Anda di halaman 1dari 9

TEKNOLOGI TELEVISI LIGHT EMITTING DIODE (LED)

I.

PENDAHULUAN
Perkembangan Teknologi semakin cepat dan menuju ke teknologi ramah lingkungan.

Banyak perusahaan yang mencoba untuk mengurangi pemanasan global atau biasa dikenal
dengan global warming untuk setiap produknya, baik produk elektronik maupun produk
lainnya. Salah satu perkembangan teknologi elektronik yang ramah lingkungan adalah
Televisi. Perkembangan teknologi televisi mengalami evolusi menuju penggunaan teknologi
yang ramah lingkungan dengan fitur yang lebih modern. Perkembangan teknologi tak lepas
dari perkembangan teknologi lainnya, dari ditemukannya hukum Gelombang Elektromagnetik
oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) (awal dari era komunikasi elektronik), George
Carey menemukan sinar katoda (1876) sampai ditemukannya televisi tabung pertama kali di
dunia oleh Vladimir Kozma Zworykin pada tahun 1923 dan televisi berwarna pada tahun
1940 oleh Peter Goldmark. Tahun 1956 Robert Adler dan Eugene Polley menemukan remote
control televisi. Penggunakan tabung dalam televisi yang dianggap tidak dinamis maka
banyak penelitian yang ingin mengganti teknologi tabung menggunakan teknologi LCD
(Liquid Crystal Display) dan gagasan ini pertama kali dikemukakan oleh Dr. Glenn Brownide
pada tahun 1958 pada karya tulis ilmiahnya tentang LCD sebagai tampilan layar televisi.
sedangkan LCD sendiri adalah perkembangan dari penemuan liquid crystals oleh Freidrich
Reinitzeer (1888). Kemudian teknologi televisi berkembang pesat sampai ditemukannya
teknologi Organic Light Emitting Diode (OLED) oleh Ilmuan perusahaan Kodak (1979), dan
teknologi LCD berwarna yang stabil dan cemerlang (1995, oleh Larry Weber). Dan yang
terbaru adalah penggunakan teknogi Light Emitting Diode (LED) pada Televisi.
Televisi berbasis LED pertama kali dibuat oleh Sony pada tahun 2004, kemudian
Philips elektronik tak mau ketinggalan dan diikuti oleh perusahaan elektronik asal korsel
Samsung dan LG. Menyikapi perkembangan LED sebagai teknologi yang ramah lingkungan
karena dipercaya dapat menghemat energi sebesar 48%.

II.

PEMBAHASAN

Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya


menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat. Layar televisi
menampilkan gambar yang berasal dari ribuan titik-titik kecil (pixel) yang ditembak dengan
elektron yang berenergi tinggi. Pixel warna (merah, hijau, biru) inilah yang dikombinasikan
dan ditampilkan di layar komputer dalam bentuk gambar seperti yang kita lihat.

a.

Proses Kerja Televisi


Secara garis besarnya bagian-bagian televisi berupa Antena, Catu daya (power), Tunner,

Rangkain detektor video, Rangkain penguat video, dan Rangkain Audio. Berikut ini garis
besar cara televisi bekerja :
1.

Antena berfungsi untuk menangkap belombang yang dipancarkan oleh stasiun televisi.

2.

Sinyal yang datang dialirkan menuju ke colokan antena yang ada pada televisi.

3.

Sinyal yang datang membawa gelombang suara dan gambar karena gelombang yang
diterima antena tv lebih dari satu macam (contoh gelombang stasiun RCTI, ANTV,
GLOBAL TV, SCTV, TRANS 7, dll). Sirkuit di dalam televisi memisahkan gelombang
ini (berupa suara dan gambar) sesuai dengan saluran tv yang kamu pilih kemudian
diproses lebih lanjut. Alat pemisah disebut Tunner.

4.

Sirkuit penembak elektron menggunakan sinyal gambar ini untuk diproses ulang dengan
bantuan kamera tv.

5.

Bagian ini menembakan tiga elektron (merah, hijau dan biru) menuju tabung sinar
katoda

6.

Berkas elektron menerobos suatu cincin elektromagnet. Elektron dapat dikendarai oleh
magnit sebab mereka mempunyai elektron negatif. Dan berkas elektron ini akan
bergerak bolak-balik di layar televisi.

7.

Berkas cahaya ini akan diarahkan ke layar yang diberi bahan kimia berupa fosfor. Saat
berkas elektron ini mengenai fosfor akan menampilkan titik-titik warna merah, hijau
dan biru. Yang tidak kena tetap berwarna hitam. Kombinasi-kombinasi warna inilah
yang menghasilkan gambar di televisi.

8.

Gelombang suara akan diproses pada bagian ini untuk menghilangkan berbagai
gangguan.

9.

Sinyal suara yang sudah disaring dikeluarkan melalui alat yang disebut speaker.

b.

Proses Kerja Televisi LED


LED bekerja dengan menggunakan cahaya pancaran diode (light emitting diode)

sebagai sumber cahaya televisi. LED menggunakan diode untuk membuat banyak vibrant dan
image yang berwarna-warni. Warna hitam akan menjadi benar-benar hitam, bukan hitam abuabu, dan warna Televisi LED memiliki kontras rasio 500,000:1, juga refresh rate yang tinggi
untuk membantu menonton acara yang penuh dengan gerakan seperti olahraga dan film.

c.

Perbedaan teknologi LED dengan teknologi LCD (Liquid Crystal Displey) dan
CRT (Cathode Ray Tube)
Teknologi LCD

LCD merupakan media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil
utama. Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang
terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik
cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam
sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal
cair tadi. Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk
tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh
polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa
warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu
Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri
dari 1 samp ai 4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih.
Lalu bagaimana caranya LCD bisa menampilkan banyak warna ? Disinilah peran dari kristal
cair. Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari
beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda (jika anda masih ingat Pelajaran Fisika).
Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau
perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika
beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan

listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair
adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya
putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin
menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya
backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin menampilkan warna
hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang
yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna
lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
Contrast ratio Contrast Ratio adalah perbandingan tingkat terang (brightness) pada
posisi paling putih dan paling hitam. Pada waktu kristal cair menutup serapat-rapatnya untuk
menghasilkan warna hitam seharusnya tidak ada cahaya backlight yang menembusnya.
Namun kenyataannya masih ada cahaya backlight yang bisa menembus kristal cair sehingga
tidak bisa menampilkan warna hitam dengan baik. Inilah salah satu kekurangan LCD. Jadi
semakin besar Contrast Ratio maka semakin bagus pula LCD dalam menampilkan warna.
Cara paling mudah untuk mengetahui seberapa bagus Contrast Ratio LCD adalah dengan
menampilkan warna hitam di layar. Jika warna hitam tersebut cenderung abu-abu maka masih
ada sedikit cahaya backlight yang berhasil menembus kristal cair.
Response Time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup
layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat (mengikuti pergerakan gambar
di layar). Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Time adalah waktu yang
diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat (waktu menampilkan warna
hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan warna putih). Jadi semakin
cepat response time maka semakin baik. Response Time yang lambat akan menimbulkan
cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya pada objek yang bergerak
cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti
persegi.
Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD memiliki sudut pandang yang terbatas
jika dibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek pada monitor CRT bisa dilihat dengan
jelas dari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak dengan monitor LCD. Jika pandangan
kita sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang.
Jika anda seorang yang butuh privasi maka hal ini tidak menjadi masalah karena orang
disamping anda tidak dapat melihat apa yang ada di monitor anda dengan mudah. Akan tetapi

jika anda ingin melihat film bersama-sama dengan teman-teman tentu hal ini akan menjadi
masalah.

Teknologi CRT

Ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang
banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan oskiloskop. Teknologi
CRT merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV
lainnya. Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda
yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum.
Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan
prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar
menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki
kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian
magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung
bagian dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan
menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara
temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari
sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk
berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah
gambar.
Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal
dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai
dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang

ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk
mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Makanya kita dapat
nonton objek yang seolah-olah bergerak di layar televisi atawa monitor.
Pada masa awal-awal kelahiran teknologi televisi, para ilmuwan yang merancang
televisi dan tabung gambar menemui hambatan teknis. Seperti yang kita tahu, TV zaman
baheula belumlah sekeren dan secanggih sekarang, eh maksudnya belum mampu
menampilkan detail gambar seperti sekarang. Dulu, lapisan yang berpendar dalam tabung
gambar kualitasnya nggak sebaik sekarang. Jadi kualitas pixel yang dihasilkan juga tidak
seoptimal sekarang. Kini, seiring dengan perkembangan teknologi komputer yang
membutuhkan kualitas TV dan monitor tabung yang lebih baik, untungnya kualitas lapisan
berpendar dalam tabung monitor telah lebih baik.
Hasilnya diperoleh tabung gambar yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi
yang lebih tinggi. Wajar aja, soalnya komputer banyak berurusan dengan text, dan itu
membutuhkan detil gambar yang tinggi. Sayangnya, teknologi monitor dengan tabung CRT
ini ditengarai memiliki banyak pengaruh buruk bagi kesehatan penggunanya. Sejumlah riset
mengindikasikan bahwa ekspos berlebihan monitor pada mata dapat menyebabkan penurunan
kualitas penglihatan. Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar elektron pada tabung gambar
monitor atau televisi tabung.
d.

Keunggulan dan Kelemahan Teknologi LED


Keunggulan dari teknologi televisi LED :

Ramah Lingkungan dan Hemat Energi. Denfan menggunakan Teknologi LED bebas
merkuri dan dapat menghemat daya listrik hingga 40% maka emisi CO2 menjadi lebih
sedikit. Dan penggunakan Frame bezel yang daur ulangnya tidak berisi VOCs.
Kemudian radiasi yang dihasilkan dari pancaran LED lebih sedikit, dan tidak
menggunakan semprotan cat. Dengan teknologi tersebut kita bisa ikut serta dalam
mengurangi Global warming.

Kualitas gambar yang sempurna

Designnya elegant

Hemat energy

Fasilitas multimedia

Kelemahan dari teknologi televisi LED :


Kelemahan dari penggunaan LED TV adalah cepat panas dan harga yang ditawarkan
Lebih mahal daripada LCD TV dengan ukuran yang sama.
III. KESIMPULAN
Dari pembahasan mengenai teknologi Light Emitting Diode (LED) maka dapat diambil
kesimpulan :

Televisi berbasis LED pertama kali dibuat oleh Sony pada tahun 2004, kemudian
Philips elektronik tak mau ketinggalan dan diikuti oleh perusahaan elektronik asal
korsel Samsung dan LG. Menyikapi perkembangan LED sebagai teknologi yang ramah
lingkungan karena dipercaya dapat menghemat energi sebesar 48%.

Televisi bekerja dengan cara menerima gelombang elektromagnetik dan merubahnya


menjadi energi akustik dan cahaya yang bisa kita dengar dan lihat.

LED bekerja dengan menggunakan cahaya pancaran diode (light emitting diode)
sebagai sumber cahaya televisi. LED menggunakan diode untuk membuat banyak
vibrant dan image yang berwarna-warni. Warna hitam akan menjadi benar-benar hitam,
bukan hitam abu-abu, dan warna Televisi LED memiliki kontras rasio 500,000:1, juga
refresh rate yang tinggi untuk membantu menonton acara yang penuh dengan gerakan
seperti olahraga dan film.

LCD merupakan media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil
utama, sedangkan Teknologi CRT merupakan dasar perkembangan dari layar plasma,
LCD dan bentuk teknologi TV lainnya. Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan
tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum.

Keunggulan dari teknologi televisi LED : Ramah Lingkungan dan Hemat Energi.
Denfan menggunakan Teknologi LED bebas merkuri dan dapat menghemat daya listrik
hingga 40% maka emisi CO2 menjadi lebih sedikit. Dan penggunakan Frame bezel
yang daur ulangnya tidak berisi VOCs. Kemudian radiasi yang dihasilkan dari pancaran
LED lebih sedikit, dan tidak menggunakan semprotan cat. Dengan teknologi tersebut
kita bisa ikut serta dalam mengurangi Global warming. Selain itu kualitas gambar yang
sempurna, designnya elegant, hemat energy, fasilitas multimedia.

Kelemahan dari penggunaan LED TV adalah cepat panas dan harga yang ditawarkan
Lebih mahal daripada LCD TV dengan ukuran yang sama.

Referensi :
http://berita-iptek.blogspot.com/2008/12/cara-kerja-televisi.html

http://satrioriawan.wordpress.com/2010/11/08/cara-kerja-dan-perbedaan-monitor-lcdled-dancrt/
http://hermawayne.blogspot.com/2009/02/cara-kerja-televisi-tv.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100613211430AASn1mQ

Anda mungkin juga menyukai