Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK N 11 SEMARANG


Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Konfigurasi Elektron
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti :
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kajian kimia teknologi rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI-4: Mengolah melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian kimia teknologi rekayasa.
Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar :
KD 3.2 : Menganalisis struktur atom berdasarkan konfigurasi electron untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
Indikator
3.2.1 Menjelaskan dan menentukan elektron valensi dari suatu unsur
3.2.2 Menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom dan orbital
3.2.3 Menjelaskan dan menentukan bilangan kuantum dari suatu elektron didalam
orbital
C. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan dan menentukan elektron valensi
dari suatu unsur setelah diskusi aktif dengan guru.
2. Peserta didik secara mandiri mampu menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan
kuliat atom dan orbital setelah diskusi aktif dengan guru.
3. Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan dan menentukan bilangan kuantum
dari suatu elektron didalam orbital setelah diskusi aktif dengan guru.
D. Materi Pembelajaran :
1. Faktual
a. Konfigurasi elektron unsur
2. Konseptual
a. Asas Aufbau
b. Aturan Hund
c. Larangan Pauli
3. Prosedural
a. Cara menuliskan konfigurasi elektron berdasarkan kulit atom dan orbital
E. Penedekatan/Model/Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, diskusi, presentasi, penugasan
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media
a. PPT
b. LKPD
2. Alat
a. Laptop
b. LCD Proyektor

G. Sumber Belajar
1. Saidah, A. & M. Purba. 2014. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa.
Jakarta: Erlangga.
2. Saidah, A. & M. Purba. 2017. Kimia. Jakarta: Erlangga
3. Sudarmo, U. 2017. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

H. Kegiatan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke-1: 2 x 45 menit
Alokas
Kegiatan Deskripsi i
Waktu
Pendahulua 1. Guru mengucapkan salam, peserta didik diberikan waktu
n untuk berdoa dan dipresensi.
religius, santun, disiplin

rasa ingin tahu, 2. Peserta didik diingatkan pada materi sebelumnya dan
jujur, memberitahukan tentang materi yang akan dibahas. 10
komunikatif,
santun 3. Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang akan menit

dilakukan.
disiplin 4. Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.

Inti 70
Fase 1 (Stimulasi/pemberian rangsangan)
menit
5. Guru menampilkan gambar formasi pemain sepak bola.
6. Guru menjelaskan sama halnya dengan pemain sepak
bola, elektron juga mempunyai formasi atau susunan
yang dinamakan konfigurasi elektron.

Fase 2 (identifikasi masalah)

7. Guru memberi waktu kepada peserta didik untuk


membaca materi konfigurasi elektron di buku.

8. Peserta didik membaca materi di buku. (mengamati)

9. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk


rasa ingin tahu
bertanya jika ada yang kurang bisa kreatif
komunikatif
dipahami dari bacaan. (menanya)

Fase 3 (Pengumpulan Data)


10. Guru membimbing peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan masalah dan mencari
penjelasan solusi.
11. Peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi dari
buku, dan internet untuk menjawab permasalahan.
(mengeksplorasi)
responsif, proaktif, komunikatif

Fase 4 (Mengolah data)


12. Guru bersama peserta didik melakukan diskusi aktif,
mengolah informasi yang sudah dikumpulkan untuk
menjawab permasalahan. (mengasosiasi)
13. Melalui kegiatan diskusi peserta didik memperoleh
jawaban atas masalah dan pengetahuan tentang tata cara
menuliskan konfigurasi elektron.

Fase 5 (Verifikasi)
14. Guru menanyakan apakah peserta didik sudah paham
dengan apa yang sudah dijelaskan.
15. Guru mengulangi penjelasan apabila ada peserta didik
tanggung jawab,
disiplin, ulet, yang belum paham.
teliti, jujur 16. Guru memberikan soal-soal untuk mengetahui
kemampuan peserta didik.
17. Peserta didik mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh
guru.
18. Peserta didik maju untuk menjawab soal-soal.
(mengkomunikasikan)

Fase 6 (Generalisasi) kreatif, komunikatif


19. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
20. Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat mini
mading konfigurasi elektron.
10
Penutup 21. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran
menit
yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya yaitu
perkembangan SPU.
religius, santun

22. Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan


berdoa dan mengucapkan salam.

I. Penilaian dan Remidial


a. Tabel Spesifiksi Lembar Penilaian
Aspek/Indikator Teknik Bentuk Instrumen
Afektif (KI 1 & KI 2) Observasi Pengamatan Jurnal sikap
Pengetahuan (KI 3) Tes Tulis Uraian Lembar Soal
Keterampilan (K4) Penugasan Karya mini Lembar Penilaian
membuat mading Karya (mini mading)
mini mading konfigurasi
elektron

b. Remidial
1. Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal).
2. Peserta didik yang belum mencapai KKM diberi kegiatan pembelajaran remidial
berupa pembelajaran ulang dengan pemanfaatan tutor sebaya.

Semarang, 08 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Pamong Mahasiswa

Dra. Sri Aminah Riska Nefi Safitri


NIP:196301011993032008 NIM: 4301415023

Lampiran 1. Bahan Ajar


Konfigurasi Elektron

A. Konfigurasi Elektron Berdasarkan Kulit Atom (Teori Bohr)


Persebaran elektron pada kulit atom-atomnya disebut konfigurasi elektron. Konfigurasi
elektron ditentukan melalui percobaan dan hal itu bukanlah pekerjaan yang mudah.
Untungnya, persebaran elektron dalam atom mengikuti pola tertentu sehingga dapat dibuat
aturan-aturan untuk menentukannya. Berikut ini beberapa aturan yang dapat digunakan
untuk meramalkan konfigurasi elektron, khususnya untuk unsur-unsur dengan nomor atom
1 samppai dengan 20.
1. Jumlah maksimum elektron pada kulit ke n = 2n2.
Kulit K (n=1) maksimum 2x12 = 2 elektron
Kulit L (n=2) maksimum 2x22 = 8 elektron
Kulit M (n=3) maksimum 2x32 = 18 elektron
Kulit N (n=4) maksimum 2x42 = 32 elektron
Kulit O (n=5) maksimum 2x52 = 50 elektron
2. Pengisian elektron dimulai dari kulit bagian dalam, kemudian ke kulit yang lebih luar.
3. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8
Contoh 1:
Konfigurasi elektron 11Na = 2 8 1
Natrium dengan nomor atom 11 mempunyai 11 elektron (2 elektron pada kulit K, 8
elektron padakulit L, dan 1 elektron pada kulit M).
Contoh 2:
Konfigurasi elektron 19K = 2 8 8 1
Meskipun kulit M dapat menampung 18 elektron, konfigurasi elektron kalium bukan 2 8 9,
karena kulit terluar tidak boleh ditempati oleh lebih dari 8 elektron.
Konfigurasi elektron beberapa unsur dengan nomor atom sampai dengan 20 diberikan pada
Tabel 1.
Tabel1.Konfigurasi elektron beberapa unsur

Nomor atom (Z) Lambang Unsur K L M N O P


1 H 1
2 He 2
3 Li 2 1
9 F 2 7
10 Ne 2 8
11 Na 2 8 1
12 Mg 2 8 2
18 Ar 2 8 8
19 K 2 8 8 1
20 Ca 2 8 8 2
Elektron Valensi
Elektron yang berada pada kulit terluar disebut elektron valensi.
Contoh:
Konfigurasi elektron aluminium dan bromin sebagai berikut.
Al = 2 8 3
Br = 2 8 18 7
Elektron valensi alumunium = 3 dan bromin = 7
B. Konfigurasi Elektron Berdasarkan Orbital (Teori Atom Modern)
Penulisan konfigurasi elektron berdasarkan orbital (teori aom modern), mengikuti
beberapa aturan sebagai berikut.
1. Asas Aufbau
Istilah aufbau berasal dari bahasa Jerman yang artinya membangun. Dalam
konteks penulisan konfigurasi elektron, asas aufbau menyatakan bahwa pengisian
elektron dalam orbital dimulai dari tingkat energi yang lebih rendah kemudian ke
tingkat energi yang lebih tinggi. Urutan pengisian penuh orbital adalah sebagai
berikut: 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, dan 7p.
Untuk lebih mudah mengingat pola orbital elektron tersebut dapat digunakan
garis miring seperti gambar 1 untuk menentukan subkulit yang berhubungan satu
dengan lainnya.

