Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PRINSIP DAN KRITERIA PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu: Fachrur Rozie, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 4 (3B)
Miftachul Lutfiyah 170611100055
Anis Elliyani 170611100078
Riski Rika Ameliya 170611100054
Afrilia Lailatun Nur H. 170611100064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Prinsip dan
Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran.”
Dalam penyusunannya, penulis akui bahwa kesulitan terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu dan pengetahuan. Semua proses kelancaran pada
saat pembuatan karya tulis ini tidak lepas dari segala bantuan dari berbagai pihak
yang sengaja maupun tak sengaja telah memberikan sumbangsihnya.
Tak lupa kami ucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak-pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan yang diberikan selama
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
dibutuhkan guna memperbaiki kekurangan yang ada. Kami berharap makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Bangkalan, 22 September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman
COVER.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Media Jadi dan Media Rancangan..................................................................3
2.2. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media...........................................................5
2.3. Kriteria Pemilihan Media...............................................................................10
2.4. Prosedur Pemilihan Media.............................................................................13
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model
pembelajaran yang diterapkan didalam kelas juga mengalami perkembangan.
Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi
tidak lagi satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru
menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk pembelajaran
peserta didiknya. Oleh karena itu sebelum guru menggunakan media dalam proses
belajar mengajar, maka guru dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik
pemilihan media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran
Memilih media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran tidaklah
mudah. Selain memerlukan analisis mendalam dengan mempertimbangkan
berbagai aspek juga di butuhkan prinsip-prinsip tertentu agar pemilihan media
bisa lebih tepat. Media pembelajaran merupakan faktor yang penting dalam
penginkatan kualitas pembelajaran. Jika dilihat dari pengertiannya. Media
pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Sedangkan pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara
pembelajar, pengajar dan bahan ajar.
Media pembelajaran sangat banyak macamnya. Tentunya tidak digunakan
sekaligus untuk itu perlu secara cermat, media mana yang lebih tepat untuk
mencapai tujuan pembeajaran yang telah ditetapkan kriteria yang paling utama
dalam pemilihanan media bahwa media harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai. Untuk mengoptimalkan proses
belajar mengajar demi tercapainya tujuan pembelajaran, diperlukan pemilihan
media pembelajaran yang tepat. Pemilihan media pembelajaran ini haruslah
memperhatikan keadaan peserta didik, kondisi lingkungan dan sosial setempat,
agar media yang digunakan dapat efektif, tepat sasaran dan sesuai pula dengan
kemampuan peserta didik.

2. Rumusan Masalah

1
2.1. Apa saja kelebihan dan kekurangan media jadi dan media rancang?
2.2. Apa dasar pertimbangan pemilihan media?
2.3. Apa saja kriteria dalam pemilihan media?
2.4. Bagaimana prosedur pemilihan media?

3. Tujuan
3.1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan media jadi dan media rancang.
3.2. Mengetahui dasar pertimbangan pemilihan media.
3.3. Mengetahui krtiteria dalam pemilihan media.
3.4. Mengetahui prosedur pemilihan media.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Media Jadi dan Media Rancang
Ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dibagi menjadi dua macam atau
jenis, yaitu Media by Design dan Media by Utilization.
1. Media by Design
Untuk membuat media yang baik maka diharuskan untuk merancang dan
mendesain media yang akan dibuat. Dalam mendesain suatu media, hal yang
harus diperhatikan adalah:
a) Tujuan pembuatan media, seseorang yang akan membuat media perlu
menentukan tujuan pembuatan media agar rancangan media sesuai
dengan apa yang diinginkan.
b) Materi yang akan disampaikan melalui media, artinya media yang
akan dirancang harus bisa membantu atau bahkan menjadi sumber
belajar dari materi yang akan diajarkan kepada peserta didik atau
siswa.
c) Karakteristik siswa, hal ini sangat penting karena tingkat pengetahuan
dan pemikiran siswa berbeda-beda. Untuk anak SD masih pada tahap
Operasional Konkret, menyukai permainan, sehingga desain media
harus dibuat menarik tidak hanya pada ketercapaian fungsi, tapi
penampilan harus bisa menarik minat peserta didik untuk belajar.
Media by Design merupakan bentuk media yang didesain khusus untuk
pencapaian tujuan belajar yang memperhatikan karakteristik peserta didik. Contoh
media by desaign adalah buku Pop Up dan Scrap Book.
2. Kelebihan dan Kekurangan Media By Design
a. Kelebihan Media Rancangan (Media by Design) :
1) Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan, karena dirancang
khusus oleh guru atau dibuat sendiri oleh guru. Contoh sederhana
pada saat pelajaran IPA tentang rangkaian listrik seri dan pararel guru
hanya menunjukkan gambar saja,hal ini sangat tidak efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran, kecuali bila guru tersebut
bersama muridnya merancang atau membuat rangkaian listrik seri dan

