OLEH: Kelompok I
Anisa (2030801083)
Aditiya Pramana Putra (2030801086)
Betta Inda sari(2030801087)
Fitria Julianti (2030801089)
Feny Junita (203080106
A. Tujuan pratikum
Tujuan setelah kegiatan praktikum ini mahasiswa di harapkan dapat mengukur
dan menganalis faktor abiotik dan biotik baik hewan didarat maupun hewan di
air dengan parameter ukur sebagai berikut:
1. Suhu
2. Cahaya
3. Kelembaban
4. Penguapan
5. Curah hujan
6. Angin
7. Kadar air tanah
8. Suhu Tanah
9. pH tanah
10. Organik Tanah
11. Porositas tanah
12.
B. Alat dan bahan
Alat: pH meter, Soil Tester, Anemomter, termomter max-min, lux meter, Bor
tanah, kotak sampel tanah, Oven, corong botol,
Bahan: tanah, air (aquades),
C. Cara Kerja
C. 1.Pengukuran suhu
udara
a. Ambil thermometer min-max, kemudian letakkan didaerah terlindung
biarkan selama 30 menit, catat dan ukurlah angka yang tertera pada alat
tersebut.
b. Lakukan kegiatan tersebut selama 1 minggu untuk melihat suhu
minimum dan maksimum udara, kemudian catat hasilnya.
2. Pengukuran Cahaya
a. Pasanglah batere Luxmeter yang akan digunakan.
b. Kemudian standarkan terlebih dahulu, hidupkan, lalu mengunakan
luxmeter ukurlah intensitas cahaya di dalam dan luar laboratorium,
serta di tempat terbuka di sekitar kampus dengan menyalakan alat
tersebut selama 30 menit.
c. Kemudian catat intensitas cahaya pada angka yang tertera pada lux
meter
3. Kelembaban udara
4. Penguapan udara:
5. Curah Hujan
Untuk mengukur curah hujan dengan alat ombromter. Jika tida
ada maka menggunakan gelas ukur dengan corong di atasnya.
Kemudian ketakkan gelas tersebut ditempat terbuka, selama 24 jam,
amati selama
1 minggu. Setelah itu diambil dan catat air yang masuk. Seperti gambar
berikut ini:
6. Angin
Dengan menggunakan alat anemometer, pasang ditenpat terbuka,
dengan melihat arah angin. Perhatikan dan catatlah kecepatan dan arah
angin saat praktikum pada alat tersebut selama 15 menit.
8. Suhu tanah
Dengan menggunakan thermometer air raksa, untuk mengukur
suhu tanah bagian tanah atau termistor. Termometer tanah terdiri dari
termometer air raksa biasa, yang pada bagian ujungnya atau
reservoarnya dilapisi dengan serbuk logam dan logam yang dapat
ditekankan ke tanah sehingga termometer itu bisa masuk ke dalam
tanah.
Ujung logam yang masuk ke dalam tanah akan menerima suhu
tanah dan meneruskannya ke serbuk logam dan berikutnya ke reservoar
termometer air raksa.
Bila seandainya thermometer tanah tidak ada, suhu tanah dapat
juga diukur dengan termometer air raksa biasa, hanya saja haruslah
dibuat lubang di tanah sehingga termometer itu dapat dimasukkan ke
dalam tanah. Lubang di tanah itu dapat dibuat dengan sebatang logam
yang diameternya lebih kurang sama dengan diameter termometer yang
akan digunakan.
9. pH Tanah
Untuk mengukur tanah dapat mengunakan pH meter tanah.
Caranya adalah: Tanah contoh diaduk-aduk sampai homogen.
Selanjutnya, sebanyak 1 gram tanah itu dimasukkan ke dalam tabung
reaksi dan ditambahkan akuades 3 ml, dan dikocok dengan batang gelas
dan dibiarkan selama 5 menit.
Lingkungan adalah jumlah semua benda kondisi yang ada dalam ruang
yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita. Secara teoritis lingkungan
tidak terbatas jumlahnya, oleh karena misalnya matahari dan bintang termasuk di
dalamnya. Namun secara praktis kita selalu memberi batas pada ruang lingkungan
itu. Menurut kebutuhan kita batas itu dapat ditentukan oleh faktor alam seperti
jurang, sungai atau laut, faktor ekonomi, faktor politik atau faktor lain. Tingkah
laku manusia juga merupakan bagian lingkungan kita, oleh karena itu lingkungan
hidup harus diartikan secara luas, yaitu tidak saja lingkungan fisik dan biologi,
melainkan juga lingkungan ekonomi, sosial dan budaya.
