Anda di halaman 1dari 2

Zat cair adalah benda yang memiliki volume tetap, namun bentuknya dapat

berubah mengikuti bentuk wadahnya. Tujuan mengetahui sifat dan proses kapilaritas zat
cair serta penerapannya dalam kehidupan, menunjukkan perbedaan kapilaritas pada zat
cair, dan membuktikan zat cair memiliki tegangan permukaan. Alat dan bahan percobaan
1: gelas plastik 3, air, kapas/kain/tissue, pewarna bubuk. Percbaan 2: kertas minyak,
HVS, gelas plastic 2, air dan minyak goreng 100 ml. Percoban 3: air, gunting, benang
jahit, sabun cair, mangkuk. Prosedur percobaan 1: siapkan gelas plastic beri label, tuang
air dan pewarna, masukkan kain, tissue, kapas bersaamaan, amati selama 1 menit.
Percobaa 2: siapkan gelas plastic, masukkan air dan minyak sesuai label, masukkan
tissue, kertas minyak, HVS bergantian, amati 1 menit. Percobaan 3: sispksn mangkuk
tuangkan air, potong benang 1 cm, masukkan di atas air terpisah, tuang sabun, amati 30
dan 60 detik. Kesimpulan dapat mengetahui faktor-faktor penyebab kapilaritas pada zat
cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti yang kita ketahui peristiwa kapilaritas adalah hasil dari tegangan
permukaan cairan yang bersentuhan dengan permukaan padat . Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil praktikum zat cair percbaan 1 terkait proses kapilaritas yang
menggunakan air dan pewarna sebagai medianya, dapat diperoleh bahwa tissue yang
telah dimasukkan kedalam air yang sudah diberi pewarna mampu meresap air sangat
cepat, lebih cepat dari kapas dan kain, serta memiliki warna yang jelas meski tidak
sepekat warna pada kapas. Pada kapas proses peresapan air juga terbilang cepat namun
tidak secepat pada tissue, serta memiliki warna yang sangat pekat dan dominan. Terakhir
yaitu pada kain proses peresapan airnya sangat lambat serta warna yang dihasilkan
hampir tidak terlihat. Semua penjelasan diatas dapat terjdi karena tissue lebih halus
daripada kertas, semakin halus celah dan permukaan maka akan semakin banyak yang
akan diisi oleh cairan yang diserap. Selain itu, tissue memiliki pori-pori yang sangat
banyak diseluruh permukaannya jika dibandingkan dengan kapas dan kain sehingga pori-
pori ini dapat dengan mudah terisi oleh air dibantu oleh gaya kapilaritas. Lebih banyak
pori-pori, maka memungkinkan lebih banyak air untuk diserap.
Pada percobaan 3 yakni membuktikan tegangan permukaan pada zat cair
menggunakan media air, benang, dan sabun cair. Dari percobaan ini dapat diperoleh
bahwa poongan-potongan benang yang dimasukkan kedalam air semua mengapung di
atas permukaan, namun setelah air ditambahkan sabun cair potongan-potongan benang ini
perlahan tenggelam satu persatu. Saat 30 detik masih ada beberapa benang yang
mengapung, namun setlah 60 detik semua benang tenggelam ke dalam air. Hal ini dapat
terjadi kareana tegangan permukaan dari air dapat diturunkan dngan penambahn zat
pembasah seperti sabun atau detergen. Sabun dan detergen adalah surfaktan (zat aktif
permukaan). Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau menurunkan tegangan
pemukaan tergantung sifat zat terlarutnya. Makin kecil nilai tegangan permukaan suatu
cairan, makin besar kemampuan cairan tersebut membasahi benda dan membuat benda
tenggelam.

Anda mungkin juga menyukai