Anda di halaman 1dari 10

Metode Penyelidikan

(Inquiry) dalam
Pembelajaran
Kelompok 4 :
1. Emi Supiani
2. Sri Winarsih
3. Isna Mauliana
4. Ida Fitriyani
5. Syavira Vinda Wibowo
6. Nanda Tyareza Imaniar
7. Izatul Azalia
Definisi Metode Penyelidikan (Inquiry)
Metode inquiry adalah metode yang menempatkan siswa sebagai
subyek belajar yang aktif dan mampu mengarahkannya untuk
menyadari apa yang telah didapatkan selama belajar (Mulyasa,
2003).
Menurut Suryosubroto (2002) metode inquiry merupakan
perluasan dari proses discovery yang digunakan secara lebih
mendalam. Ini berarti inqury mengandung proses-proses mental
yang lebih tinggi.
Menurut Roestiyah (2001) metode inquiry adalah teknik atau
cara yang digunakan guru untuk mengajar, dimana guru
membimbing siswa yang ditugaskan untuk meneliti suatu
masalah dengan petunjuk dan langkah kegiatan yang jelas.
Model Pembelajaran Inkuiri adalah porses belajar yang
memberi kesempatan pada siswa untuk menguji dan
menafsirkan problem secara sistematika yang
memberikan konklusi berdasarkan pembuktian
(Nasution, 1992:128).
Model Pembelajaran Inkuiri adalah suatu Model yang
menekankan pengalaman-pengalaman belajar yang
mendorong siswa dapat menemukan konsep-konsep
dan prinsip-prinsip.
Langkah Penerapan model Pendekatan Inkuiri
dalam pembelajaran di kelas
1. Orientasi
2. Merumuskan masalah
3. Mengajukan hipotesis
4. Mengumpulkan data
5. Menguji hipotesis
6. Merumuskan kesimpulan
Jenis-jenis Model Pembelajaran Inqury

1) Inkuiri terpimpin (guide inquiry)


2) Inkuiri bebas (free inquiry)
3) Inkuiri bebas yang dimodifikasi (modified free
inquiry)
Berorientasi pada
Pengembangan
Prinsip Bertanya
Intelektual

Prinsip Pembelajaran
dengan Model
Inquiry
Prinsip Interaksi

Prinsip
Keterbukaan Prinsip Belajar
untuk Berpikir
Sasaran penerapan Model Pembelajaran
Inquiry
1. Keterlibatan siswa secara maksimal dalam proses
kegiatan belajar. Kegiatan belajar di sini adalah
kegiatan mental intelektual dan sosial emosional.
2. Keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada
tujuan pengajaran.
3. Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self-
belief) pada diri siswa tentang apa yang ditemukan
dalam proses inquiry.
Keunggulan dan Kelemahan Model
Pendekatan Inquiry
Keunggulan
Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada
siswa.
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep dasar ide-
ide dengan lebih baik.
Memaksimalkan ingatan siswa pada situasi belajar yang baru.
Mendorong siswa agar berfikir dan bekerja secara mandiri,
jujur, obyektif, terbuka dalam merumuskan hipotesanya.
Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
Pembelajaran lebih menggairahkan karena siswa diberi
kebebasan untuk belajar sendiri.
Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Kelemahan
Selalu didominasi siswa yang lebih pintar.
Tidak sesuai untuk kelas yang jumlah siswanya banyak.
Memerlukan waktu yang relatif banyak (lama).
Perlu persiapan yang benar-benar matang (siswa-guru).
Memerlukan perhatian yang ekstra ketat dari guru.
Peranan Guru dalam Penarapan Model Pembelajaran
Inquiry
Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir.
Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses
berpikir siswa.
Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat
dan memberi keyakinan pada diri sendiri.
Administrator, yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di dalam
kelas.
Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang
diharapkan.
Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas.
Rewarder, yang memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai dalam
rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa.
Supaya guru dapat melakukan peranannya secara efektif, maka pengenalan
kemampuan siswa sangat diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara
mereka menanggapi, dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai