Anda di halaman 1dari 4

DASAR TEORI

Rangkaian RLC
Rangkaian arus bolak balik merupakan rangkaian yang menggunakan arus bolak balik
(AC). Arus AC (Bolak Balik) yaitu arus listrik yang memiliki arah dan besar yang selalu
berubah-ubah secara periodik.
Rangkaian arus bolak balik memiliki hambatan yang terdiri dari hambatan resistor
atau resistansi (R), hambatan induktor atau reaktansi induktif (XL) dan hambatan kapasitor
atau reaktansi kapasitif (XC). Gabungan dari ketiga besar hambatan tersebut dinamakan
dengan Impedansi atau hambatan total yang dinyatakan sebagai Z dengan satuan Ohm.
Rangkaian RLC adalah rangkaian yang terdiri dari Resistor, Induktor dan Kapasitor yang
disusun baik secara seri maupun paralel. Disebut dengan RLC karena pada rangkaian ini
menunjukkan simbol ketahanan (R), Induktansi (L), dan Kapasitansi (C).  Rangkaian RLC
akan membentuk osilator harmonik dan beresonansi dengan suatu cara yang sama sebagai
rangkaian LC.
Analisis RLC
1. Arus AC pada Resistor
Arus AC atau bolak balik yang melintasi resistor akan menimbulkan tegangan seperti
persamaan berikut ini :
VR   =  IR
Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa besarnya arus yang melewati resistor sebanding
dengan tegangan yang dihasilkan. Hal ini berarti bila arus yang masuk besar, maka tegangan
yang akan dihasilkan juga akan besar. Kondisi tersebut dikatakan dengan arus dan
tegangannya sefase.
2. Arus AC pada Induktor
Bila arus AC atau bolak-balik yang melintasi suatu induktor besarnya berubah-ubah setiap
waktu, maka akan dihasilkan tegangan induksi VL. Hubungan antara arus dan tegangan
induksi dapat dirumuskan dengan persamaan seperti berikut :

Dari persamaan di atas, terlihat bahwa semakin besar perubahan arus setiap waktu, maka
semakin besar pula tegangan induksinya. Tegangan induksi tersebut muncul setelah adanya
perubahan arus pada selang waktu tertentu.
Kondisi ini menunjukkan bahwa arus tidak sejalan dengan tegangan atau tegangan tidak
sefase dengan arus. Tegangan akan mendahului arus dengan besa sudut sebesar 900.
3. Arus AC pada Kapasitor
Saat arus AC sebesar IC melewati kapasitor, maka akan timbul tegangan VC. Dan kemudian
tegangan kapasitor tersebut akan naik menjadi Vt secara perlahan, dapat dirumuskan dengan
persamaan berikut ini :

Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa saat arus melalui kapasitor maka tegangan
kapasitor akan naik. Dan sebaliknya, ketika arus diturunkan hingga ke titik 0, maka tegangan
kapasitor juga akan turun secara perlahan.
Kondisi ini menunjukkan bahwa arus dan tegangan tidak berjalan secara bersamaan, yang
artinya arus dan tegangan tidak sefase. Arus akan mendahului tegangan dengan beda sudut
fase sebesar 900.
Rangkaian RLC Seri

Gambar Rangkaian RLC seri


Rangkaian RLC seri merupakan rangkaian elektronika yang terdiri atas Resistor, Induktor,
dan Kapasitor yang dihubungkan secara seri dengan sumber tegangan bolak baluk atau
tegangan AC. Ketiga hambatan tersebut dialiri arus (I) yang sama sehingga diagram fasor
arus diletakkan pada t=0.
Pada rangkaian RLC seri, tegangan resistor (V R) berada pada fasa yang sama dengan arus,
tegangan induktor (VL) mendahului arus sejauh 900, dan tegangan Kapasitor(VC) didahului
arus sejauh 900.
Diagram Fasor Impedansi untuk rangkaian RLC Seri

Persamaan mengenai rangkaian RLC seri dapat dirumuskan sebagai berikut ini :
Tegangan Efektif

Besar arus yaitu sama, sehingga nilai tegangan pada masing-masing komponen R, L, dan C
adalah

VR  =   I.R


VL   =  I XL
VC  =  I XC

Impedansi
Besarnya Sudut Fase Rangkaian

Arus Efektif

Frekuensi Resonansi RL

Dari persamaan – persamaan di atas dapat di simpulkan beberapa sifat yang dimilik
rangkaian RLC seri, antara lain :
Nilai XL  >  XC ,  rangkaian bersifat induktif dimana tegangan mendahului arus dengan beda
sudut fase -900.
Nilai XL <   XC,  rangkaian bersifat kapasitif dimana arus mendahului tegangan dengan beda
sudut 900.
Nilai XL   =  XC, rangkaian bersifat resistif dimana arus tertinggal oleh tekanan dengan beda
sudut fase 0 atau besar nilai impedansi rangkaian sama dengan nilai hambatannya  (Z=R).

Anda mungkin juga menyukai