Anda di halaman 1dari 11

Nama : Fahmi Masruroh

NRP : 1110131003
Kelas : 1D4EA


PERKEMBANGAN MONITOR

Sejarah perkembangan Monitor
Monitor (Tegar Winanda Alverian Iskandar,2011) merupakan salah satu jenis output
device yang sangat populer dalam sistem komputer. Secara fisik, monitor mempunyai bentuk
seperti halnya layar televisi untuk menampilkan data dan informasi yang berguna bagi
pemakai komputer. Disamping itu, monitor juga berfungsi untuk melihat apakah data ataupun
program yang akan dimasukkan kedalam komputer sudah dalam keadaan benar atau belum.
Monitor merupakan interface terpenting yang menghubungkan manusia dan PC. Pada saat
komputer pertama beroperasi pada tahun 1938, monitor yang sudah berusia 83 tahun dan
pengembangannya masih berlangsung sampai saat ini. Perkembangan monitor computer yang
digunakan saat ini sebenarnya terbagi dua fase. Fase pertama pada tahun 1855 ditandai dengan
penemuan tabung sinar katoda oleh ilmuwan dari Jerman, Heinrich Geibler. Ia merupakan
bapak dari monitor tabung. Lalu, 33 tahun kemudian, ahli kimia asal Austria, Friedrich
Reinitzer, meletakkan dasar pengembangan teknologi LCD dengan menemukan kristal cairan.
Teknologi tabung sejak awalnya memang dikembangkan untuk merealisasikan monitor. Namun,
Kristal cairan masih menjadi fenomena kimiawi selama 80 tahun berikutnya. Saat itu, tampilan
atau frame rate pun belum terpikirkan. Waktu itulah yang merupakan fase kedua dari tahap
pengembangan monitor komputer. Selama ini, banyak yang menganggap bahwa Karl Ferdinand
Braun sebagai penemu tabung sinar katoda. Sebenarnya, ia merupakan pembuat aplikasi pertama
untuk tabung, yaitu osiloskop pada tahun 1897. Perangkat inilah yang menjadi basis
pengembangan perangkat lain, seperti televisi. Pada tahun yang sama, Joseph John Thomson
menemukan elektron, yang mempercepat pengembangan teknik tabung.
Berikut ialah perkembangan monitor dari tahun ke tahun :
1. Tahun 1855-V Tabung Geisler
Heinrich Geisler berhasil membuat sebuah vakum dalam tabung yang dilengkapi dengan
sebuah pompa merkuri.
2. Tahun 1859 -VSinar Katoda Ditemukan
Julius Plucker, seorang ahli matematika dan fisika dari Jerman, berhasil menemukan dan
menggambarkan sinar katoda untuk pertama kalinya.
3. Tahun 1888 -V Penemuan Liquid Crystal
Friedrich Reinitzer, ahli kimia dari Austria, menemukan fenomena kristal cairan. Ia
membuat eksperimen dengan sebuah bahan yang memiliki dua titik cair.
4. Tahun 1897 -V Tabung BRAUN
Karl Ferdinand Braun mengembangkan tabung sinar katoda dengan memperkenalkan
aplikasi pertama dengan menggunakan osiloskop.
5. Tahun 1930 -V Siaran Full Electronic
Manfred von Ardenne, ilmuwan universal knowledge berhasil membuat siaran televisi
full electronic pertama. Pada tahun 1931, ia memperkenalkan penemuannya di ajang
International Radio Show di Berlin.
6. Tahun 1963 -V Penemuan Liquid Crystal Cyan Biphenyl
George Gray, ahli kimia dari Universitas Hull Inggris, menemukan kristal cairan Cyan-
Biphenyl. Kristal ini menjadi dasar untuk pengembangan bahan kristal cairan stabil yang
digunakan pada LCD sampai saat ini.
7. Tahun 1969 -V TN-LCD Pertama
James Fergason mengembangkan teknologi TN (Twisted Nematic) yang mengontrol
light transfer dari kristal cairan.
8. Tahun 1981 -V IBM Membuat Standar MDA dan CGA
Dengan standarnisasi sinyal grafik monokrom dan warna, IBM membuka jalan untuk
pengembangan monitor komputer yang universal.
9. Tahun 1984 -V Standar EGA Berakhir
Standar EGA sudah lama menjadi standar minimal pada Computer Graphic Hardware.
10. Tahun 1988 -V Standar VESA
Akhir tahun 1980-an, NEC bersama dengan delapan produsen graphic card lainnya
membentuk Video Electronics Standards Association (VESA). Sejak saat itu, ditetapkan
sebuah standar yang seragam untuk software, graphics card, dan monitor.
11. Tahun 2000 -V Layar Datar untuk Home User
Monitor dengan layar datar tipis ini semakin terjangkau harganya bagi home user.
12. Tahun 2005 -V Layar 3D Pertama
Toshiba memperkenalkan layar 3D pertama yang menawarkan efek 3D tanpa
menggunakan alat bantu lainnya. Namun, mata harus pada posisi tertentu.

Jenis jenis Monitor
1. Monitor CRT (Cathode Ray Tube)
Teknologi Tabung Brown (CRT Display) ditemukan pada tahun 1897, akan tetapi teknologi
ini baru diadopsi sebagai penerima siaran televisi pada tahun 1926. Sejarah penemuan
teknologi CRT sudah lebih dari 100 tahun dan memiliki kualitas gambar yang sangat bagus.
Akan tetapi teknologi ini mempunyai satu kelemahan yaitu semakin besar display yang akan
dibuat maka semakin besar pula tabung yang digunakan. Pada monitor CRT, layar penampil
yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada
monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan
diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT
merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian
resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik
yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.

Gambar 1. Monitor CRT
2. Monitor LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal
liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan
nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis
flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-
komputer portabel. Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio
yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara
tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang. Liquid Crystal Display
menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul
organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal.
(ditemukan pakar Botani Austria Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar
melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik
sehingga dapat membentuk panel-panel datar.

Gambar 2. Monitor LCD
3. Monitor Touch Screen
Touch screen merupakan sebuah perangkat keras yang mirip seperti monitor komputer
tetapi mempunyai kelebihan dibandingkan monitor biasa. Layar sentuh atau dalam bahasa
Inggrisnya Touchscreens, touch screens, touch panels atau touch screen panels adalah
layar tampilan komputer yang sensitif terhadap sentuhan manusia, sehingga seseorang
dapat berinteraksi dengan komputer dengan cara menyentuh gambar atau tulisan yang
terpampang pada layar komputer. Touchscreen sering dipakai pada kios informasi
ditempat-tempat umum, misalnya di bandara dan rumah sakit serta pada perangkat
pelatihan berbasis komputer. Sistem touch screen tersedia dalam bentuk monitor yang
sudah memiliki kemampuan layar sensitif sentuhan dan ada juga kit touchscreen yang
lebih ekonomis yang dapat dipasang pada monitor yang sudah ada. Data yang dihasilkan
dari sentuhan ini tentunya adalah data mengenai posisi tangan kita yang menyentuh sinyal
ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinu disentuhnya, maka jadilah sebuah
perangkat touchscreen yang dapat digunakan.

Gambar 3. Monitor Touch Screen

Bagian atau Komponen Monitor
1) Monitor CRT
Sebuah monitor CRT terdapat jutaan dot (titik) phospor merah, hijau, dan biru yang
berpendar ketika terkena pancaran elektron yang melewati layar untuk menghasilkan
gambar yang terlihat. Ilustrasi dibawah ini menunjukkan bagaimana hal ini bekerja
didalam monitor CRT.


Gambar 4. Bagian Komponen Monitor CRT
Istilah anoda dan katoda digunakan dalam elektronika yang artinya sama dengan
terminal positif dan negatif. Sebagai contoh, terminal positif batere sebagai anoda dan
terminal negatifnya sebagai katoda. Didalam CRT, katoda adalah kawat pijar yang
dipanaskan. Kawat pijar tersebut berada dalam ruang hampa (vacuum) didalam tabung
(tube) kaca. Sinar ("ray") adalah aliran elektron yang dihasilkan oleh sebuah "electron
gun" yang dituangkan pada kawat pijat katoda didalam vacuum. Elektron bersifat
negatif. Anoda adalah terminal positif, sehingga hal ini manarik elektron jatung pada
katoda. Layar ini dilapisi phospor, material yang berpendar jika terkena pancaran
elektron. Ada tiga cara untuk menyaring pancaran elektron untuk mendapatkan
gambar yang benar pada layar monitor yaitu: shadow mask, aperture grill and slot
mask. Teknologi ini juga berpengaruh pada ketajaman (sharpness) tampilan layar.
a. Shadow-mask
"Shadow mask" adalah layar tipis dari metal yang berisi lubang-lubang yang
sangat kecil. Tiga sinar elektron melewati lubang untuk kemudian fokus pada satu
titik pada lapisan phospor pada monitor CRT. Shadow mask membantu
mengontrol sinar elektron sehingga sinar elektron tersebut jatuh pada lapisan
phospor pada intensitas yang tepat untuk mengahasilkan warna dan gambar yang
diinginkan pada layar. Pancaran sinar yang tidak diinginkan dihalangi atau
terhalang (blocked/"shadowed").
b. Aperture-grill
Monitor berbasis teknologi Trinitron, yang dimotori oleh Sony, menggunakan
"aperture-grill" dari pada tipe "shadow-mask". Aperture grill terdiri kawat-kawat
vertikal yang sangat kecil. Pancaran sinar elektron melewati aperture grill untuk
menerangi lapisan phosphor. Kebanyakan aperture-grill pada monitor mempunyai
plat (faceplate) datar yang bertujuan untuk menampilkan gambar dengan distorsi
rendah pada permukaan layar monitor dari pada plat (faceplate) shadow-maskyang
melengkun. Namun, monitor dengan aperture-grill secara normal lebih mahal.

c. Slot-mask
Merupakan tipe monitor CRT yang jarang dipakai, tabung "slot-mask"
menggunakan kombinasi teknologi shadow- mask dan aperture-grill . Layar CRT
tipe slot mask tidak menggunakan pelubangan kecil-kecil seperti pada tipeshadow-
mask tetapi menggunakan barisan slot-slot yang disusun secara vertikal.
Rancangan ini menghasilkan gambar yang lebih terang melalui peningkatan
transmisi elektron dikombinasikan dengan pengaturan dot/titik phosphor pada
layar
2) Monitor LCD
LCD Monitor terdiri dari bagian-bagian penting, yaitu:
a. Panel
Di dalam panel ini terdapat (1)backlight, (2)sejenis crystal kalau bosku
menyebutnya 'aklik', (3)lampu, (4)beberapa lapisan dari plastik untuk mengatur
kecerahan cahaya yang di hasilkan lampu, sebelum di pantulkan ke layar sehingga
di dapat kecerahan yang tepat, (5)dan tentu saja bingkai panel yang terbuat dari
plastik dan alumunium.
b. Inverter Board
Merupakan rangkaian yang berisi dua atau lebih trafo step-up dan beberapa
komponen lain seperti IC, transistor, capasitor, dan resistor yang fungsinya untuk
membangkitkan/menaikkan tegangan tinggi untuk menghidupkan lampu yang ada
di dalam panel tadi.
c. Video Board/Program Board
Bagian video dan program menyatu dalam satu PCB
d. Video board sebagian besar terdiri dari IC video yang mengolah sinyal video analog
yang berasal dari VGA PC. Dari video board, kemudian sinyal video akan di
teruskan ke dalam blok PCB yang menyatu di dalam panel, (blok ini berfungsi
seperti blok horizontal dan vertical pada monitor CRT). Dari sinilah dihasilkan
gambar yang tampil pada layar LCD.
e. Program board berisi IC program yang mengatur kerja semua rangkaian LCD
Monitor, seperti kalibrasi, pengaturan kontrol menu OSD, dan juga memori
penyimpanan warna. Seperti processor pada PC. Pada program board juga
mengolah H sync dan V sync dari kabel signal dan diteruskan ke bagian blok
video.
f. Power Supply
Berisi trafo step-down yang mengubah tegangan AC menjadi DC, yang dipakai
untuk mensupply semua bagian LCD. Tegangan output pada umumnya 12volt dan
5volt DC. Pada model-model tertentu LCD monitor menggunakan external
adaptor.
g. Kabel Signal
Menghubungkan data dan sinyal dari VGA PC ke LCD monitor.
3) Monitor Touch Screen
Sebuah layar touch screen yang paling sederhana terdiri dari tiga buah komponen
utama dalam bekerja. Komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Touch Sensor

Gambar 5. Touch Sensor pada monitor Touch Screen
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input
dari touch screen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga
merupakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari
kaca yang permukaannya sangat responsif jika disentuh.

