Anda di halaman 1dari 26

PEMURNIAN NaCl

DAN
IODISASINYA
Nova Cola (4301415013)
Reza Ayu Marcelia (4301415027)
Nur Fitriana Setiawan (4301415034)
Nanda Thyareza Imaniar (4301415038)
Tujuan

1. Mempelajari metode rekristalisasi NaCl dengan


penambahan bahan pengikat pengotor.
2. Menghitung kadar NaCl
Dasar Teori

Rekristalisasi merupakan suatu pembentukan kristal kembali dari larutan atau leburan
dari material yang ada. Sebenernya rekristalisasi hanyalah sebuah proses lanjut dari kristalisasi.
Apabila kristalisasi (dalam hal ini sebuah proses lanjut dari kristalisasi) dapat menyempurnakan
rekristalisasi apabila digunakan pada pelarut pada suhu kamar, namun dapat lebih larut pada
suhu yang lebih tinggi. Hal ini bertujuan supaya zat tidak murni tidak dapat menerobos kertas
saring, dan hanya zat murni yang dapat melewati kertas saring (Fessenden, 1983)
– Adapun langkah-langkah rekristalisasi ialah :
– Melarutkan zat pada pelarut
– Melakukan filtrasi gravity
– Mengambil kristal zat terlarut
– Mengumpulkan kristal dengan filtrasi vacum
– Mengeringkan kristal
Bahan pengikat pengotor adalah bahan atau zat yang dapat
digunakan untuk mengikat zat-zat asing yang keberadaannya tidak
dikehendaki dalam zat murni. Secara teori garam yang beredar di
masyarakat sebagai garam konsumsi harus harus mempunyai kadar
NaCl minimal 94,7% untuk garam yang tidak beryodium
(Nitimihardja, 2005:6).
Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase
padat keluar dari larutan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi
terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan (S) suatu
endapan menurut definisi adalah sama dengan konsentrasi molar
dari larutan jenuhnya. Kelarutan bergantung pada berbagai kondisi
seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan
itu, dan pada komposisi pelarutnya (Dina dan Istikomah, 2009).
ALAT – ALAT :
– Neraca digital
– Kompor gas
– Oven
– Buret 25ml
– Erlenmeyer 25ml (3buah)
– Pipet tetes (2buah)
– Gelas arloji
– Gelas beker
BAHAN – BAHAN :
– Larutan Ba(OH)2 1M
– Larutan (NH4)2CO3 0,1M
– HCl pekat
– Aquades
– Larutan KIO3 1000ppm
– Larutan HNO3 0,1M
– Larutan AgNO3 0,1N
– Kertas indikator pH universal
DATA PENGAMATAN
DAN
ANALISIS DATA
– Sebelum dimurnikan
Warna kristal : putih kotor
Bentuk kristal : butiran kasar
– Setelah dimurnikan
Warna kristal : putih bersih
Bentuk kristal : halus
– Volume Ba(OH)2 : 21 ml
– Volume (NH4)2CO3 : 11 ml
– Berat endapan pengotor : 0,0007 gram
– Berat kristal hasil rekristalisasi : 2,2768 gram
– Rendemen hasil kristalisasi

– Data titrasi dan perhtingan


a. Standarisasi AgNO3

Volume NaCl (ml) Volume AgNO3 (ml)

10 5

10 4,5

Rata-rata : 10 Rata-rata : 4,75


b. Normalitas NaCl

c. Normalitas AgNO3
– Penentuan kadar NaCl sebelum rekristalisasi

Volume NaCl (ml) Volume AgNO3 (ml)

10 3,0

10 3,2

Rata-rata : 10 Rata-rata :

Kadar NaCl sebelum rekristalisasi :


– Penentuan kadar NaCl setelah rekristalisasi

Volume NaCl (ml) Volume AgNO3 (ml)

10 3,5

10 3,2

Rata-rata : 10 Rata-rata : 3,35

Kadar NaCl setelah rekristalisasi :


PEMBAHASAN
F. Pembahasan

Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari metode


rekristalisasi NaCl dengan penambahan bahan pengikat
pengotor dan menghitung kadar NaCl sebelum dan sesudah
rekristalisasi.
Pada percobaan ini sebanyak 2,5334 gr garam dapur
dilarutkan dalam 25 mL aquades yang sudah dipanaskan.
NaCl dapat larut dalam air karena NaCl bersifat polar dan
merupakan senyawa ionik, dimana senyawa ionik akan
berbentuk ion-ionnya di dalam larutannya. Reaksinya :
NaCl(s) + H2O(l)  NaCl(aq)
Filtrat dari hasil penyaringan ditambahkan serbuk CaO, kemudian
disaring. Penambahan CaO bertujuan untuk mengendapkan zat-zat
pengotor seperti Ca2+, Fe3+, dan Mg2+ yang terdapat dalam garam
dapur. Selain itu, penambahan serbuk CaO juga bertujuan untuk
memperbesar perbedaan daya larut antara NaCl dengan
pengotornya, dimana CaO akan menarik ion Cl- sehingga timbul
endapan CaCl2 berwarna putih. Reaksi yang terjadi :
2 NaCl(aq) + CaO(s)  CaCl2(s) + Na2O(aq)
Penyaringan berfungsi untuk memisahkan filtrat dengan residunya.
Selanjutnya, filtrat ditambahkan larutan Ba(OH)2 tetes demi tetes
sampai tidak terbentuk endapan. Volume Ba(OH)2 yang
ditambahkan sebanyak 21 mL. Tujuan dari penambahan Ba(OH)2
adalah untuk memisahkan ion Cl- dari CaCl2.
Ba(OH)2 juga akan terurai menjadi Ba2+ dan OH-. Dimana ion
OH- ini berfungsi mengikat pengotor seperti Fe3+ dan Mg2+ yang
masih tersisa dan membuktikan bahwa ion Cl- yang terdapat
dalam larutan telah berikatan semua dengan Ba2+ sehingga
menghasilkan endapan BaCl2. Persamaan reaksi :
CaCl2(aq) + Na2O(aq) + Ba(OH)2(aq) → 2NaOH(s) + BaCl2(aq) +
CaO(aq)
Untuk mengikat lagi zat pengotor yang masih tersisa yaitu berupa
SO42- dan Br- larutan tersebut ditambahkan dengan larutan
(NH4)2CO3 . Selain itu, penambahan (NH4)2CO3 juga bertujuan
untuk mengikat ion Ba2+ dan Ca2+ yang terdapat dalam larutan
secara berlebih sehingga diperoleh endapan putih kembali.
2NaOH(s) + BaCl2(aq) + CaO(aq) + (NH4)2CO3(aq) → NaCl(aq) +
Ba(OH)2(aq) + CaCO3(s) + NH4Cl(aq)
Filtrat dari hasil penyaringan tersebut, bersifat basa. Hal ini
dikarenakan akibat penambahan Ba(OH)2 dan adanya ion NH4+
dari (NH4)2CO3 sehingga filtrat harus dinetralkan dengan larutan
bersifat asam, seperti HCl. Tujuan dinetralkan dengan HCl yaitu
untuk menyeimbangkan ion H + dan ion OH- agar membentuk
garam yang sempurna (tidak terlalu asam maupun terlalu basa).
Persamaan reaksi :
NaCl(aq) + Ba(OH)2(aq) + NH4Cl(aq) + HCl(aq)  BaCl2(aq) +
NaCl(aq) + NH3(aq) + Cl2(aq) + H2O(aq)
Berikutnya, larutan diuapkan. Penguapan dilakukan untuk
menghilangkan pelarut dan ion-ion ynag mudah menguap
sehingga didapatkan garam murni hasil rekristalisasi. Kristal NaCl
ynag diperoleh sebanyak 2,2768 gram. Penentuan kadar NaCl
dilakukan dengan titrasi argentometri dengan larutan standar
AgNO3 yang telah distandarisasi. Kadar NaCl sebelum
rekristalisasi diperoleh sebesar 65,67 % dengan volume AgNO3
sebanyak 3,1 mL. Untuk kadar NaCl sesudah rekristalisasi
diperoleh sebesar 71,79 % dengan volume AgNO3 sebanyak 3,35
mL. Rendemen yang diperoleh sebesar 89,87 %.
Kesimpulan

1. Rekristalisasi adalah suatu metode untuk memurnikan padatan atau


metode untuk memisahkan suatu padatan dari padatan lainnya.
2. Kadar NaCl sebelum rekristalisasi adalah 65,67% dan setelah dimurnikan
kadarnya menjadi 71,79% dengan presentasi rendemen 89,87%.
SARAN

1. Praktikan diusahakan untuk menguasai materi dan


cara kerja praktikum terlebih dahulu.
2. Praktikan lebih hati-hati dan teliti pada saat
melakukan praktikum.
3. Bekerjasama antar anggota kelompok.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai