Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN AIR

Dosen Pengampu : Dr.Ir.Umi Zakiyah,M.Si


TALAS
(Colocasia esculenta (L.) Scott

OLEH :
KELOMPOK 24 KELAS M03

NAMA ANGGOTA :

YESUNGKI MARANATA PURBA 165080100111016


MUHAMMAD ARYA PRAYUGO 165080107111031

MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
KATA PENGANTAR

Ekologi merupakan gabungan dari dua kata dalam Bahasa Yunani yaitu

oikos berarti rumah dan logos berarti ilmu atau pelajaran. Secara etimologis

ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan kata lain

defenisi dari ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara

makhluk hidup dengan lingkungannya. Berdasarkan defenisi di atas maka yang

dimaksud dengan Ekologi Tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan

timbale balik antara tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan

lingkungannya. Air merupakan komponen utama dalam tumbuhan, dimana air

menyusun 60-90 % dari berat daun. Jumlah air yang dikandung tiap tanaman

berbeda-beda, hal ini bergantung pada habitat dan jemis spesies tumbuhan

tersebut. Tumbuhan fotosintesis diserap dan oksigen dilepas ke dalam air.herba

lebih banyak mengandung air daripada tumbuhan perdu. Tumbuhan yang

berdaun tebal mempunyai kadar air antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik 85-98 %

dan tumbuhan mesofil mempunyai kadar air antara 100-300 % (Fitter dan Hay,

1981). Tumbuhan air efektif meningkatkan kadar oksigen dalam air melalui

proses fotosintesis. Karbondioksida dalam proses


BAB I. PENDAHULUAN

1.1 .Latar Belakang

Tumbuhan air juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah


tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di atau pada lingkungan perairan.
Karena hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak adaptasi
khusus, air tanaman hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya jenuh tanah.
Aquatic vascular tanaman terdapat ferns atau angiosperms (dari berbagai
keluarga, termasuk di antara monocots dan dicots). Rumput laut tidak vaskular
tanaman tetapi multisellular laut algae, dan karena itu biasanya tidak termasuk
dalam kategori tanaman air. Dibandingkan dengan jenis tanaman seperti
mesophytes dan xerophytes, hydrophytes tidak ada masalah dalam menahan air
karena banyaknya air dalam lingkungan. Ini berarti tanaman kurang mengatur
pengeluaran kadar air. Talas Talas merupakan tanaman pangan berupa herba
menahun. Talas termasuk dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan
tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman semusim atau
sepanjang tahun. Talas mempunyai beberapa nama umum yaitu Taro, Old
cocoyam, 'Dash(e)en' dan 'Eddo (e)'. Di beberapa negara dikenal dengan nama
lain, seperti: Abalong (Philipina), Taioba (Brazil), Arvi (India), Keladi (Malaya),
Satoimo (Japan), Tayoba (Spanyol) dan Yutao (China).

1.2 Tujuan
- Untuk Mengetahui klasifikasi Talas (Colocasia esculenta (L.) Scott
- Untuk Mengetahui Morfologi dan Anatomi dari tumbuhan Talas
- Untuk Mengetahui habitat dan reproduksi Talas
II. (Colocasia esculenta (L.) Scott
III. Nama Daerah

Talas (Colocasia esculenta (L.) Scott merupakan tumbuhan air jenis


herba menahun. Talas memiliki nama umum di dunia yaitu Taro, Old cocoyam,
Abalong, Taioba, Arvi, Keladi, Satoimo, Tayoba dan Yu-tao. Tanaman ini
termasuk dalam klasifikasi tumbuhan berbiji (Spermatophyta) dengan biji tertutup
(angiospermae) dan berkeping satu (Monocotyledonae). Varietas yang pertama
lazim disebut dasheen, yang kedua disebut eddoe. Talas dikenal dengan
berbagai nama daerah di Indonesia, di antaranya eumpene (Aceh), lumbu
(Gayo), keladi, sukat, ambargo, sauhat, tale, suwat (Batak), bolang, taleus
(Sunda), gelo, linyal, tales (Jawa), tales (Bali), ufi lole (Flores), paco (Makassar),
aladi (Bugis), bete, komo (Maluku), kalen, mom, warimu, nomo, uma, ifen, fa
faine, biau, yefam, buge, hekere, mengkodo (Papua).
IV. Klasifikasi Talas (Colocasia esculenta (L.) Scott

