NO. PRK :-
1. PENDAHULUAN
Pada saat ini sistem pengisian bahan bakar untuk alat berat sudah menggunakan Fuel Station
Disepensers, hanya saja untuk kondisi Fuel Dispensers Eksisting sudah dalam kondisi rusak, dimana
tampilan counter pengisian sudah rusak/tidak ada tampilan counter pengisian pada. Kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya risiko kesalahan pencatatan dalam pemakaian bahan bakar untuk kebutuhan
alat berat. Dari uraian diatas adalah perlu dilakukan penggantian Fuel Dispensers yang baru sehingga
untuk pengisian bahan bakar nantinya dapat tercatat dengan baik, akurat, mudah dan cepat sehingga
diharapkan akurasi pencatatan pemakaian bahan bakar dan peningkatan efisiensi kinerja alat berat
pada PLTU UP Kaltim Teluk 2 x 110 MW.
4. PERFORMANCE DESIGN
4.1 Pemasangan Fuel Dispensers dilakukan dengan baik dan benar
4.2 Tidak ada kebocoran bahan bakar pada peralatan Fuel Dispensers (dari pompa hingga nozzle)
4.3 Mampu mengalirkan aliran bahan bakar sesuai spesifikasinya dengan flowmeter yang sudah
ditera oleh Dinas Perdagangan
4.4 Menjamin pengisian bahan bakar ke peralatan / kendaraan dapat dicatat dengan baik dan akurat
sehingga dapat dipertanggungjawabkan
8.1. Pelaksana kerja wajib mematuhi semua peraturan yang berlaku di lingkungan PT PLN NP , baik
K3L (Keselamatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan) maupun Sistem Manajemen Pengamana
n (SMP)
8.2. Pelaksana kerja wajib memiliki dan melampirkan Sertifikat CSMS minimal Kategori High
yang sudah di daftarkan di PT PLN NP.
8.3. Semua pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi aspek dan norma K3 sesuai regulasi Depnaker d
an Undang-Undang Keselamatan Kerja No.1 Tahun 1970 yang berlaku di Indonesia serta aturan
/ kebijakan K3 dan 5S di PT PLN NP.
8.4. Peralatan K3 (safety line, helm, safety shoes, gloves, body harness dan lainnya yang dianggap p
erlu) merupakan tanggung jawab dari Pelaksana Pekerjaan dan wajib menyediakan alat-alat kes
elamatan kerja tersebut
8.5. Sebelum memulai pekerjaan, pelaksana pekerjaan wajib mendapatkan working permit dari PT
PLN NP dan safety permit
8.6. Pelaksana Pekerjaan diwajibkan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja bagi pe
kerjanya, termasuk segala upaya pencegahan kecelakaan kerja
8.7. Safety permit terkait dengan pekerjaan jasa akan diproses oleh PT PLN NP setelah seluruh kele
ngkapan data dipenuhi oleh pihak pelaksana pekerjaan
8.8. Selama dalam lingkungan PT PLN NP, seluruh tenaga kerja harus menggunakan tanda pengenal
yang dikeluarkan oleh PT PLN NP.
8.9. Semua pekerja wajib melaksanakan safety induction sebelum melakukan pekerjaan
8.10. Pihak pelaksana pekerjaan wajib melampirkan minimal: daftar nama pekerja lengkap berikut co
py kartu identitas (KTP) serta daftar peralatan & APD yang digunakan dalam pelaksanaan peker
jaan
8.11. Setiap kegiatan mobilisasi (keluar – masuk) barang di lokasi PT PLN NP , maka pihak pelaksan
a wajib memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditentukan oleh PT PLN NP
8.12. Setiap peralatan dan material/bahan yang dibawa masuk ke area kerja harus memiliki surat jalan
yang diketahui dan ditandatangani oleh pihak perusahaan dan menyerahkan salinan surat jalan t
ersebut kepada PT PLN NP
8.13. Setiap penggunaan sarana milik PT PLN NP harus mendapatkan ijin dari PT PLN NP (bidang te
rkait)
8.14. PT PLN NP tidak menerima alasan dalam bentuk apapun terhadap kehilangan, kerusakan, keba
karan, dari data, dokumen, atau bentuk apapun yang menjadi milik PT PLN NP yang disebabka
n oleh kelalaian dalam pelaksanan pekerjaan sehingga Pelaksana Pekerjaan harus bertanggungja
PT PLN NUSANTARA POWER Nomor Dokumen : FMKP– 167 – 9.1.1.2.e.a.c - 001
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Revisi : 00
Tanggal Terbit : 06 - 02 - 2023
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman : 1 dari 11
wab dan mengganti setiap data atau dokumen yang rusak, hilang atau terbakar baik selama peng
erjaan, penggunaan mobilisasi/demobilisasi dan hal-hal lain
8.15. Ijin-ijin dan formalitas yang diperlukan harus segera diselesaikan sebelum memulai pelaksanaan
pekerjaan dan sebelum habis massa berlakunya, perijinan harus sudah diperpanjang kembali
8.16. Pelaksanaan pekerjaan disertai dengan pemassangan alat pengaman untuk personil pekerja mau
pun peralatan, APAR dan APAT menjadi tanggung jawab pihak pelaksana pekerjaan.
8.17. Pihak pelaksana wajib merapikan kembali semua peralatan dan sistem hasil pekerjaan sesuai kai
dah 5S
8.18. Setiap pekerjaan yang menggunakan api harus dalam pengawasan petugas Safety / K3
12.1. Proses levering pelaksanaan pekerjaan 90 hari (kalender) dari terbitnya PO dari pemberi
pekerja.
12.2. Durasi pekerjaan barang dan jasa tersebut adalah 20 hari, dimulai sejak dilakukan pelepasan
fuel dispenser lama hingga dinyatakan selesai sesuai ketentuan “Quality Acceptance” diatas.
Dengan mengacu kepada time line dan pemberitahuan tertulis yang dikeluarkan oleh pemberi
kerja.
12.3. Pekerjaan off schedule yang tidak disebabkan oleh pemberi kerja maka akan dikenakan sangsi
sesuai dengan kontrak.
13. GARANSI
13.1. Durasi garansi pekerjaan adalah 1 Tahun untuk hasil pekerjaan setelah penerbitan Berita
Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP).
13.2. Bila terjadi gangguan pada hasil pekerjaan selama masa garansi, maka pelaksana
pekerjaan wajib melakukan perbaikan dalam waktu maksimal 2 x 24 jam (atau sesuai
dengan jadwal yang ditentukan oleh pemberi kerja).
13.3. Semua biaya yang dikeluarkan selama masa garansi ditanggung oleh pihak pelaksana pekerjaan.
14. LAIN-LAIN
14.1. Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran dan pendukung kerja selama massa
pekerjaan berlangsung sepenuhnya menjadi tanggung Jawab Pelaksana Pekerjaan dan
PT PLN NUSANTARA POWER Nomor Dokumen : FMKP– 167 – 9.1.1.2.e.a.c - 001
INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM Revisi : 00
Tanggal Terbit : 06 - 02 - 2023
TERM OF REFERENCE (TOR)
Halaman : 1 dari 11
LEMBAR PENGESAHAN
TERM OF REFERENCE (TOR)
PENGADAAN FUEL DISPENSER PLTU TELUK BALIKPAPAN
Balikpapan, 14 Juli 2023
Disusun oleh:
Team Leader Bahan Bakar Team Leader Rendal Pemeliharaan Team Leader SO Common
Diperiksa/Diketahui oleh:
Assistant Manager Operasi Assistant Manager Pemeliharaan Assistant Manager Engineering
Disetujui oleh:
Manager Unit
(Syarief Andrian)