Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) ditandai dengan 50.000 meter
persegi bangunan mewah terintegrasi dengan pemandangan lanskap serta arsitektur
Bali yang sangat indah, merupakan sebuah tempat yang sempurna untuk menggelar
berbagai macam acara.
BNDCC menawarkan 44 ruangan multi-fungsional dan fleksibel dengan
total kapasitas hingga 12.000 kursi. Ukuran ruang pertemuan bervariasi dari 20
hingga 5.000 kursi dan dirancang untuk mengakomodasi berbagai macam penataan
ruangan.
BNDCC telah menyelenggarakan berbagai acara domestik maupun
internasional, baik yang berasal dari dunia otomotif, asosiasi medis dan farmasi, IT,
perbankan, acara penghargaan, pernikahan serta sektor pemerintahan, termasuk
APEC Summit yang ke-21, Konferensi Tingkat Menteri Organisasi Perdagangan
Dunia (WTO) ke-9, acara Grand Final Miss World 2013 ke-63, Forum Global
Aliansi Peradaban PBB (UNAOC) ke-6 serta KTT ASEAN ke-19.
Nusa Dua adalah kawasan resort utama di Bali. Daerah sekitarnya memiliki
infrastruktur pariwisata yang sangat baik dengan lebih dari 4000 kamar yang
tersedia dari hotel bintang 4 dan 5 bertaraf internasional. BNDCC menawarkan
layanan akomodasi untuk 96 kamar di hotel bintang-5 yang berada dalam Pusat
nya.
Melihat latar belakang diatas, jelas berbagai kebutuhan sangat diperlukan
untuk menunjang pengoprasiannya, maka BNDCC sendiri memiliki sitem mekanik
yang menunjang, seperti sistem AC, Pompa dan RO. Oleh karena itu penulis ingin
membuat sebuat laporan atas dasar latar belakang tersebut.
2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun beberapa masalah yang perlu


diselesaikan antara lain :

1. Bagaimana sistem AC dari BNDCC


2. Bagaimana sistem Pompa dari BNDCC
3. Bagaimana sistem RO dari BNDCC

1.3 Tujuan Penulisan Laporan

Adapun tujuan yang diangkat dari penelitian ini sebagai berikut :


1. Mengetahui bagaimana sistem ac pada BNDCC bekerja
2. Mengetahui bagaimana sistem pompa bekerja pada BNDCC
3. Mengetahui prinsip kerja RO sendiri
1.4 Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini sendiri diharapkan akan dihasilakn beberapa manfaat


yang akan diperoleh, yaitu:
1. Dapat digunakan sebagai salah satu refrensi dari penulis lainya.
2. Sebagai salah satu acuan dalam penulisan rangkuman dalam studek
Teknik Mesin Udayana
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Ac
Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur suhu,
kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak guna mencapai
kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada di dalam suatu ruangan.
Atau dapat didefinisikan suatu proses mendinginkan udara sehingga mencapai
temperatur dan kelembaban yang ideal. Sistem pengkondisian udara pada
umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama :
• Pengkondisian udara untuk kenyamanan kerja
• Pengkondisian udara untuk industri

PRINSIP KERJA SISTEM AC (AIR CONDITIONING SYSTEM)


Prinsip AC yaitu memindahkan kalor dari satu tempat ke tempat yang lain.
AC sebagai pendingin memindahkan kalor dari dalam ke luar ruangan, AC sebagai
pemanas, memindahkan kalor dari sistem pemanas ke dalam ruangan (di negara
beriklim kutub).
• Refrigerant adalah zat pendingin yang berasal dari gas metan (CH4) yang
hidrogennya diganti dengan Halogen Fluor atau Chloor, dalam bahasa
perdagangan adalah Freon. Contoh ; Freon 11: C C13F (Trichloro mono
fluoro methan), dan Freon 12: C C12F3 (Dichloro difluoro methan).

• Refrigerant Freon mempunyai sifat dapat menguap pada tempratur biasa,


tidak berbau dan tidak beracun. Untuk refrigerant Industri seterti pabrik es
dan gudang pendingin, dipakai zat pendingin amoniak (NH3) yang berbau
tetapi lebih murah dari pada Freon.
4

FUNGSI AC
Sebagai pengatur suhu ruang sesuai dengan yang dikehendaki, sehingga
tercipta kondisi udara yang nyaman. Karena itu, AC memberikan fasilitas bagi
bangunan:
a. Sebagai pengatur suhu - pendingin - pemanas
b. Pengatur kelembaban
c. Memperlancar distribusi O2, agar mempunyai komposisi ideal bagi
pernafasan
Seperti yang pernah di utarakan sebelumnya, bahwa tujuan pengkondisian
udara adalah untuk mendapatkan kenyamanan bagi penghuni yang berada didalam
ruangan. Kondisi udara yang dirasakan nyaman oleh tubuh manusia adalah berkisar
antara :
• Suhu dan kelembaban : 200 C hingga 260 C, 45% hingga 55%
• Kecepatan udara : 0.25 m/s
Di BNDCC sendiri menggunakan AC central, dimana sistem kerjanya dilakukan
atau dikontrol memlaui ruang kontrol di bagian mekanik yang langsung di awasi
oleh supervisor bagian mekanik.

AC Central
AC Central adalah satu sistem AC yang digunakan untuk seluruh bangunan.
Untuk multi stories building dilengkapi dengan AHU (Air Handling Unit) di tiap
lantai. Fungsi AHU adalah untuk mengatur distribusi udara yang dikondisikan pada
setiap lantai. Evaporator terdapat pada setiap AHU atau pada tiap ruang, bila
dikehendaki untuk diatur suhunya.
Unit pendingin utama digunakan 2 unit Water Cooled Water Chiller dimana
satu unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan, unit Chiller beroperasi dengan
menggunakan “Primary Refrigerant” berupa refrigerant R123 pada unit Chiller &
R 134A pada unit purging yang sudah ramah lingkungan, nantinya akan
mendinginkan “Secondary Refrigerant” berupa air, dimana air yang sudah
5

didinginkan ini di sirkulasikan oleh Chilled Water Pump ke AHU dan FCU
di LQB.

Cara Kerja AC Sentral :


1. Air dari cooling tower masuk refrigerator melalui condensor,refrigerator
ini difungsikan untuk mendinginkan air panas dari AHU.
2. Dalam refrigerator ini terjadi proses pendinginan air, air panas dari AHU
masuk chiller dalam refrigerator diubah menjadi air dingin,yang kemudian
air dingin tersebut disirkulasikan kembali ke dalam AHU yang mana AHU
digunakan untuk mengkondisikan / mengubah udara panas dalam ruang
menjadi dingin.
3. Udara panas dalam ruang akan dihisap kedalam AHU melalui lubang
register yang kemudian diubah menjadi udara dingin dengan penambahan
O2.
4. Udara segar dari AHU ini akan didistribusikan kembali pada
setiapruangan dengan tekanan velocity yang cukup
6

Unit Chiller yang digunakan pada sistem ini merupakan jenis Water Cooled
Water Chiller dengan menggunakan kompresor jenis sentrifugal 3 tahap / 3 stage
centrifugal compressor ( Kompresor sentrifugal 3 tingkat ), yang diproduksi oleh
salah satu pabrikan unit AC yang cukup terkenal yaitu Trane Company. Unit ini
berkapasitas 320 Ton Refrigerant / 320 TR, dengan menggunakan sistim negative
pressure, dimana jika terjadi kebocoran pada unit Chiller maka refrigerant yang
terdapat didalamnya tidak akan terbang ke udara, melainkan udara luar yang akan
masuk ke dalam sistem

2.2 Sistem RO
Reverse osmosis (Osmosis terbalik) atau RO adalah suatu metode
penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu
larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah
satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat
terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa
mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa
memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari
larutan) tetapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan
ion-ion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang terjadi dalam sel makhluk
hidup dimana molekul pelarut (biasanya air) akan mengalir dari daerah
berkonsentrasi rendah ke daerah Berkonsentrasi tinggi melalui sebuah membran
semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk ke membran sel atau
membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel.
Gerakan dari pelarut berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai
di kedua sisi membran.
7

Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah terlarut dari


sebuah daerah konsentrasi terlarut tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah
terlarut rendah dengan menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik.
Dalam istilah lebih mudah, reverse osmosis adalah mendorong sebuah larutan
melalui filter yang menangkap zat terlarut dari satu sisi dan membiarkan
pendapatan pelarut murni dari sisi satunya.

Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara
osmosis terbalik, suatu proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan
dialirkan melalui suatu membran saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater
Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada kapal laut atau instalasi air bersih di
pantai dengan bahan baku air laut.

Proses ini telah digunakan untuk mengolah air laut untuk mendapatkan air
tawar, sejak awal 1970-an.

