Anda di halaman 1dari 19

Gejala Pemanasan Global

Anggota Kelompok :
• Bangkit Pramukti (06 / XI MIA 4)
• Mazhagna Furindia S. (13 / XI MIA 4)
• Selly Nur A. (20 / XI MIA 4)
• Triska Ayu N. (24 / XI MIA 4)
• Willy Adimas R. (25 / XI MIA 4)
Apakah itu Ozon dan Lapisan Ozon ?

• Ozon adalah gas yang terdiri dari tiga atom oksigen , pertama
kali ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein tahun 1840
yang terbentuk melalui reaksi foto-kimia:
3O2  2O2+2O 2O3
• Ozon merupakan gas beracun sehingga bila berada di dekat
tanah sangat berbahaya karena akan merusak paru-paru jika
terhirup.
• Lapisan Ozon adalah molekul ozon yang terkonsentrasi di
bagian stratosfer pada ketinggian 19-48 km. Lapisan tersebut
menyelimuti bola dunia.
• Lapisan Ozon berfungsi sangat penting bagi kehidupan di
bumi.
• Lapisan ozon bertidak sebagai filter untuk mencegah
masuknya radiasi ultra-violet matahari (UV-B) yang
berbahaya, supaya tidak sampai ke permukaan bumi.
Letak Lapisan Ozon
Apa yang dimaksud dengan bahan-bahan perusak
lapisan ozon?
• Pada awal tahun 1980an ditemukan adanya lubang pada ozon atau
kerusakan pada lapisan ozon.
• Bahan-bahan perusak ozon adalah bahan-bahan kimia yang
berpotensi dapat bereaksi dengan molekul-molekul ozon di
stratosfer.
• Bahan-bahan perusak lapisan ozon pada dasarnya terdiri dari
hidrokarbon yang berklorin, florin dan bromin seperti:
 Chlorofluorocarbons (CFC);
 Hydro-chlorofluorocarbons (HCFC);
 Halon;
 Hydro-bromofluorocarbons (HBFC);
 Bromochloromethane;
 Methyl chloroform;
 Carbon tetrachloride;
 Methyl bromide
Penyebab utama menipisnya lapisan ozon adalah pelepasan
gas CFC ke atmosfer seperti :

• CO(Karbon monoksida) yaitu gas buang hasil pembakaran


bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor.
• Gas CO2
• Asap dari pembakaran pabrik
UV-B dapat menimbulkan kerusakan pada organisme akuatik,
khususnya organisme mikro seperti plankton, larva ikan, larva
udang dan larva kepiting, dimana kesemuanya merupakan
bagian terpenting dari rantai makanan dalam ekosistem
perairan;
Bahan-bahan bangunan seperti cat, karet, kayu dan plastik akan
terdegradasi oleh radiasi UV-B;
Radiasi UV-B menyebabkan meningkatnya konsentrasi ozon
permukaan melalui reaksi fotokimia. Sedangkan ozon permukaan
diketahui meiliki dampak negatif bagi kesehatan manusia dan
lingkungan hidup.
Apakah dampak dari penipisan lapisan ozon?

• Menipisnya lapisan ozon menyebabkan peningkatan radiasi


UV-B yang mencapai permukaan bumi;
• Meningkatnya radiasi UV-B dapat mengakibatkan dampak
negatif terhadap:
– Kesehatan manusia
– Tumbuhan
– Kehidupan laut
– Bahan bangunan
• Paparan radiasi UV-B berlebih terhadap manusia dapat
menyebabkan:
– kanker kulit
– penyakit katarak mata,
– Menurunnya kekebalan tubuh manusia
• Terhadap tanaman/tumbuhan, radiasi UV-B dapat
menyebabkan :
– Perubahan komposisi kimia dari berbagai spesies tanaman;
– Berbagai eksperimen pada tanaman pangan telah
menunjukkan bahwa berbagai jenis tanaman holtikultura
seperti semangka dan kol termasuk tanaman yang paling
sensitif terhadap UV-B;
– Menurunkan kualitas berbagai jenis tanaman seperti
tomat, kentang, gula bit dan kedelai.
– Kerusakan pada benih tanaman cemara (conifer) akibat
meningkatnya UV-B;
Apakah pemanasan global itu?

Pemanasan global adalah terjadinya kecenderungan


meningkatnya suhu udara di permukaan bumi dan lapisan
atmosfer bawah dari waktu ke waktu, akibat terjadinya efek
rumah kaca (greenhouse effect);

Efek rumah kaca adalah istilah yang biasa digunakan untuk


menjelaskan meningkatnya suhu udara di permukaan bumi
dan lapisan atmosfer bawah akibat terus meningkatnya
konsentrasi CO2 dan gas-gas rumah kaca anthropogenic
lainnya di atmosfer.
Sekitar 50% dari sinar matahari sampai ke permukaan bumi.
Permukaan bumi menye- rap sinar matahari itu, lalu
memantulkan si- nar infra-merah (yang panas) ke udara.

Gas-gas rumah-kaca di troposfer menyerap sinar infra-merah


yang panas itu , lalu me- manaskan udara di sekitarnya.
Bila tak dikendalikan , dalam 100 tahun da- pat terjadi kenaikan
suku udara 1-5 derajat Celcius.
Global warming saat ini disebabkan oleh emisi gas-gas rumah-
kaca (limbah dari industri, limbah rumah tangga, limbah
pertanian, dll.)

Sekitar 50% dari global warming tersebut disebab- kan oleh


gas CO2, yang terutama berasal dari nafas manusia , asap
kebakaran hutan, asap industri, dan asap kendaraan bermotor.
Gas CO2 dapat bertahan di troposfer selama 50 tahun.

Emisi gas-gas rumah-kaca saat ini ditimbulkan oleh: negara-2


Barat (50%), negara-2 Eropa Timur (25%), dan negara-2 sedang
berkembang (25%).
APAKAH GAS-GAS RUMAH KACA ?

Gas-gas rumah kaca (greenhouse gases) adalah


beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan
berfungsi seperti atap rumah kaca yang mampu
meneruskan radiasi gelombang panjang matahari,
namun menahan radiasi infra merah yang diemisikan
oleh permukaan bumi;
Gas-gas yang dimaksud antara lain adalah Karbon
Dioksida (CO2), Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O),
Hydroflurokarbon (HFCs), Perflurokarbon (PFCs), dan
Sulfur heksaflorida (SF6).
Anthropogenic GHG vs Natural GHG
Sumber-sumber Gas Karbondioksida
Pembangkit Listrik,
Pabrik dan
Perumahan

Kebakaran Hutan

Mobil, Truk, Bis


• Adanya gas-gas rumah kaca di atmosfir menyebabkan efek
rumah kaca di planet bumi
• Konsentrasi gas rumah kaca yang tidak seimbang di atmosfir
mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim
• Dampak peningkatan konsentrasi GRK:
– Peningkatan radiasi gelombang panjang
– Mempengaruhi variasi dan kecenderungan suhu udara
– Mempengaruhi variasi dan kecenderungan curah hujan,
yang mengakibatkan: banjir, kekeringan
Menghadapi global warming

• Pemanasan global sebaiknya dihadapi terutama dengan dua


usaha : pengurangan laju emisi “gas-gas rumah kaca” dan
penanggulangan dampak negatif dari pemanasan global itu.
• Karena pemanasan global terutama disebabkan oleh produksi
dan konsumsi gas CO2 dan gas CFC, maka laju pemanasan
global terutama ha- rus dikurangi dengan pengurangan gas-
gas itu, misalnya dengan penghematan BBF dan penge- lolaan
hutan-hutan secara tepat.
Tahun 1972 Konferensi di Stockholm membentuk UNEP
(“United Nations Environmental Program”) untuk mendorong
pembangunan yang berkelanjut- an (“eco-friendly sustainable
development”).

Tahun 1987 “Montreal Protocol” menetapkan bah – wa produksi


bahan-bahan yang merusak lapisan ozon (terutama CFC) harus
dikendalikan.

Tahun 1992 Earth Summit di Rio de Janeiro mendo- rong negara-


negara secara sukarela mengurangi emisi “gas-gas rumah kaca”
agar emisi pada tahun 2000 lebih rendah daripada emisi pada
tahun 1990.
Tahun 1997 “Kyoto Protocol ” mengharuskan nega- ra-negara
maju mengurangi emisi “gas-gas rumah kaca” agar emisi setiap
tahun selama tahun 2008-2012 berkurang sekitar 5% bila
dibandingkan de- ngan emisi tahun 1990.
Th 2002 World Summit di Johannesburg menetap- kan sasaran-
sasaran pembangunan selama abad ke-21 dengan mengurangi
masalah-masalah lingkungan hidup.
Th 2007 Konferensi di Denpasar menetapkan “Ba- li Roadmap”
sebagai persiapan ke arah konferensi di Copenhagen pada tahun
2009.
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai