LOKASI : PONTIANAK
NOMOR KONTRAK : -
5
4
3
2
1
0 22-03-2018 - IFR EV KH AW
PREP’D BY CHEC’D BY APPR’D BY APPR’D BY APPR’D BY
REV. DATE PAGE DESCRIPTION
PT. INDRABAS PURNAMA MAKMUR PT. PERTAMINA
PROCEDURE
LEMBAR REVISI
DAFTAR ISI
Hal
1. KATA PENGANTAR 5
2. LINGKUP 5
3. FILOSOFI 5
4. TUJUAN 6
5. SINGKATAN 6
6. DEFINISI 7
7. REFERENSI 8
8. ORGANISASI 9
9. PRA COMMISSIONING 10
9.1 Sistem Elektrikal
9.2 Sistem Instrumentasi
9.3 Mechanical
9.4 Fire & Safety System
9.5 Diesel oil system
9.6 Fuel Receiving & Supply System
9.7 Oil Drain System
1. Kata Pengantar
Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Supadio adalah Fasilitas Pengisian Bahan Bakar Pesawat
Udara yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pesawat di Bandara Supadio yang
baru secara efektif dan efisien dengan refueller system.
Prosedur ini akan menjelaskan tahapan pre-commisioning berdasarkan urutan desain filosofi operasi
untuk DPPU Supadio, Pontianak
2. Lingkup
Prosedur ini memberikan tanggung jawab kepada semua personil yang terlibat didalam
pengoperasian peralatan dan control sistem yang akan digunakan selama proses Pre-comissioning
untuk proyek DPPU Supadio.
3. Filosofi
Filosofi dalam fase pre-commissioning ini adalah untuk menemukan kendala-kendala didalam meng-
operasionalkan system beserta solusinya, sehingga diharapkan biaya resiko dapat ditekan terutama
terhadap faktor keselamatan kerja, keselamatan peralatan dan lindungan lingkungan. Keselamatan
personel dan peralatan dan perindungan lingkungan adalah prioritas utama yang harus diperhatikan
dalam proses penyelesaian pekerjaan pre-commissioning.
Pre-comisioning Proyek DPPU Supadio akan dilaksanakan secara sequential meliputi fasilitas :
a) Fire water system
b) Diesel oil system
c) Fuel Unloading system
d) Fasilitas Penimbunan avtur
e) Fasilitas Supply avtur ke Refueller
f) Drain tank system
g) Emergency system
PROCEDURE
4. Tujuan
Tujuan prosedur ini adalah sebagai panduan lengkap, detail dan terstruktur dalam proses pre-
commisioning, sehingga proses pre-comisioning dapat dijalankan dengan aman dan terstruktur serta
dapat memastikan bahwa system yang didesain bisa beroperasi dengan baik dengan performa
sesuai rencana pada saat commissioning nantinya.
5. Singkatan
H=high level ESD=emergency shut down
HH=high-high level KL=kiloliter
L=low level DPPU=depot pengisian pesawat udara
LL=low-low level ATG=automatic tank gauging
DT=drain tank PT=pressure transmitter
T=tanki avtur PI=pressure indicator
DFS=drain filter separator MOV=motor operating valve
PLC=distribution control system PLC=programmable logic control
DP=drain pump MCC=motor control center
MV=medium volt
AC-1 = Acceptance Certificate SS=sub station
COMM=Commissioning KV=kilo volt
DAC=Discipline Acceptance Certificate LVDP=low volt main distribution panel
EQ’s=Engineering Queries
FAT=Factory Acceptance Tests HC-1 = Handover Acceptance Certificate
FCN’s= Field Chance Notices ITR’s= Inspection & Test record sheet
CF’s=Change Forms MC=Mechanical Completion
PC=Pre- commissioning
SC-1=Sistem Completion Certificate
UCP=Unit Control Panel
6. Definisi
6.1 Pre Comissioning
Pre-commissioning adalah fase awal sebelum dilakukan commissioning (yaitu pada fase
dimana avtur sebelum dimasukan kedalam system Sarfas) dan dapat didefinisikan sebagai
PROCEDURE
konfirmasi bahwa sistem dan peralatan yang terpasang telah melalui tahapan mekanikal
(fabrikasi, konstruksi, instalasi dsb) dan siap apabila akan dilakukan proses commissioning
yang menyeluruh dan mengacu kepada desain sistem, operasional dan factor keselamatan.
Pre-commissioning melibatkan serangkaian inspeksi dan tes baik mechanical, instrument,
electrical serta site safety dan emergency. Walaupun sebenarnya pre-commissioning adalah
bagian yang terintegrasi dengan commissioning dimana umumya tidak terdapat proses serah
terima (handover), kecuali bila commissioning tersebut dilakukan oleh pihak lain.
Tahapan pre-commissioning juga dimaksudkan untuk melakukan pembersihan jalur pipa
avtur (flushing) mulai dari system penerimaan hingga ke system loading ke refueller.
6.2 Commissioning
Commissioning adalah pengoperasian dinamis seluruh peralatan, sistem control dan sistem
keselamatan dan fasilitas yang lain untuk menguji kesesuaian desain dan menemukan
kendala secara operasional di bagian alat (equipment) tersebut, serta melakukan mitigasi
apabila ditemukan kendala tersebut dengan menggunakan avtur sebagai media operasi.
Aktivitas commissioning hendaknya dilakukan di bawah atau mendekati keadaan operasi
normal dan menggunakan medium Avtur, serta melibatkan pengoperasian unit yang telah
terhubung oleh sistem atau subsistem. Pengontrolan dilakukan melalui sistem PLC atau
panel control.
Uji performan ini dilaksanakan oleh PT Indrabas Purnama Makmur pada saat tahapan pre-
commissioning dan apabila dimungkinkan dibantu oleh pihak vendor unit tersebut. Seluruh
PROCEDURE
tahapan performance test yang dilakukan harus mengacu kepada prosedur pre-commissioning
dan prosedur vendor atau badan verifikasi yang ditunjuk.
6.4 Operasi
Operasi sistem pre-commissioning akan menjadi tanggung jawab PT Indrabas Purnama Makmur
sedangkan Commissioning akan menjadi tanggung jawab Pertamina dibantu oleh PT Indrabas
Purnama Makmur.
7. Referensi
API Std 650 : Welded tank for oil storage
API 653 : Tank inspection, repair, alteration & reconstruction
EI 1581 : Specification & Qualification for Aviation jet fuel
Piping for fuel supply system : API std 1104, ASTM D1655
Pressure Vessel and Boiler : ASME VII Div 1 & ASME I
JIG (Joint Inspection Group) bulletin 96 : Fuel Quality requirement
PROCEDURE
8. Struktur Organisasi
Bagan struktur organisasi team pre-commissioning dan commissioning terlampir (Lampiran 2).
PT. Indrabas Purnama Makmur melakukan tahapan penyelesaian mekanikal (Mechanical
Completion) dan pre-Commissioning dibawah koordinasi Manajer Proyek yang dibantu oleh
seorang Manajer Konstruksi dan beberapa personel yang ditunjuk.
Tim Commissioning dibentuk dan disetujui oleh Pertamina, didalamnya terdapat bagian-bagian
fungsi yang masing-masing dianggotai oleh personel Pertamina dan Kontraktor.
Tim tersebut memiliki tanggung jawab sebagai penjamin bahwa proyek telah diselesaikan secara
aman, terprogram dengan baik, sesuai dengan anggaran proyek, jadwal dan prosedur.
9. Pre Commissioning
Kegiatan pre-commissioning hanya boleh dimulai apabila tahapan Mechanical Completion,
persetujuan Sertifikat MC berikut punch list telah memenuhi pre-commissionig check list (terlampir),
dan proses serah terima kepada Team pre-Commissioning telah selesai. Pre Commissioning
mencakup inspeksi awal start-up dan serangkaian tes yang menjadi bagian penyelesaian Function
Test Certificates dan termasuk beberapa aktivitas seperti berikut :
PROCEDURE
9.3 Mechanical
Memastikan bahwa instalasi seluruh peralatan mekanikal yang akan diuji di tahapan pre-
commissioning telah dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan criteria vendor.
Melakukan tes kebocoran dengan pneumatic test terhadap sistem perpipaan dan filter
separator yang dilengkapi dengan berita acara pemeriksaan
Melakukan uji tightnest test untuk bejana tekan Drain tank DT-401/402 dan diesel oil
tank DT-501
Melakukan uji hydrostatic test untuk fire water tank T-701, fuel storage tank : T-201, T-
202, T-203
Join Inspeksi internal terhadap seluruh storage tank dan pressure vessel. Pastikan
bahwa kondisi internal unit-unit tersebut bersih dan terpasang dengan baik.
Pastikan putaran pompa dan motor dalam keadaan bebas, arah rotasi dan pengecekan
fungsi start/stop yang menjadi tanggung jawab disiplin elektrikal.
Melakukan tes fungsional terhadap seluruh bagian unit, sistem lubrikasi dll.
Melakukan tes tanpa beban untuk motor elektrik
Melakukan pemasangan internal filter separator dan memastikan tidak ada kebocoran
pada sambungan flange dan threaded (FWS media tidak dipasang selama flushing I
(pertama)).
Melakukan uji kebersihan (cleaness test) untuk semua jalur pipa avtur.
Memastikan semua jalur vents dan drain pada jalur pipa avtur telah terpasang dengan
benar
Lakukan box up dengan melibatkan semua fungsi terkait baik dari Kontraktor dan
Pertamina untuk fuel tank, drain tank dan diesel oil tank. Dibuat berita acara box up yang
ditanda tangani oleh Pertamina dan Kontraktor.
PROCEDURE
STEP 1:
Lakukan Pengisian fire water pada T-701 (fire water tank) sampai max level. Amati
pertambahan tinggi cairan didalam tanki melalui level indicator yang telah tersedia.
STEP 2:
Lakukan pengisian cairan pada suction pompa secara perlahan-lahan, mulai dari jockey
pump kemudian ke fire water main pump. Lakukan venting pada casing pompa agar tidak
ada udara yang terjebak. Lanjutkan pengisian cairan hingga sampai ke main ring di sekitar
area tanki dan office. Apabila diperlukan, start pompa jockey untuk menambah tenaga aliran
air. Lakukan venting udara pada seluruh hydrant yang tersedia.
PROCEDURE
JOCKEY PUMP
Lakukan setting “START” dan “STOP” jockey pump sesuai dengan design dan lakukan
uji coba auto start & auto stop.
Buat aliran fire water kearah sirkulasi dari T-701, pompa jockey dan kembali ke T-701.
Hal ini dilakukan untuk memberi ruang gerak fluida selama proces mechanical run
jockey pump.
Lakukan start jockey pump dalam 3 second, lalu stop. Cek apakah ada yang tidak
normal dengan putaran dan suara. Apabila semua normal, maka jockey pump siap untuk
mechanical run selama kurang lebih 2 jam. Catat perubahan tempratur dan vibrasi
sesuai dengan form yang tersedia.
STEP 3:
FIRE WATER PUMP DIESEL ENGINE
Cek bahwa tanki diesel daily tank fire water pump telah diisi fuel yang cukup untuk
kegiatan precom & commissioning ini
Buat aliran fire water kearah sirkulasi dari T-701, pompa fire dan kembali ke T-701. Hal
ini dilakukan untuk memberi ruang gerak fluida selama proces mechanical run fire pump.
Pelajari manual vendor dan lakukan langkah-langkah periapan untuk start diesel engine.
Pada tahap awal ini, bantuan vendor mungkin akan sangat membantu untuk start diesel
engine. Cek oli, air radiator, accu, power supply dll sesuai dengan petunjuk vendor
Lakukan start engine dengan slow run (rpm 500 ~ 700) untuk waming up
Apabila tidak ada kendala, tambah rpm perlahan-lahan hingga mencapai rpm
operasional (1700 ~ 2100). Lakukan mechanical run dan catat perubahan temperature
dan vibrasi sesuai dengan form yang tersedia.
STEP 4:
Pada saat pompa fire sedang mechanical run, lakukan test fire water system dengan
membuka 2 atau 3 fire hydrant yang telah dihubungkan dengan fire hose. Amati jarak
semburan air yang terjadi.
STEP 5:
Setelah itu, lakukan juga test fire water springkler pada masing-masing tanki fuel secara
PROCEDURE
bergantian dengan membuka valve pada inlet fire water springkler yang telah tersedia.
Lakukan setting “AUTO START” sesuai dengan set pressure yang ada didalam design.
Lakukan uji coba untuk auto start
Apabila semua test sudah sesuai dengan design, maka fire water system sudah bisa
dipasang dengan kondisi stand by.
STEP 6:
9.4.2 Foam System
Apabila fire water system sudah on line, maka foam system perlu segera di fungsikan
dengan langkah-langkah sbb:
o Isi foam bladder tank dengan foam liquid yang tersedia. Proses pengisian foam dari
drum ke blader tank harus sesuai dengan petunjuk vendor.
STEP 7:
o Lakukan test untuk generate foam. Hal ini dapat dilakukan test melalui foam
chamber. Disarankan untuk mengambil titik yang terjauh. Apabila test melalui foam
chamber, maka foam chamber harus dilepas dari nozzle dan di putar 180 derajat.
Siapkan terpal seperlunya agar foam yang terbentuk tidak berhamburan tertiup
angin.
o Apabila bladder tank telah diisi dengan foam concentrat, maka untuk mengalirkan
campuran foam dengan fire water adalah dengan membuka inlet valve pada bladder
tank, sehingga cairan foam akan tersedot secara proportional oleh foam educator.
STEP 8:
o Lakukan test foam melalui foam springkler pada area filling shed
o Apabila tes generate foam sudah selesai, foam system dapat segera di aktifkan
STEP 2:
STEP 3:
Tandai low level dan high level pada side glass yang tersedia sebagi acuan operasi
selanjut nya.
Pastikan bahwa diesel oil yang masuk ke dalam DT-502A/502B dan DT-503A/503B
keadaan bersih dengan mengambil sample melalui drain valve yang tersedia pada
masing-masing tank.
LAMPIRAN 1.
Daftar peralatan untuk kegiatan precom & commissioning:
PROCEDURE
LAMPIRAN 2.
Operation Spv I/E lead Spv Mech Lead Spv QC lead Spv
Note ;
I/E : Instrument & Electrical
Mechanical supervisor membawahi piping dan equipment
PROCEDURE
LAMPIRAN 3A.
Date : - 2018
Prepared By : ________________
Motor Pump Amb
Jam ACP CP ACP CP Temp Rpm Remarks
Vb () T (C) Vb () T (C) Vb () T (C) Vb () T (C) (C)
00
15’
30’
45’
60’
75’
90’
105’
120’
( ) ( )
PROJECT MANAGER PROJECT MANAGER
PROCEDURE
LAMPIRAN 3B.
Emergency Generator –Test Form
Generator Model: ………….. Engine Model: ………. Date installed: ……………, 2018
Standby kW nameplate rating: …… kW 30% of standby rating = ……. kW Fuel type: Diesel Normal operating temp: 180° to 200° F
MENGETAHUI:
( ) ( )
PROJECT MANAGER PROJECT MANAGER
PROCEDURE
LAMPIRAN 4.
Date : - 2018
Prepared By : ________________
IV INSTRUMENTATION
1 PLC telah siap dioperasikan
2 Field instrument telah terpasang
3 ATG telah siap
4 MOV telah siap
5 Power & control cable telah siap
6 Loop test telah dilakukan
7 Function test telah dilakukan
8 ESD test telah dilakukan
V MECHANICAL EQUIPMENT
1 Fuel tank T-201/202/203 telah siap dan
telah dilakukan box up
2 Dain tank DT-501/502 telah siap
3 Receiving Filter separator telah siap
4 Supply filter separator telah siap
5 Drain filter separator telah siap
6 Piping fuel dan drain system telah siap
7 Fuel tank sudah dikalibrasi & sertifikasi
Note :
1. Sudah siap atau terpasang dimaksudkan bahwa equipment tersebut telah dipasang, di test
secara individual sehingga dinyatakan siap untuk di operasikan
MENGETAHUI:
( ) ( )
PROJECT MANAGER PROJECT MANAGER
PROCEDURE
LAMPIRAN 5.
Date : - 2018
Prepared By : ________________
IV INSTRUMENTATION
Instrument Control system sudah di
operasikan (in service). Personel DPPU
sudah di training dan siap untuk
mengoperasikan
V MECHANICAL EQUIPMENT
Seluruh mechanical equipment sudah siap
di operasikan dibuktikan dengan berita
acara pekerjaan.
Note :
2. Sudah siap atau terpasang dimaksudkan bahwa equipment tersebut telah dipasang, di test
secara individual sehingga dinyatakan siap untuk di operasikan dibuktikan dengan berita acara
pekerjaan yang disepakati bersama.
MENGETAHUI:
( ) ( )
PROJECT MANAGER PROJECT MANAGER
PROCEDURE
LAMPIRAN 6.
Date : - 2018
Prepared By : ________________
Item Description Remarks
1 System
2 Description
3 Test result
- Colour Ok Not Ok
- Debris Ok Not Ok
- Sand Ok Not Ok
- CWD Ok Not Ok
- Water content Ok Not Ok
Density
Conductifity
MENGETAHUI:
( ) ( )
PROJECT MANAGER PROJECT MANAGER