketika berpindah tempat. Bangau putih tinggal di Eropa tengah dan berpindah ke Afrika selama musim dingin dengan mengarungi perjalanan sekitar 4350 mil (7000 km). Jika mereka ingin terbang sendiri-sendiri dengan mengepakkan sayapnya, mereka akan butuh istirahat paling tidak empat kali. Namun, bangau putih mampu menuntaskan penerbangannya dalam tiga minggu dengan memanfaatkan arus udara hangat hingga 6-7 jam per hari, yang dialihkan menjadi penghematan energi yang besar. Karena perairan menghangat lebih lambat daripada daratan, arus udara hangat tidak terbentuk di atas lautan, itulah mengapa burungburung yang berpindah dengan menempuh jarak yang jauh tidak memilih jalur di atas air. Bangau dan burung liar lainnya yang berpindah dari Eropa ke Afrika memilih melalui dataran Balkan dan Bosforus, atau melalui Semenanjung Iberia di atas Gibraltar. Elang laut, gannet,

camar dan burung laut lainnya menggunakan yang arus udara oleh Burung-

dihasilkan tinggi.

gelombang

burung tersebut mengambil keuntungan dari gerak naik udara yang diarahkan ke atas ujung-ujung gelombang.

Ketika membubung di atas aliran udara ini, elang laut sering berputar dan mengarah menuju angin dan dengan cepat naik lebih tinggi. Setelah naik sekitar 10-15 meter ke dalam udara, ia mengubah arah kembali dan melanjutkan membubung.
26

Burung ini memperoleh energi dari perubahan arah angin. Aliran udara kehilangan kecepatan ketika menyentuh permukaan laut. Itulah

mengapa elang laut menemukan arus yang lebih kuat di ketinggian yang lebih tinggi. Setelah mencapai kecepatan yang tepat, ia kembali meluncur mendekati permukaan laut. Banyak burung lainnya seperti burung penyisir laut (dari marga Puffinus) menggunakan teknik serupa ketika membubung di atas laut.

Nazar dapat mencapai makanannya lebih cepat daripada saingannya, anjing liar karena keterampilan terbangnya. Dalam gambar di atas, nazar griffin yang sedang memburu suatu bangkai menarik perhatian nazar bermuka keriput dan anjing liar. Namun, bahkan anjing liar yang kecepatan tertingginya sudah 40 kilometer per jam tak cukup untuk mencapai bangkai pada waktunya. Anjing liar dapat mencapai bangkai sejauh 3,5 kilometer dalam 4,25 menit sedangkan nazar bermuka keriput mencapai bangkai dalam tiga menit pada kecepatan 70 kilometer per jam.

Elang laut dengan bentangan sayap 3 meter adalah salah satu burung terbesar di dunia. Tubuh sebesar itu memerlukan banyak energi untuk terbang. Namun, elang

27

laut dapat terbang jarak jauh tanpa mengepakkan sayapnya dengan menggunakan cara membubung sambil terus bergerak. Cara ini menghemat begitu banyak energi dari makhluk ini.

Angsa liar terbang naik hingga 8 kilometer. Namun, sekitar 5 kilometer, tingkat kerapatan atmosfer 65% lebih rendah dibandingkan di atas permukaan laut. Seekor burung yang terbang pada ketinggian ini harus mengepakkan sayapnya lebih cepat lagi, yang akan memerlukan jauh lebih banyak oksigen. Sebaliknya bagi hewan menyusui, paru-paru makhluk ini telah diciptakan untuk digunakan paling baik pada pasokan oksigen yang tipis di ketinggian ini.

Burung peluncur kekurangan minyak yang melindungi bulunya dari air. Oleh sebab itu, ia tidak menyelam untuk mendapatkan mangsanya. Paruh rendahnya lebih panjang dan peka untuk menyentuh. Sayapnya berbentuk sedemikian sehingga ia bisa terbang sangat dekat dengan permukaan air dalam waktu yang lama tanpa mengepakkan sayapnya. Ia memasukkan paruhnya yang rendah ke dalam air dan terbang sambil menggunakan cara ini. Ia menangkap mangsa apa pun yang dihantam paruh rendahnya.

28

Burung-burung yang Tak Bisa Terbang Di antara sekian banyaknya spesies burung, ternyata ada beberapa spesies burung yang sama sekali tidak dapat terbang. Ada dugaan bahwa mereka dulu memiliki kemampuan terbang sebagaimana lazimnya burung. Akan tetapi, karena di daerah yang mereka datangi mereka tidak memiliki saingan dalam berburu makanan, mereka tiak perlu lagi terbang dalam mencarinya. Lambat laun sayapnya menjadi lemah dan berangsur-angsur mengecil. Meskipun dugaan ini tampak logis, perlu dikaji lebih lanjut kebenarannya. Burung unta, burung emu, dan rhea hidup di padang rumput. Mereka tidak dapat terbang untuk mencari makan atau menyelamatkan diri dari musuhmusuhnya. Tetapi, mereka semuanya burung besar dan dapat berlari dengan sangat cepat. Burung unta merupakan burung terbesar. Tingginya dapat mencapai 2,4 meter. Kiwi, kasuari, pinguin, dan ayam adalah jenis burung yang juga tidak dapat terbang.

Rangka burung dirancang untuk memungkinkannya terbang, berjalan, bahkan berenang dengan efektif dalam cara yang paling cepat dan paling efisien. Seluruh burung yang terbang dilengkapi dengan tulang dada yang sangat kuat (sternum) yang memiliki lempengan datar yang lebar, yang disebut lunas, sebagai sambungan otot-otot terbang. Otot-otot yang membungkus tulang ini mendukung penerbangan. Bagian rangka yang yang disebut lempeng dada terdiri dari penyokong tulang sayap yang kokoh, dan meliputi tulang dada dan tulang garpu yang khas pada burung. Tulang yang menopang sayap ini sangat kuat dan bergabung bersama. Bulu ujung sayap menempel ke tulang-tulang "tangan" gabungan ini. Korset panggul menyambung bagian bawah maupun belakang untuk memungkinkan otot-otot kaki bekerja lebih tepat.

29

Karena burung dirancang untuk tujuan terbang, tulang-tulang mereka berongga dan terbungkus otot-otot, yang menghasilkan keringanan luar biasa tanpa mengorbankan kekuatan.

Gerakan terbang burung hantu dalam satu gerak membumbung.

30

Bagaimana Burung Makan dan Minum?

Burung makan dan minum bergantung kepada habitat atau lingkungan tempat tinggal mereka. Burung-burung yang hidup dan tinggal di sekitar rawa atau pantai tentu memiliki kebiasaan makan dan minum dengan burung-burung yang ada di hutan-hutan atau kota-kota besar. Karena kebiasaan makanan ini pula terdapat sejumlah ciri pada burung untuk membedakannya antara yang satu dan yang lainnya. Sebagian burung memakan bahan tumbuh-tumbuhan seperti bijibijian, nektar, atau buah-buahan. Beberapa spesies lainnya justru memakan daging, dan sebagian lainnya memakan jenis binatang lain seperti serangga, ikan, reptil, atau hewan mamalia kecil. Tempat tinggal masing-masing jenis burung ini biasanya telah menyediakan cukup sumber makanan bagi mereka.

Burung-burung kecil berbulu indah ini adalah pemakan biji-bijian

31

Setiap spesies telah dirancang sesuai untuk lingkungannya agar dapat memperoleh jenis makanannya masing-masing. Bentuk tubuh, cara menggunakan sayap dan kaki, bentuk paruh atau sudu, seluruhnya memiliki fungsi masing-masing yang dapat menjadi ciri mereka. Burungburung pemakan biji-bijian pada umumnya berbadan kecil. Ukuran dan bentuk paruh sangat ditentukan oleh macam biji apa yang mereka makan.

Burung Rajawali memiliki paruh melengkung untuk merobek mangsanya, burung Pelikan memiliki kantung di bawah paruhnya untuk menyimpan ikan, burung Merganser dada merah pemakan ikan memiliki paruh bergerigi untuk memegang mangsanya yang licin, dan burung pelatuk memiliki paruh seperti pahat untuk melubangi pohon untuk mencari serangga.

Burung Curlew menggunakan paruhnya yang panjang melengkung untuk mencari makanan dalam lumpur, burung Kardinal mempunyai paruh yang kokoh kuat untuk memecahkan biji-biji yang keras, burung Julang dapat mendorongkan paruhnya yang besar menembus daun-daunan yang lebat untuk memetik buah, dan burung Raja Udang menyambar ikan dari dalam air dengan paruhnya.

Burung Pergam tinggal pada pohon-pohonan dan mempunyai paruh yang besar lagi kuat sehingga memudahkannya untuk

memecahkan biji-biji yang besar dan keras. Burung pipit memiliki paruh kecil karena makanan burung ini berupa rumput dan padi. Burung Kakaktua dapat memegang makanannya dengan kaki dan dibawa ke

32

paruhnya. Beberapa jenis burung yang kecil memakan nektar tumbuhtumbuhan. Burung madu terbang di depan bunga, menjulurkan paruhnya yang kecil panjang ke dalam bunga untuk mengambil nektar atau sari bunga.

