Disusun Untuk Memenuh Tugas SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA
DINI
Oleh :
STAI AL-AZHAR
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengembangan Media
Pembelajaran Anak Usia Dini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
bidang Sumber Dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengembangan Media Pembelajaran Anak
Usia Dini bagi para pembaca dan penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelsaikan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
D. Kesimpulan ………………………………………….…………….…..15
E. Saran …………………………………………………………….……..15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang guru PAUD selalu menginginkan agar pesan yang disampaikannya dapat
diterima anak dengan efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan media pembelajaran. Seperti
kita ketahui bahwa peranan media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai
penyalur pesan. Media yang dikembangkan dengan baik diharapkan dapat membantu anak
memahami pesan yang disampaikan padanya.
Kegiatan pemgembangan media belajar bias dapat dilakukan dengan bermain (sambil
belajar) merupakan dunia anak. Bermain dengan menggunakan alat permainan edukatif dapat
memenuhi seluruh aspek kebahagiaan anak. Dari sedikit penjelasan materi awal diatas dapat
kami simpulkan menjadi beberapa rumusan sebagai berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara merancang media pembelajaran ?
2. Apa saja kegunaan dan evaliuasi media pembelajaran ?
3. Bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara merancang media pembelajaran
2. Mengetahui macam-macam media pembelajaran
3. Mengetahui cara mengembangkan media pembelajaran
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada kenyataannya di lembaga PAUD guru sering kali dihadapkan pada persoalan
memilih media yang sesuai untuk pembelajaran anak usia dini. Kesulitan memilih media itu
bukan disebabkan oleh ketidakmampuan guru dalam memilih media, tetapi media yang
dibutuhkan dan sesuai memang tidak tersedia. Untuk memecahkan persoalan tersebut, guru
diharapkan dapat mengadakan media tersebut dengan merancang dan membuat sendiri
media yang diperlukan terutama untuk media sederhana. media pembelajaran untuk anak
usia dini terutama media sederhana yang mudah dan murah.
Dalam merancang suatu media paling tidak kita harus memperhatikan beberapa hal
penting yaitu apakah tujuan kita mengembangkan media, bahan dan alat-alat apa yang
dibutuhkan untuk membuat media, bagaimana spesifikasi media terkait bentuk dan
ukurannya, bagaimana cara membuat media, bagaimana cara menggunakan media, dan yang
tidak kalah pentingnya adalah gambar pola/desain dari media tersebut sehingga kita
memperoleh gambaran utuh bagaimana bentuk media yang akan kita buat.
Media sederhana adalah media yang dapat dirancang dan dibuat send oleh guru PAUD
dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkunga sekitar. Media pembelajaran
sederhana kali ini yang akan diketengahkan antaranya adalah media flip chart, papan karpet,
diorama, miniatur gnung meletus, dan celemek multiguna (cemuna) disertai perancangan
dan langka teknis pembuatannya.
Flip chart adalah lembaran kertas yang berisi bahan pengembanga materi yang
tersusun rapi dan baik. Flip chart ini digunakan oleh guru PAUD sebagai salah satu
1
cara untuk menghemat waktu yang digunakan untuk menulis di papan tulis. Pesan
yang disajikan dalam flip chart ini dapu berupa: (1) gambar, (2) diagram, (3) huruf,
dan (4) angka. Chart dapat terbuat dari lembaran kertas karton atau jenis HVS yang
cukup tebal agu tidak mudah sobek dan gambar/tulisan dari kertas sebelumnya tidak
berbayang pada kertas berikutnya sehingga gambar atau tulisan tidak saling tumpang
tindih dengan gambar atau tulisan di lembaran berikutnya.
Sebelum membuat flip chart, terlebih dahulu harus dibuat rancangan media
tersebut. Contoh rancangan pada bagian ini hanya berisi nama media, tujuan, alat dan
bahan serta spesifikasi media karena cara membuat dan cara menggunakan akan
disajikan secara khusus, namun dalam prakteknya perancangan itu unsur-unsurnya
harus mencakup aspek-aspek yang telah dikemukakan di atas. Adapun bentuk
rancangannya dapat dibuat sebagai berikut:
2. Bahan:
1. Kertas karton
2. Kayu Ampelas
3. Pensil
4. Penghapus
5. Spidol warna-warni
6. Lem
7. Gelang kawat
2
d. Spesifikasi :
a. Ukuran kertas 60 × 50 cm.
b. Tinggi bingkai 150 cm, lebar 70 cm.
Setelah rancangan media selesai disusun, maka tahapan berikutnya adalah membuat Flip
Chart dengan mengacu pada rancangan tersebut. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam
membuat media Flip Chart.
Papan karpet merupakan media visual yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan
tertentu pada anak. Papan berlapis karpet ini cukup Gambar-gambar yang akan disajikan
dapat dipasang dan dilepas dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain untuk
menempel gambar gambar dapat pula dipakai menempelkan huruf dan angka-angka. Karena
penyajiannya dapat seketika selain menarik perhatian anak, penggunaan papan karpet pun
dapat membuat sajian lebih efisien.
Kelebihan papan karpet ini adalah dapat dibuat sendiri oleh guru, dapat memusatkan
perhatian anak terhadap sesuatu masalah yang dibicarakan, dan dapat menghemat waktu
pembelajaran karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan
3
1. Nama Media : Papan Karpet
2. Tujuan :
a) Mempermudah anak memahami penjelasan tentang tema.
b) Menarik perhatian anak terhadap tema karena penyajiannya yang interaktif.
c) Mendorong anak untuk mengemukakan pendapatnya tentang tema.
d) Merangsang imajinasi anak tentang suatu tema atau masalah.
3. Alat dan Bahan
a) Alat:
1) Gergaji
2) Gunting
3) Penggaris
4) Paku
5) Palu
b) Bahan:
1) Papan tripleks
2) Karpet
3) Kain perekat
4) Kayu untuk bingkai
5) Cat
6) Kuas
7) lem
e. Spesifikasi : Ukuran 70 X 90 cm
4
g) Buat gantungan papan sehingga mudah penggunaannya.
h) Oleh karena terbuat dari karpet, untuk menempelkan gambar pada bagian
belakang gambar dapat digunakan kain perekat.
5
2. Rendam bubur kertas tersebut dalam baskom sampal kertas lembek.
3. Campurkan lem tepung kanji/lem fox ke dalam bubur kertas tersebut, lalu aduk
sampai rata.
4. Selanjutnya bentuklah bubur kertas tersebut di atas tripleks menjadi bentuk
gunung (berbentuk kerucut).
5. Letakkan botol di tengah-tengah bentuk gunung sebagai tempat untuk mencampur
air, soda kue dan cuka.
6. Jemurlah bubur kertas tersebut hingga kering.
7. Setelah kering, warnailah bentuk gunung tersebut menggunakan cat poster.
8. Keringkan kembali bentuk gunung tersebut sehingga siap digunakan.
9. Untuk melihat reaksi ketika campuran soda kue, cuka dan air dicampur, masukkan
air hangat yang telah dicampur pewarna ke dalam botol, kirs kira 3/4 bagian, lalu
masukkan dua sendok makan baking soda soda kue lalu teteskan cuka.
6
4. Bahan :
a) Papan tripleks
b) Styrofoam
c) Kertas lipat
d) Tusuk gigi
e) Rumput-rumput dari parutan kelapa
f) Pohon kelapa dari plastic
g) Lem
h) Kacang-kacangan
5. Spesifikasi : Ukuran 80 x 50 cm
Pembuatan diorama ini menggunakan bahan dasar styrofoam, dengan langkah-
langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.
1. Ukurlah papan tripleks dengan ukuran 80 x 50 cm.
2. Pasanglah dua buah styrofoam pada tripleks dengan memakai lem kayu.
3. Berilah satu setengah spot light warna hitam yang akan menutupi Styrofoam.
4. Bentuklah alur jalan dengan menggunakan pembatas yang terbuat dari Styrofoam.
5. Pasangkan sebagian rambu-rambu yang ada di jalan raya.
6. Buatlah taman yang terbuat dari kelapa parut yang dikeringkan dan diberi warna
disertai pohon-pohon yang terbuat dari plastik.
7. Beri nama pada tempat dan jalan raya dengan memakai bahan dasar dari styrofoam.
8. Tempelkan pagar-pagar yang terbuat dari stik es krim.
9. Letakkan macam-macam kendaraan dari plastik yang sudah jadi.
Celemek multiguna merupakan media pembelajaran anak yang dibua dari kain flanel.
Media ini dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi, materi atau bahan
pengembangan kepada anak secara dinamis dalam arti dapat digunakan guru dengan
membawa dan menunjukkannya kepada anak sambil berkeliling di sekitar anak. Secara
prinsip, media ini nampak seperti papan tulis namun mudah dibawa ke mana-mana tidak
seperti papan tulis yang harus ditempatkan di tempat tertentu karena jika dipindah-pindah
tentu merepotkan guru.
7
1. Nama media : Celemek Multiguna
2. Tujuan :
a) Menarik perhatian anak terhadap tema karena penyajiannya yang
interaktif.
b) Mendorong anak untuk mengemukakan pendapatnya tentang tema.
c) mengemukakan Merangsang imajinasi anak tentang suatu tema atau
masalah.
3. Alat :
a) Penggaris
b) Jarum
c) gunting
4. Bahan :
a) Kain flanel dua warna
b) Benang
c) Pita
5. Spesifikasi : Ukuran 50 x 50 cm
8
B. Penggunaan dan Evaluasi Media Pembelajaran
Penggunaan media merupakan langkah yang sangat penting sebab betapapun baiknya
suatu media yang telah dibuat, bila media tersebut tidak digunakan dengan baik tentulah
tidak akan banyak gunanya. Oleh karena itu yang perlu dirancang dengan baik bukan hanya
pembuatan media itu sendiri melainkan pemanfaatan media itu pun juga perlu diatur dan
dirancang sebaik-baiknya. Agar media itu efektif maka penggunaan media itu harus
direncanakan dan dirancang secara sistematik. Media digunakan bila media itu mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran/pencapaian perkembangan anak yang telah dirumuskan serta
sesuai dengan sifat materi pengembangan yang akan disampaikan. Dalam Kegiatan Belajar 2
ini, Anda akan mempelajari 2 hal pokok, yaitu prosedur penggunaan beberapa media
pembelajaran dan evaluasi fungsi media pembelajaran untuk anak usia dini.
Pada tahap menggunakan media pembelajaran perlu dihindari kejadian kejadian yang
dapat mengganggu ketenangan, perhatian, dan konsentrasi anak. Gunakanlah media dengan
sebaik-baiknya sehingga anak-anak memperoleh informasi yang lengkap dan bermakna bagi
mereka. Dalam kegiatan evaluasi guru menanyakan kepada anak-anak hal-hal yang belum
dipahami dan memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kegiatan tindak lanjut bertujuan untuk
memantapkan pemahaman anak terhadap pokok-pokok materi atau pesan-pesan yang
disampaikan melalui media tersebut.
Sebagaimana yang telah kita pahami bersama, idealnya media yang dibuat atau yang
dimanfaatkan oleh guru tidak boleh hanya asal jadi tetapi justru harus benar-benar
mendukung pencapaian perkembangan anak yang diharapkan tercapai. Tidak jarang ketika
media pembelajaran yang digunakan tersebut asal jadi, alih-alih tujuan pembelajaran tercapai
malah keberadaan media itu sendiri akan mengganggu efektivitas pencapaian tujuan
pembelajaran. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu media dalam proses
pembelajaran perlu dilakukan proses penilaian atau evaluasi secara terpadu sehingga media
tersebut benar-benar dapat mendukung keberhasilan penyelenggaraan proses pembelajaran.
Evaluasi/penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang anda buat
dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Hal ini penting untuk diingat
dan dilakukan karena banyak orang beranggapan bahwa sekali mereka membuat media pasti
seratus persen ditanggung dan dijamin baik. Anggapan itu sendiri tidaklah keliru karena
10
sebagai pengembang media secara tidak langsung Anda telah menurunkan hipotesis bahwa
media yang Anda buat tersebut dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik. Hipotesis
tersebut perlu dibuktikan dengan mengujicobakannya ke sasaran yang dimaksud.
Apabila dikaitkan dengan tujuan evaluasi sebagaimana yang telah dikemukakan di atas,
maka ada berbagai jenis evaluasi terhadap media pembelajaran. Berdasarkan objek yang
dievaluasi maka evaluasi media pembelajaran akan terkait dengan evaluasi fungsi media,
evaluasi penggunaan media oleh guru, dan evaluasi pengelolaan/administrasi media.
Berdasarkan prosesnya, evaluasi media ini terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data
tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran (termasuk ke dalamnya media)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien.
Dalam bentuk finalnya, setelah media tersebut diperbaiki dan disempurnakan orang lain
atau mungkin anda sendiri, Anda akan mengumpulkan data untuk menentukan apakah media
yang anda buat itu patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut
benar-benar efektif seperti yang anda laporkan. Jenis evaluasi ini disebut evaluasi sumatif.
Untuk menilai efektivitas suatu media, anak didik sebenarnya juga dapat menjadi sumber
informasi. Anda dapat secara sederhana melakukan tes kepada anak, misalnya tentang
kejelasan gambar, terlihat tidaknya objek dalam media, ukuran media, dll. Anak secara
spontan dapat memberikan umpan balik kepada Anda.
Berkaitan dengan apa yang telahtelah dikemukakan di atas, terutama terkait dengan
berbagai jenis evaluasi media berdasarkan objeknya, maka pada bagian ini hanya akan
disajikan evaluasi media yang terkait dengan fungsi media. Format untuk mengevaluasinya
pun disajikan secara sederhana dalam
bentuk daftar cek (checklist). Guru tinggal memberikan tanda centang () pada kolom
penilaian yang telah disediakan. Daftar cek dalam penilaian media ini dapat diubah,
dikembangkan dan dimodifikasi oleh guru sesuai dengan kebutuhan di lembaga PAUD
masing-masing.
11
C. Cara Mengembangkan Media Pembelajaran
Bila kita akan membuat suatu media pembelajaran untuk anak usia dini maka
diharapkandapat melakukannya dengan persiapan dan perencanaan yang teliti. Secara umum
langkah- langkah sistematik yang perlu dilakukan pada saat membuat rancangan media
adalah sebagai berikut:
Produk akhir dari tahap perancangan ini adalah dihasilkannya desain media yang
mencantumkan unsur-unsur pokok berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan di
atas.
Dalam pembuatan media pembelajaran ini ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan :
Media pembelajaran yang dibuat hendaknya multi guna. Multiguna disini maksudnya adalah
bahwa media tersebut dapat digunakan untuk pengembangan berbagai aspek perkembangan
anak.
Bahan mudah didapat di lingkungan sekitar lembaga PAUD dan murah atau bisa dibuat dari
bahan bekas/sisa. Membuat media pembelajaran sebenarnya tidak harus selalu dengan biaya
yang mahal. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak. Dapat menimbulkan
kreativitas, dapat dimainkan sehingga menambah kesenangan bagi anak, menimbulkan daya
12
khayal dan daya imajinasi serta dapat digunakan untuk bereksperimen dan bereksplorasi.
Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana. Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan
klasikal. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi/penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang anda buat
dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Berdasarkan objek yang
dievaluasi maka evaluasi media.pembelajaran akan terkait dengan evaluasi fungsi media,
evaluasi penggunaan media oleh guru, dan evaluasi pengelolaan/administrasi media.
Berdasarkan prosesnya, evaluasi media ini terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
B. Saran
Banyak sekali kekurangan dalam makalah yang telah kami buat ini, kami mengharap saran
dan kritik dari semua pembaca agar bias kami jadikan sebagai tambahan ilmu bagi kita
semua. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadikan kita semua menjadi seorang
guru yang kreatif yang dapat menciptakan media-media pembelajaran yang lebih inovatif
kedepanya.
14
Daftar Pustaka
Basuki Wibawa, dkk. (1993). Media Pengajaran. Jakarta: Dirjen PPTK Depdiknas.
Heinich, Robert. (1993). Instructional Media and The New Technologies of Instruction. New
York: McMillan Publishing Company.
Widayati Sri dkk. (2020). Media pembelajaran PAUD, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
https://www.google.com/search?
q=cara+mengembangkan+media+pembelajaran+AUD&oq=cara+mengembangkan+media+p
embelajaran+AUD&aqs=chrome..69i57j0i22i30.14245j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
15