Gambar 2.1 Mekanisme RO


8

Proses Osmosis
Osmosis adalah proses alami. Ketika dua cairan konsentrasi yang berbeda
dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel, cairan memiliki kecenderungan
untuk bergerak dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi
untuk keseimbangan potensial kimia.

Secara formal, reverse osmosis adalah proses memaksa pelarut dari daerah
konsentrasi zat terlarut tinggi melalui membran semipermeabel ke daerah
konsentrasi zat terlarut rendah dengan menerapkan tekanan melebihi tekanan
osmotik. Aplikasi terbesar dan paling penting dari reverse osmosis adalah
pemisahan air murni dari air laut dan air payau, air laut atau air payau bertekanan
terhadap satu permukaan membran, menyebabkan transportasi garam-menipis air
melintasi membrane dan munculnya air minum dari sisi tekanan rendah.

Membran yang digunakan untuk reverse osmosis memiliki lapisan padat


dalam matriks polimer - baik kulit membran asimetris atau lapisan interfasial
dipolimerisasi dalam membran tipis-film-komposit - di mana pemisahan terjadi.

Gambar 2.2 Skema RO


Dalam kebanyakan kasus, membran ini dirancang untuk memungkinkan air
hanya untuk melewati melalui lapisan padat, sementara mencegah bagian dari zat
terlarut (seperti ion garam). Proses ini mensyaratkan bahwa tekanan tinggi akan
diberikan pada sisi konsentrasi tinggi membran, biasanya 2-17 bar (30-250 psi)
9

untuk air tawar dan payau, dan 40-82 bar (600-1200 psi) untuk air laut, yang
memiliki sekitar 27 bar (390 psi) [3] tekanan osmotik alam yang harus
diatasi.Proses ini terkenal karena penggunaannya dalam desalinasi (menghilangkan
garam dan mineral lainnya dari air laut untuk mendapatkan air tawar), namun sejak
awal 1970-an itu juga telah digunakan untuk memurnikan air segar untuk aplikasi
medis, industri, dan domestik.

Osmosis menjelaskan bagaimana pelarut bergerak antara dua solusi yang


dipisahkan oleh sebuah membran semipermeabel untuk mengurangi perbedaan
konsentrasi antara larutan. Ketika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dari
zat terlarut dicampur, jumlah total zat terlarut dalam dua larutan akan terdistribusi
secara merata di jumlah total pelarut dari dua larutan

Gambar 2.3 Bagian RO

Daripada mencampur dua larutan bersama-sama, mereka dapat dimasukkan


ke dalam dua kompartemen di mana mereka dipisahkan dari satu sama lain dengan
membran semipermeabel. Membran semipermeabel tidak memungkinkan zat
terlarut untuk berpindah dari satu kompartemen ke lainnya, namun memungkinkan
pelarut untuk bergerak.Karena kesetimbangan tidak dapat dicapai oleh pergerakan
10

zat terlarut dari kompartemen dengan konsentrasi zat terlarut tinggi untuk yang satu
dengan konsentrasi zat terlarut rendah, itu bukan dicapai dengan pergerakan pelarut
dari daerah konsentrasi zat terlarut rendah ke daerah-daerah konsentrasi zat terlarut
tinggi.Ketika pelarut bergerak jauh dari daerah konsentrasi rendah, hal itu
menyebabkan daerah-daerah untuk menjadi lebih terkonsentrasi. Di sisi lain, ketika
pelarut bergerak ke daerah-daerah konsentrasi tinggi, konsentrasi zat terlarut akan
menurun. Proses ini disebut osmosis. Kecenderungan untuk pelarut mengalir
melalui membran dapat dinyatakan sebagai "tekanan osmotik", karena analog
mengalir disebabkan oleh perbedaan tekanan. contoh Osmosis adalah difusi.
Dalam osmosis terbalik, dalam penyusunan yang sama seperti yang di
osmosis, tekanan diterapkan ke kompartemen dengan konsentrasi tinggi. Dalam hal
ini, ada dua kekuatan yang mempengaruhi gerakan air: tekanan yang disebabkan
oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut antara dua kompartemen (tekanan osmotik)
dan tekanan eksternal diterapkan.

2.3 Sistem Pompa

Pompa sentrifugal adalah pompa yang menaikkan air atau cairan dari tempat
yang rendah ketempat yang lebih tinggi dengan gaya sentrifugal. Dan menurut
proses perpindahan energi serta benda cair sebagai bahan aliran maka pompa
sentrifugal termasuk mesin aliran fluida hidrolik. Pada sistem pengairan
menggunakan dua buah pompa, yang bawah menggunakan pompa sentrifugal
isapan tunggal dan yang atas menggunakan pompa booster kedua-duanya termasuk
pompa sentrifugal.
11

Sistem pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20% kebutuhan


energi listrik dunia dan penggunaan energi dalam operasi hotel dan pabrik tertentu
berkisar 25-50% (US DOE,2004).
Pompa memiliki dua kegunaan utama:
Ø Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya
air dari aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
Ø Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau
pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)
Komponen utama sistim pemompaan adalah:
• Pompa (600-1200 liter/menit)
• Motor penggerak ( motor induksi 3fasa )
• Pipa
• Tangki tekan (1000 liter)
• Bak penampungan
12

Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan
cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan dengan
cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara
terus menerus.
Motor Induksi 3 Fasa Motor induksi merupakan motor
listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan penamaannya berasal dari
kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke
rotornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi
merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara
putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh
arus stator

Pipa berfungsi untuk menyalurkan/mendistrubusikan air ke tiap kran yang


ada, mulai dari bak air tanah yang disalurkan menuju tangki tekanan kemudian
disalurkan ketiap-tiap kran yang ada. Pada pemipaan dihotel BNDCC ini memiliki
system pemipaan yang berbeda-beda dan dengan diameter yang berbeda-beda juga.
Besar kecilnya suatu pipa dapat mempengaruhi tekanan air.
13

Tangki tekanan berfungsi untuk menentukan ON/OFFnya pada pompa, hal


ini dikarenakan jika tekanan pada tangka tekan besar maka tekanan dorong yang
dihasilkan oleh pompa akan terhambat dan pompa pun akan mati/OFF.
14

Bak penampungan berfungsi untuk menampung air yang keluar dari dalam
tanah. Dalam kasus ini terdapat dua buah bak penampungan (bak A dan bak B)
dengan tujuan apabila salah satu terdapat masalah, maka air tetap tersedia dengan
memanfaatkan bak penampungan yang lain.
15

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjabaran hasil kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:

1. Dalam sistem air conditioner(AC) di BNDCC, menggunakan sistem


pendingin AC CENTRAL, sistem ini digunkan dengan bebereapa
alasan, yaitu dalam pengoprasian sistem tipe ini jauh sangat lebih hemat
dalam segi ekonomi dibandingkan ac split. Selain itu untuk karena
cakupan daerah yang akan didinginkan di BNDCC lumayan luas, ac tipe
ini sangat unggul, dikarena di setiap bagian runagna akan langsung
terhubung dengan ac utama.
2. Dalam pengolahan air untuk digunakan di dapur sendiri, BNDCC
memnggunakan sistem Reverse Osmosis(RO). Sistem ini adalah proses
alami. Ketika dua cairan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh
sebuah membran semipermeabel, cairan memiliki kecenderungan untuk
bergerak dari konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih
tinggi untuk keseimbangan potensial kimia. Oleh karenanya hasil air
yang diperoleh lebih baik daripada air sumur
3. Sistem pompa(perpipan) di BNDCC sendiri menggunkan sistem yang
tergolong sederhana, ini bertujuan agar head losses yang dihasilkan akan
menururn dan secara tidak langsung akan menekan pengeluaran di
bidang tesebut. Seperti sebelumnya dijelaskan, ada dua saluran atau air
yang akan di transmisikan ke seluruh bagian gedung BNDCC ini, yaitu
air dari sumur dan air dari RO.

3.2 Saran

Berbagai cara dapat dilakukan dalam rangka menekan dan menurangi sistem
headlosse yang terjadi di seluruh bagian perpipaan. Salah satu cara dengan
menamnbahkan pompa dinamik. Ini secara tidak langsung akan membantu pompa
yang sebelumnya berguna hanya pada satu rangkaina, akan di tambahkan lagi
dengan pompa bertekanan tinggi
16

DAFTAR PUSTAKA

Bhattacharya, S.K., dkk.” Control of Machine”. 2006. Delhi : New Age


International.

Hardjosuprapto, Moh. Masduki (MODUTO). 2000. Penyaluran Air


Buangan Vol. II. Institut Teknologi Bandung Standard for the Installation of Private
Fire Service Mains and Their Appurtenances (NFPA 24) page 24

Zuhal.” Prinsip Dasar Elektroteknik”. 2004. Jakarta : PT Gramedia Pustaka


Utama.

Noerbambang, Soufyan Moh dan Morimura, Takeo. (1984). Perancangan


Dan Pemeliharaan Sistem Plambing. Jakarta: PRADNYA PARAMITA

Anda mungkin juga menyukai