3
pararel sendiri jauh lebih berhasil tujuan pembelajarannya yang
diharapkan.
2) Menumbuhkan kreatifitas : Mampu membuat karya dan mewujudkan
ide-ide dalam menciptakan media pembelajaran.
3) Kebanggaan institusi atau personil : karena dengan banyaknya media
pembelajaran yang dirancang sendiri oleh guru di sekolah, akan dapat
membawa nama harum sekolah. Misalnya karya guru tersebut
diikutkan dalam lomba membuat alat pembelajaran. Banyaknya media
pembelajaran sekarang ini, guru dituntut untuk lebih selektif dalam
memilih media untuk dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran
sehingga tujuan yang diharapkan dapat benar-benar tercapai.
b. Kekurangan Media rancangan (Media By Design):
1) Menggunakan waktu yang lama, sesuai dengan kerumitan media yang
akan dibuat.
2) Menggunakan biaya yang tidak sedikit, meggunakan tenaga serta
dituntut untuk berpikir keras agar dapat membuat media sesuai
harapannya.

3. Media by Utilization
Media by Utilization lebih dikenal dengan media jadi. Media ini adalah
bagian dari rancangan media yang lebih dekat dengan fungsi dari media tersebut
dibuat. Pada dasarnya media by utilization sudah ada disekolah-sekolah karena
fungsinya. Media ini siap pakai sehingga pembuatan dan pemproduksikannya
cukup banyak. Media by utilization merupakan rancangan media yang disesuaikan
dengan kurikulum yang berlaku, diproduksi karena fungsi, sehingga sangat
dianjurkan untuk digunakan oleh sekolah. Contoh media by utilization adalah
atlas, peta, tiruan rangka manusia, yang dijual ditoko-toko dan guru tinggal
membeli dan menggunakan media tersebut dalam pembelajaran.

4. Kelebihan dan Kekurangan Media By Utilization


a. Kelebihan Media Jadi (Media By Utilization):

4
1) Hemat waktu: Guru tidak usah repot-repot mencari media
pembelajaran karena mungkin sekolah-sekolah sudah mempunyai dan
tinggal menggunakannya.
2) Hemat biaya: Jika dibandingkan dengan membuat sendiri harga media
jadi jauh lebih murah.
3) Hemat Tenaga: Guru tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan
memeras otak untuk merancang media pembelajaran karena memang
sudah terbiasa.
4) Dijual bebas: Banyak digunakan orang, sehingga dijual bebas.
b. Kekurangan Media Jadi (Media By Utilization):
1) Belum tentu sesuai dengan tujuan atau kebutuhan dalam proses
pembelajaran.
2) Contoh sederhana :pada saat kita menyampaikan pelajaran IPS tentang
wilayah indonesia, peta Indonesia yang tersedia disekolah ukurannya
kecil, dilihat dari siswa yang duduk dibelakang tidak jelas. Hal ini
akan mengganggu siswa untuk dapat menerima informasi atau tujuan
pembelajaran yang kita sampaikan.
3) Budaya Konsumtif: menggantungkan membeli produk yang dibuat
oleh orang lain.
4) kurang kreatif: tidak mau berinisiatif untuk membuat produk media
pembelajaran sendiri dikarenakan terbiasa menggunakan produk orang
lain.

2.2. Dasar Pertimbangan Pemilihan Media


1. Alasan Teoritis Pemilihan Media
Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran didasari atas konsep
pembelajaran sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang
terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. Jika
kita lihat prosedur pengembangan desain instruksional maka diawali dengan
perumusan tujuan instruksional khusus sebagai pengembangan dari tujuan
instruksional umum, kemudian dilanjutkan dengan menentukan materi
pembelajaran yang menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran serta

5
menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Upaya untuk mewujudkan tujuan
pembelajaran ditunjang oleh media yang sesuai dengan materi, strategi yang
digunakan, dan karakteristik siswa. Untuk mengetahui hasil belajar, maka
selanjutnya guru menentukan evaluasi yang tepat, sesuai tujuan dan materi.
Apabila ternyata hasil belajar tidak sesuai dengan harapan dalam kata lain hasil
belajar siswa rendah, maka perlu ditelusuri penyebabnya dengan menganalisis
setiap komponen, sehingga kita dapat mengetahui faktor penyebabnya dengan
lebih objektif.
Analisis penyebab rendahnya hasil belajar dapat ditinjau ketepatan seluruh
komponen diantaranya, mungkin keberhasilan ini disebabkan karena rumusan
tujuan tidak sesuai dengan kemampuan awal siswa, materi terlalu komleks, terlalu
sulit sehingga tidak dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Apabila dua komponen telah
dianalisis yaitu tujuan dan materi ternyata sudah sesuai selanjutnya perlu dikaji
penerapan strategi dan penggunaan media pembelajaran. Strategi bisa jadi tidak
tepat, membuat siswa tidak aktif, menjenuhkan, membosankan, tidak merangsang
siswa untuk aktif sehingga berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Jika media dan
strategi sudah tepat, makan perlu dikaji evaluasi yang digunakan apakah sudah
tepat baik bentuknya, jenis, instrumen evaliuasi dan prosedur evaluasinya.
Mekanisme tersebut jelas menunjukkan pendekatan sistem dalam
pembelajaran dengan pengertian bahwa setiap komponen dalam pembelajaran
saling berkaitan satu sama lain, saling berinterakso, saling berhubungan, saling
terobos dan saling ketergantungan. Uraian diatas juga menggambarkan dengan
jelas bagaimana kedudukan media dalam pembelajaran yang tidak dapat
dipisahkan dari keseluruhan sistem pembelajaran. Penggunaan media akan
meningkatkan kebermaknaan hasil belajar. Dengan demikian pemilihan media
menjadi penting. Hal ini menjadi alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media.
Pentingnya pemilihan media dengan melihat kedudukan media dalam
pembelajaran dapat kita lihat dengan model sistem pembelajaran yang
dikemukakan oleh Gerlach dan Elly, sebagai berikut:
Prosedur pengembangan pembelajaran menurut Gerlach dan Elly dengan
menggunakan pendekatan sistem dapat dijelaskan bahwa perumusan tujuan
intruksional merupakan langkah pertama dalam merencanakan pembelajaran

6
sebagai rumusan tingkah laku yang harus dimiliki pleh siswa setelah selesai
mengikuti pembelajaran. Langkah kedua adalah merinci materi pembelajaran
yang diharapkan dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Perlu
juga dilakukan tes “entering behaviour level” yaitu untuk mengetahui kemampuan
awal yang dimiliki siswa yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagai dasar
untuk menentukan dari mana guru harus mengawali pembelajaran sebagai dasar
untuk menetapkan komponen pembelajaran lainnya seperti menentukan stratefi
yang harus sesuai dengan karakteristik tujuan maupun materi yang diberikan juga
mengatur dan mengelompokkan siswa. Pengelompokan siswa diselaraskan
dengan waktu yang tersedia, dan ruang belajar yang tersedia. Penentuan media
yang akan digunakan merupakan langkah selanjutnya. Bagaimana siswa agar
mampu menguasai materi sesuai tujuan, media apa yang cocok digunakan.
Menentukan media yang cocok digunakan dalam pembelajaran disesuaikan
dengan tujuan, strategi, waktu yang tersedia, dan fasilitas pendukung lainnya.
Seluruh kegiatan pembelajaran diakhiri dengan penilaian terhadap penampilan
siswa disesuaikan dengan tujuan yang ditetapkan, dari penilaian ini guru dapat
menentukan umpan balik untuk melakukan revisi RPP.

Pengkajian sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Gerlach dan Elly


tersebut menempatkan komponen media sebagai bagian integral dalam
keseluruhan sistem pembelajaran. Dengan demikian secara teoritis model tersebut
menjadi alasan mengapa kita perlu melakukan pemilihan terhadap media, agar

7
semua komponen baik tujuan, kesesuaian isi, strategi pembelajaran, dan waktu
yang tersedia saling berkesesuaian.
2. Alasan Praktis Pemilihan Media
Arif Sadiman (1996:84) mengungkapkan bahwa alasan praktis berkaitan
dengan pertimbangan-pertimbangan dan alasan pengguna seperti guru, dosen,
instruktur adalah sebagai berikut:
a. Demonstration. Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk
mendemonstrasikan sebuah kinsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan
dan lain-lain. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran, misalnya seorang
gur biologi akan membelajarkan siswa tentang bentuk dan struktur sel dengan
menggunakan mikroskop, maka sebelum praktikum dimulai, sebelum siswa
meletakkan objek pada mikroskop untuk diamati makan guru tersebut telah
menunjukkan cara kerja mikroskop sesuai dengan prosedur yang benar, cara ini
akan memperlancar proses belajar dan menghindari resiko kerusakan pada alat
praktikum yang digunakan.
b. Familiarity. Pengguna media pembelajaran memiliki alasan pribadi mengapa
menggunakan media, yaitu karena sudah terbiasa menggunakan media tersebut,
merasa sudah menguasai media tersebut, jika menggunakan media lain belum
tentu bisa dan untuk mempelajari membutuhkan waktu, tenaga dan biaya,
sehingga secara terus menerus menggunakan media yang sama. Sebaiknya
seorang guru harus lebih variatif dalam memilih media, dalam konsepnya tidak
ada satu media yang sempurna, dalam arti katatidak ada satu media yang sesuai
dengan semua karakteristik siswa. Media yang baik adalah bersifat kontekstual
sesuai dengan realitas kebutuhan belajar yang dihadapi siswa. Alasan familiarity
tentu saja tidak selamanya tepat, jika tidak memperhatikan tujuannya.
c. Clarity. Alasan ketiga ini mengapa guru menggunakan media adalah untuk
lebih memperjalas pesan pembelajaran dan memberikan penjelasakan yang lebih
konkrit. Pada praktek pembelajaran, masih banyak guru tidak menggunakan
media atau tanpa media. Misalnya metode yang digunakanoleh kebanyakan guru
yakni dengan metode ceramah pada pembelajaran IPA yang tidak perlu
menggunakan media, cukup menguasai materi maka pembelajaran akan berjalan.
Namun pembelajaran yang seperti itu akan memunculkan banyak verbalitas

8
karena perbedaan persepsi antara siswa dan guru. Disinilah peran media
diperlukan agar membuat informasi lebih jelas dan konkrit sesuai dengan
kenyataannya.
d. Active Learning. Media dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukan oleh
guru. Salah satu aspek yang harus diupayakan oleh guru dalam pembelajaran
adalah siswa harus berperan secara aktif baik secara fisik, mental, dan emosional
karena dalam prakteknya, guru tidak selamanya mampu membuat siswa hanya
aktif dengan cara ceramah, tanya jawab dan lain-;ain namun diperlukan media
untuk menarik minat belajar siswa. Sebagai contoh seorang guru memanfaatkan
teknologi komputer berupa CD interaktif untuk mengajarkan materi fisika.
Dengan CD interaktif seorang siswa dapat lebih aktif mempelajari materi dan
menumbuhkan kemandirian belajar, guru hanya mengamati, meriview penguasaan
materi siswa. Cara seperti ini lebih membuat siswa termotivasi untuk belajar,
terlebih kemasan CD interaktif dengan multimedia menarik perhatian dan
membuat pesan pembelajaran lebih lengkap dan jelas.
Seperti yang dijelaskan
diawal, bahwa keberadaan media
dapat diperoleh dengan cara
memanfaatkan yang sudah ada,
baik media realita yakni media
alami yang tersedia di alam sekitar
misalnya air, berbagai jenis batuan,
hewan, tumbuhan dan lain-lain.
Media juga dapat diperoleh dengan
cara pembelian, dalam hal ini Arif
Sadiman (1996:85)
mengemukakan beberapa
pertimbangan yang dapat dijadikan
rujukan untuk membeli media,
seperti yang disajikan seperti
bagan disamping.
2.3. Kriteria Pemilihan Media

9
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan
bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa
kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media.
a. Sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan secara umum mengacu kepada salah
satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang
harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa. Seperti mengahafal,
melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian
prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang
melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan
perubahan dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran
pada tingkatan lebih tinggi
b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip atau generalisasi. Media yang berbeda, misalnya film dan grafik
memerlukan simbol dan kode yang berbeda, oleh karena itu
memerlukan proses dan keterampilan mental yang berbeda untuk
memahaminya. Agar dapat membantu proses pembelajaran secara
efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas
pembelajaran dan kemampuan mental siswa. Televisi misalnya tepat
untuk mempertunjukkan proses dan transformasi yang memerlukan
manipulasi ruang dan waktu
c. Praktis,luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana atau sumber
daya lainnya untuk memproduksi tidak perlu dipaksakan. Media yang
mahal dan memakan waktu lama untuk memproduksinya bukanlah
jaminan sebagai media yang terbaik. Kriteria ini menuntun para guru
atau instruktur untuk memilih media yang ada, mudah diperoleh atau
mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat
digunakan dimanapun dan kapan pun dengan peralatan yang tersedia
disekitarnya, serta mudah dipindahkan dan dibawa kemana-mana.
d. Guru trampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria
utama. Apa pun media itu guru harus mampu menggunakannya dalam

10
proses pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh
guru yang menggunakannya. Proyektor transparansi (OHP), proyektor
slide dan film, komputer dan peralatan canggih lainnya tidak akan
mempunyai arti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam
proses pembelajaran sebagai upaya mempertinggi mutu dan hasil
belajar.
e. Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar
belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau
perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar,
kelompok sedang,kelompok kecil dan perorangan
f. Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus
memenuhi persayaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide
harus jelas dari informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin
disampaikan tidak boleh tergnggu oleh elemen lain yang berupa latar
belakang
Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
media . Namun demikian secara teoritik bahwa setiap media memiliki kelebihan
dan kekurangan yang akan memberikan pengaruh kepada afektifitas program
pembelajaran. Sejalan dengan hal ini, pendekatan yang ditempuh adalah mengkaji
media sebagai integral dalam proses pendidikan yang kajiannya akan sangat di
pengaruhi bebebarapa kriteria umum sebagai berikut:

Kesesuaian Kesesuaian
dengan tujuan dengan Materi

Kesesuaian
Kesesuaian
dengan
dengan fasilitas
Karakteristik Siswa

Kesesuaian
Kesesuaian
dengan Gaya
dengan Teori
Belajar

1. Kriteria pertama, kesesuaian dengan tujuan (instructional goals). Perlu


dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatau kegiatan

11
pembelajaran . Dari kajian tujuan instruksional Umum (TIU) atau Tujuan
instruksional Khusus (TIK) ini bisa dianalisis media apa yang cocok guna
mencapai tujuan tersebut.Selain itu analisis dapat diarahkan pada taksonomi
tujuan dari Bloom, dkk apakah tujuan itu bersifat kongnitif, afektif dan
psikomotorik. Bagitu halnya dalam kurikulum berbasis kompetensi (2006),
kriteri pemilihan media didasarkan atas kesesuaiannya dengan stsndar
kopetensi ,kopetensi dasar dan terutama indikator.
2. Kriteria kedua , kesesuaian dengan Materi pembelajaran (instructional
content) , yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program
pembelajaran tersebut . pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok
bahasan tersebut sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai ,
dengan demikian kita bisa memprtimbangkan media apa yang sesuai untuk
penyampaian bahan tersebut .
3. Kriteria ketiga, Kesesuaian dengan Karakterristik Pembelajaran
Karakteristik Pembelajaran atau siswa. Dalam hal ini media haruslah
familiar dengan karakteristik siswa /guru yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri
media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik Siswa, baik secara
kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri,dan kebiasaan lain) dari
siswa terhadap media yang akan digunakan.Terdapat media yang cocok
untuk sekelompok siswa, namun tidak cocok untuk siswa yang lain
4. Kriteria keempat, kesesuaian dengan Teori. Pemilihan media harus
didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena
fanatisme guru terhadap suatu media yang dianggap paling disukai dan
paling bagus, namun didasarkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan
riset sehingga telah teruji validitasnya. Pemilihan media bukan pula karena
alasan selingan atau hiburan semata. Melainkan media harus merupakan
bagian integral dari efektivitas pembelajaran, yang fungsinya untuk
meningkatkan efisi dan efetivitas pembelajaran.
5. Kriteri kelima, kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Kriteria ini didasarkan
atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh
gaya belajar siswa. Bobbi Deporter (1999:117) dalam buku “Quantum
Learning” mengemukakan terdapat tiga gaya belajar siswa, yaitu: tipevisual,

12
auditorial dan kinetetik. Siswa yang memiliki tipe visual akan mudah
memahami materi jika media yang digunakan adalah media visual seperti
TV, Vidio, Grafis dan lain-lain. Berbeda dengan siswa dengan tipe auditif,
lebih menyukai cara belajar dengan mendengarkan disbanding menulis dan
melihat tayangan. Untuk mengidentifikasi tipe auditorial ini dapat dilihat
dari kebiasaan belajar, misalnya: berbicara kepada diri sendiri saat bekerja,
mudah terganggu oleh keributan, senang membaca keras dan
mendengarkannya, merasa kesulitan dalam menulis namun memiliki
kecerdasan dalam berbicara, belajar dengan cara mendengarkan dan
mengingat apa yang didiskusikan. Tapi kinestetik lebih suka melakukan
dibandingkan dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh
orang untuk memperoleh perhatian dari orang lain, belajar melalui
manipulasi dan praktek,belajar dengan cara belajar dan
melihat,menggunakan jari telunjuk ketika membaca dan lain-lain.
6. Kriteria keenam, kesesuaian dengan kondisi lingkungan, faslisitas
pendukung dan waktu yang tersedia. Bagianmana bagusnya sebuah media,
apabila tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang
efektif. Misalnya guru IPA merencanakan untuk mengadakan pembelajaran
dengan memanfaatkan TVEdu, tentu saja guru tersebut harus
mengalokasikan waktu yang tepat sesuai dengan jam tayang dalam TVedu
tersebut. Media juga terkait dengan user atau penggunannya dalam hal ini
guru, jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media
tersebut dengan baik, maka akan sia-sia, begitu halnya dengan fasilitas
lainnya, misalnya sekolah disebuah desa terpencil membeli perangkat
computer untuk matapelajaranTIK, namun hal menjadi tidak berfungsi
dengan baik, karena ternyata disekolah tersebut belum terpasang aliran
listrik.

2.4. Prosedur Pemilihan Media


1. Format Pemilihan Media
Prosedur dalam memilih media secara umum terbagi dalam tiga format, Arif
Sudirman (1996:87) mengemukakan tiga format tersebut, yaitu flowchart, matrik,

13
dan checklist. Format flowchart menggunakan sistem pengguguran atau eliminasi
dalam pengambilan keputusan pemilihan, jika salah satu beropsi tidak maka gugur
dan berpindah pada langkah selanjutnya. Format matrik menangguhkan proses
keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan. Format checklist
sama dengan format matrik yaitu menangguhkan proses keputusan pemilihan
sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
2. Format Flowchat
Cabacheiros dalam Arif Sudirman (1996:87) memberikan contoh model
flowchat seperti berikut ini:
Proses pemilihan media dengan mengikuti alur/flow dengan sistem
pengguguran sampai pada satu keputusan akhir membeli atau tidak media
tersebut. Misalnya ada permintaan pengadaan media bentuk film atau pihak
sekolah menginginkan untuk pengadaan media film. Langkah pertama adalah
mempertanyakan ada atau tidak media tersebut, jika ternyata sekolah sudah
memilikinya maka dengan sendirinya sekolah tidak jadi membeli media film,
namun ada pertanyaan untuk membeli media lain, jika ternyata juga tidak
disetujui.
Menurut Gegne berpendapat bahwa pemilihan media harus berdasar atas
analisis terhadap tujuan pembelajaran. Bagan tersebut menunjukkan bahwa media
didasarkan atas karakteristik tujuan, apakah tujuan tersebut bersifat penguasaan
sikap verbal? Jika iya, maka kita harus memilih media yang berorientasi untuk
penanaman sikap, seperti: film, film bingkai, kaset dan video.
3. Format Matriks
Format ini berbentuk kolom yang mengkaitkan dan mencocokan satu
variabel media dengan variabel lainnya. Misalnya, jenis media yang akan dipilih
di lihat kondisinya dengan variabel lain seperti sifatnya, kelebihannya, fungsinya,
penggunaanya dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya, Wilbur Schram (1997)
memberi contoh analisis media dilihat dari segi pengontrolnya satu kesesuaian
media dengan cara pengendalinya.

Media Kontrol Portabel Untuk di Sikap Terkendali Mandiri Umpan

14
Rumah setiap Balik
saat
TELEVISI Tidak Ya Tidak Tidak Ya Tidak
RADIO Ya Ya Tidak Tidak Ya Tidak
FILM Ya Ya Ya Sulit Sulit Tidak
VIDEO Tidak Sulit Ya Ya Ya Tidak
KASET
SLIDE Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
FILM STRIF Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
AUDIO Ya Ya Ya Ya Ya Tidak
KASET
PIRINGAN Ya Tidak Ya Ya Sulit Tidak
HITAM
BUKU Ya Ya Ya Ya Ya Ya
TEKS Ya Ya Ya Ya Ya Ya
PROGRAM
KOMPUTER Ya Ya Ya Ya Ya Ya
PERMAINAN Ya Ya Ya Ya Tidak Ya

Penjelasan :
Pada tabel di atas aspek yang di analisis kesesuaiannya adalah media dengan
pengendalinya. Variabel yang termasuk pengendalaian diantaranya portabel.
Protabel adalah kemudahan media tersebut untuk di ;indahkan, disimpan, di bawa-
bawa, kemudahan untuk memasang (setup) kemudahan untuk menggunakan
dalam kata lain portabel berarti kepraktisan media tersebut untuk digunakan.
Aspek lain yang termasuk pengendalian media adalah dapat digunakan di rumah,
siap digunakan setiap saat artinya tidak tergantung pada aspek lain, terkendali,
dapat digunakan secara mandiri artinya siswa pada saat menggunakan media
tersebut tidak seamanya tergantung pada guru, namun dapat digunakan oleh
siswa.
4. Format Checklist

15
Format evaluasi terhadap media dapat menggunakan cheklist, sesuai dengan
istilah checklist maka kita tinggal memberikan penilaian dengan memberi tanda
dan memberi nilai pada rentang penilaian media. Lihatlah contoh berikut ini :
FROMAT EVALUASI MEDIA
1. Judul :
2. Sumber :
3. Prosedur :
4. Tanggal Hak Cipta :
5. Format (Buku, Film, Video, dll) :
6. Uraian format :
7. Bidang studi :
8. Akan digunakan pada kelas :
9. Tujuan intruksional :
10. Siswa yang menjadi sasaran :
11. Jumlah siswa :
12. Lengkari nomor skala yang mendekati penilaian anda
Buruk........................bagus
Kesesuaian dengan tujuan 1 2 3 4 5
Kosa kata 1 2 3 4 5
Penyusunan materi 1 2 3 4 5
Isi materi 1 2 3 4 5
Kesesuaian untuk berbagi jenis siswa 1 2 3 4 5
Kualitas validasi prosedur 1 2 3 4 5
Kualitas pedoman guru 1 2 3 4 5
Kualitas suara 1 2 3 4 5
Kualitas gambar/ visual 1 2 3 4 5
Penilaian secara umum 1 2 3 4 5
13. Apakah akan digunakan oleh pengajar pada bidang studi lain? Ya/Tidak
14. Apakah akan mempergunakannya? Ya/Tidak
15. Apakah diperlukan alat atau sarana lain untuk menggunakannya?
Ya/Tidak
16. Saran pembeli : ...................................sekarang
....................................nanti
....................................tidak perlu
17. Saran dan komentar.........................................................
5. Prosedur Pemilihan Model Assure

16
a) Analysis Learner Characteristics
Tahap pertama adalah melakukan analisis terhadap karakteristik siswa.
Secara garis besar karakterisitk siswa terbagi dua, yaitu karakterisitk umum dan
khusus. Karakteristik khusus berkaitan dengan usia, pengalaman belajar
sebelumnya, latar belakang keluarga, sosial budaya, ekonomi. Karakteristik
khusus berkenaan dengan pengetahuan, skill dan sikap tertentu yang dimiliki
siswa. Terlebih pembelajaran di tingkat sekolah dasar , secara psikologis anak
pada jenjang pendidikan awal menuntut informasi yang konkrit, jelas tidak
verbalistik, sederhana dan diperlukan pola pembelajaran sesuai dengan
keterampilan berfikir siswa. Keterampilan berpikir terdiri dari keterampilan
berpikir dasar dan keterampilan berpikir kompleks. Menurut Presseisen (dalam
Costa, 1985) proses berpikir rasional dimana proses berpikir dasar meliputi proses
mental yang merupakan gambaran berpikir rasional yang terdiri dari sepuluh
kemampuan yaitu menghafal, membayangkan, mengelompokkan,
menggeneralisasikan, membandingkan.
b) State Objectives
Jika dikaitkan dengan tujuan kurikulum berbasis kompetensi maka tujuan
tersebut berupa : (1) standar kompetensi peserta didik, merupakan ukuran
kemampuan minimal yang mencakup kemamuan, pengetahuan. (2) kompetensi
dasar, merupakan penjabaran standar kompetensi peserta didik yang cakupan
materinya lebih sempit. (3) indikator pencapaian, merupakan indikator pencapaian
hasil belajar berupa kompetensi dasar yang lebih spesifik yang dapat dijadikan
ukuran untuk untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran.
c) Select, Modly or Design materials
Kegiatan memilih media, memodifikasi media yang sudah ada atau
merancang sesuai kebutuhan. Langkah ini dilakukan sesuai dengan langkah dua di
atas yaitu penentuan tujuan/kompetensi. Pemilihan media dapat menggunakan
format checklist, matik ataupun flowchart. Jenis media yang akan dipilih menurut
anderson yakni: audio, cetak, audio-cetak, proyeksi visual diam, proyek visual
diam dengan audi, visual gerak, visual gerak, visual gerak dengan audio, benda
dan komputer.
d) Ultlitize Materials

17
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggnaan media yakni : siapkan
waktu yang cukup (misalnya 10 menit) untuk perisapan dan pemasangan media,
pastikan media tersebut dapat digunakan hal ini dapat diketahui dengan cara
dicobakan terlebih dahulu sebeum langsung digunakan.
e) Require Learner Response
Selanjutnya yang perlu diamati bagaimana respon siswa terhadap
penggunaan media tersebut. Bahwa sasaran akhir dalam sebuah pembuatan media
adalah harus dapat dipahami, dimengerti dan memudahkan siswa. Respon ini
dapat berupa respon positif dan respon negatif. Respon siswa disini tidak sama
dengan evaluasi belajar, namun lebih berupa persepsi dan tanggapan siswa
terhadap media.
f) Evaluate
Tahap akhir adalah pemilihan media model ASSURE adalah melakukan
evaluasi. Evaluasi pada hakikatnya merupakan suatu proses membuat suatu
keputusan tentang nilai suatu objek. Keputusan evaluasi tidak hanya didasarkan
atas hasil pengukuran melainkan juga hasil pengamatan, baik yang dilakukan
dengan pengukuran maupun bukan pengukuran pada akhirnya menghasilkan suatu
keputusan tentang nilai suatu objek yang dinilai.
6. Prosedur Pemilihan Model Anderson
Media merupakan bagian internal dalam pembelajaran, sebagai salah satu
komponen dari beberapa komponen dalam sisitem pembelajaran, dengan
demikian prosedur pemilihan media hendaklah mengacu pada keterkaitan dengan
komponen lainnya. Model pemilihan media menurut Anderson, sebagai berikut:
1. Pesan : instruksi dan informasi.
2. Tentukan metode pemindahan : media pembelajaran.
3. Tentukan ciri pelajaran.
4. Pilih media.
5. Evaluasi kelebihan/kekurangan media : media tidak cocok.
6. Media cocok : merencanakan pengembangan dan produksi media.

BAB III

18
KESIMPULAN
1. Kelebihan dan kekurangan Media By Utilization.
Kelebihan dari media jadi (media by utilization): Hemat waktu, hemat
biaya, hemat tenaga, dijual bebas.
Kekurangan dari media jadi (media by utilization): Belum tentu sesuai
dengan tujuan atau kebutuhan dalam proses pembelajaran, budaya
konsumtif, kurang kreatif.
2. Kelebihan dan kekurangan Media By Desaign
Kelebihan media rancangan (Media by Desaign) : sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diinginkan, karena dirancang khusus oleh guru atau
dibuat sendiri oleh guru, menumbuhkan kreatifitas, kebanggaan institusi
atau personil.
Kekurangan Media rancangan (MediaByDesaign): menggunakan waktu
yang lama, sesuai dengan kerumitan media yang akan dibuat, menggunakan
biaya yang tidak sedikit, meggunakan tenaga serta dituntut untuk
3. Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran didasari atas konsep
pembelajaran sebagai sebuah sistem yang didalamnya terdapat suatu
totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan.
4. Kriteria pemilihan media :
a. Sesuatu tujuan yang ingin dicapai.
b. Tepat untuk mendukung
c. Praktis,luwes dan bertahan
d. Guru trampil menggunakannya.
e. Pengelompokkan sasaran
f. Mutu teknis.
5. Prosedur pemilihan media pembelajaran :
a) Format Pemilihan Media
b) Format Flowchat
c) format Matriks

DAFTAR PUSTAKA

19
Prof. Dr. Arsyad Azhar, M.A. 2009. Media Pembelajaran . Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Susilana. Rudi. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima.

20

Anda mungkin juga menyukai