Dalam Ensiklopedia Indonesia, lingkungan adalah segala sesuatu yang ada
di luar suatu organism, meliputi: (1) lingkungan mati (abiotik), yaitu lingkungan
di luar suatu organisme yang terdiri dari benda atau faktor alam yang tidak hidup,
seperti bahan kimia, suhu, cahaya, gravitasi, atmosfer dan lainnya. (2)
Lingkungan hidup (Biotik) yaitu lingkungan yang terdiri atas organisme hidup,
seperti tumbuhan, hewan dan manusia.
Ensiklopedia Amerika, menyatakan bahwa lingkungan adalah faktor-
faktor yang membentuk lingkungan sekitar organisme, terutama komponen-
komponen yang mempengaruhi prilaku, reproduksi dan kelestarian organisme.
Secara garis besar lingkungan hidup manusia itu dapat digolongkan menjadi 3
golongan :
1. Lingkungan fisik ( physical environment )
lingkungan fisik adalah segala sesuatu di sekitar makhluk hidup yang berbentuk
benda mati seperti, rumah, kendaraan, gunung, udara, sinar matahari, dan lain-lain
semacamnya.
2. Lingkungan biologis ( biological Environment )
Lingkungan biologis adalah segala sesuatu yang berada di lingkungan manusia
yang berupa organisme hidup lainnya selain dari manusia itu sendiri, binatang,
tumbuhan, jasad renik (plankton) dan lain -lain.
3. Lingkungan sosial ( social environment )
Lingkungan sosial adalah manusia-manusia lain yang berada disekitarnya seperti,
keluarga, tetangga, teman dan lain-lain.
Komponen Abiotik
Menurut wahai 2010 komponen abiotik merupakan komponen fisik dan juga
kimia yang merupakan substrat berlangsungnya kehidupan dan juga lingkungan
tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik memiliki variasi dalam ruang dan
juga waktu. Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik,
dan juga faktor yang dapat mempengaruhi distribusi organisme yaitu:
• Suhu, proses biologi ini sangat dibutuhkan agar hewan mendapatkan energi
untuk dapat meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
• Air, air sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup hewan, penggunaan air
juga harus disesuaikan dengan keadaan lingkungannya.
• Garam, konsentrasi garam juga dapat mempengaruhi kesetimbangan air dalam
organisme melalui osmosis. Organisme terestrial dapat beradaptasi dengan
lingkungannya dan juga dengan kandungan garam yang tinggi.
• Cahaya matahari, intensitas cahaya mempengaruhi proses fotosintesis. Air juga
dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air fotosintesis terjadi di sekitar
permukaan yang terjangkau cahaya matahari, di gurun intensitas cahaya yang
besar membuat peningkatan suhu sehingga hewan dan tumbuhan tertekan.
• Tanah dan batu, ada beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH
dan juga komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada
kandungan sumber makanannya yang ada di tanah.
• Iklim, merupakan kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama dalam suatu
area. Iklim makro dapat meliputi iklim global, regional, dan juga lokal.
Sedangkan iklim mikro meliputi iklim yang ada dalam suatu daerah yang dihuni
oleh beberapa komunitas tertentu.
A. Pengukuran suhu
B. Pengukuran cahaya
F. Pengukuran pH Tanah
N Lokasi Hasil ke Hasil ke Hasil ke Keterangan
O pertama dua tiga
2 Didepan
perpustakan 7.36 pH 7.51 pH 7.52 pJ
universitas
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pratikum Acara Pertama ini bisa disimpulkan bahwa setiap
pengukuran itu berbeda-beda hasilnya dari setiap tempat yang ada dan bisa
berubah-uba dari menit kemenit dan juga kami dapat mengukur dan menganalis
faktor abiotik dan biotik baik hewan didarat maupun hewan di air dengan
parameter ukur karna mempelajari bagaimana menggunakan alat,ke gunaan alat
tersebut.
B.Saran
DAFTAR FUSTAKA
Pengukuran Cahaya
Pengukuran Suhu