Burung Madu terbang menggelepar-gelepar di depan bunga sepatu, menghisap nektar dengan paruhnya yang panjang dan ramping.

Banyak burung yang menyukai serangga. Mereka memiliki berbagai cara untuk mencari dan menangkap mangsanya. Burung Cucur

33

dan Walet menyambar mangsanya di udara. Kedua jenis burung ini membiarkan paruhnya yang pendek selalu terbuka pada saat terbang agar siap mencaplok serangga mangsanya yang sedang terbang. Burung pelatuk mencari serangga dengan cara mematuk dan melubangi pohon dengan paruhnya yang tajam seperti pahat. Kemudian lidahnya yang memiliki perekat dijulurkan ke dalam lubang dan merekat serangga yang ada di dalamnya. Burung pemangsa berburu hewan lain sebagai makanan. Pada umumnya mereka membunuh mangsanya dengan cakarnya yang tajam, kemudian merobek-robeknya dengan paruh yang melengkung tajam. Rajawali menyambar mangsanya dan dibawanya terbang ke angkasa, kemudian merobek-robeknya. Burung Ruwak-ruwak bangkai memakan bangkai hewan yang telah lama mati. Burung pemakan ikan memiliki cara bermacam-macam pula dalam menangkap mangsanya. Burung Elang laut menyambar dan mencengkeram ikan dengan cakarnya. Pelikan memiliki paruh besar seperti kantong yang digunakannya seperti singkup. Beberapa burung mencari ikan dengan cara berjalan di perairan dangkal, dan sebagian lainnya dengan cara menyelam ke dalam air. Untuk minum, beberapa cara

dilakukan oleh burung. Ada burung yang menangkap tetesan air hujan ketika

terbang. Akan tetapi, kebanyakan burung mencelupkan paruhnya ke dalam air, kemudian sehingga mendongkakkan air itu masuk Pinguin sebagai kepalanya melalui sering pengganti

kerongkongannya. memakan minumnya. salju

34

Hewan yang Rajin Membersihkan Diri

Burung dikenal sebagai hewan yang selalu menjaga dan melestarikan budaya bersih diri. Hampir semua burung banyak menghabiskan waktu untuk membersihkan bulu-bulunya dengan cermat dan hati-hati. Kegiatan membersihkan diri ini merupakan sebuah keharusan bagi burung. Selain untuk selalu memberikan kehangatan pada tubuh, pemeliharaan bulu-bulu agar selalu dalam kondisi sempurna juga agar selalu memiliki gaya angkat yang diperlukan pada saat terbang. Bulu-bulu yang kotor dan tidak rapi akan mengganggu penerbangan burung. Burung juga harus selalu membersihkan diri agar tetap sehat dan menyngkirkan kutu serta parasit lainnya yang tinggal pada tubuh burung serta menghisap darahnya.

Sepasang burung gereja ini menggunakan genangan air pada sebongkah batu untuk mandi-mandi dan membersihkan diri.

Untuk bertahan hidup, burung harus menjaga bulunya tetap bersih, rapi, dan selalu siap untuk terbang. Mereka menggunakan

35

kelenjar minyak yang berada di pangkal ekornya untuk perawatan bulubulu mereka. Mereka membersihkan dan menggosok bulunya dengan menggunakan minyak ini, yang juga memberikan kemampuan tahan air ketika mereka berenang, menyelam, atau berjalan dan terbang dalam hujan.

Angsa, serta beberapa burung sejenisnya, menggunakan sudunya untuk menyeliksik dengan jalan mengusap-usapkannya ke buku-buku di sekitar tubuhnya.

Bulu-bulu kepala dipeliharan dengan jalan menggosok-gosokkan kepala ke tubuh yang sudah diminyaki, atau dengan cara menggarukgaruknya dengan cakar. Sementara itu, beberapa jenis burung yang hidup berkelompok seperti burung pipit dan pinguin, saling menyeliksik di antara sesamanya. Selain saling membantu membersihkan diri, cara seperti ini juga dilakukan untuk memelihara kerukunan di dalam keluarga atau kelompok burung tersebut.

36

Sekelompok burung pipit sedang menjaga kerukunan hidup dengan kelompoknya dengan cara saling menyeliksik sesamanya.

Burung-burung

mandi

secara

teratur. Kegiatan mandi ini seringkali dilakukan sebelum menyeliksik. Burungburung darat berkecimpung dalam

kubangan air. Sedangkan burung-burung air langsung terjun ke dalam air sungai atau danau. Beberapa jenis burung hanya mandi dengan air hujan atau rumput basah. Burung-burung di hutan tropis pada umumnya menyeka tubuh mereka dengan daun-daun basah pada pagi hari atau seusai hujan.

Sekelompok burung gereja sedang mandi di tepi sungai yang mengalir

37

Perilaku Sosial Burung

Setiap burung memiliki perilaku sosial sendiri-sendiri. Burung elang lebih sering terlihat melayang-layang dan berputar-putar

menyendiri di udara dengan angkuhnya. Seperti kebanyakan burung pemangsa lainnya, burung elang hidup menyendiri kecuali ketika sedang berkembang biak. Mengapa burung pemangsa selelu menyendiri? Pada saat sedang berburu mangsa, burung pemangsa perlu melakukannya secara diam-diam. Setiap burung pemangsa selalu memerlukan lebih banyak makanan. Selain burung pemangsa, ada pula jenis burung penyendiri lainnya yang sengaja menghindari berkelompok agar dapat menghindari perhatian burung-burung pemangsa.

Banyak burung hidup dalam bentuk kelompok, bahkan ada yang dalam bentuk kelompok sangat besar. Burung-burung tersebut akan merasa aman jika berada dalam kelompoknya. Mereka dapat

mengejutkan musuhnya dengan jelan mengerumuninya dan membuat suara gaduh. Di daerah beriklim dingin, kelompok pinguin serta jenis

38

burung lainnya terbiasa berdesak-desakan untuk menghangatkan badan mereka. Hidup dalam kelompok tentu harus memiliki aturan dan tata tertib. Jika tidak demikian, akan terjadi perkelahian yang tidak ada hentinya. Dalam budaya hewan mana pun, setiap hewan terkuat akan menjadi pemimpin bagi kelompoknya. Hal yang sama juga terjadi pada komunitas burung. Setiap burung mengetahui kedudukannya masingmasing dalam kelompoknya. Burung yang terkuat memiliki kedudukan yang paling tinggi. Pada komunitas burung tercipta budaya tertib patuk dengan cara melakukan patukan-patukan. Burung yang berkedudukan tertinggi dapat memberikan patukan-patukan kepada semua burung yang ada di dalam komunitasnya. Patukan-patukan ini sesungguhnya lebih menyerupai gertakan daripada perkelahian yang sesungguhnya. Burung terkuat kedua dapat melakukan patukan kepada semua burung kecuali kepada burung pemimpinnya. Demikian seterusnya secara berurutan. Aturan seperti ini dapat memelihara kedamaian dalam kelompok. Pada saat burung-burung ini tertidur secara kelompok, biasanya ada sekelompok kecil burung lain yang melakukan patroli sambil mencari makanan dan membuat sarang.

39

Burung Pelikan menangkap ikan secara beregu. Anggota kelompok mereka menggiring ikan dengan cara membuat barisan ke tempat yang dangkal agar lebih mudah ditangkap. Burung Anis memiliki kebiasaan makan dan bersarang bersama dalam suatu daerah kekuasaan mereka. Daerah teritorial Anis ini dapat mencapai tiga sampai empat hektar. Jika ada spesies burung lain yang memasuki wilayahnya, kelompok burung Anis ini akan bersama-sama

mempertahankan wilayahnya. Burung Manyar jantan serta beberapa spesies manyar lainnya bekerja sama membangun atap daun-daunan yang menutupi sebagian dari sebuah pohon. Kemudian masing-masing anggota kelompok itu membuat sarang di bawah atap tersebut. Meskipun sebuah kelompok burung berjumlah sangat besar dan erat dalam bekerja sama, semua burung ternyata memelihara jarak tertentu di antara sesamanya. Seperti halnya manusia, burung-burung juga tidak suka berdesak-desakan. Burung Flamingo selalu menjaga jarak antara sesamanya supaya memiliki ruang untuk mencari makanan tanpa harus berebutan dengan sesamanya.

40

Kelompok besar burung selalu terbentuk di daerah yang di dalamnya terdapat banyak makanan serta merupakan tempat untuk berkembang biak. Kebanyakan burung laut setiap tahun kembali ke tempat berkembang biak yang sama. Jumlah mereka sering mencapai ribuan sampai puluhan ribu. Sekitar sepuluh juta burung Cormoran berkelompok di pantai Peru karena keadaan makanan dan tempat bersarang memungkinkan. Mereka juga kemudian berkembang biak di tempat itu. Pada musim tertentu, setelah mereka membesarkan anakanaknya, mereka biasanya terbang melintasi benua untuk bermigrasi. Terbang bagi burung memerlukan banyak energi. Karenanya, jika mereka terbang jauh, mereka berusaha menghemat tenaganya agar sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Contoh penting tentang pengehematan energi ini bisa diamati dalam terbangnya burung. Burung yang berpindah-pindah harus menyimpan energi yang cukup untuk membawanya melalui perjalanannya. Di sisi lain, kebutuhan lain selama penerbangan adalah berbobot seringan mungkin. Apa pun hasilnya, kelebihan beban harus dihindari. Sementara itu, bahan bakar juga harus sehemat mungkin. Dengan kata lain, jika berat bahan bakar harus sekecil mungkin, hasil tenaga darinya justru harus sebesar mungkin. Semua permasalahan ini telah teratasi pada burung. Langkah pertama adalah menentukan kecepatan terbang yang optimal. Agar seekor burung ingin terbang sangat lambat, maka sejumlah besar energi harus dikeluarkan agar tetap berada di udara. Agar seekor burung bisa terbang sangat cepat, maka bahan bakar akan digunakan untuk mengatasi halangan udara. Oleh karena itu, jelaslah bahwa kecepatan terbaik harus dipertahankan untuk menggunakan jumlah bahan bakar sekecil mungkin. Tergantung pada bentuk rangka dan sayap yang polanya memperlancar aliran udara, kecepatan terbaik tersebut berbeda pada setiap jenis burung.

41

Burung Plover emas Pasifik, yakni sejenis belibis (Pluvialis dominica fulva) ini berpindah dari Alaska ke Hawaii untuk menghabiskan musim dinginnya di sana. Tidak ada pulau dalam perjalanannya. Oleh karena itu, mustahil beristirahat. Penerbangannya adalah sejauh 2.500 mil (4.000 km) dari awal hingga akhir dan ini secara kasarnya berarti 250.000 kepakan sayap tanpa henti. Perjalanan ini menghabiskan lebih dari 88 jam. Berat tubuh burung pada awal perjalanan adalah 7 ons (200g), dan 2,5 ons (70 gr) dari berat tersebut merupakan lemak yang akan digunakan sebagai bahan bakar. Akan tetapi, apabila kita memperhitungkan jumlah energi yang dibutuhkan burung untuk terbang selama 1 jam, diketahui bahwa burung tersebut membutuhkan 3 ons (82 gr) bahan bakar untuk penerbangan ini. Berarti terdapat kekurangan 0,4 ons (12 gr) bahan bakar, dan burung akan kehabisan energi ratusan mil sebelum mencapai Hawaii. Meskipun demikian, burung Plover emas ini tidak gagal mencapai Hawaii setiap tahunnya. Ada rahasia apa pada makhluk ini? Pencipta burung ini, Allah, mengilhami mereka dengan cara untuk dapat terbang secara mudah dan efisien. Burung ini tidak terbang secara sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok. Mereka mengikuti aturan tertentu dan membuat bentuk barisan "V" di udara. Bentuk barisan ini mengurangi hambatan udara yang mereka hadapi. Bentuk terbang ini begitu efisien sehingga mereka menghemat sekitar 23% dari energi mereka. Itulah mengapa mereka masih memiliki lemak seberat 0.2 ons (6-7 kg) ketika mendarat. Kelebihan lemak tersebut bukan karena adanya salah perhitungan, melainkan merupakan suatu bantalan yang akan digunakan jika menghadapi aliran udara yang berlawanan. Keadaan yang luar bisa ini menimbulkan pertanyaan berikut ini dalam pikiran kita. Bagaimana sang burung mengetahui banyaknya lemak yang dibutuhkannya? Bagaimana sang burung mengatur untuk mendapatkan jumlah lemak tersebut sebelum terbang? Bagaimana ia

42

dapat menghitung jarak dan jumlah bahan bakar yang dibutuhkan? Bagaimana caranya ia mengetahui bahwa suasana Hawaii lebih baik daripada Alaska?

Burung lebih senang bepergian dalam kelompok untuk perjalanan jauh. Bentuk barisan "V" dari kelompok ini memungkinkan setiap burung menghemat tenaga sekitar 23%.

Gambar sebelah kiri memperlihatkan ada tiga bentuk cara terbang (dari atas ke bawah): terbang berantai, terbang dalam baris berbentuk "V" dan terbang dalam kelompok. Sedangkan gambar sebelah kanan memperlihatkan cara terbang burung membentuk formasi tertentu untuk menghemat energi mereka.

43

Selain cara terbang berkelompok yang luar biasa tersebut, burung melakukan komunikasi pula di antara sesamanya. Ada beberapa tujuan mengapa burung berkomunikasi. Pertama, mereka berkomunikasi untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya dari jenis burung lain.

Kekuasaan ini akan sangat menyangkut sumber makanan dan tempat tinggal mereka untuk berkembang biak. Kedua, mereka berkomunikasi untuk saling mengingatkan tentang adanya bahaya yang mengancam mereka. Ketiga, burung berkomunikasi untuk menarik pasangannya. Komunikasi burung ini dilakukan dengan dua cara, yakni dengan suaranya dan dengan gerakan-gerakan yang dilakukannya. Komunikasi dengan suara pun ada dua macam pula, yakni ada yang dilakukan dengan panggilan dan ada melalui nyanyian. Bentuk panggilan biasanya dengan bunyi-bunyi pendek yang mengandung banyak makna.

Panggilan pendek ini dapat bermakna panggilan untuk berkumpul, mengingatkan adanya bahaya, atau sekedar memelihara hubungan antarburung dalam komunitasnya. Nyanyian biasanya lebih panjang dan lebih merdu daripada panggilan. Nyanyian ini dilakukan berulang-ulang sampai ratusan

atau ribuan kali setiap harinya. Burung Cucak Rawa bernyanyi sambil bertengger pada ranting pohon di antara daun-daunan. Burung Warna ini hidup bulunya di menyendiri. dapat antara

menyembunyikannya

pohon-pohonan dan merupakan penyamaran dari pandangan musuh-musuhnya. Karena penyamarannya itu mereka dapat bernyanyi keras tanpa merasa takut. Burung Beo

44

menyanyi sangat merdu ketika ia memanggil lawan jenisnya. Burung Kutilang pun menyanyi pula berulang-ulang untuk memanggil-manggil lawan jenisnya atau memperingatkan kelompoknya. Bunyi ketukan pada pohon yang dilakukan burung Pelatuk menjadi tanda untuk memanggil pasangannya serta

memperingatkan burung lain agar tidak melanggar wilayah kekuasaannya. Burung Tilil mengeluarkan suara yang mendesing untuk menarik betinanya dengan jalan ketika menukik di udara dengan mengembangkan bulu-buku ekornya. Beberapa burung secara alami

meniru bunyi yang dibuat oleh spesies lainnya. Misalnya, hanya dalam waktu

sekitar 1 jam seekor burung Ecek-ecek (Mockingbird) sudah dapat meniru bunyibunyi dari 55 spesies lainnya. Burung Kakatua abu-abu dari Afrika bahkan sangat pandai meniru suara manusia. Selain dengan bunyi-bunyian, burung juga berkomunikasi dengan gerak tubuh, tarian, dan mimiknya. Komunikasi dengan gerak ini pada umumnya dilakukan untuk menarik perhatian pasangannya dan mengancam saingannya dalam hal berebut pasangan. Komunikasi gerak ini dapat pula menyampaikan pesan lain. Seekor burung camar yang sedang mencari makanan akan terbang membuat gambaran angka delapan kertika hendak makan. Burung camar lain dalam kelompoknya akan segera mengenali cara terbang tersebut sebagai undangan perjamuan sehingga mereka segera datang menghampirinya. Anak burung akan membuka mulutnya lebar-lebar jika ia merasa lapar.

45

Perkembangbiakan Burung

Semua orang tahu bahwa burung berkembang biak dengan cara bertelur. Akan tetapi proses perkembangbiakan burung ternyata memiliki cara tersendiri sejak mereka saling meminang, masa perkawinan, pembuatan sarang, hingga pemeliharaan sang induk terhadap anakanaknya. Perkawinan dalam komunitas burung pada umumnya hanya terjadi sekali dalam setahun. Desakan untuk berkembang biak ini biasanya terjadi dalam waktu yang sama dalam satu komunitas burung sehingga setiap burung memiliki kemungkinan besar untuk memiliki pasangannya masing-masing. Kebanyakan burung setiap tahun bertelur dan menetaskan anaknya di tempat yang sama. Bahkan, burung-burung yang bermigrasi pun akan kembali ke tempatnya semula untuk bertelur dan beranak. Bergerombolnya burung dalam satu daerah yang sama setiap tahun akan memberikan peluang bagi setiap burung

memnemukan pasangannya. Kebanyakan burung mencari pasangan baru setiap tahunnya. Mereka kemudian membangun sarang, bertelur dan menetaskannya, merawat anak, kemudian berpisah menempuh jalannya masing-masing. Hanya sedikit spesies saja yang kembali ke tempat dan pasangan yang sama setiap tahunnya, seperti burung elang dan rajawali. Setiap awal musim perkembangbiakan, setiap burung jantan menentukan haknya atas suatu daerah. Dengan cara seperti itu ia dapat memperoleh jaminan bagi ketersediaan makanan yang cukup untuk dirinya dan keluarganya yang akan datang. Daerah kekuasaannya ini biasanya akan ditinggalkan ketika anak-anaknya telah dewasa dan hidup mandiri.

46

Pada

daerah

kekuasaannya

itulah

burung-burung

mulai

membangun sarangnya. Cara dan tempat membangun sarang ini bermacam-macam bagi setiap burung. Ada burung yang membuat sarang pada sela-sela ranting pohon, di dalam gua, di bawah pohon, dalam semak belukar, atau bahkan di atas tumpukan jerami. Bahan yang digunakan untuk mebangun sarang pun bermacammacam pula. Kebanyakan burung membangun sarang dari rumputrumput kering dan jerami. Burung rajawali membangun sarangnya dari ranting-ranting dan dahan yang disusunnya sendiri dalam waktu yang cukup lama. Burung Kapinis membangun dan merekat sarangnya dengan lumpur. Pinguin Adelie menyusun batu-batu bertumpuk-tumpuk sebagai sarangnya.

Burung selalu mengerami telurnya supaya tetap hangat. Burung Bertong mengubur telurnya dengan pasir dan daun-daun busuk. Burung jantan mengatur suhu sarangnya dengan membalik-balikkan daun-daun itu. Anak-anaknya yang menetas kemudian keluar sendiri dan segera dapat terbang dalam tempo sehari setela ia keluar dari telurnya.

47

Itik Grebe membangun sarangnya pada tumbuh-tumbuhan terapung. Sewaktu ia mencari makan, itik ini membungkus telurnya dengan daun-daunan supaya tetap hangat dan tersembunyi dari hewan pemangsa telur.

Burung Madu menganyam sarangnya persis seperti bakul pada sebatang ranting dengan kokoh.

48

Burung manyar hidup dalam koloni. Koloni ini membangun atap daundaunan di atas bagian pohon, kemudian setiap pasangan membuat sarang masing-masing di bawah atap tersebut. Manyar membuat sarang yang rumit dengan lubang masuk seperti corong

Burung Murai juga membuat sarang pada pohon-pohon rindang agar tersembunyi. Sarang yang dibuatnya berbentuk seperti cawan.

49

Burung Hantu tidak membuat sarang, mereka bertelur pada sarang burung lain dan kemudian meninggalkannya. Burung yang mengerami telur burung Hantu adalah jenis burung lain. Induk barunya ini kemudian mengerami telur mereka dan membesarkan pendatang muda tersebut. Untuk merebut sarang, tidak jarang burung hantu itu menjatuhkan telur atau anak burung lain dari sarangnya.

Burung daun membuat sarang di antara daun-daun. Ia menggunakan paruhnya untuk menjahit daun-daun dengan serat tumbuhan, kemudian membuat sarang di dalamnya.

Burung kecil berekor panjang ini membuat sarang seperti kubah dan menggantungkannya pada sebatang ranting yang kuat.

50

Burung Kepondang membuat sarang berbentuk kantong di antara cabang-cabang pohon agar tidak mudah jatuh.

Beberapa jenis burung sama sekali tidak pernah membuat sarang. Pinguin menaruh telurnya di antara kedua kakinya dan membungkusnya dengan lipatan kulit halus untuk melindunginya dari es yang dingin. Rancangan Kokoh pada Telur Penciptaan burung yang menakjubkan tidak berakhir pada sayap, bulu, atau keahlian menjelajahnya. Sifat rancangan yang luar biasa lainnya pada makhluk ini ada pada telurnya. Meski biasa kelihatannya bagi kita, telur ayam ternyata memiliki sekitar lima belas ribu pori-pori yang menyerupai lubang-lubang kecil seperti pada bola golf. Bentuk berpori-pori pada telur yang lebih kecil ini hanya bisa diamati di bawah mikroskop. Struktur berpori ini memberi telur kelenturan tambahan dan meningkatan ketahanannya terhadap benturan. Telur merupakan pembungkus ajaib. Ia memasok semua zat gizi dan air yang dibutuhkan janin yang tumbuh di dalamnya. Kuning telur menyimpan protein, lemak, vitamin dan mineral, sedangkan putih telur berguna sebagai penyimpan cairan. Anak ayam yang tengah tumbuh perlu menghirup oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Ia juga membutuhkan sumber panas,

51

kalsium untuk perkembangan tulangnya, perlindungan cairannya, perlindungan terhadap bakteri dan guncangan pada tubuhnya.

Cangkang telur menyediakan semuanya untuk anak ayam, yang bernapas melalui kantung

selaput yang tumbuh pada sang janin. Pembuluh darah dalam kantung ini membawa oksigen untuk janin ayam dan mengeluarkan karbon

dioksida. Cangkang telur itu ajaibnya, begitu tipis dan kuat, dan dapat menghantarkan panas induk yang mengeraminya. Umumnya burung bertelur

beberapa butir, tetapi banyak burung besar yang hanya bertelur satu butir saja. Yang aneh adalah burung unta yang memiliki telur terbesar di dunia, ternyata dapat bertelur sampai 12 butir, sedangkan burung madu yang bentuk telurnya terkecil, bertelur hanya dua butir saja. Setelah bertelur, tugas seekor induk burung adalah menjaga agar telur tetap hangat. Embrio yang sehat hanya akan tumbuh di dalam telur yang selalu hangat dan aman. Agar telur tersebut tetap hangat, biasanya induk burung menduduki telur-telurnya. Kegiatan seperti ini dinamai mengerami. Burung jantan dan betina kadang-kadang bergantian mengerami telur-telurnya. Akan tetapi, sering terjadi hanya betinanya saja yang duduk mengerami sementara burung jantan terbang mencari makanan.

52

Telur ayam pada sarangnya. Seperti pada unggas peliharaan lainnya, telur ayam sering ditinggal induknya.

Telur burung Elang

Telur burung Puyuh

Telur burung Emu

Telur burung Plover Emas

Telur burung Gagak

Telur burung Gelepuk Guira Telur burung Kiwi Telur burung Murai Amerika Telur burung Belibis

53

Pada saat menetas, anak-anak burung memecahkan cangkang telur dengan paruhnya. Induk burung biasanya membuang sisa-sisa cangkan telur itu jauh-jauh sampai tidak bersisa, sehingga tidak ada tanda-tanda yang dapat ditemukan oleh musuh-musuhnya. Setelah telur menetas, induk burung memiliki kesibukan yang sangat tinggi dari pagi hingga petang. Ia harus mundar-mandi terbang menempuh jarak yang sangat jauh untuk mencari makanan bagi anakanaknya yang hampir tidak pernah mengatupkan paruhnya. Anak burung ini makan setiap hari sebanyak setengah kali berat tubuhnya. Semua anak burung makan melalui paruh induknya. Kebanyakan burung melindungi anak-anaknya terhadap

musuhnya, di samping memberi mereka makan. Banyak anak burung yang tidak berdaya sama sekali sewaktu ditetaskan. Bulunya belum tumbuh dan matanya masih meram. Yang lainnya, seperti anak itik dan ayam, dapat berjalan tetapi masih memerlukan perlindungan.

Anak burung tidak pernah mengatupkan paruhnya untuk meminta makan kepada induknya yang dengan sabar meladeninya.

54

Burung hantu bertelur pada sarang burung lain. Setelah bertelur, burung hantu begitu saja meninggalkan sarangnya. Induk baru bagi telur burung hantu tersebut secara naluriah mengerami dan menetaskan telurnya. Dengan sabar pula induk baru ini membesarkan anak burung hantu hingga dewasa dan mandiri.

Akhirnya, pada burung telah tertulis betapa besarnya kekuasaan Allah sebagai Sang Maha Pencipta. Kekuasaan Dzat Maha Pencipta ini akan terus dapat kita lihat dan kita saksikan pada berbagai kehidupan serta alam semesta ini. Sebagaimana Dia telah berfirman: Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. (Surat Al-Mulk: 19). Allah telah menciptakan semua makhluk hidup dengan kerumitan yang tak tersederhanakan, melalui ini kekuatan dan pengetahuan-Nya yang tak terbatas ditunjukkan kepada orang yang menelitinya. Penciptaan Allah yang sempurna digambarkan sebagai berikut: Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling Baik, Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surat Al-Hasyr: 24)

55

DAFTAR PUSTAKA

Ardley, Neil. 1985. Birds, London: Grisewood & Dempsey Ltd. Bill Choo Schmoker. 2006. Bird Pictures Thumbnail. http://www.schmoker.org/BirdPics/Index.html Tse Chien. 2007. Bird Photography http://www.pbase.com/tsechien/gallery01.htm & dari Gallery.

Feduccia, Alan. 1996. The Origin and Evolution of Birds, New Haven, CT: Yale University Press Harun Yahya. 2004. Keajaiban Desain di Alam. Buku II dari situs http://www.harunyahya.com/indo/m_buku.htm Harun Yahya. 2004. Keruntuhan Teori Evolusi. Buku VII dari situs http://www.harunyahya.com/indo/m_buku.htm

56

Anda mungkin juga menyukai