PROCESS
VARIABLE DASAR
Flow
Level
Pressure
Temperature
Sistem Pengendalian Flow
Elemen proses flow (gas/zat cair) bereaksi cepat terhadap perubahan bukaan
control valve.
Dinamika Proses: Orde-1 dengan Time Constant relatif kecil (0,5 – 1 detik)
Time constant elemen proses jauh lebih kecil daripada elemen-elemen
instrumentasinya perioda response sistem pengendalian flow (1 – 10 detik) lebih
ditentukan oleh elemen-elemen instrumentasi daripada elemen prosesnya
Sifat pengukuran flow selalu mengandung riak, gelombang, atau noise diredam
dengan menggunakan damping di transmitter/controller damping menyebabkan
kelambatan sistem pengukuran usahakan transmisi sependek mungkin
Resiko adanya riak/gelombang pada pengukuran flow PB tidak boleh terlalu
kecil sehingga pengendalian memerlukan unsur integral untuk mengurangi offset
akibat keterbatasan PB pengendali PI (atau I saja)
Resiko banyaknya noise tidak dapat menggunakan unsur D
Unsur D tidak dibutuhkan karena kecilnya time constant elemen proses flow
Valve positioner tidak dapat dipakai untuk menghilangkan hysteresis di dalam flow
loop (cascade, master loop jauh lebih cepat dari pada slave tidak stabil)
Pengukuran Flow
Metoda pengukuran flow berdasarkan sifat sinyalnya:
Linier
Positive displacement, Current, Fluid Dynamic, Magnetic Flowmeter, Sonic, Thermal
Tidak Linier
Berasas differential head/differential pressure
Hubungan antara flow dan beda tekanan ada dalam fungsi kuadratis
Jika ingin linier diperlukan square root extractor (ketelitian kurang baik di daerah flow
rendah)
Hubungan antara flow dan beda tekanan:
P = k.F2
P = beda tekanan
k = flow coefficient
F = flow
GFE = (perubahan P) / (perubahan F) = dP/dF
GFE = gain sistem pengukuran
P = k.F2 dP = 2k.F.dF GFE = (2k.F.dF)/(dF) = 2k.F = 2(P/F2).F = 2P/F
GT = (flow normal – flow min)/(flow max – flow min)
GT = gain transmitter
Sistem Pengendalian Liquid Pressure
Zat cair memiliki sifat yang berbeda dari gas karena incompressible (tidak
termampatkan) tidak banyak mengandung unsur kapasitas dan juga tidak
mengandung dead time
Time constant elemen liquid pressure relatif kecil (0,5 – 1 detik)
Sifat pengukuran liquid pressure umumnya linier
Gain elemen prosesnya tidak linier
Sistem pengendalian liquid pressure pada hakikatnya serupa benar dengan sistem
pengendalian flow pada dasarnya yang dikendalikan juga flow
Hubungan antara flow dan tekanan sifatnya kuadratis
Untuk mengatasi hubungan antara flow dan tekanan yang kuadratis:
Menggunakan root extractor, atau
Membuat gain total seluruh loop menjadi linier dengan memakai control valve
dengan karakteristik equal percentage
Gain elemen proses pressure biasanya tidak sebesar proses flow PB berkisar
antara 50% - 200%
Perlu diperhatikan noise dalam sistem pengukuran penempatan pressure sensor
merupakan salah satu kunci sukses sistem pengendalian liquid pressure (pressure
sensor tidak boleh terlalu dekat dengan sumber tekanan pulsatif)
Hubungan antara liquid pressure dengan
flow pada sistem pengendalian pressure
Liquid pressure dikendalikan dengan cara mengatur flow di control valve
P : liquid pressure
F : flow
k : flow coefficient
P = k.F2
P = P0 + P
= P0 + k.F2
Gain proses (GP) = perubahan tekanan (output) yang terjadi oleh adanya perubahan
flow (input)
GP = dP/dF
= 2k.F
= 2(P/F2).F
= 2P/F
= 2 (P – P0)/F
Sistem Pengendalian Level
Elemen proses level (permukaan zat cair) dapat berupa:
Proses orde-1 self-regulation, atau
Proses orde-1 non-self-regulation
Proses orde-1 self-regulation
Gain proses (GP) = perubahan level (output) yang terjadi oleh adanya perubahan
flow (input)
GP sangat tergantung pada besarnya load : pertambahan load (flow-out) akan
membuat GP semakin rendah
Sistem Pengendalian Level ... lanjutan
Perubahan set-point juga mempengaruhi besarnya GP : pertambahan set-point akan
diikuti oleh bertambahnya flow-in diikuti oleh kenaikan level diikuti oleh
bertambahnya flow-out (load) yang akan membuat GP semakin rendah
Naiknya set-point dari 60% ke 70% memerlukan lebih banyak penambahan flow-in
dibandingkan dengan naiknya set-point dari 30% ke 40% meskipun keduanya
mengalami kenaikan set-point yang sama (10%), hal ini disebabkan karena set-
point tinggi akan membuat GP rendah.
Ketidaklinieran gain proses (GP) dapat diatasi dengan 2 cara:
Memasang Control Valve yang mempunyai karakteristik yang cocok dengan proses
Memasang Divider atau Signal Characterizer
Sistem Pengendalian Level ... lanjutan
Tidak semua linierisasi dapat berjalan secara sempurna (terutama linierisasi analog
ataupun kompensasi control valve) ada daerah kerja yang tidak linier respon
sistem pengendalian berubah:
Normal, atau
Tidak stabil
Tuning diprioritaskan pada daerah gain tinggi dan sedikit mengorbankan respon di
daerah gain rendah (respon lebih lambat)
Time constant elemen proses level sangat tergantung pada kapasitas dan jumlah
suplay
Mode pengendali yang biasa dipakai: P-only atau PI
Sistem pengukuran level biasanya masih mengandung noise unsur derivative
nyaris tidak pernah dipakai
Gain elemen proses level biasanya cukup kecil P-only dengan PB kecil, offset
dapat ditolerir
Dinamika Proses
Sistem Pengendalian Level
Ro = h/Fo
C dh/dt = Fi – Fo = Fi – h/Ro
RoC dh/dt + h = Ro Fi
Sistem Pengendalian Level
Kondisi Steady State
Fi = Fo = Ao(2gh) = kh
Gain proses (GP) = perubahan level (output) yang terjadi oleh adanya perubahan
flow input (input)
GP = dh/dFi
dFi = k.dh/(2h) = (Fi/h).dh/(2h) = (Fi/2h).dh
GP = dh/dFi = 2h/Fi
Sistem Pengendalian
Surge Tank
Tidak semua sistem pengendalian level menghendaki process-variable yang selalu
sama dengan set-point yang penting vessel tidak sampai kosong sama sekali
atau tidak sampai terjadi overflow (tumpah)
Tujuan utama sistem pengendalian level di surge drum (surge tank) memang bukan
mengendalikan level secara akurat yang lebih dipentingkan adalah Fo yang tidak
terlalu berfluktuasi seperti Fi (filterasi Fo terhadap Fi). Jika kerja LIC dibuat terlalu
ketat agar PV = SP maka tujuan sistem pengendalian justru tidak tercapai.
Disebut averaging level control karena level hanya perlu secara rata-rata ada di
sekitar set-point
Menggunakan pengendali PI. LIC ditune sangat lambat dengan membuat PB besar.
TR dibuat besar agar koreksi level cukup lama.
Sistem Pengendalian
Gas Pressure
Dinamika proses elemen gas pressure: Orde-1, mirip dengan dinamika proses
elemen level dengan time constant yang lebih kecil.
Time constant berkisar dalam satuan menit, besarnya sangat tergantung dari
kapasitas maupun sumber energinya
Semua aspek yang perlu diperhatikan di pengendalian level juga perlu diperhatikan
di pengendalian gas pressure
Gain proses cukup kecil, PB dapat dibuat kecil
Sistem pengendalian gas pressure adalah sistem yang sangat stabil
Pemasangan valve positioner sangat membantu mengurangi hysteresis pada
seluruh sistem pengendalian
Dinamika Proses
Sistem Pengendalian Gas Pressure
R2 = (P2 – P3)/Fo
C dP2/dt = Fi – Fo = Fi – (P2 – P3)/R2
R2C dP2/dt + P2 = R2 Fi + P3
Sistem Pengendalian Temperatur
Ciri khas: kapasitas elemen besar
Dinamika proses elemen: selalu lambat, orde banyak (perpindahan
panas) didekati dengan sistem orde-1 dengan dead time, time
constant bisa dalam satuan menit atau jam
Elemen pengukuran hampir selalu dilengkapi dengan thermal well
atau thermo well (pelindung elemen pengukuran terhadap fluida
proses yang biasanya korosif atau bertekanan tinggi dan untuk
menghindari terhentinya proses pada waktu mengganti sensor atau
elemen pengukuran)
Thermo well berupa tabung logam yang dipasang secara ulir di
pipa proses
Measurement variable bersih dari riak atau noise
Selalu menggunakan mode PID, bahkan untuk lebih mempercepat
reaksi sistem diperlukan sistem pengendalian feedforward
Sistem Pengendalian Temperatur ...
lanjutan