Anda di halaman 1dari 3

TUGAS RUTIN DASAR-DASAR BK

Nama : EKA SANTI SINAMO


Kelas : B – PG.PAUD
Nim : 1213313046
Mata kuliah : Dasar-dasar bk

Kurikulum 2013
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum 2013 diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014 yang
merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum
KTSP. Dalam bidang kerja guru BK, kurikulum 2013 memiliki karakteristik tersendiri. Dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, kurikulum 2013 ini memiliki perbedaan yang
khas dengan kurikulum sebelumnya, yang menjadi karakteristik kurikulum 2013 dalam sudut
pandang BK.
Bimbingan dan konseling berperan dan berfungsi, secara kolaboratif, dalam hal hal
berikut:
1. Menguatkan Pembelajaran yang Mendidik
Untuk mewujudkan arahan Pasal 1 (1), 1 (2), Pasal 3, dan Pasal 4 (3) UU No. 20 tahun 2003
secara utuh, kaidah-kaidah implementasi Kurikulum 2013 sebagaimana dijelaskan harus
bermuara pada perwujudan suasana dan proses pembelajaran mendidik yang memfasilitasi
perkembangan potensi peserta didik. Suasana belajar dan proses pembelajaran dimaksud pada
hakikatnya adalah proses mengadvokasi dan memfasilitasi perkembangan peserta didik yang
dalam implementasinya memerlukan penerapan prinsip prinsip bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling harus meresap ke dalam kurikulum dan pembelajaran untuk
mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan potensi peserta didik.
Untuk mewujudkan lingkungan belajar dimaksud, guru hendaknya: (1) memahami kesiapan
belajar peserta didik dan penerapan prinsip bimbingan dan konseling dalam pembelajaran, (2)
melakukan asesmen potensi peserta didik, (3) melakukan diagnostik kesulitan perkembangan dan
belajar peserta didik, (4) mendorong terjadinya internalisasi nilai sebagai proses individuasi
peserta didik. Perwujudan keempat prinsip yang disebutkan dapat dikembangkan melalui
kolaborasi pembelajaran dengan bimbingan dan konseling.

2. Memfasilitasi Advokasi dan Aksesibilitas


Kurikulum 2013 menghendaki adanya diversifikasi layanan, jelasnya layanan peminatan.
Bimbingan dan konseling berperan melakukan advokasi, aksesibilitas, dan fasilitasi agar terjadi
diferensiasi dan diversifikasi layanan pendidikan bagi pengembangan pribadi, sosial, belajar dan
karir peserta didik. Untuk itu kolaborasi guru bimbingan dan konseling/konselor dengan guru
mata pelajaran perlu dilaksanakan dalam bentuk:
(1) memahami potensi dan pengembangan kesiapan belajar peserta didik
(2) merancang ragam program pembelajaran dan melayani kekhususan kebutuhan peserta didik
(3) membimbing berkembangan nribadi, sosial, belajar dan karir

3. Menyelenggarakan Fungsi Outreach


Dalam upaya membangun karakter sebagai suatu keutuhan perkembangan, sesuai dengan
arahan Pasal 4 (3) UU No. 20/2003, Kurikulum 2013 menekankan pembelajaran sebagai proses
pemberdayaan dan pembudayaan. Untuk mendukung prinsip dimaksud bimbingan dan konseling
tidak cukup menyelenggarakan fungsi-fungsi inreach tetapi juga melaksanakan fungsi outreach
yang berorientasi pada penguatan daya dukung lingkungan perkembangan sebagai lingkungan
belajar. Dalam konteks ini kolaborasi guru bimbingan dan konseling/konselor dengan guru mata
pelajaran hendaknya terjadi dalam konteks kolaborasi yang lebih luas, antara lain:
(1) kolaborasi dengan orang tua/keluarga,
(2) kolaborasi dengan dunia kerja dan lembaga pendidikan,
(3) "intervensi" terhadap institusi terkait lainnya dengan tujuan membantu perkembangan peserta
didik.
Paradigma Baru Bimbingan dan Konseling
Berdasarkan tuntutan kurikulum 2013 dan kesadaran penuh bahwa kiprah bimbingan dan
konseling selama ini belum optimal, maka perlu dipikirkan orientasi baru atas peran dan fungsi
bimbingan dan konseling dalam konteks kurikulum 2013.
Proses membantu perkembangan peserta didik secara utuh dan optimal sesungguhnya
merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan oleh guru mata pelajaran dan guru bimbingan
dan konseling, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja, namun masing masing pihak
tetap memiliki wilayah tugas atau pelayanan spesifik dalam mendukung realisasi diri dan
pencapaian perkembangan peserta didik secara optimal (Faiver, Eisengart, &Colonna, 2004).
Dalam praktik sejak pendidikan prajabatan (seperti kita saat ini), persoalan kolaborasi antar
pendidik menjadi pekerjaan yang selalu terhambat. Sementara kebutuhan akan kolaborasi tim
kerja menjadi bagaian yang tidak bisa ditinggalkan.
Peminatan pada dasarnya merupakan misi yang harus diemban bersama oleh seluruh jajaran
pendidik dan tenaga kependidikan di tiap satuan pendidikan. Proses penelusuran, penyemaian,
dan pemeliharaan peminatan peserta didik menjadi tugas guru sebagai pendidik profesional
sebagaimana termuat dalam pasal 1 ayat (1) UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
yang menyatakan bahwa tugas utama guru adalah "... mendidik, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik..." itu mengkomunikasikan bahwa guru,
termasuk guru BK, memiliki tanggung jawab dalam peminatan siswa secara terpadu di dalam
proses pembelajaran dan bimbingannya.

Fungsi BK di Sekolah
Bimbingan dan penyuluhan di sekolah ini sudah memenuhi fungsi sebagaimana mestinya,
karena BP di sekolah ini sudah menerapkan kelima fungsi BK. Yaitu, fungsi pemahaman adalah
mencoba mendekati siswa dan mengidentifikasi permasalaha pada siswa atau untuk membantu
peserta didik dalam memahami diri dan lingkungan. Fungsi pencegahan adalah memberikan
pengertian pada guru mata pelajaran untuk memahami kondisi siswa atau untuk membantu
peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat
menghambat perkembangan dirinya. Fungsi pengentasan, membantu serta didik dalam
memecahkan masalah yang dialami siswa. Fungsi pemeliharaan, emberikan perhatian kepada
semua siswa secara merata atau membantu peserta didik memelihara dan menumbuh
kembangkan berbagai potensi dan kondisi yang dimiliki fungsi pengembangan, dengan
menanamkan nilai-nilai yang baik kepada siswa dan mengapresiasi siswa yang tidak melangar
peraturan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai