Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Disusun Untuk Memenuh Tugas SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA
DINI

Dosen : Novita Widiyaningrum M.Pd

Oleh :

Khotimul fitriah 20192700070


Lilik novilia 20192700087

PROGRAM PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AZHAR

STAI AL-AZHAR

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengembangan Media
Pembelajaran Anak Usia Dini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
bidang Sumber Dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengembangan Media Pembelajaran Anak
Usia Dini bagi para pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada buNovita Widiyaningrum M.Pd selaku


dosen dalam bidang mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi Sumber Dan media Pembelajaran
Anak Usia Dini yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelsaikan makalah ini.

Gresik, 13 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………..…..………………...….i

DAFTAR ISI …………………………………..………………….………...…ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….………....iii

A. Latar Belakang ………………………………………………................1


B. Rumusan Masalah ………………………………………….…….….…1
C. Tujuan ………………………………………………………..................1

BAB II PEMBAHASAAN ………………………………………...………..…2

A. Perancangan dan Pembuatan Media Pembelajaran ……………..….2


B. Penggunaan Dan Evaluasi Media Pembelajaran ……….…………....9
C. Cara Mengembangkan Media Pembelajaran………………………..12

BAB III PENUTUP ………………………………………………...………...15

D. Kesimpulan ………………………………………….…………….…..15
E. Saran …………………………………………………………….……..15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………...………..

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang guru PAUD selalu menginginkan agar pesan yang disampaikannya dapat
diterima anak dengan efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan media pembelajaran. Seperti
kita ketahui bahwa peranan media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah sebagai
penyalur pesan. Media yang dikembangkan dengan baik diharapkan dapat membantu anak
memahami pesan yang disampaikan padanya.

Telah disinggung pula pada pembahasan sebelumnya bahwa media pembelajaran


digunakan untuk membantu anak belajar. Pada saat membuat media pembelajaran hendaknya
kita menentukan tujuan terlebih dahulu, yaitu menetapkan aspek perkembangan apa yang
ingin dikembangkan atau dicapai oleh anak Kita harus mempunyai gambaran yang jelas,
dengan menggunakan media tersebut kemampuan apa yang kita harapkan akan dimiliki anak
setelah proses pembelajaran. Selanjutnya hal lain yang harus dipertimbangkan adalah materi
yang akan disajikan dalam media yang dikembangkan Apabila materi pengembangan yang
akan dikembangkan ke dalam bentuk media terlalu luas, kita dapat memilih materi tertentu
saja untuk dimediakan. Tentu saja materi yang dipilih adalah materi yang apabila disajikan
melalui media akan lebih baik daripada hanya melalui penjelasan lisan dari guru.

Kegiatan pemgembangan media belajar bias dapat dilakukan dengan bermain (sambil
belajar) merupakan dunia anak. Bermain dengan menggunakan alat permainan edukatif dapat
memenuhi seluruh aspek kebahagiaan anak. Dari sedikit penjelasan materi awal diatas dapat
kami simpulkan menjadi beberapa rumusan sebagai berikut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara merancang media pembelajaran ?
2. Apa saja kegunaan dan evaliuasi media pembelajaran ?
3. Bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara merancang media pembelajaran
2. Mengetahui macam-macam media pembelajaran
3. Mengetahui cara mengembangkan media pembelajaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perancangan dan Pembuatan Media Pembelajaran

Pada kenyataannya di lembaga PAUD guru sering kali dihadapkan pada persoalan
memilih media yang sesuai untuk pembelajaran anak usia dini. Kesulitan memilih media itu
bukan disebabkan oleh ketidakmampuan guru dalam memilih media, tetapi media yang
dibutuhkan dan sesuai memang tidak tersedia. Untuk memecahkan persoalan tersebut, guru
diharapkan dapat mengadakan media tersebut dengan merancang dan membuat sendiri
media yang diperlukan terutama untuk media sederhana. media pembelajaran untuk anak
usia dini terutama media sederhana yang mudah dan murah.

Pembuatan media pembelajaran hendaknya berdasarkan pada tujuan perkembangan yang


hendak dicapai oleh anak. Hal tersebut mengandung makna bahwa pembuatan media harus
disesuaikan dengan tahapan dan karakteristik perkembangan anak. Berikut ini akan
diketengahkan cara-cara pembuatan media sederhana untuk pembelajaran anak usia dini
yang dimulai dengan perancangannya. Perancangan secara sederhana dapat diartikan sebagai
proses pembuatan pola yang menjadi dasar pembuatan suatu benda.

Dalam merancang suatu media paling tidak kita harus memperhatikan beberapa hal
penting yaitu apakah tujuan kita mengembangkan media, bahan dan alat-alat apa yang
dibutuhkan untuk membuat media, bagaimana spesifikasi media terkait bentuk dan
ukurannya, bagaimana cara membuat media, bagaimana cara menggunakan media, dan yang
tidak kalah pentingnya adalah gambar pola/desain dari media tersebut sehingga kita
memperoleh gambaran utuh bagaimana bentuk media yang akan kita buat.

Media sederhana adalah media yang dapat dirancang dan dibuat send oleh guru PAUD
dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkunga sekitar. Media pembelajaran
sederhana kali ini yang akan diketengahkan antaranya adalah media flip chart, papan karpet,
diorama, miniatur gnung meletus, dan celemek multiguna (cemuna) disertai perancangan
dan langka teknis pembuatannya.

1. MEDIA FLIP CHART

Flip chart adalah lembaran kertas yang berisi bahan pengembanga materi yang
tersusun rapi dan baik. Flip chart ini digunakan oleh guru PAUD sebagai salah satu

1
cara untuk menghemat waktu yang digunakan untuk menulis di papan tulis. Pesan
yang disajikan dalam flip chart ini dapu berupa: (1) gambar, (2) diagram, (3) huruf,
dan (4) angka. Chart dapat terbuat dari lembaran kertas karton atau jenis HVS yang
cukup tebal agu tidak mudah sobek dan gambar/tulisan dari kertas sebelumnya tidak
berbayang pada kertas berikutnya sehingga gambar atau tulisan tidak saling tumpang
tindih dengan gambar atau tulisan di lembaran berikutnya.

Sebelum membuat flip chart, terlebih dahulu harus dibuat rancangan media
tersebut. Contoh rancangan pada bagian ini hanya berisi nama media, tujuan, alat dan
bahan serta spesifikasi media karena cara membuat dan cara menggunakan akan
disajikan secara khusus, namun dalam prakteknya perancangan itu unsur-unsurnya
harus mencakup aspek-aspek yang telah dikemukakan di atas. Adapun bentuk
rancangannya dapat dibuat sebagai berikut:

a. Nama Media : Flip Chart


b. Tujuan :

1). Mempermudah anak memahami penjelasan tentang tema.

2). Memusatkan perhatian anak terhadap tema yang disampaikan.

3). Memotivasi anak untuk mengemukakan pendapatnya tentang tema.

c. Alat dan Bahan :


1. . ALat :
a) Gergaji
b) Gunting
c) Pisau cutter Penggaris

2. Bahan:
1. Kertas karton
2. Kayu Ampelas
3. Pensil
4. Penghapus
5. Spidol warna-warni
6. Lem
7. Gelang kawat

2
d. Spesifikasi :
a. Ukuran kertas 60 × 50 cm.
b. Tinggi bingkai 150 cm, lebar 70 cm.

Setelah rancangan media selesai disusun, maka tahapan berikutnya adalah membuat Flip
Chart dengan mengacu pada rancangan tersebut. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam
membuat media Flip Chart.

1. Potonglah kertas karton dengan ukuran panjang 60 cm dan lebar 50 cm.


2. Buatlah beberapa lembar kertas sesual dengan materi atau tema yang akan
disampaikan kepada anak.
3. Berilah tambahan bingkai kertas pada sisi bagian atas lembaran kertas agar pada saat
digantung pada bingkai kayu tidak mudah sobek.
4. Tuangkan materi dengan menarik, warna-warni dan gambar secara berurut sesual
materi yang akan disampaikan kepada anak.
5. Selanjutnya lembaran-lembaran kertas tersebut dijilid menjadi satu.
6. Lubangi bagian kiri dan kanan atas kertas chart sedemikian rupa agar mudah
disimpan digantung pada bingkai kayu atau paralon.
7. Buatlah bingkai (bisa dari kayu atau paralon) untuk menyimpan lembaran kertas
tersebut,
8. Ikat lembaran-lembaran kertas pada bingkai kayu yang telah dibuat dengan
menggunakan tali atau gelang kawat.
2. MEDIA PAPAN KARPET

Papan karpet merupakan media visual yang efektif untuk menyajikan pesan-pesan
tertentu pada anak. Papan berlapis karpet ini cukup Gambar-gambar yang akan disajikan
dapat dipasang dan dilepas dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain untuk
menempel gambar gambar dapat pula dipakai menempelkan huruf dan angka-angka. Karena
penyajiannya dapat seketika selain menarik perhatian anak, penggunaan papan karpet pun
dapat membuat sajian lebih efisien.

Kelebihan papan karpet ini adalah dapat dibuat sendiri oleh guru, dapat memusatkan
perhatian anak terhadap sesuatu masalah yang dibicarakan, dan dapat menghemat waktu
pembelajaran karena segala sesuatunya sudah dipersiapkan

3
1. Nama Media : Papan Karpet
2. Tujuan :
a) Mempermudah anak memahami penjelasan tentang tema.
b) Menarik perhatian anak terhadap tema karena penyajiannya yang interaktif.
c) Mendorong anak untuk mengemukakan pendapatnya tentang tema.
d) Merangsang imajinasi anak tentang suatu tema atau masalah.
3. Alat dan Bahan
a) Alat:
1) Gergaji
2) Gunting
3) Penggaris
4) Paku
5) Palu
b) Bahan:
1) Papan tripleks
2) Karpet
3) Kain perekat
4) Kayu untuk bingkai
5) Cat
6) Kuas
7) lem
e. Spesifikasi : Ukuran 70 X 90 cm

Apabila alat dan bahan sudah tersedia, maka langkah-langkah pembuatan


papan karpet ini adalah sebagai berikut.

a) Potonglah tripleks sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.


b) Potonglah karpet sesuai ukuran tripleks.
c) Selanjutnya lekatkan karpet pada tripleks dengan menggunakan lem.
d) Buatlah bingkai dari kayu untuk menjepit bagian pinggir tripleks yang
telah ditempeli karpet.
e) Sebelum dilekatkan pada pinggir tripleks bingkai terlebih dahulu dicat
agar menarik.
f) Pasangkan bingkai pada pinggiran tripleks agar rapi dan kuat dengan
menggunakan paku.

4
g) Buat gantungan papan sehingga mudah penggunaannya.
h) Oleh karena terbuat dari karpet, untuk menempelkan gambar pada bagian
belakang gambar dapat digunakan kain perekat.

3. MINIATUR GUNUNG MELETUS

Miniatur gunung meleus adalah media tiga dimensi untuk menggambarkan


perwujudan benda sebenarnya dalam bentuk tiruan atau penyederhanaan. Media tiga dimensi
dirancang karena benda sebenarnya terlalu besar atau berbahaya untuk dibawa kedalam kelas.
Unsur manipulasi merupakan unsur penting dalam pembuatan media tiga dimensi ini.

Berikut ini adalah rancangan miniatur gunung meletus.

1. Nama Media : Miniatur Gunung Meletus


2. Tujuan :
a) Menyampaikan informasi (gunung meletus) secara menarik pada anak.
b) Meningkatkan rasa keingintahuan anak terhadap suatu proses atau
kejadian.
c) Mengembangkan keterampilan proses sains anak.
3. Alat dan Bahan :
a) Alat
1) Botol kaca berukuran sedang Bahan
b) Bahan
1) Koran bekas
2) Tripleks ukuran 40 x 40 cm
3) Lem tepung kanji/lem fox
4) Air
5) Cat Poster
6) Pewarna Kue (warna merah)
7) Soda kue
8) Cuka
4. Spesifikasi : Ukuran Tripleks dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Langkah-langkah dalam pembuatan miniatur gunung meletus adalah sebagai berikut:


1. Hancurkan koran bekas dengan cara menggunting atau menyobeknya.

5
2. Rendam bubur kertas tersebut dalam baskom sampal kertas lembek.
3. Campurkan lem tepung kanji/lem fox ke dalam bubur kertas tersebut, lalu aduk
sampai rata.
4. Selanjutnya bentuklah bubur kertas tersebut di atas tripleks menjadi bentuk
gunung (berbentuk kerucut).
5. Letakkan botol di tengah-tengah bentuk gunung sebagai tempat untuk mencampur
air, soda kue dan cuka.
6. Jemurlah bubur kertas tersebut hingga kering.
7. Setelah kering, warnailah bentuk gunung tersebut menggunakan cat poster.
8. Keringkan kembali bentuk gunung tersebut sehingga siap digunakan.
9. Untuk melihat reaksi ketika campuran soda kue, cuka dan air dicampur, masukkan
air hangat yang telah dicampur pewarna ke dalam botol, kirs kira 3/4 bagian, lalu
masukkan dua sendok makan baking soda soda kue lalu teteskan cuka.

4. DIORAMA "LALU LINTAS"


Media diorama adalah media tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian atau
proses yang disusun sebagai simbol dan bahan-bahan nyata yang bertujuan
menggambarkan objek, kejadian atau proses yang sebenarnya, Diorama yang dibuat
secara profesional memang mahal, tetapi untuk kepentingan pembelajaran, guru dapat
membuat diorama sederhana dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar.
Pembuatan diorama kali ini mengambil tema "lalu lintas".
Berikut ini adalah rancangan diorama lalu lintas.
1. Nama Media : Diorama lalu lintas
2. Tujuan :
a) Menggambarkan objek atau kejadian kepada anak secara lebih jelas.
b) Memperkaya pengetahuan anak tentang tema lalu lintas.
c) Mendorong anak untuk mengembangkan keberaniannya dalam
mengemukakan pendapat tentang sesuatu.
3. Alat :
a) Pisau cutter
b) Spidol
c) Gunting

6
4. Bahan :
a) Papan tripleks
b) Styrofoam
c) Kertas lipat
d) Tusuk gigi
e) Rumput-rumput dari parutan kelapa
f) Pohon kelapa dari plastic
g) Lem
h) Kacang-kacangan
5. Spesifikasi : Ukuran 80 x 50 cm
Pembuatan diorama ini menggunakan bahan dasar styrofoam, dengan langkah-
langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.
1. Ukurlah papan tripleks dengan ukuran 80 x 50 cm.
2. Pasanglah dua buah styrofoam pada tripleks dengan memakai lem kayu.
3. Berilah satu setengah spot light warna hitam yang akan menutupi Styrofoam.
4. Bentuklah alur jalan dengan menggunakan pembatas yang terbuat dari Styrofoam.
5. Pasangkan sebagian rambu-rambu yang ada di jalan raya.
6. Buatlah taman yang terbuat dari kelapa parut yang dikeringkan dan diberi warna
disertai pohon-pohon yang terbuat dari plastik.
7. Beri nama pada tempat dan jalan raya dengan memakai bahan dasar dari styrofoam.
8. Tempelkan pagar-pagar yang terbuat dari stik es krim.
9. Letakkan macam-macam kendaraan dari plastik yang sudah jadi.

5. CELEMEK MULTIGUNA (CEMUNA)

Celemek multiguna merupakan media pembelajaran anak yang dibua dari kain flanel.
Media ini dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasi, materi atau bahan
pengembangan kepada anak secara dinamis dalam arti dapat digunakan guru dengan
membawa dan menunjukkannya kepada anak sambil berkeliling di sekitar anak. Secara
prinsip, media ini nampak seperti papan tulis namun mudah dibawa ke mana-mana tidak
seperti papan tulis yang harus ditempatkan di tempat tertentu karena jika dipindah-pindah
tentu merepotkan guru.

7
1. Nama media : Celemek Multiguna
2. Tujuan :
a) Menarik perhatian anak terhadap tema karena penyajiannya yang
interaktif.
b) Mendorong anak untuk mengemukakan pendapatnya tentang tema.
c) mengemukakan Merangsang imajinasi anak tentang suatu tema atau
masalah.
3. Alat :
a) Penggaris
b) Jarum
c) gunting
4. Bahan :
a) Kain flanel dua warna
b) Benang
c) Pita
5. Spesifikasi : Ukuran 50 x 50 cm

Langkah-langkah pembuatan celemek multiguna adalah sebagai berikut:

1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Tentukan model cemuna yang akan dibuat.
3. Guntinglah kain flanel dengan ukuran 50 x 50 cm dengan bentuk celemek yang
diinginkan.
4. Gunting pula kain flanel yang berwarna lain untuk digunakan sebagai bingkai
celemak tersebut dengan lebar 2 cm.
5. Kemudian tempel bingkai kain flanel tersebut pada celemek untuk selanjutnya dijahit
menggunakan jarum atau mesin jahit.
6. Berilah tali dari kain flanel untuk leher dan pinggang.
7. Hiasi bagian bingkai celemek dengan menggunakan pita, renda atau hiasan dari
kancing agar terlihat lebih menarik.
8. Berilah kantong pada bagian dalam celemek untuk menyimpan bahan bahan materi
yang akan disampaikan.

8
B. Penggunaan dan Evaluasi Media Pembelajaran

Penggunaan media merupakan langkah yang sangat penting sebab betapapun baiknya
suatu media yang telah dibuat, bila media tersebut tidak digunakan dengan baik tentulah
tidak akan banyak gunanya. Oleh karena itu yang perlu dirancang dengan baik bukan hanya
pembuatan media itu sendiri melainkan pemanfaatan media itu pun juga perlu diatur dan
dirancang sebaik-baiknya. Agar media itu efektif maka penggunaan media itu harus
direncanakan dan dirancang secara sistematik. Media digunakan bila media itu mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran/pencapaian perkembangan anak yang telah dirumuskan serta
sesuai dengan sifat materi pengembangan yang akan disampaikan. Dalam Kegiatan Belajar 2
ini, Anda akan mempelajari 2 hal pokok, yaitu prosedur penggunaan beberapa media
pembelajaran dan evaluasi fungsi media pembelajaran untuk anak usia dini.

1. PROSEDUR PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK


USIA DINI
Penggunaan media dalam konteks pengembangan media merupakan tahapan
lanjut dari tahapan pembuatan media. Sebelum memahami lebih mendalam mengenai
prosedur atau langkah-langkah penggunaan media, berikut ini akan dikemukakan
terlebih dahulu tentang prinsip-prinsip penggunaan media. Prinsip-prinsip ini sangat
penting dipahami agar penggunaan media ini dapat mendukung pengembangan
kemampuan anak secara efektif dan efisien.
Dalam menggunakan media pembelajaran untuk anak usia guru perlu
memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.
1. Tidak ada media pembelajaran yang dapat menggantikan kedudukan guru.
2. Tidak ada media pembelajaran yang dapat merupakan media tunggal untuk
mencapai semua tujuan pembelajaran.
3. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar
mengajar dan harus terjalin ke dalam prosedur dan kegiatan pembelajaran.
4. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan berimbang akan
menghasilkan hasil belajar yang memuaskan.
5. Penggunaan media dalam proses pembelajaran menuntut partisipasi aktif
anak sebelum, selama, dan sesudah penggunaan media pembelajaran.
6. Pada setiap penggunaan media pembelajaran (baik audio, visual,
audiovisual maupun media serba aneka) di kelas maupun luar kelas ada
tahap-tahap atau prosedur pokok yang harus dilalui.
9
Agar media dapat digunakan secara efektif dan efisien ada tiga tahapan utama yang perlu
diikuti dalam menggunakan media yaitu persiapan sebelum menggunakan media, kegiatan
selama menggunakan media, kegiatan evaluasi dan kegiatan tindak lanjut. Dalam tahapan
persiapan sebelum menggunakan media, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar
penggunaan media dapat dipersiapkan dengan baik yaitu:

1. pelajari buku petunjuk penggunaan media yang akan digunakan;


2. siapkan peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media yang dimaksud;
3. jika media akan digunakan secara berkelompok maka tujuan pembelajaran harus
disampaikan terlebih dahulu kepada semua anggota kelompok.
4. atur penempatan media dengan baik agar anak dapat melihat dan/atau mendengar
materi pembelajaran dengan baik.

Pada tahap menggunakan media pembelajaran perlu dihindari kejadian kejadian yang
dapat mengganggu ketenangan, perhatian, dan konsentrasi anak. Gunakanlah media dengan
sebaik-baiknya sehingga anak-anak memperoleh informasi yang lengkap dan bermakna bagi
mereka. Dalam kegiatan evaluasi guru menanyakan kepada anak-anak hal-hal yang belum
dipahami dan memerlukan penjelasan lebih lanjut. Kegiatan tindak lanjut bertujuan untuk
memantapkan pemahaman anak terhadap pokok-pokok materi atau pesan-pesan yang
disampaikan melalui media tersebut.

2. EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK ANAK USIA DINI

Sebagaimana yang telah kita pahami bersama, idealnya media yang dibuat atau yang
dimanfaatkan oleh guru tidak boleh hanya asal jadi tetapi justru harus benar-benar
mendukung pencapaian perkembangan anak yang diharapkan tercapai. Tidak jarang ketika
media pembelajaran yang digunakan tersebut asal jadi, alih-alih tujuan pembelajaran tercapai
malah keberadaan media itu sendiri akan mengganggu efektivitas pencapaian tujuan
pembelajaran. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu media dalam proses
pembelajaran perlu dilakukan proses penilaian atau evaluasi secara terpadu sehingga media
tersebut benar-benar dapat mendukung keberhasilan penyelenggaraan proses pembelajaran.

Evaluasi/penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang anda buat
dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Hal ini penting untuk diingat
dan dilakukan karena banyak orang beranggapan bahwa sekali mereka membuat media pasti
seratus persen ditanggung dan dijamin baik. Anggapan itu sendiri tidaklah keliru karena

10
sebagai pengembang media secara tidak langsung Anda telah menurunkan hipotesis bahwa
media yang Anda buat tersebut dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik. Hipotesis
tersebut perlu dibuktikan dengan mengujicobakannya ke sasaran yang dimaksud.

Apabila dikaitkan dengan tujuan evaluasi sebagaimana yang telah dikemukakan di atas,
maka ada berbagai jenis evaluasi terhadap media pembelajaran. Berdasarkan objek yang
dievaluasi maka evaluasi media pembelajaran akan terkait dengan evaluasi fungsi media,
evaluasi penggunaan media oleh guru, dan evaluasi pengelolaan/administrasi media.

Berdasarkan prosesnya, evaluasi media ini terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data
tentang efektivitas dan efisiensi bahan-bahan pembelajaran (termasuk ke dalamnya media)
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien.

Dalam bentuk finalnya, setelah media tersebut diperbaiki dan disempurnakan orang lain
atau mungkin anda sendiri, Anda akan mengumpulkan data untuk menentukan apakah media
yang anda buat itu patut digunakan dalam situasi-situasi tertentu atau apakah media tersebut
benar-benar efektif seperti yang anda laporkan. Jenis evaluasi ini disebut evaluasi sumatif.

Untuk menilai efektivitas suatu media, anak didik sebenarnya juga dapat menjadi sumber
informasi. Anda dapat secara sederhana melakukan tes kepada anak, misalnya tentang
kejelasan gambar, terlihat tidaknya objek dalam media, ukuran media, dll. Anak secara
spontan dapat memberikan umpan balik kepada Anda.

Berkaitan dengan apa yang telahtelah dikemukakan di atas, terutama terkait dengan
berbagai jenis evaluasi media berdasarkan objeknya, maka pada bagian ini hanya akan
disajikan evaluasi media yang terkait dengan fungsi media. Format untuk mengevaluasinya
pun disajikan secara sederhana dalam

bentuk daftar cek (checklist). Guru tinggal memberikan tanda centang () pada kolom
penilaian yang telah disediakan. Daftar cek dalam penilaian media ini dapat diubah,
dikembangkan dan dimodifikasi oleh guru sesuai dengan kebutuhan di lembaga PAUD
masing-masing.

11
C. Cara Mengembangkan Media Pembelajaran

Tahap Pengembangan Media Pembelajaran PAUD. Kegiatan pengembangan media


pembelajaran banyak terkait dengan proses pembuatan media yang dilakukan secara
sistematis dimulai dari tahap perancangan/desain, produksi media, dan evaluasi. Ke-3
tahapan pengembangan ini harus dilalui secara prosedural sehingga media yang dihasilkan
memenuhi kualitas yang diharapkan.

1. Perancangan/Desain Media Pembelajaran PAUD

Bila kita akan membuat suatu media pembelajaran untuk anak usia dini maka
diharapkandapat melakukannya dengan persiapan dan perencanaan yang teliti. Secara umum
langkah- langkah sistematik yang perlu dilakukan pada saat membuat rancangan media
adalah sebagai berikut:

 Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa


 Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas
 Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan
 Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
 Membuat desain media
 Melakukan revisi

Produk akhir dari tahap perancangan ini adalah dihasilkannya desain media yang
mencantumkan unsur-unsur pokok berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan di
atas.

2. Pembuatan Media Pembelajaran PAUD

Dalam pembuatan media pembelajaran ini ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan :

Media pembelajaran yang dibuat hendaknya multi guna. Multiguna disini maksudnya adalah
bahwa media tersebut dapat digunakan untuk pengembangan berbagai aspek perkembangan
anak.

Bahan mudah didapat di lingkungan sekitar lembaga PAUD dan murah atau bisa dibuat dari
bahan bekas/sisa. Membuat media pembelajaran sebenarnya tidak harus selalu dengan biaya
yang mahal. Tidak menggunakan bahan yang berbahaya bagi anak. Dapat menimbulkan
kreativitas, dapat dimainkan sehingga menambah kesenangan bagi anak, menimbulkan daya

12
khayal dan daya imajinasi serta dapat digunakan untuk bereksperimen dan bereksplorasi.
Sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana. Dapat digunakan secara individual, kelompok, dan
klasikal. Dibuat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

3. Evaluasi Media Pembelajaran PAUD


Evaliuasi merupakan bagian penting media pembelajaran. Apapun media yang di buatperlu di
nilai terlebih dahulu sebelum digunakan secara luas. Evaluasi ini di maksudkan untuk
mengetahui apakah media yang di buat tersebut dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah di
tetapkan atau tidak. Hal ini penting untuk diingat dan dilakukan, karena banyak orang
beranggapan bahwa sekali mereka membuat media pasti seratus persen di tanggung baik.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Media pembelajaran merupakan komponen atau unsur yang berperan dalam


meningkatkan kualitas pembelajaran. Agar media tersebut efektif dalam mendukung
pencapaian perkembangan anak secara optimal, maka harus dirancang atau didesain dengan
baik dan buat secara teliti sehingga hasil produknya baik dan layak digunakan. Beberapa
media pembelajaran yang dapat dikembangkan di lembaga PAUD adalah flip chart, papan
karpet, miniatur gunung meletus, diorama lalu lintas, dan celemek multiguna (cemuna).

Evaluasi/penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media yang anda buat
dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Berdasarkan objek yang
dievaluasi maka evaluasi media.pembelajaran akan terkait dengan evaluasi fungsi media,
evaluasi penggunaan media oleh guru, dan evaluasi pengelolaan/administrasi media.
Berdasarkan prosesnya, evaluasi media ini terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

B. Saran
Banyak sekali kekurangan dalam makalah yang telah kami buat ini, kami mengharap saran
dan kritik dari semua pembaca agar bias kami jadikan sebagai tambahan ilmu bagi kita
semua. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadikan kita semua menjadi seorang
guru yang kreatif yang dapat menciptakan media-media pembelajaran yang lebih inovatif
kedepanya.

14
Daftar Pustaka

Basuki Wibawa, dkk. (1993). Media Pengajaran. Jakarta: Dirjen PPTK Depdiknas.

Heinich, Robert. (1993). Instructional Media and The New Technologies of Instruction. New
York: McMillan Publishing Company.

Karti Soeharto. (1995). Teknologi Pembelajaran. Surabaya: SIC.

Nana Sudjana. (1997). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

---------------------(1997). Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru.

Widayati Sri dkk. (2020). Media pembelajaran PAUD, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

https://www.google.com/search?
q=cara+mengembangkan+media+pembelajaran+AUD&oq=cara+mengembangkan+media+p
embelajaran+AUD&aqs=chrome..69i57j0i22i30.14245j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

15

Anda mungkin juga menyukai