PELAKSANAAN KEGIATAN
Sosialisasi ini ditujukan kepada Bapak Ibu guru SD N 10 Karanggondang yang bertujuan
untuk memperkenalkan mata pelajaran literasi dan numerasi. Literasi di dalam aplikasi
aksi terdiri dari literasi pretest, literasi adaptif, dan literasi formatif. Sedangkan Numerasi
terdiri dari numerasi pretest, numerasi adaptif, dan numerasi formatif. Harapannya,
dengan menggunakan aplikasi ini, Bapak Ibu guru dapat dengan mudah melakukan
asessment kepada siswa.
Modul Literasi dan Numerasi adalah modul yang di sediakan oleh Kemendikbud untuk
digunakan oleh siswa, orang tua dan guru di jenjang Sekolah Dasar (SD/MI)
dalam memfasilitasi pembelajaran peserta didik di masa pandemi Covid-19 atau
dalam kondisi khusus lainnya. Kami sebagai mahasiswa Program Kampus
Mengajar Perintis (PKMP) diberi mandat oleh Kemendikbud untuk
mensosialisasikan modul literasi dan numerasi kepada SD N 10 Karanggondang
agar modul ini dapat menjadi referensi pembelajaran di masa pandemi.
Sosialisasi modul literasi dan numerasi di Sekolah dilaksanakan pada tanggal 13
Oktober 2020. Dikarenakan Bapak dan Ibu guru SD N 10 Karanggondang baru
mengetahui tentang modul tersebut dan menanyakan apakah modul ini nantinya
akan digunakan secara permanen atau hanya digunakan di masa pandemi. Oleh
karena itu, pihak SD N 10 Karanggondang mengambil metode yang ada di
modul literasi dan numerasi untuk diterapkan ke dalam pembelajaran kelas.
Papan Absensi Literasi berawal dari keadaan yang kami jumpai terkait minat baca
dan belajar siswa yang kurang. Kelas 3 khususnya yang terbilang seharusnya
sudah lancar dalam membaca justru banyak yang masih mengeja bahkan ada
beberapa yang belum mengenal huruf (V, R, Z) dan cara membaca (Ny, Ng, See,
Saa). Pemberian materi tidak maksimal dikarenakan maksud per kata siswa belum
memahami. Oleh kaenanya disini kami membuat Papan Absensi Literasi untuk
menjadikan membaca adalah sebuah kebutuhan harian bagi mereka. Buku yang
dibaca memakai Bacaan yang terdapat di Modul Literasi dan Numerasi. Jadi siswa
setiap harinya harus absen menyertakan jam berapa mereka membaca dan menulis
kesan, tokoh, tempat kejadian apa yang ada dalam cerita pada amplop yang
diletakkan pada masing-masing nama siswa.
Pembuatan Papan Absensi Literasi dilakukan Senin, 19 Oktober 2020 yang
berlokasi di Rumah Mega, Angga, dan Vender.
Sasaran dalam kegiatan ini ditujukan untuk siswa kelas 3 SDN 10 Karanggondang.
Terkait alat dan bahan pembuatan Papan Absensi Literasi sebagai berikut:setip
Cara Pembuatan:
5. Diary Literasi
Diary Literasi berawal dari keingintahuan kami tentang siswa-siswi terkait kehidupan
mereka, kegemaran, kegiatan, hingga hal apa yang mereka suka dan tidak suka.
Dengan begitu kami bisa lebih dekat dan mampu memberikan metode pembeaaran
yang tepat. Terkait hal menarik disini kami memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menghias buku mereka dengan daun kering yang dibentuk seperti hewan,
tumbuhan, atau alat transportasi lainnya.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah siswa-siswi SDN 10 Karanggondang.
Kegiatan dilaksanakan Senin, 26 Oktober 2020 yang bertempat di Pos (Rumah
Angga, Valco, dan Vender)
Terkait alat dan bahan yang diperlukan meliputi buku tulis, sampul layangan, lem,
gunting, dan daun kering.
Kegiatan tersebut melatih kemampuan menulis, mengenal huruf, serta keberanian
siswa dalam menceritakan hal menarik mereka.
Media Papan Kata sendiri bermula dari bimbingan belajar kami selama 1 minggu
berlangsung. Siswa kelas 3 SDN 10 Karanggondang terbilang sebanyak 5 siswa
yang belum lancar membaca. Perlu bimbingan khusus agar nantinya tidak
ketinggalan dari teman yang lain. Siswa tersebut diantaranya:
a. Avalco Tri Setyanto
b. Cinta Ulyawati
c. Indra Gani
d. Darianto Erlangga
e. Resya Amelia
Sasaran kegiatan ini untuk siswa yang belum lancar membaca.
Terkait lokasi dilakukan di rumah masing-masing siswa yang bersangkutan.
Pelaksanaannya sendiri mendapatkan respon baik dari orang tua siswa dan juga
siswanya sendiri. Kemampuan awal siswa aslinya ada, namun karena jarang diasah
dan dibimbing akhirnya siswa malas untuk melakukan. Setaip harinya ada
perkembangan dari masing-masing siswa. Penggunaan gambar dan
pengaktualisasian bentuk nyata lebih memudahkan mereka untuk memahami kata
dan huruf.
Open Donasi Buku Cerita berawal dari tujuan kita supaya sejak dini anak-anak
terbiasa membaca baik bacaan fiksi dan non fiksi. Dikarenakan jumlah buku di
perpustakaan SDN 10 Karanggondang belum banyak, oleh karenanya kami membuat
open donasi buku fiksi agar selama mereka belajar di rumah juga memiliki kesibukan
yang positif. Kenapa kami memilih buku, dikarenakan jika berkaitan dengan teknologi
siswa-siswanya sebagian besar belum memiliki alat komunikasinya.
Sasaran utama adalah siswa-siswa SDN 10 Karanggondang.
Terkait pelaksanaannya masih dalam proses perencanaan dan pamfletnya belum
disebar.
Di era revolusi industri 4.0, kemampuan berbahasa Inggris sangat diperlukan. Oleh
sebab itu, dibutuhkan kesadaran penuh untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada anak
sejak dini. Ditiadakannya pelajaran bahasa Inggris di SD N 10 Karanggondang sejak dua
tahun lalu membuat kami (mahasiswa program KMP) berinisiatif untuk membuat kegiatan
belajar bahasa Inggris sambil bermain untuk siswa kelas 3 SD. Fun English Club bertujuan
untuk mengenalkan dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak yang
dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan. Konsep pembelajaran yang bersifat tematik
juga kami terapkan untuk belajar tentang lingkungan sekitar tanpa siswa sadar penuh
bahwa mereka juga sedang belajar bahasa. Kegiatan FEC akan dilakukan setiap 2 minggu
sekali.
5. Diary Literasi
Kegiatan Diary Literasi sejak awal siswa membuat sampul bukunya sendiri, menghias,
hingga menulis segala yang siswa lakukan dan rasakan. Terlihat siswa antusias dalam
pelaksanaan hingga membagikan ceritanya kepada teman-temannya. Ketika kami mencoba
membaca karya tulisannya, terdapat beberapa anak yang bisa membaca tulisannya padahal
jika dibaca gabungan dari huruf yang siswa tulis tidak membentuk sebuah kata.
Kami sebagai guru keliling ketika bertanya terkait hasil tulisannya mereka secara tidak
sadar menceritakan keinginan mereka untuk belajar. Ada yang bercerita terkait
kegemarannya untuk menggambar. Namun dikarenakan mereka tidak memiliki pensil
warna, yang menjadikan hobi mereka sedikit terkesampingkan. Tujuan diary Literasi ini juga
agar kami bisa mengetahui apa yang mereka butuhkan dan nantinya kami dapat
memberikan apa yang mereka butuhkan.
Media Papan Kata bertempat di rumah masing-masing siswa yang memang tergolong
belum lancar membaca. Dikarenakan proses membaca merupakan suatu kegiatan yang
berproses oleh karenaya peran orang tua juga menjadi penting dalam kegiatan ini. Namun,
dikarenakan latar belakang keluarga yang berbeda-beda proses pembinaan berhenti pada
kami dan tidak diteruskan oleh orang tua siswa di rumah.
Dibuatkan suatu umpan balik atau penghargaan setiap siswa-siswi menyelesaikan suatu
bacaan. Baik berupa bintang, nilai, ataupun benda yang mereka sukai.
Diberikan sanksi bagi mereka yang merusak papan dan desain papan sebaiknya
menggunakan alat seperti kayu
tidak mudah rusak.
Sosialiasi untuk memberikan pengertian kepada orang tua, baik chate pribadi atau
menemui langsung ke rumah. Memberikan penjelasan bahwa anak tersebut butuh
bimbingan dalam bidang (membaca, berhitung, mengingat, dan sebagainya)
5. Diary Literasi
Terdapat 3 siswa yang tidak teratur dalam pengisian buku harian dikarenakan lupa, tidak
tau apa yang akan ditulis, dan tidak tau cara menulis yang benar
Kegiatan menulis setiap hari bagi siswa adalah suatu yang melelahkan
Monitoring dan pemberian info bagi siswa dan orang tua agar selalu mengingatkan dan
memdampingi anaknya untuk menuliskan hal apa yang dia suka dan tidak suka
Diberikan himbauan dari awal, bahwa menulislah di waktu yang kalian suka.
Gambar yang kami print kurang beragam dan gambarnya kurang mencerminkan
keadaan sekitar daerah SDN 10 karanggondang.
Dikarenakan papan dari styrofoam maka ketika perjalanan menuju ke rumah siswa
harus berhati-hati.