Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI “DIFUSI DAN

OSMOSIS”
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI
“DIFUSI DAN OSMOSIS”

Disusun

O
L
E
H

KELOMPOK 6

Anggota :
* M. Nurul Iman (16)
* Mayu Dwi Anjani (17)
* Moch. Edwin Aprinata (18)
* Trisna Destini Amira (32)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MATARAM


2012
DAFTAR ISI

Halaman
Judul.............................................................................
Kata
Pengantar..........................................................................
..
Daftar
Isi....................................................................................
  BAB I : PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang...............................................................
B.   Landasan Teori...............................................................
C.   Tujuan Percobaan...........................................................
D.  Alat dan Bahan...............................................................
E.   Cara Kerja.....................................................................
  BAB II : PEMBAHASAN
A.   Hasil Percobaan..............................................................
B.   Pembahasan..................................................................
  BAB III : PENUTUP
A.   Kesimpulan...................................................................
B.   Kritik dan Saran
Daftar
Pustaka...........................................................................

Kata Pengantar
       
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya laporan “HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI”
ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula shalawat serta salam
kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang yaitu Islam.
        Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan serta masih banyak kekurangan-kekurangan
yang harus dilengkapi. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
Bapak Ibu Guru sangat kami harapkan. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Mataram, 7 Agustus 2012

Penyusun

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam mempelajari dunia tumbuhan, tidak lepas dari teori-teori yang dapat
membantu manusia mempelajari hakikat alam yang sebenarnya. Seiring
perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan juga ikut berkembang
dengan pesatnyta, sehingga banyak memunculkan teori-teori baru yang belum
diketahui manusia sebelumnya. Salah stunya adalah teori tentang Difusi yang
merupakan peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian konsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Dalam pengetahuan biologi, sel merupakan unit terkecil yang dapat
melakukan aktivitas kehidupan. Jaringan merupakan organ penyusun makhluk
hidup terkecil setelah sel. Dalam jaringan, terdapat bagian-bagian yang memiliki
kesamaan dan perbedaan pada tiap individu. Misalnya, jaringan otot jantung dan
otot lurik memiliki perbedaan dari segi struktur dan letaknya. Selain itu, dalam
sebuah organisme terdapat alat transpor yang mampu mengatur organisme
lainnya. Salah stunya, twrdapat sel yang mampu melakukan transpor zat. Hal ini
sangat dibutuhkan oleh tumbuhan agar mereka dapat mendistribusikan energi
yang mereka dapatkan dari alam. Contohnya, akar-akar pohon yang menyerap
air dari dalam tanah. Naiknya air tanah dari konsentrasi rendah menuju
konsentrasi tinggi, disebut Osmosis.
B.LANDASAN TEORI
          Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2 (dua), yaitu transpoe zat
yang memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan
energi (transpor pasif) Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis,
dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi Difusi, osmosis, dan difusi
terbantu.
1.   Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zatdalam pelarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan
terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun
tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah
pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis.
Contoh lain adalah uap airdari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang
paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk
perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu: [1]
 Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak, sehingga kecepatan difusi semakin tinggi.

 Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan


difusi.

 Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan
difusinya.

 Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat


kecepatan difusinya.
 Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.[2]

Difusi dan biologi


Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang
tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya
adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi
khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yanghydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung
berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi
seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul
yanghydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein
khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun
membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel
tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein
yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik
partikel.
1.   Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian
yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan
gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena
alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada
bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi
yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah
mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan
dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini
dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke
luar sel.
Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari
daerahdimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit .
Osmosis sangatditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang
menggambarkankemampuan molekul air untuk dapat melakukan difusi.
Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada
volume yang sedikit, di bawahkondisi yang sama. Energi bebas zuatu zat per
unit jumlah, terutama per berat grammolekul (energi bebas mol-1) disebut
potensial kimia. Potensial kimia zat terlarutkurang lebih sebanding dengan
konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusicenderung untuk bergerak
dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menujudaerah yang berpotensial
kimia lebih kecil (Ismail, 2006).Osmosis adalah difusi melalui membran
semipermeabel. Masuknya larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan
contoh proses osmosis. Dalam tubuh organismemultiseluler, air bergera dari
satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air,molekul-molekul yang
berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewatimembran sel. Molekul-
molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengankonsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jikakonsentrasi zat di kedua
sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan(Anonim, 2009).Struktur
dinding sel dan membran sel berbeda. Membran memungkinkanmolekul air
melintas lebih cepat daripada unsur terlarut; dinding sel primer biasanyasangat
permeable terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhanmemungkinkan
berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang tegar itulah yangmenimbulkan
tekanan. Sel hewan tidak mempunyai dinding, sehingga bila timbultekanan
didalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat sel darahmerah
dimasukkan dalam air. Sel yang turgid banyak berperan dalam
menegakkantumbuhan yang tidak berkayu (Salisbury, 1995).Prinsip osmosis:
transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensirendah) solution menuju
hypertonic solution, melewati membran. Jika lokasihypertonic solution kita beri
tekanan tertentu, osmosis dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed
osmosis).Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis
disebut sebagai osmotic press.Jika dijelaskan sebagai konseptermodinamika,
osmosis dapat dianalogikan sebagai proses perubahan entrropi.Komponen
solvent murni memiliki entropi rendah, sedangkan komponen berkandunagn
solut tinggi memiliki entropi yg tinggi juga. Mengikuti Hukum TermoII: setiap
perubahan yang terjadi selalu menuju kondisi entropi maksimum, makasolvent
akan mengalir menuju tempat yg mengandung solut lebih banyak, sehinggatotal
entropi akhir yang diperoleh akan maksimum.Solvent akan kehilangan
entropi,dan solut akan menyerap entropi. "Orang miskin akan semakin miskin,
sedang yangkaya akan semakin kaya". Saat kesetimbangan tercapai, entropi
akan maksimum, ataugradien (perubahan entropi terhadap waktu) = 0. Ingat:
pada titik ekstrim, dS/dt = 0(Wibosono, 2009)

C. TUJUAN
* Mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan proses difusi zat cair dan zat
padat dalam air.
* Mengamati dan menjelaskan terjadinya proses osmosis

D. ALAT dan BAHAN

1.  Gelas Beker

2.  Pipet Tetes                                                               

3.  Stopwatch                                         
4.  Kristal CuSO4         
5.  Larutan Metilen Biru       
6.  Plastisin      
7.  Telur
8.  Kentang
9.  Sendok Spatula
10. Air (Hangat dan Dingin)

E. CARA KERJA
1.   Masukkan air kedalam wadah A dan B.
2.   Teteskan larutan Metilen Blue   pada wadah A dan Kristal CuSO4pada wadah B.
3.   Hitung waktu pada saat penetesan dilakukan sampai Metilen
Blue dan CuSO4  benar-benar terlarut dalam air.
4.   Catat waktu yang diperlukan untuk masing-masing larutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil pengamatan

Tabel hasil pengamatan untuk Difusi :

No. Gelas Beker Waktu yang doperlukan untuk Difusi

1. A 4 Menit, 23 detik
2. B 14 Menit, 27 detik
3. C 2 menit, 53 detik

4. D 13 menit, 22 detik

Tabel hasil pengamatan Osmosis pada kentang :


1. Air hangat

Tinggi Air yang menyerap


NO. Menit ke- CuSO4 Methyl Blue

1. 5 0,4 Cm 0,3 Cm
2. 10 O,8 Cm 0,6 Cm
3. 15 1,2 Cm O,8 Cm
4. 20 1,7 Cm 0,9 Cm

5. 25 - -

2. Air Dingin

Tinggi Air yang menyerap


NO. Menit ke- CuSO4 Methyl Blue

1. 5 0,7 Cm 0,2 Cm
2. 10 - -
3. 15 - -
4. 20 - -

5. 25 - -

B. Pembahasan

Proses Difusi dan Osmosis Didalam Sel


l) Mekanisme difusi

Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau


gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d
ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion
by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang
berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung.
Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid,
vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak,
Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik
seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam
serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel.
Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan
diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari
diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul
berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam
mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan
protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane.

Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan


difusi difasilitasi.
2) Mekanisme Difusi dan Difasilitasi
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran
plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein
transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan
terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul
atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan
suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk
mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot
jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu
membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy.

3) Mekanisme osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi
zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permeabel atau
semi permeabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai
pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan
dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang
berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air
berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang
konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel
dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang
terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan
tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan
mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan
turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel
hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah
akan mengembang dan kemudian pecah /lisis, hal irri karena sei hewan tidak
memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan kehilangan
tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding
sel), sedangkan sel hew’an/sel darah merah dalam larutan hipertonis
menyebabkan sel hewan/sel darah merah
mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1.   Faktor yang mempengaruhi proses difusi dan osmosis diantaranya adalah ukuran
partikel, ketebalan membran, luas suatu area, jarak, suhu, jumlah kadar Hb,
perbedaan tekanan dan konsentrasi gas, waktu difusi, afinitas gas.
2.   Osmosis dan difusi merupakan mekanisme nutrien pada waktu transport nutrien
melewati membran yang bersifat pasif. Transport pasif memiliki arti bahwa
mekanisme transport tersebut tidak melawan gradien konsentrasi sehingga tidak
membutuhkan energi untuk melakukan mekanisme ini.
3.   Osmosis adalah perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang
lebih rendah melalui membran semipermeable.
4.   Difusi adalah proses pergerakan acak partikel-pertikel gas, cairan dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

B. Kritik dan Saran


 DAFTAR PUSTAKA

http://faqih92.wordpress.com/2011/05/19/laporan-praktikum-
difusi-osmosis/
http://nandofiles.blogspot.com/p/proses-difusi-dan-osmosis-
didalam-sel.html
http://konsepbiologi.wordpress.com/2011/07/16/osmosis-dan-
difusi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Difusi
http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis
Anonim A.2009. Difusi. http://id.wikpedia.org/wiki/Difusi .
25/11/2009
Anonim B. 2009.
Difusi.http://id.wikipedia.org/wiki/DifusidanOsmosi.23/11/2009
PR.Biologi untuk SMA/Ma kelasXI semester 1, intan pariwara

Anda mungkin juga menyukai