Kurikulum 2013
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.Kurikulum 2013 diberlakukan pada tahun ajaran 2013/2014 yang
merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum
KTSP. Dalam bidang kerja guru BK, kurikulum 2013 memiliki karakteristik tersendiri. Dalam
pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah, kurikulum 2013 ini memiliki perbedaan yang
khas dengan kurikulum sebelumnya, yang menjadi karakteristik kurikulum 2013 dalam sudut
pandang BK.
Bimbingan dan konseling berperan dan berfungsi, secara kolaboratif, dalam hal hal
berikut:
1. Menguatkan Pembelajaran yang Mendidik
Untuk mewujudkan arahan Pasal 1 (1), 1 (2), Pasal 3, dan Pasal 4 (3) UU No. 20 tahun 2003
secara utuh, kaidah-kaidah implementasi Kurikulum 2013 sebagaimana dijelaskan harus
bermuara pada perwujudan suasana dan proses pembelajaran mendidik yang memfasilitasi
perkembangan potensi peserta didik. Suasana belajar dan proses pembelajaran dimaksud pada
hakikatnya adalah proses mengadvokasi dan memfasilitasi perkembangan peserta didik yang
dalam implementasinya memerlukan penerapan prinsip prinsip bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling harus meresap ke dalam kurikulum dan pembelajaran untuk
mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan potensi peserta didik.
Untuk mewujudkan lingkungan belajar dimaksud, guru hendaknya: (1) memahami kesiapan
belajar peserta didik dan penerapan prinsip bimbingan dan konseling dalam pembelajaran, (2)
melakukan asesmen potensi peserta didik, (3) melakukan diagnostik kesulitan perkembangan dan
belajar peserta didik, (4) mendorong terjadinya internalisasi nilai sebagai proses individuasi
peserta didik. Perwujudan keempat prinsip yang disebutkan dapat dikembangkan melalui
kolaborasi pembelajaran dengan bimbingan dan konseling.
Fungsi BK di Sekolah
Bimbingan dan penyuluhan di sekolah ini sudah memenuhi fungsi sebagaimana mestinya,
karena BP di sekolah ini sudah menerapkan kelima fungsi BK. Yaitu, fungsi pemahaman adalah
mencoba mendekati siswa dan mengidentifikasi permasalaha pada siswa atau untuk membantu
peserta didik dalam memahami diri dan lingkungan. Fungsi pencegahan adalah memberikan
pengertian pada guru mata pelajaran untuk memahami kondisi siswa atau untuk membantu
peserta didik mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat
menghambat perkembangan dirinya. Fungsi pengentasan, membantu serta didik dalam
memecahkan masalah yang dialami siswa. Fungsi pemeliharaan, emberikan perhatian kepada
semua siswa secara merata atau membantu peserta didik memelihara dan menumbuh
kembangkan berbagai potensi dan kondisi yang dimiliki fungsi pengembangan, dengan
menanamkan nilai-nilai yang baik kepada siswa dan mengapresiasi siswa yang tidak melangar
peraturan sekolah.