2. Aturan Hund
Aturan Hund menyatakan bahwa proses pengisian Gambar
elektron1.ke
Asadalam
Aufbauorbital
pertama kali akan mengisi semua orbital dengan tingkat energi yang sama terlebih
dahulu sebelum memasangkan dengan elektron pada satu orbital yang sama.
Contoh:
Konfigurasi elektron pada unsur Nitrogen (z = 7 ) adalah 1s 2 2s2 2p3 maka pengisisan
elektron pada orbitalnya yang tepat adalah
Nitrogen

1s 2s 2p
3. Larangan Pauli
Aturan larangan pauli ini menyatakan bahwa tidak
akan pernah ada dua elektron yang memiliki 4 bilangan
kuantum yang sama. Tiga bilangan kuantum pertama (n, l
dan m) masih bisa sama tapi bilangan kuantum s tidak
sama, karena dalam satu kotak orbital tunggal dapat
menampung hingga dua elektron yang berputar saling
berlawanan. Satu elektron berputar ke atas (m = + ½ ) dan elektron lain berputar ke
bawah (m = - ½ ). Dengan adanya larangan pauli ini maka masing-masing subkulit
hanya memiliki 2 elektron dalam tiap orbitalnya.
a. Subkulit s memiliki 1 orbital yang bisa menampung 2 elektron.
b. Subkulit p memiliki 3 orbital yang bisa menampung 6 elektron.
c. Subkulit d memiliki 5 orbital yang bisa menampung 10 elektron.
d. Subkulit f memiliki 7 orbital yang bisa menampung 14 elektron.
Teori mekanika kuantum menggunakan empat bilangan kuamtum untuk menyatakan
suatu orbital, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilanagn kuantum azimut (l), bilangan
kuantum magnetik (m), dan bilangan kuantum spin (s). Makna dan nilai yang diizinkan
untuk keempat bilangan kuantum tersebut adalah sebagai berikut.
a. Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantuj utama (n) menenukan tingkat energi orbital atau kulit atom.
Orbital-orbitl dengan nilai bilangan kuantum utama yang sama berada pada kulit yang
sama. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat positif,
yaitu 1, 2, 3, 4 dan seterusnya. Sama seperti dalam teori atom Bohr, kulit atom
dinyatakan dengan lambang K, L, M, N dan seterusnya sesuai urutan abjad, dengan nilai
n = 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Misalnya, orbital dengan bilangan kuantum utama (n) = 3
berada pada kulit ketiga, yaitu kulit m.

b. Bilangan kuantum azimut (l)


Bilangan kuantum azimut menyatakan subkulit. Bilangan ini dapat mempuyai
nilai semua bilangan bulat mulai dari 0 sampai dengan (n-1) untuk setiap nilai n.
untuk n=1  nilai l= 0
untuk n=2  nilai l= 0 dan 1
untuk n=3  nilai l= 0, 1 dan 2
Nilai-nilai tersebut dapat digunakan untuk menyatakan bentuk orbital. Orbital biasanya
dilambangkan dengan huruf s, p, d, f dan seterusnya,untuk nilai l masing-masing = 0, 1,
2, 3, dan seteusnya.

Nilai l 0 1 2 3 4 dan seterusnya


Lambang orbital S p d f G dan seterusnya

c. Bilangan kuantum magnetik (m)


Bilangan kuantum magnetik menyatakan orientasi orbital dalam ruang. Bilangan
kuantum magnetik dapat mempunyai nilai semua bilangan bulat mulai dari –l sampai
dengan +l, termasuk nol (0).
untuk l = 0 nilai m = 0
untuk l = 1 nilai m = -1,0, dan +1
untuk l = 2 nilai m = -2,-1, 0, +1, +2
Banyaknya nilai m yang diizinkan untuk suatu subkulit menentukan jumlah
orbital dalam subkulit itu, dimana setiap nilai m menyatakan satu orbital.
Susunan orbital-orbital dalam satu subkulit dapat dinyatakan dengan diagram
orbital sebagai berikut.
Sub kulit :s p d f
Diagram orbital :
Nilai m :0 $ 0 +1
-1 $$ $ +2
-2 -1 0 +1 $ $$
-3 -2 -1 0 +1$ +2 +3

d. Bilangan kuantum spin (s)


Sambil beredar mengitari inti, elektron juga berputar pada sumbunya. Gerak berputar
pada sumbu ini disebut rotasi. Hanya ada dua kemungkinan arah rotasi elektron, yaitu
searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Kedua arah yang berbeda itu
dinyatakan sengan bilangan kuantum spin (s) dengan nilai s = +½ dan s = -½.

Lampiran 2 Instrumen Penilaian


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Kisi-kisi Soal Pengetahuan
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi NO Soal

Menganalisis struktur Menjelaskan dan menentukan elektron valensi 1


atom berdasarkan dari suatu unsur
Mampu menuliskan konfigurasi elektron 2
konfigurasi electron
berdasarkan kuliat atom dan orbital
untuk menentukan letak
Mampu menjelaskan dan menentukan bilangan 3
unsur dalam tabel kuantum dari suatu elektron didalam orbital
4
periodik

3.1.2 Soal Pengetahuan


1. Apa yang dimaksud dengan electron valensi? Tentukan jumlah electron valensi
dari 20Ca, 20Ca2+ .
2. Tuliskan konfigurasi electron unsur berikut berdasarkan kulit atom dan
berdasarkan orbital.
a. 11 Na d. 35 Br
b. 13 Al e. 53 I
c. 20 Ca
Nyatakan jumlah kulit serta jumlah elektron valensi setiap unsur tersebut
3. Jelaskan apa yang dimaksud
a. Bilangan kuantum utama (n)
b. Bilanagan kuantum azimut (l)
c. Bilangan kuantum magnetik (m)
d. Bilangan kuantum spin (s)
4. Tentukan keempat bilangan kuantum dari elektron terakhir unsur-unsur berikut.
a. 26Fe d. 33As
b. 36Kr e. 23V3+
c. 27Co2+ f. 25Mn2+
5. Konfigurasi elektron manakah yang lebih stabil : [Ar] 4s 2 3d9 atau [Ar] 4s1 3d10 ?
Jelaskan
3.1.3 Kunci Jawaban Soal
N Jawaban Skor
O
Elektron Valensi adalah : Elektron yang berada di kulir terluar

20Ca = 2, 8, 8, 2  electron valensi = 2


1 10
20 Ca2+ = 2, 8, 8  electron valensi = 8

a. 11 Na = 2, 8, 1 1s2 2s2 2p6 3s1


KLM
Jumlah kulit = 3, elektron valensi = 1
b. 13 Al = 2, 8, 3 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1
KLM
Jumlah kulit = 3, elektron valensi = 3
c. 20 Ca = 2, 8, 8, 2 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2
2 KLMN 10
Jumlah kulit = 4, elektron valensi = 2
d. 35 Br = 2, 8, 18, 7 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p5
KLMN
Jumlah kulit = 4, elektron valensi = 7
e. 53 I = 2, 8, 18, 18, 7 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 4d10 5p5
KLMNO
Jumlah kulit = 5, elektron valensi = 7
a. Bilangan kuantum utama (n) menentukan tingkat energi orbital atau
kulit atom. Bilangan kuantum utama dapat mempunyai nilai semua
bilangan bulat positif, yitu 1,2,3,4 dan seterusnya.
b. Bilanagan kuantum azimut (l) menyatakan sub kulit. Orbital s, p, d,
fdan seterusnya memiliki nilai l = 0, 1, 2, 3 dan seterusnya.
c. Bilangan kuantum magnetik (m) menyatakan orientasi orbital dalam
3 10
ruang, mempunyai nilai semua bilangan bulat dari –l sampai dengan
+l. misal l = 1 maka nilai m = -1, 0 dan 1
d. Bilangan kuantum spin(s) digunakan untuk menandai arah putaran,
setiap elektron dapat berputar pada sumbunya sesuai dengan arah
jarum jam atau berlawanan arah. Nilai bilangan kuantum spin s= + ½
dan s - ½ .
a. 26Fe = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6

4 10
n = 3 m = -2
l=2 s =-½
b. Kr = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6
36

n=4 m=1
l=1 s =-½

c. Co2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d5


27

n=3 m=2
l=2 s =+½

d. As = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p3


33

n=4 m=1
l=1 s =+½

e. V3+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2


23

n=4 m=0
l=0 s =-½

f. Mn2+ = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3


25

n=3 m=0
l=2 s =+½

yang lebih stabil adalah [Ar] 4s 1 3d10 karena mengikuti aturan penuh dan

setengah penuh dimana perbedaan energi 4s dan 3d sangan kecil sehinnga


5 10
elektron mengalami eksitasi yaitu berpindah kedudukan ke tingkat energi

yang lebih tinggi.

