Disusun Oleh :
1. Rachel Sehulina (1213113013)
2. Sondang Kiki Febrianti Pane (1211113009)
3. Zazam Nurdiansyah (1213013005)
Segala puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah Dasar – dasar Bimbingan
Konseling dengan judul : “Personil Sekolah dan Pengawas Bimbingan dan Konseling”.
Pada kesempatan ini kami berterima kasih kepada Ibu Dra Rahmulyani,M.Pd. karena
telah memberikan tugas kepada kami. Makalah ini telah kami susun secara maksimal dengan
bantuan dan arahan dari banyak pihak sehingga makalah ini bisa selesai dengan baik dan tepat
pada waktunya. Untuk itu, kami selaku penyusun, turut berterima kasih kepada semua pihak
yang membantu.
Kami selaku penyusun juga menyadari, makalah yang kami susun masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca. Kami berharap makalah ini dapat di pahami dan
berguna bagi pembaca.
Penulis
i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3
2.1 Personil Sekolah..........................................................................................................................3
2.2 Peran Pengawasan Bimbingan dan Konseling...........................................................................6
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................8
3.2 Saran...........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
ii | P a g e
BAB I PENDAHULUAN
Dalam keseluruhan pendidikan, guru merupakan faktor utama. Dalam tugasnya sebagai
pendidik, guru banyak sekali memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus
dilaksanakan sebagai seorang guru. Yang dimaksud sebagai peranan adalah suatu pola tingkah
laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari suatu pekerjaan atau jabatan tertentu.
Setiap jabatan atau tugas tertentu akan menuntut pola tingkah laku tertentu pula dan tingkah laku
mana yang akan merupakan ciri khas dari tugas atau jabatan tadi.
Pada era globalisasi yang penuh dengan transparansi, kita melihat dan mendengar bahwa
masih ada guru yang belum atau tidak mengetahui bagaimana peranannya didalam pekerjaannya,
terutama dalam dunia pendidikan. Kita melihat begitu banyak guru-guru saat ini terkadang tidak
menjalankan tugas dan peranannya yang telah diberikan kepadanya secara optimal dan
profesional.
Ada bagi sebagian guru saat ini, untuk mengetahui peranan dan fungsinya didalam dunia
pendidikan dan disekolah merupakan suatu hal yang tabuh, hal ini dikarenakan oleh kurangnya
pemahaman guru terhadap profesi yang dijalaninya tersebut dan kurangnya keinginan dalam diri
untuk menjadi sosok guru yang profesional dalam bidangnya.
Adapun rumusan masalah yang penulis angkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1|Page
3. Untuk mengetahui siapa pengawas dalam organisasi bimbingan dan konseling;
4. Untuk mengetahui peranan peranan pengawas bimbingan dan konseling dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling.
2|Page
BAB II PEMBAHASAN
Bimbingan dan konseling disekolah merupakan suatu kegiatan bersama. Semua personil
sekolah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru pembimbing, guru mata pelajaran dan wali
kelas) mempunyai peranan masing-masing dalam melaksanakan program bimbingan dan
konseling. Dalam hal ini, guru pembimbing berperan sebagai koordinator dan pelaksana
utama, keberhasilan penyelenggaraan layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, juga akan
ditentukan oleh sejauh mana peran aktif dan keterlibatan dari berbagai pihak yang terkait dengan
layanan bimbingan dan konseling di sekolah, di antaranya peran aktif dan keterlibatan adalah :
Sebagai pembantu Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah
3|Page
dalam melaksanakan tugas-tugas kepala sekolah dalam hal:
4|Page
7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa seperti konferensi
kasus.
8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan
bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
5|Page
8. Mengadministrasikan kegiatan satuan layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan yang dilaksanakannya.
9. Mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan
dan konseling secara menyeluruh kepada Koordinator Bimbingan dan Konseling
serta Kepala Sekolah.
1. Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap peserta didik merasa aman, dan
berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapainya mendapat penghargaan dan
perhatian. Suasana yang demikian dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dan
dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.
2. Mengusahakan agar peserta didik dapat memahami diri, kecakapan-kecakapan, sikap,
minat, dan pembawaanya.
3. Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku sosial yang baik. Tingkah laku
peserta didik yang tidak matang dalam perkembangan sosialnya dapat merugikan dirinya
sendiri maupun teman-temannya.