Gambar 6. Bagian dalam monitor Touch Screen
Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar
touchscreen, dengan demikian area yang responsif terhadap sentuhan menutupi
area pandang dari layar monitor.

Gambar 7. Gambar Layar Touch Screen
Maka dari itu ketika kita menyentuh permukaan layar monitornya, input juga telah
diberikan oleh kita. Teknologi touch sensor yang kini banyak digunakan terdiri
dari tiga macam, seperti yang telah dijelaskan di atas, yaitu Resistive touchscreen,
Capasitive touchscreen, dan Surface wave touchscreen.

Gambar 8. Bagian dalam monitor Touch Screen
Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap
perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut,
merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di atas
layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung diketahui dengan
benar.
2. Controller
Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan
antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan-
sentuhan tersebut.

Gambar 9. Controller pada Monitor Touch Screen
Ketika sensor-sensor merekam sebuah even sentuhan, maka data yang dimilikinya
diteruskan ke sebuah controller. Controller tersebut kemudian akan melakukan
penerjemahan informasi dari sensor-sensor tersebut menjadi informasi yang
dimengerti oleh prosessor komputer. Setelah informasi masuk dan diproses oleh
processor, maka hasil akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk
ditampilkan. Kembali controller bertugas untuk menterjemahkan informasi dari
processor untuk diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar
monitor.
3. Software driver
Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat
komputer atau PC yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat
touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai
macam keperluan.

Gambar 10. Software Driver
Software driver akan mengatur operating system dari perangkat komputer
bagaimana caranya menangani even-even sentuhan yang berasal dari sensor-
sensor di atas layar touchscreen. Kebanyakan dari driver touchscreen saat ini
sudah menggunakan driver yang hampir sama dengan driver sebuah mouse. Hal
ini akan membuat sebuah even sentuhan pada satu titik di layar monitor seperti
sebuah even klik pada mouse di posisi yang sama. Dengan menggunakan driver
dari perangkat mouse, maka para developer program tidak perlu pusing-pusing
lagi memikirkan bagaimana programnya dapat berinteraksi dengan sebuah
touchscreen.
Cara Kerja Monitor
1 Monitor CRT
Prinsip kerja monitor CRT (Cathode Ray Tube) adalah elektron ditembakkan dari belakang
tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang
memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian
magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian
dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari
lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer. Setiap
tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut,
terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan
intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar. Teorinya, untuk
membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan,
menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang
telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan
ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama
untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Itu yang membuat kita dapat melihat objek yang
seolah-olah bergerak di layar televisi atau monitor.
2 Monitor LCD
Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama. yaitu Backlight
dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai
4 buah (berteknologi seperti) lampu neon. Lampu Backlight ini berwarna putih. Kristal cair akan
menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan
warna yang berbeda (jika anda masih ingat Pelajaran Fisika). Beberapa ratus cahaya tersebut akan
terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan
dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna
yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat
berubah sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight
maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair
bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka
selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun
Jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak
ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika
ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.
3 Monitor Touch Screen
Touch sensor merupakan sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari
touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka dari itu sensornya juga merupakan sensor sentuh.
Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari kaca yang permukaannya sangat
responsif jika disentuh. Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah
layar touchscreen, dengan demikian area yang responsif terhadap sentuhan menutupi area
pandang dari layar monitor. Maka dari itu ketika kita menyentuh permukaan layar
monitornya, input juga telah diberikan oleh Kita. Teknologi touch sensor yang kini banyak
digunakan terdiri dari tiga macam, yaitu Resistive touchscreen, Capasitive touchscreen, dan
Surface wave touchscreen. Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu
menangkap perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut,
merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di atas layar,
sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung diketahui dengan benar. Controller
merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan
perangkat komputer yang akan memproses sentuhansentuhan tersebut. Ketika sensor-sensor
merekam sebuah even sentuhan, maka data yang dimilikinya diteruskan ke sebuah controller.
Controller tersebut kemudian akan melakukan penerjemahan informasi dari sensor-sensor
tersebut menjadi informasi yang dimengerti oleh prosessor komputer. Setelah informasi
masuk dan diproses oleh processor, maka hasil akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor
untuk ditampilkan. Kembali controller bertugas untuk menterjemahkan informasi dari
processor untuk diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar monitor.

Kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis monitor
1 Monitor CRT
Kelebihan Monitor CRT :
1. Warna lebih akurat dan tajam
Monitor CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan aslinya. Karna alasan
ini lah para desainer dan editor foto lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD. Selain
itu, gradasi warna pada monitor CRT masih lebih baik dibanding LCD. Kelebihan soal
akurasi dan gradasi warna pada monitor CRT dapat terlihat jika digunakan untuk membuat
disain yang kaya warna atau bermain game dengan resolusi tinggi.
2. Resolusi monitor fleksibel
Monitor CRT dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa mengalami
penurunan kualitas gambar. Sehingga bagi para gamer pas-pasan lebih baik
menggunakan CRT karena resolusi game dapat diturunkan tanpa mengorbankan
kualitas tampilan.
3. Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis
Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya harus
ekstra hati-hati. Selain itu, jika monitor CRT rusak masih dapat diservis, sedangkan LCD
rusak sudah pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau
tersentuh jari tangan pada displaynya.
4. Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle
Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan
mengalami dead pixel. Monitor CRT dapat dilahat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD
yang bergantung pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal response
time, sehingga relatif bebas efek ghosting.
5. Harga lebih murah
Kelebihan dari segi harga inilah yang membuat monitor CRT masih populer. Pada ukuran
inch yang sama, dapat dipastikan harga CRT lebih murah dibanding LCD.

Kekurangan monitor CRT :
1. Boros Konsumsi listrik
Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD pada ukuran inch
yang sama. Monitor CRT 15 inch mengkonsumsi daya antara 60-70 watt sedangkan
LCD ukuran 15 inch hanya mengkonsumsi daya maksimal 35 watt. Semakin besar
ukuan diagonak monitor, semakin besar pula konsumsi dayanya. Monitor CRT 17 inch
real flat menkonsumsi daya hingga 100watt!
2. Bergantung pada refreshrate
Agar mata tidak lelah mengunakan monitor CRT, gunakan refreshrate diatas 70hz.
Monitor saya sie mentok di 1024768 @70hz, cukup membuat lelah mata jika didepan
monitor lebih dari 4 jam. Monitor CRT high end mampu menawarkan refreshrate
hingga 120hz bahkan lebih. Makin tinggi makin baik tentunya. Hal ini tidak berlaku
bagi monitor LCD.
3. Radiasi lebih besar
Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding
monitor LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat
lelah atau bahkan membuat kepala pusing bagi yang sensitif.
4. Rentan distorsi, glare dan flicker
Ini adalah masalah klasik bagi monitor CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita
menggambar lingkaran dengan menggunakan coreldraw atau software lain. Juka
refreshrate terlalu rendah, menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan
glare (over brightness).
5. Dimensi besar dan berat
Monitor CRT memiliki ukuran yang besar dan berat, sehingga tidak cocok untuk
ruangan sempit, karena banyak makan tempat. Cukup melelahkn jika monitor sering
dipindah-pindahkan karena cukup berat.

2 Monitor LCD
Kelebihan monitor LCD :
1. Karakter bright yang nyaman dimata serta bebas distorsi Monitor LCD cenderung terang
tapi nyaman dimata. Karakter LCD yang demikian, membuat mata tidak cepat lelah dan
betah berjam-jam didepan monitor. Tidak seperti CRT yang kadang over bright. Monitor
LCD relatif bebas distorsi dan flicker. Monitor LCD juga memiliki contrast yang cukup
baik. Fokus gambar lebih baik dan bebas moire.

2. Tidak bergantung pada refreshrate
Tidak seperti CRT yang harus menggunakan refreshrate yang tinggi agar nyaman dimata,
LCD tidak memerlukan refreshrate yang tingi untuk membuat mata nyaman. Memang
jarang LCD yang menawarkan refreshrate yang setinggi CRT. Bahkan ada yang
mengatakan refreshrate 60hz pada LCD kurang lebih sama 100hz pada CRT.

3. User friendly
Pada monitor CRT, kadang kita harus mengatur geometri, ukuran vertikal, horizontal dan
lain sebagainya agar pas di lihat di display. Pada monitor LCD cukup set pada pilihan auto
saja, pasti pas di layar.

4. Hemat listrik
Hemat listrik merupakan keunggulan monitor LCD. Pada ukuran diagonal yang sama,
konsumsi monitor LCD hanya setengah dibanding konsumsi daya monitor CRT. Monitor
LCD cocok dengan tren green computing untuk mengurangi penggunaan energi serta panas
yang dilepaskan. Meski begitu, beberapa pengguna masih belum merasakan penghematan
energi dari monitor LCD dibanding CRT, kecuali penggunaan dalam jumlah banyak.

5. Ukuran yang lebih kecil, ringan serta lebih keren
Tidak bisa dipungkiri bahwa ukuran monitor LCD jauh lebih ringkas dibanding CRT.
Monitor LCD tidak memakan banyak tempat sehingga cocok ditempatkan di ruangan yang
sempit. Monitor LCD juga lebih ringan dibanding CRT sehingga lebih mudah dipindah-
pindahkan. Bentuk monitor LCD yang tipis menimbulkan kesan elegan dan techno sehingga
terlihat lebih keren.

Kekurangan monitor LCD :
1. Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang.
Tiap monitor LCD memiliki viewing angle atau sudut pandang yang berbeda-beda. Namun
viewing angle-nya tidak se-fleksibel monitor CRT. Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai
sudut dan sisi, monitor LCD tidak. Colour depth monitor LCD juga terbatas, LCD hanya
dapat menampilkan RGB 16,2 juta warna. Perbedaan kedalaman warna ini sangat terasa
jika digunakan untuk bermain game atau menonton video beresolusi tinggi. Selain itu,
gradasi warna pada monitor LCD kurang baik, meski dalam penggunaan sehari-hari tidak
terasa tapi kurang cocok untuk desain grafis dan editing foto/video.
2. Tampilan gambar baik hanya di resolusi native-nya
Monitor LCD memiliki istilah native resolution atau resolusi bawaan untuk menampilkan
gambar yang baik. Apabila resolusi diset diatas nativenya, gambar akan terlihat pecah. Jika
diset dibawah resolusi nativenya, maka gambar yang dihasilkan cenderung blur dan tidak
tajam. Hal ini tidak terjadi di monitor CRT.
3. Response time dan ghosting
Pada monitor LCD, terdapat istilah response time atau waktu respon monitor. Response
time yang lambat menimbulkan efek ghosting yang dikarenakan monitor terlambat
mersponse tampilan gambar, sehingga pada gambar bergerak terlihat ada bayang-
bayangnya. Semakin kecil nilai response time, semakin baik dan cepat responsenya. Efek
ghosting kadang masih terlihat di monitor LCD dengan response time 2 ms sekalipun. Ini
terlihat saat digunakan untuk bermain game yang memiliki framrate yang tinggi.
4. Warna kurang akurat
Desainer atau editor foto cenderung memilih monitor CRT dibanding LCD. Karena warna
yang ditampilkan monitor LCD kadang berbeda dengan aslinya. Agar warnah lebih akurat,
perlu dilakukan kalibrasi warna dengan perangkat semacam colorimeter yang harganya
tidak murah. Namun, secara umum hal ini tidak terasa untuk penggunaan sehari-hari.
5. Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati
Sudah jelas, monitor LCD lebih mahal dibanding monitor CRT, meski sekarang harganya
sudah lebih murah, namun masih belum terjangkau bagi banyak kalangan.

3 Monitor Touch Screen
Kelebihan :
Touchscreen akan memberikan kemudahan dan kecepatan akses bagi penggunanya. Kita
tidak perlu repot untuk mencari tombol pada keyboard/keypad dalam mengeksekusi suatu
perintah. Pengguna yang sudah terbiasa, akan secara optimal mengakses menu-menu yang
paling sering digunakan sehingga proses keseluruhan akan lebih cepat. Beberapa contoh
penerapan pada notebook/PC ataupun handphone, menu-menu utama akan lebih mudah
diakses. Notebook jenis Tablet atau layar PC touchscreen pada ATM/vending machine/kiosk
sangat terbantu dalam hal ini. Menu sudah disusun sedemikian rupa sehingga pengguna tidak
perlu banyak berpikir, langsung menyentuh pada layar dan perintah akan segera dieksekusi.
Kekurangan :
Touchsreen sangat sensitif dan butuh perawatan khusus, dimana layar harus selalu terjaga
kebersihannya agar sentuhan (input) bisa diterjemahkan dengan tepat. Bagi yang suka
ceroboh dalam menggunakan device, sebaiknya pertimbangkan pemilihan teknologi ini. Jika
rusak, akan sia-sia harga mahal yang kita bayar pada device tersebut.

Anda mungkin juga menyukai