Klasifikasi talas adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Kelas : Liliopsida

Ordo : Alismatelas

Famili : Araceae

Genus : Colocasia

Spesies : Colocasia esculenta

V. Morfologi dan Anatomi Talas

a. Akar

Talas merupakan tumbuhan yang tumbuh tegak. Sistem perakaran liar,


berserabut, dan dangkal. Dan tersusun dari sekelompok akar adventif. Tumbuh
tegak mencapai kedalam 10-20 cm bahkan lebih.

b. Batang

Batang talas sangat pendek. Batang talas tumbuh berjarak. Batang


tumbuhan talas berbentuk bulat memanjang, dengan panjang mencapai 50- 60
cm bahkan lebih, batang tanaman ini berwarna keunguan, kehitaman hingga
kecoklatan, dan memiliki bulu halus. Batang tanaman ini tumbuh dengan tegak,
dan juga memiliki percabangan daun tunggal.

c. Daun

Daun tanaman talas ini adalah daun sempurna atau lengkap, dengan
bentuk melebar mencapai 50-60 cm bahkan lebih, dengan warna daun hijau
muda hingga tua. Daun talas merupakan daun tunggal, dengan tangkai panjang
berwarna keungguan atau keccoklatan, dan pangkal daun meruncing. Selain itu,
daun talas ini juga memiliki bagian tepi rata, dengan pertulangan daun yang
besar atau menonjol yang berbentuk menjari yang berwarna keputihan kotor.

d. Bunga

Bunga tanaman talas ini berukuran 10-30 cm, dengan ukuran seludang
10 30 cm, berwarna hijau hingga kemerahan, dan juga bunga ini terdiri dari
beberapa tongkol yaitu tangkai dan seludang. Bunga tanaman ini terpisah
dengan bunga jantan dan betina yang terletak pada bagian bawah dan atas.
Penyerbukaan bakal buah ini akan di lakukan dengan dua cara yaitu dengan
cara melakukan penyerbukan sendiri dengan bantuan angin, dan dengan cara
bantuan hewan sekitar dengan melekatkan bunga jantan dan betina.
e. Buah

Tanaman talas ini juga dapat diperbanyak dengan menggunakan


umbiannya, namun harus menyesuaikan kondisi tanah agar tetap lembab dan
basah sehingga dapat mempercepat proses pertumbuhan dari talas itu sendiri.

VI. Termasuk Golongan Tumbuhan Air yang Bagaimana

Talas merupakan tanaman monokotil, secara umum anatomidari talas


terdiridari anatomi akar, yang tersusun dari epidermis, korteks, endodermis,
perisikel, floem,xylem, dan pith. Untuk gambaran lebih lengkapnya dapat dilihat
di Lampiran.Sedangkan untuk anatomi batang talas tersusun atas epidermis,
eksodermis, korteks,floem, dan xylem. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di
Lampiran. Anatomi daun padatanaman talas tersusun atas epidermis, mesofil,
dan jaringan pengangkut.

VII. HABITAT

a. Dimana Tumbuhnya

Talas bertoleransi terhadap sistem pengelolaan dan lingkungan yang


berkisaran luas. Bila tumbuh sebagai tanaman yang akan dipanen, pemanenan
terbaik dicapai bila curah hujan 2000 mm/tahun atau lebih dan curah hujan
tersebar secara merata. Talas juga tumbuh baik di tanah-tanah basah termasuk
tanah-tanah sawah dengan irigasi yang teratur, tanah-tanah beririgasi, dan tanah
di paya-paya yang miskin akan drainase.Suhu 25-30C dan kelembaban yang
tinggi akan mendukung pertumbuhan talas

b. Penyebarannya

Talas dapat tumbuh diberbagai negara seperti India Barat, Afrika Barat
danUtara. Bahkan di Asia, tanaman talas ditanam secara luas di China dan
diseluruh Filipina, terutama di Visayas bagian timur dan tengah serta daerah
Mindanao dan Bikol.Di Indonesia tanaman talas bisa dijumpai paling banyak di
Bogor, Malang, danBali. Talas sudah dikenal oleh masyarakat pedalaman karena
umbinya lezat dan mudahdiolah baik digoreng atau dibuat keripik dan produk
olahan lainnya.Tanamantalas juga bisa di jumpai hampir di seluruh kepulauan
dan tersebardari tepi pantai sampaike pegunungan di atas 1000 m dari
permukaan laut, baik liarmaupun di tanam. Pusat pengembangan talas
diIndonesia terdapat di Kota Bogor dan Malang yang menghasilkan beberapa
kultivar.Mulai dari Talas Sutera, Talas Bentuldan Talas Ketan. Talas Sutera
memiliki daun yang berwarna hijau muda dan berbuluhalus seperti Sutera.
Umbinya kecoklatan yang dapat berukuran sedang sampai besar.(Gondim et
al.,2008)
VIII. REPRODUKSI

Reproduksi dari talas sendiri secara seksual dimana bila permukaan bagian
tubuhnya sudah mulai terasa lengket berarti putik sudah masak (reseptif).
Masaknya serbuk sari dilihat dari produksi serbuk sari. Bila bagian tongkol yang
mendukung bunga-bunga jantan sudah mulai terasa masir (terasa seperti
serbuk/tepung halus) berarti kepala sarinya sudah masak. Pengamatan terhadap
agen penyerbuk dilakukan pada saat bunga mekar. Reproduksi talas secara
seksual ini diamati sampai tanaman berumur 8 bulan. (Prana,2007)

IX.DESKRPSI

a. Gulma/bukan gulma dan manfaatnya


Talas bukan merupakan gulma. Dimana gulma adalah tumbuhan yang
kehadiran tidak dikehendaki manusia (Azzara, 2017). Ciri-ciri tumbuhan
dikategorikan sebagai gulma adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan vegetatif cepat
2. Daya adaptasi tinggi meski lingkungan tidak mendukung
3. Perbanyakan vegetatif cepat dan produksi biji melimpah
4. Biji, umbi dan rimpang memiliki massa domansi panjang yang sulit
untuk dikendalikan
5. Memiliki daya saing tinggi meski populasinya rendah
6. Kanopi mempunyai kelindungan yang luas
(Harsono, 2003)

Manfaat Talas di perairan adalah daunnya dapat dijadikan sebagai


makanan ikan. Khususnya ikan gurami. Daun, sisa umbi dan kulit umbi dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ikan secara langsung maupun setelah difermentasi.
Tanaman ini mempunyai keterkaitan dengan pemanfaatan lingkungan dan
penghijauan karena mampu tumbuh di lahan yang agak berair. (Fanish,2013)
REFERENSI

Azzara,R.2017. Pengertian Gulma


Gondim, A., Puiatti, M., Ventrella, M., Cecon, P., 2008. Plasticidade Anatmica
da Folha de Taro Cultivado SobDiferentes Condies de
Sombreamento Bragantia,Campinas.67(4) : 1037-1045
Fanish,S.2013. Talas. Universitas Brawijaya Malang.
http://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-talas/. . Diakses
pada tanggal 10 oktober 2017. Pukul 18:17 WIB
http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/TALAS.pdf . Diakses pada
tanggal 10 oktober 2017. Pukul 18:25 WIB
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-talas/. Diakses pada
tanggal 10 oktober 2017. Pukul 19:05
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01629-
HM%20Bab2001.pdf . Diakses pada tanggal 10 oktober 2017. Pukul
19:50 WIB
Prana,M.S. 2007. Studi Biologi Pembungaan pada Talas (Colocasia esculenta
(L) Schott.). BIODIVERITAS. 8(1): : 63-66

Anda mungkin juga menyukai