4. Menyediakan kondisi dan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk memperoleh hasil
yang lebih baik. Guru dapat memberikan fasilitas waktu, alat atau tempat bagi peserta
didik untuk mengembangkan kemampuannya.
5. Membantu memilih jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minatnya.
Berhubung guru relatif lama bergaul dengan peserta didik, maka kesempatan tersebut
dapat dimanfaatkannya untuk memahami potensi peserta didik. Guru dapat menunjukkan
arah minat yang cocok dengan bakat dan kemampuannya. Melalui penyajian materi
pelajaran, usaha bimbingan tersebut dapat dilaksanakan.
Supervisi dan monitoring merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Hal ini dipahami karena perencanaan dan
pelaksanaan yang baik belum tentu dapat diwujudkan pada setiap sekolah. Secara organisatoris
pengawasan melekat dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan wakilnya, namun secara fungsional
pengawasan di luar dilakukan oleh Pengawas Sekolah.
Melalui kedua macam pengawasan ini diharapkan dapat mendorong dan mengangkat
guru-guru pembimbing tersebut selalu meningkatkan wawasan dan kemampuan fungsional
profesi keahliannya, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling.
Ekuivalensi kegiatan kerja pengawas bimbingan dan konseling terhadap 24 (dua puluh
empat) jam tatap muka menggunakan pendekatan jumlah guru yang dibina di satu atau beberapa
sekolah pada jenjang pendidikan yang sama atau jenjang pendidikan yang berbeda. Jumlah guru
6|Page
yang harus dibina untuk pengawas bimbingan dan konseling paling sedikit 40 (empat puluh) dan
paling banyak 60 guru BK.
Berikut akan dijelaskan peranan pengawas Bimbingan dan Konseling antara lain:
a) Setiap pengawas membuat laporan dalam bentuk laporan per sekolah dari seluruh sekolah
binaan. Laporan ini lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan dari setiap butir kegiatan
pengawasan sekolah yang telah dilaksanakan pada setiap sekolah binaan,
7|Page
b) Penyusunan laporan oleh pengawas merupakan upaya untuk mengkomunikasikan hasil
kegiatan atau keterlaksanaan program yang telah direncanakan,
c) Menyusun laporan pelaksanaan program pengawasan dilakukan oleh setiap pengawas
sekolah dengan segera setelah melaksanakan pembinaan, pemantauan atau penilaian.
4. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesionalitas guru BK
8|Page
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Personil pelaksana pelayanan bimbingan di sekolah adalah segenap unsur yang terkait
dalam organigram pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dengan koordinator dan guru
pembimbing/konselor sebagai pelaksana utamanya. Selain itu, kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf administrasi juga memiliki tugas dan tanggung
jawab terhadap pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan optimal
sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan oleh guru, konselor, dan
tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Masalah-masalah perkembangan peserta didik yang
dihadapi guru pada saat pembelajaran dirujuk kepada konselor untuk penanganannya. Demikian
pula, masalah-masalah peserta didik yang ditangani konselor terkait dengan proses pembelajaran
bidang studi dirujuk kepada guru untuk menindaklanjutinya.
Manajemen pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah ditunjang oleh adanya
organisasi, para pelaksana, program pelayanan dan operasional pelaksanaan bimbingan dan
konseling. Pelaksanaan bimbingan dan konseling memerlukan peran banyak pihak, terutama dari
segenap tenaga kependidikan yang ada disekolah. Kepala sekolah merupakan pemegang kendali
utama dalam pelaksaan program pendidikan di sekolah umumnya termasuk program bimbingan
dan konseling.
3.2 Saran
Adapun saran yang diberikan penulis :
a) Tenaga pendidik memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidikan anak murid,
setiap pendidik harus memperhatikan dan teliti dalam mendidik anak murid.
9|Page
b) Tenaga pendidik memiliki tugas besar dalam perkembangan akal dan budi pekerti setiap
peserta didik, hal ini menjadi tenaga pendidik menaruh perhatian besar terhadap setiap
peserta didik.
c) Perhatian setiap tenaga pendidik khususnya bimbingan dan konseling sebagai konselor
setiap peserta didik harus teliti dan sabar.
d) Bimbingan dan konseling harus bisa menjadi tempat keluh kesah dan pengampu bagi
setiap peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
10 | P a g e