3.1.4 Rubrik Penilaian


Sko Kriteria
r
10 menjawab dengan benar dan lengkap
7 menjawab benar tapi tidak lengkap
3 menjawab tapi tidak benar
0 Tidak menjawab

3.1.5 Rekapitulasi Penilaian


Skor tiap aspek : 0-10
Skor Maksimal : (10 x 5 soal) = 50
Skor Total
NA = x 100
Skor Maks(50)

3.2 Sikap
3.2.1 Lembar Penilaian sikap
N Nama Aspek yang dinilai Nilai Predikat
O Peserta Akhir
Religius Rasa Ingin Disipli Demokratis Komunikatif
Didik
Tahu n

3.2.2 Indikator Kompetensi Sikap Sosial


1. Religius
a. Berdoa ketika mengawali dan mengakhiri kegiatan pembelajaran.
b. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat / presentasi.
c. Menjawab salam dari orang lain.
2. Rasa Ingin Tahu
a. Antusiasme dalam mencari informasi terkait materi pembelajaran
b. Memperhatikan dengan serius materi yang disampaikan guru
c. Mengajukan pertanyaan terkait dengan materi pembelajaran
3. Disiplin
a. Hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKPD sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
4. Demokratis
a. Menghargai pendapat teman atau kelompok lain
b. Menerima dan memaafkan kesalahan orang lain.
c. Menerima kesepakatan yang bersama.
5. Komunikatif
a. Menggunakan bahasa yang baik dan lancar
b. Mampu menyampaikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan baik.
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada.

3.2.3 Rubrik Penskoran


Skor Keterangan
4 Jika 3 indikator dilakukan
3 Jika 2 indikator dilakukan
2 Jika hanya 1 indikator yang dilakukan
1 Jika tidak ada indikator yang dilakukan

3.2.4 Rekapitulasi Nilai


Skor tiap aspek : 1-4
Skor Maksimal : (4 x 5 item) = 20
Skor Total
NA = x 100
Skor Maks(20)
3.3 Keterampilan
3.3.1 Lembar Penilaian Keterampilan membuat model atom
No Nama Aspek yang dinilai Nilai Predika
Kreatifitas Keaslian Estetika Kesesuaia
Peserta Akhi t
Karya n Konsep
Didik r

3.3.2 Indikator Aspek Keterampilan


1. Kreatifitas
a. Bahan yang digunakan mudah didapat
b. Bahan yang digunakan harganya tidak lebih dari 20 ribu rupiah
c. Bahan yang digunakan berasal dari pemanfaatan limbah
2. Keaslian Karya
a. Model bukan hasil karya orang lain
b. Model tidak membeli bahan jadi
c. Model tidak meniru karya orang lain
3. Estetika
a. Rajin
b. Indah
c. Lengkap
4. Kesesuaian Konsep
a. Sesuai asas Aufbau
b. Sesuai aturan Hund
c. Sesuai aturan larangan Pauli

3.3.3 Keterampilan yang diharapkan


Skor Keterangan
4 Jika 3 indikator dilakukan
3 Jika 2 indikator dilakukan
2 Jika hanya 1 indikator yang dilakukan
1 Jika tidak ada indikator yang dilakukan
3.3.4 Rekapitulasi Nilai
Skor tiap aspek : 1-4
Skor Maksimal : (4 x 4 item) = 16
Skor Total
NA = x 100
Skor Maks(16)

Indeks Nilai Kuantitatif dengan Skala 1 - 4 dan 0 - 100 adalah :


Konversi nilai akhir Predikat
(Pengetahuan dan Klasifikasi Sikap
Skala 0 – 100 Skala 1 – 4
Keterampilan)
86 -100 4 A
SB
81- 85 3.66 A-
76 – 80 3.33 B+
71-75 3.00 B B
66-70 2.66 B-
61-65 2.33 C+
56-60 2 C C
51-55 1.66 C-
46-50 1.33 D+
K
0-45 1 D

Anda mungkin juga menyukai