Anda di halaman 1dari 23

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK N 11 SEMARANG


Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Perkembangan Model Atom
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kajian kimia teknologi rekayasa pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI-4: Mengolah melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian kimia teknologi rekayasa.
Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar :
KD 3.2 : Menganalisis struktur atom berdasarkan konfigurasi electron untuk
menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
Indikator
3.2.1 Menjelaskan perkembangan model atom dari model atom Dalton, Thomson,
Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum.
3.2.2 Menganalisis kelebihan dan kelemahan model atom dari model atom Dalton,
Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum.
3.2.3 Menganalisis penyusunan atom dari partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan
neutron serta proses penemuannya.
3.2.4 Menyebutkan komposisi partikel dari suatu atom maupun ion.
3.2.5 Menjelaskan dan membedakan isotope, isobar dan isoton.

C. Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan perkembangan model atom dari
model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum setelah
diskusi, presentasi, dan tanya jawab.
2. Peserta didik dengan logis mampu menganalisis kelebihan dan kelemahan model atom
dari model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum setelah
diskusi, presentasi dan tanya jawab.
3. Peserta didik secara logis mampu menganalisis penyusunan atom dari partikel dasar,
yaitu elektron, proton, dan neutron serta proses penemuannya setelah melakukan
diskusi dengan guru.
4. Peserta didik mampu menyebutkan komposisi partikel dari suatu atom maupun ion
dengan tepat setelah mendengarkan penjelasan dari guru.
5. Peserta didik secara mandiri mampu menjelaskan dan membedakan isotope, isobar
dan isoton setelah mendengarkan penjelasan dari guru.

D. Materi Pembelajaran :
1. Faktual
a. Contoh model atom Dalton
b. Contoh model atom Thomson
c. Contoh model atom Rutherford
d. Contoh model atom Bohr
e. Contoh model atom Mekanika Kuantum
2. Konseptual
a. Pemahaman model atom Dalton
b. Pemahaman model atom Thomson
c. Pemahaman model atom Rutherford
d. Pemahaman model atom Bohr
e. Pemahaman model atom Mekanika Kuantum
f. Partikel dasar penyusun atom (electron, proton, neutron)
g. Nomor atom, nomor massa, notasi atom, isotope, isobar, isobar.
3. Prosedural
a. Cara menentukan jumlah proton, electron, dan neutron

E. Penedekatan/Model/Metode Pembelajaran :
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Ceramah, diskusi, presentasi, penugasan
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Media
a. PPT
b. LKPD
2. Alat
a. Laptop
b. LCD Proyektor

G. Sumber Belajar
1. Saidah, A. & M. Purba. 2014. Kimia Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa.
Jakarta: Erlangga.
2. Saidah, A. & M. Purba. 2017. Kimia. Jakarta: Erlangga
3. Sudarmo, U. 2017. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
H. Kegiatan Pembelajaran :
1. Pertemuan ke-1: 2 x 45 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, peserta didik diberikan waktu
untuk berdoa dan dipresensi.
religius, santun, disiplin

2. Peserta didik diingatkan pada materi sebelumnya dan


rasa ingin
tahu, jujur, memberitahukan tentang materi yang akan dibahas. 10
komunikatif,
3. Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang akan menit
santun
dilakukan.
4. Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok.
5. Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
70
Inti Fase 1 (Stimulasi/pemberian rangsangan)
menit
6. Guru menayangkan gambar kelereng, jambu merah tata
surya.
7. Guru menjelaskan perkembangan model atom
8. Peserta didik secara berkelompok melihat gambar dan
mendengarkan penjelasan dari guru. (mengamati).
9. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
bertanya mengenai materi yang disampaikan. rasa ingin
(menanya) tahu
kreatif
komunikatif
Fase 2 (identifikasi masalah)

10. Guru membimbing dan memberi kesempatan kepada


peserta didik untuk mengidentifikasi masalah misalnya
dengan bertanya kepada peserta didik mengapa model
atom mengalami perubahan? sehingga muncul
pertanyaan pada diri peserta didik.
11. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing
disiplin
tanggung kelompok untuk menjawab permasalahan.
jawab
demokratis Fase 3 (Pengumpulan Data)
kerjasama
toleran 12. Guru membimbing peserta didik untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai dengan masalah dan mencari
penjelasan solusi.
13. Peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi dari
buku, dan internet untuk menjawab permasalahan.
(mengeksplorasi)

Fase 4 (Mengolah data)


14. Guru membimbing pesera didik mengolah data dan
informasi yang sudah dikumpulkan untuk menjawab
permasalahan.
15. Melalui diskusi dengan kelompoknya peserta didik
memperoleh jawaban atas masalah, informasi tentang
perkembangan model atom dan mampu menganalisis
kelebihan dan kelemahan masing-masing model atom.
(mengasosiasi)

Fase 5 (Verifikasi) teliti


demokratis
komunikatif 16. Masing-masing kelompok melakukan pemeriksaan secara
kerjasama
santun cermat apakah hasil diskusi sudah benar dan mampu
toleran menjawab permasalahan.
17. Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi di
depan kelas menggunakan bahasa yang benar.
(mengkomunikasikan)

Fase 6 (Generalisasi)
18. Peserta didik memberikan kesimpulan tentang
kreatif perkembangan model atom.
19. Guru bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan
tentang perkembangan atom dan kelebihan kelemahan
masing-masing model atom.
20. Guru meminta hasil kerja kelompok untuk dikumpulkan.
21. Guru memberikan tugas kelompok untuk membuat model
atom sekreatif mungkin. 10
Penutup
22. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran menit
yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya yaitu
partikel penyusun atom. religius, santun

23. Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan


berdoa dan mengucapkan salam.
2. Pertemuan ke-2: 2 x 45 menit
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam, peserta didik diberikan waktu
untuk berdoa dan dipresensi.
religius, santun, disiplin

rasa ingin 2. Peserta didik diingatkan pada materi sebelumnya dan


15
tahu, jujur, memberitahukan tentang materi yang akan dibahas.
komunikatif menit
3. Guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran yang akan
, santun
dilakukan.
4. Guru menjelaskan mekanisme pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.
Inti Fase 1 (Stimulasi/pemberian rangsangan)
5. Guru menampilkan gambar televisi, radio dan telepon
beserta penemunya, serta menampilkan gambar partikel
penyusun atom namun belum ada penemunya.
6. Peserta didik melihat gambar yang ditampilkan.
(mengamati).
7. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
bertanya mengenai keterkaitan gambar 60
rasa ingin
dengan materi yang akan dipelajari.(menanya) menit
tahu
kreatif
Fase 2 (identifikasi masalah) komunikatif

8. Guru membimbing dan memberi kesempatan kepada


peserta didik untuk mengidentifikasi masalah misalnya
dengan bertanya bagaimana electron, proton dan neutron
itu ditemukan.
9. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing peserta
didik untuk menjawab permasalahan.
responsif
Fase 3 (Pengumpulan Data) komunikatif

10. Guru melakukan diskusi dengan peserta didik untuk


mengumpulkan informasi yang sesuai dengan masalah,
dan mencari penjelasan solusi.
11. Peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi dari
tanggung buku, dan internet untuk menjawab permasalahan.
jawab (mengeksplorasi)
disiplin
Fase 4 (Mengolah data)
12. Guru membimbing pesera didik mengolah data dan
menuliskan informasi yang sudah dikumpulkan di LKPD
yang sudah dibagikan. (mengasosiasi)
13. Melalui diskusi dengan guru, peserta didik memperoleh
jawaban atas masalah, informasi tentang penemuan
proton, electron, dan neutron.

Fase 5 (Verifikasi /Pembuktian) teliti

14. Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat


apakah hasil diskusi sudah ditulis semua di LKPD.
15. Peserta didik menyajikan hasil diskusi di depan kelas
menggunakan bahasa yang benar. (mengkomunikasikan)

kreatif Fase 6 ( Generalisasi / Menarik kesimpulan)


komunikatif
16. Peserta didik memberikan kesimpulan partikel penyusun
santun
atom.
17. Guru menjelaskan tentang nomor atom, nomor massa,
notasi dan komposisi penyusun atom, isotope, isobar,
isoton.
18. Peserta didik mengerjakan latihan soal yang diberikan
guru.
jujur, teliti, tanggungjawab

19. Guru bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan


terkait materi pada pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
20. Guru meminta hasil diskusi untuk dikumpulkan.
21. Guru meminta tugas kelompok (membuat model atom)
15
Penutup untuk dikumpulkan.
menit
22. Guru menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran
yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya yaitu
konfigurasi electron. religius, santun
23. Guru dan peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa dan mengucapkan salam.
I. Penilaian dan Remidial
a. Tabel Spesifiksi Lembar Penilaian

Aspek/Indikator Teknik Bentuk Instrumen


Afektif (KI 1 & KI 2) Observasi Pengamatan Jurnal sikap
Pengetahuan (KI 3) Tes Tulis Uraian Lembar Soal
Keterampilan (K4) Penugasan membuat Model atom 3D Lembar
model atom Penilaian Karya
(mini mading)

b. Remidial
1. Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal).
2. Peserta didik yang belum mencapai KKM diberi kegiatan pembelajaran remidial
berupa pembelajaran ulang dengan pemanfaatan tutor sebaya.

Semarang, 06 Agustus 2018


Mengetahui
Guru Pamong Mahasiswa

Dra. Sri Aminah Riska Nefi Safitri


NIP:196301011993032008 NIM: 4301415023
Lampiran 1. Bahan Ajar
A. Perkembangan Teori Atom
Anda telah mengetahui beberapa unsur dalam kehidupan sehari-hari. Unsur dapat
mengalami perubahan materi yaitu perubahan kimia. Ternyata perubahan kimia ini
disebabkan oleh partikel terkecil dari unsur tersebut. Partikel terkecil inilah yang kemudian
dikenal sebagai atom. Jika Anda memotong satu batang kapur menjadi dua bagian, kemudian
dipotong lagi menjadi dua bagian dan seterusnya maka bagian terkecil yang tidak dapat dibagi
lagi inilah yang mengawali berkembangnya konsep atom.

Konsep atom itu dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh eksperimen
yang meyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberapa ahli ilmu pengetahuan dan
filsafat. Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805),
kemudian dilanjutkan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh
Bohr (1914). Hasil eksperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilkan gambaran
mengenai susunan partikel-partikel tersebut di dalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk
memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel -
partikel dasar dalam atom disebut model atom.

1. Model Atom Dalton


John Dalton (1766-1844) ialah seorang guru SMU di Manchester, Inggris. Ia
terkenal karena teorinya yang membangkitkan kembali istilah "atom". Dalam buku
karangannya yang berjudul New System of Chemical Philosophy ia berhasil merumuskan
hal tentang atom sekitar tahun 1803. Ia menyatakan bahwa materi terdiri atas atom yang
tidak dapat dibagi lagi. Tiap-tiap unsur terdiri atas atom-atom dengan sifat dan massa
identik, dan senyawa terbentuk jika atom dari berbagai unsur bergabung dalam komposisi
yang tetap. Temuannya didasarkan pada sebuah eksperimen. John Dalton menggambarkan
atom seperti bola pejal.

Gambar 1. Model Atom Dalton

Berikut 5 asumsi model atom Dalton:


1. Unsur-unsur terdiri dari partikel-partikel yang luar biasa kecil yang tidak dapat dibagi
kembali (disebut atom). Dalam reaksi kimia, mereka tidak dapat diciptakan,
dihancurkan atau diubah menjadi jenis unsur yang lain.
2. Semua atom dalam unsur yang sejenis adalah sama dan oleh karena itu memiliki sifat-
sifat yang serupa, seperti massa dan ukuran.
3. Atom dari unsur-unsur yang berbeda jenis memiliki sifat-sifat yang berbeda pula.
4. Senyawa dapat dibentuk ketika lebih dari 1 jenis unsur yang digabungkan.
5. Atom-atom dari 2 unsur atau lebih dapat direaksikan dalam perbandingan-
perbandingan yang berbeda untuk menghasilkan lebih dari 1 jenis senyawa.
2. Model Atom Thomson
Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang
dilakukannya tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel
bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron. Suatu bola pejal yang permukaannya
dikelilingi elektron dan partikel lain yang bermuatan positif sehingga atom bersifat netral.
Teori Atom Thomson adalah salah satu teori yang mencoba mendeskripsikan
bentuk atom yaitu seperti bentuk roti kismis. Diibaratkan sebagai roti kismis karena saat itu
Thomson beranggapan bahwa atom bermuatan positif dengan adanya elektron bermuatan
negatif di sekelilingnya. Sampai akhir abad ke-19, konsep mengenai bentuk atom masih
berupa bola pejal layaknya bola biliar. Sedangkan pada tahun 1987 Joseph John Thomson
secara total merubah konsep atom dengan adanya penemuan elektron yang dikenal dengan
teori atom Thomson. Sekiranya teori atom Thomson dapat diringkas sebagai berikut:
1. Atom berupa bola yang bermuatan positif dengan adanya elektron yang bermuatan
negatif di sekelilingnya.
2. Muatan positif dan negatif pada atom besarnya sama. Hal ini menjadikan atom
bermuatan netral. Suatu atom tidak mempunyai muatan positif atau negatif yang
berlebihan.

Gambar 2. Model Atom Thomson

Teori Thomson memiliki kelebihan yaitu mampu membuktikan adanya partikel lain
yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil dari
suatu unsur namun teori ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif
dalam bola atom tersebut. Selain roti kismis, teori atom Thomson dapat diumpamakan
sebagai semangka. Daging buah yang berwarna merah melambangkan ruang yang
bermuatan positif, sedangkan biji yang tersebar di dalamnya adalah elekton yang
bermuatan negatif.

3. Model Atom Rutherford


Pada tahun 1909 Hans Geiger dan Ernest Marsden dengan petunjuk dari Ernest
Rutherford melakukan eksperimen di Laboratorium Fisika Universitas Manchester untuk
membuktikan kebenaran dari teori atom yang dikemukakan oleh Thomson. Eksperimen ini
melibatkan penambakan partikel alfa (inti atom helium atau ion helium dengan muatan
positip) yang diemisikan oleh unsur Radium pada lempengan logam emas tipis dan
kemudian mendeteksi partikel alfa yang telah melewati lempengan logam emas tersebut
dengan menggunakan layar yang dilapisi seng sulfida (ZnS) sebagai dtetektor.
Rutherford berpendapat bahwa apabila struktur atom yang dikemukakan oleh
Thomson adalah benar maka sebagian besar berkas partikel alfa akan melewati lempengan
logam emas dan sebagian kecil sekali yang akan didefleksi.
Gambar 3. Desain eksperimen Rutherford

Akan tetapi hasil eksperimen Rutherford sangat mengejutkan, walaupun sebagian


besar berkas partikel alfa melewati lempengan logam emas, terdapat banyak berkas
partikel alfa yang didefleksi dengan sudut yang besar (lebih dari 900), bahkan terdapat
berkas partikel alfa yang direfleksi kembali kearah sumber tanpa pernah menyentuh layer
detector (perhatikan Gambar 3).
Setelah merunut pola-pola partikel alfa yang ditembakkan ke lempeng logam
emas, maka Rutherford mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar ruang dalam atom
adalah “ruang kosong”, dan terdapat massa yang terkonsentrasi pada pusat atom yang
bermuatan positif dimana ukurannya 10.000 kali lebih kecil dibanding ukuran keseluruhan
bagian atom, dan elektron mengelilingi inti atom tersebut seperti planet-planet kita
mengelilingi matahari.
Rutherford menyimpulkan struktur atom tersebut berlandaskan eksperimennya
sebagai berikut:
1. Sebagian besar berkas partikel alfa yang dapat melewati lempengan logam emas
menunjukan bahwa partikel alfa ini melewati ruang kosong yang ada di dalam atom
sehingga dengan mudah partikel alfa ini melewati ruang kosong tersebut tanpa
hambatan yang berarti.
2. Berkas partikel alfa yang didefleksi menunjukan bahwa partikel alfa tersebut berada
pada posisi yang dekat dengan inti atom yang bermuatan positif. Muatan positif
dengan muatan positif akan saling tolak menolak, hal inilah yang menyebabkan
partikel alfa dibelokan dengan sudut yang besar.
3. Berkas partikel alfa yang di refleksi kembali (dipantulkan kembali) menunjukan
bahwa partikel alfa tersebut bertumbukkan dengan inti atom yang bermuatan positif.
Inti atom emas mempunyai massa dan muatan positif yang lebih besar disbanding
dengan massa dan muatan partikel alfa, hal inilah yang membuat partikel alfa di
pantulkan kembali.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka Rutherford mengajukan model atom sebagai berikut:

Gambar 4. Model Atom Rutherford


4. Model Atom Bohr
Model atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran
sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang
mempunyai orbit. Inilah gambar teori model atom Bohr.

Gambar 5. Model Atom Bohr

Niels Bohr mengajukan teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model
atom Bohr merupakan modifikasi (pengembangan) dari model atom Rutherford,
beberapa ahli kimia menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr.
Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di
lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat
kecil. Gaya gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai
gaya Coulomb antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan
negatif.
Teori atom Bohr kiranya dapat dijelaskan seperti berikut:
1. Elektron mengitari inti atom dalam orbit-orbit tertentu yang berbentuk lingkaran.
Orbit-orbit ini sering disebut sebagai kulit-kulit elektron yang dinyatakan dengan
notasi K, L, M, N ... dst yang secara berututan sesuai dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
2. Elektron dalam tiap orbit mempunyai energi tertentu yang makin tinggi dengan
makin besarnya lingkaran orbit atau makin besarnya harga n. Energi ini bersifat
terkuantisasi dan harga-harga yang diijinkan dinyatakan oleh harga momentum
sudut elektron yang terkuantisasi sebesar n (h/2π) dengan n = 1, 2, 3, 4 ... dst.
3. Selama dalam orbitnya, elektron tidak memancarkan energi dan dikatakan dalam
keadaan stasioner. Keberadaan elektron dalam orbit stasioner ini dipertahankan
oleh gaya tarik elektrostatik elektron oleh inti atom yang diseimbangkan oleh gaya
sentrifugal dari gerak elektron.
4. Elektron dapat berpindah dari orbit satu ke orbit lain yang mempunyai energi lebih
tinggi bila elektron tersebut menyerap energi yang besarnya sesuai dengan
perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan, dan sebaliknya bila
elektron berpindah ke orbit yang mempunyai energi lebih rendah akan
memancarkan energi radiasi yang teramati sebagai spektrum garis yang besarnya
sesuai dengan perbedaan energi antara kedua orbit yang bersangkutan.
5. Atom dalam molekul dikatakan dalam keadaan tingkat dasar (ground state)
apabila elektron-elektronnya menempati orbit-orbit sedemikian sehingga
memberikan energi total terendah. Dan apabila elektron-elektron menempati orbit-
orbit yang memberikan energi lebih tinggi daripada energi tingkat dasarnya
dikatakan atom dalam tingkat tereksitasi (excited state). Atom dalam keadaan
dasar lebih stabil daripada dalam keadaan tereksitasi.
Gambar 6. Ilustrasi Model Atom Bohr

5. Model Atom Mekanika Kuantum


Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger pada
tahun 1926. Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg
mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian
yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron
disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.
Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi
gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam
tiga dimensi.
Persamaan Schrodinger:

x, y, dan z = posisi dengan tiga dimensi


Y = fungsi gelombang
m = massa
ђ = h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E = energi total
V = energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern
atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.

Gambar 7. Model Atom Mekanika Kuantum

Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron.


Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi
yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit
bergabung membentuk kulit. Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan
subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi
orbitalnya belum tentu sama.
No Model atom Kelebihan Kelemahan

1 Dalton (seperti Mulai membangkitkan minat Tidak dapat menjelaskan


bola pejal) terhadap penelitian mengenai perbedaan antara atom
model atom. unsur yang satu dengan
unsur yang lain.
Tidak dapat menjelaskan
sifat listrik materi.
Tidak dapat menjelaskan
atom-atom saling berikatan.
2 Thomson Dapat menerangkan partikel Tidak dapat menerangkan
(seperti roti yang lebih kecil dari atom. efek penghamburan cahaya
kismis) Dapat menerangkan sifat pada lempeng tipis emas.
listrik atom.
3 Rutherford Bahwa atom memiliki inti Model atom rutherford ini
(planet bumi atom yang bermuatan positif belum mampu menjelaskan
mengelilingi dan disekelilingnya terdapat dimana letak elektron dan
matahari) elektron yang mengelilinya. cara rotasinya terhadap ini
Dapat menerangkan atom.
fenomena penghamburan Elektron memancarkan
partikel alfa oleh selaput energi ketika bergerak,
tipis emas. sehingga energi atom
Jari-jari inti atom dan jari- menjadi tidak stabil.
jari atom sudah dapat Tidak dapat menjelaskan
ditemukan. spektrum garis pada atom
Sudah dapat menerangkan / hidrogen (H).
menentukan bentuk lintasan Tidak dapat menjelaskan
elektron yang mengelilingi mengapa elektron tidak
inti atom. jatuh ke dalam inti atom
Dapat menggambarkan gerak sesuai dengan teori fisika
elektron di sekitar inti. klasik.
Elektron dapat bergerak
dalam lintasan apapun, dari
lintasan yang tak terhingga
jumlahnya.
4 Bohr (seperti Mampu membuktikan Hanya dapat menerangkan
bola, dengan adanya lintasan elektron atom-atom yang memiliki
inti atom yang untuk atom hidrogen. elektron tunggal, seperti gas
dikelilingi hidrogen, tetapi tidakdapat
sejumlah menerangkan spektrum
elektron) warna dari atom-atom yang
memiliki banyak elektron.
B. Partikel Penyususn Atom
1. Elektron (e)
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron
diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Thomson tertarik
untuk menyelidiki lebih lanjut tentang sinar katode tersebut. Menurut Thomson, sinar
katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di
antara katode dan anode. Dari hasil percobaannya,Thomson menyatakan bahwa sinar
katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif yang dinamakan
elektron. Elektron merupakan partikel pembentuk atom dengan massa paling ringan.
Massa elektron sebesar 9,10 x 10-28 gram.
2. Proton (p)
Sebelum ditemukannya elektron oleh Thomson, pada tahun 1886, Eugen Goldstein
mengisyaratkan adanya partikel yang bermatan positif yang menyusun atom. Goldstein
memodifikasi tabung sinar katode dengan melubangi lempeng katode tersebut, ternyata gas
yang berada di belakang lempeng katode menjadi berpijar. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya radiasi yang berasal dari anode yang menerobos lubang pada katode, Sinar tersebut
bermuatan positif, akan tetapi eksistensi partikel ini baru dipastikan pada tahun 1919 oleh
Ernest Rutherford yang memberinya nama proton. Proton merupakan partikel bermuatan
positif yang terdapat pada inti atom dan memiliki massa sebesar 1,6726 x 10-24 gram.
3. Neutron (n)
Mengapa atom-atom dari unsur yang sama dapat mempunyai massa yang berbeda,
padahal jumlah proton dan elektronnya sama? Saat mengukur massa atom dengan alat
spektrometer, Aston menemukan atom-atom dari unsur yang sama dapat mempunyai
massa yang berbeda (fenomena ini disebut isotop). Ia menemukan fakta bahwa massa
suatu atom tidak sama dengan jumlah protonnya. Berdasarkan kedua fakta tersebut. Aston
menduga adanya keberadaan partikel lain yang bersifat netral namun memiliki massa
tertentu. Selanjutnya pada tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker melakukan percobaan
dengan menembaki inti atom Berilium dengan partikel alfa. Mereka menemukan suatu
radiasi partikel yang mempunyai daya tembus yang besar. Kemudian pada tahun 1932,
James Chadwick membuktikan bahwa radiasi tersebut terdiri dari partikel netral yang
memiliki massa hampir sama dengan massa proton. Partikel netral tersebut dinamakan
neutron. Neutron merupakan partikel netral penyusun atom yang mempunyai massa
sedikit lebih besar daripada massa proton yaitu sebesar 1,6750 x 10-24 gram.

C. Komposisi Atom dan Ion


1. Nomor Atom
Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor proton atau nomor atom. Jumlah
proton khas bagi setiap unsur. Artinya, atom-atom dari unsur yang sama mempunyai
jumlah proton yang sama, tetapi berbeda dari atom unsur lain. Oleh karena suatu atom
bersifat netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron. Jadi, nomor atom juga
menyatakan jumlah elektron dalam suatu atom. Nomor atom unsur-unsur dapat dilihat
pada sistem periodik.
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron

2. Nomor Massa
Massa suatu atom sama dengan jumlah massa proton, elektron, dan neutronnya. Namun
demikian, karena massa elektron sangat kecil dibandingkan massa proton atau neutron,
massa suatu atom praktis sama dengan jumlah massa proton dan neutronnya. Jumlah
proton dan neutron dalam suatu atom disebut nomor massa.
3. Notasi Komposisi Atom
𝑨
𝒁𝑿
X = lambang atom =lambang unsur
Z = nomor atom = jumlah proton (p) = jumlah elektron (e)
A = nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron = p+ n

Oleh karena A = p + n, sedangkan p = Z,


sehingga A = Z+ n atau n = A-Z.
Jadi, jumlah neutron dalam suatu atom sama dengan selisih nomor massa dengan
nomor atomnya.
Jumlah neutron (n) = A - Z

4. Isotop
Atom-atom dari unsur yang sama (nomor atom sama) tetapi nomor massanya berbeda
disebut isotop. Isotop terjadi karena perbedaan jumlah neutron dalam inti atom.

Contoh : 11𝐻, 21𝐻, 31𝐻,


12 13 14
6𝐶 , 6𝐶 , 6𝐶
5. Isobar
Isobar adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda),
tetapi mempunyai nomor massa sama.
Contoh :
32 32
a. 15𝑃,,dengan 16𝑆
14
b. 6𝐶 , dengan 147𝑁
6. Isoton
Isoton adalah atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom berbeda),
tetapi mempunyaijumlah neutron sama.
Contoh:
a. 136𝐶 , dengan 147𝑁

b. 23 24
11𝑁𝑎 , dengan 12𝑀𝑔

7. Komposisi Ion
Atom yang bermuatan listrik disebut ion. Ion terbentuk jika atom melepas atau
menyerap elektron. Atom yang melepas elektron menjadi ion positif, sedangkan atom yang
menyerap elektron menjadi ion negatif.

Spesi Proton elektron neutron


Atom Li 3 3 4
Li+ 3 2 4
Li- 3 4 4
Lampiran 3 Instrumen Penilaian
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Kisi-kisi Soal Pengetahuan
Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi NO Soal
Dasar

Menganalisis Menjelaskan perkembangan model atom dari 1


struktur atom model atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr,
berdasarkan dan Mekanika Kuantum
konfigurasi Menganalisis kelebihan dan kelemahan model 2
electron untuk atom dari model atom Dalton, Thomson,
menentukan Rutherford, Bohr, dan Mekanika Kuantum
letak unsur Menganalisis penyusunan atom dari partikel dasar, 3
dalam tabel yaitu elektron, proton, dan neutron serta proses
periodik penemuannya
Menyebutkan komposisi partikel dari suatu atom 4
maupun ion
5

Menjelaskan dan membedakan isotope, isobar dan 6


isoton
7

3.1.2 Soal Pengetahuan


1. Jelaskan perkembangan model atom menurut para ahli!
2. Buatlah tabel kelebihan dan kelemahan dari model atom Dalton, Thoson,
Rutherforddan Bohr!
3. Jelaskan partikel-partikel penyusun atom!
4. Tulislah lambang atom lengkap untuk setiap atom-atom berikut, jika diketahui:
a. jumlah proton 11 dan jumlah neutron 13.
b. massa atom 27 dan mempunyai 13 elektron.
5. Tentukan jumlah elektron, proton, dan neutron di dalam atom-atom berikut.
a. 40
19𝐾

b. 56
26𝐹𝑒

c. 108
47𝐴𝑔

d. 118
50𝑆𝑛
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan isotop, isobar, dan isoton disertai dengan
contoh-contohnya.
7. Diantara atom-atom berikut, manakah pasangan atom yang merupakan isotop,
isobar dan isoton.
131 126 131 128 127 130
54𝑋𝑒, 52𝑇𝑒, 53𝐼 , 54𝑋𝑒 , 52𝑇𝑒, 53𝐼
3.1.3 Kunci Jawaban Soal
NO Jawaban Skor
Model Atom Dalton : Dalton menyatakan bahwa materi terdiri atas atom
yang tidak dapat dibagi lagi. John Dalton menggambarkan atom seperti
bola pejal.

Model Atom Thomson : Hasil eksperimen Thomson menyatakan ada


partikel bermuatan negatif dalam atom yang disebut elektron. Thomson
mencoba mendeskripsikan bentuk atom yaitu seperti bentuk roti kismis.
Diibaratkan sebagai roti kismis karena saat itu Thomson beranggapan
bahwa atom bermuatan positif dengan adanya elektron bermuatan negatif
di sekelilingnya.

1 Model Atom Rutherford : Atom terdiri atas inti yang pejal dan 10
bermuatan positif, dan elektron- elektron yang beredar mengitari inti pada
jarak yang relatif jauh. Sebagian besar dari atom merupakan ruang hampa.

Model Atom Bohr : Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya,
dengan elektron yang berada di lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti
bermuatan positif yang ukurannya sangat kecil.

Model Atom Mekanika Kuantum : Gerakan elektron tidaklah


mengorbit pada kulit atom, tetapi menyerupai gelombang. Oleh karena
itu, posisinya tidak dapat ditentukaan dengan pasti, yang dapat ditentukan
hanyalah daerah dengan peluang terbesar ditemukannya elektron.

Model atom Kelebihan Kelemahan

Dalton Mulai membangkitkan Tidak dapat menjelaskan


(seperti bola minat terhadap perbedaan antara atom unsur
pejal) penelitian mengenai yang satu dengan unsur yang
model atom. lain.
Tidak dapat menjelaskan sifat
listrik materi.
Tidak dapat menjelaskan
atom-atom saling berikatan.
Thomson Dapat menerangkan Tidak dapat menerangkan
(seperti roti partikel yang lebih efek penghamburan cahaya
kismis) kecil dari atom. pada lempeng tipis emas.
Dapat menerangkan
2 10
sifat listrik atom.
Rutherford Bahwa atom memiliki Model atom rutherford ini
(planet bumi inti atom yang belum mampu menjelaskan
mengelilingi bermuatan positif dan dimana letak elektron dan
matahari) disekelilingnya cara rotasinya terhadap ini
terdapat elektron yang atom.
mengelilinya. Elektron memancarkan energi
Dapat menerangkan ketika bergerak, sehingga
fenomena energi atom menjadi tidak
penghamburan stabil.
partikel alfa oleh Tidak dapat menjelaskan
selaput tipis emas. spektrum garis pada atom
Jari-jari inti atom dan hidrogen (H).
jari-jari atom sudah Tidak dapat menjelaskan
dapat ditemukan. mengapa elektron tidak jatuh
Sudah dapat ke dalam inti atom sesuai
menerangkan / dengan teori fisika klasik.
menentukan bentuk
lintasan elektron yang
mengelilingi inti atom.
Dapat
menggambarkan gerak
elektron di sekitar inti.
Elektron dapat
bergerak dalam
lintasan apapun, dari
lintasan yang tak
terhingga jumlahnya.
Bohr Mampu membuktikan Hanya dapat menerangkan atom-
seperti adanya lintasan atom yang memiliki elektron
bola, elektron untuk atom tunggal, seperti gas hidrogen, tetapi
dengan inti hidrogen. tidakdapat menerangkan spektrum
atom yang warna dari atom-atom yang
dikelilingi memiliki banyak elektron.
sejumlah
elektron)
Partikel-partikel penyusun atom, terdiri dari:

a. Elektron merupakan partikel pembentuk atom dengan massa paling


ringan. Massa elektron sebesar 9,10 x 10-28 gram.
3 b. Proton merupakan partikel bermuatan positif yang terdapat pada inti 10
atom dan memiliki massa sebesar 1,6726 x 10-24 gram.
c. Neutron merupakan partikel netral penyusun atom yang mempunyai
massa sedikit lebih besar daripada massa proton yaitu sebesar 1,6750
x 10-24 gram.

jumlah proton 11 dan jumlah neutron 13


24
Z = 11, A = 13 + 11 = 24 11𝑋𝑒
4 10
massa atom 27 dan mempunyai 13 elektron.
27
Z = 13, A = 27 13𝑋𝑒
40
a. 19𝐾 , proton = 19, elektron = 19, neutron = 40-19 = 21

56
b. 26𝐹𝑒 , proton = 26, elektron = 26, neutron = 56-26 = 30
5 10
108
c. 47𝐴𝑔 , proton = 47, elektron = 47, neutron = 108-47 = 54

118
d. 50𝑆𝑛, proton = 50, elektron = 50, neutron = 118-50 = 68

Isotop : Atom-atom dari unsur yang sama (nomor atom sama) tetapi
nomor massanya berbeda. Contoh : 11𝐻, 21𝐻, 31𝐻,
Isobar : Atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom
6 berbeda), tetapi mempunyai nomor massa sama. 10
Contoh : 32 32
15𝑃,dengan 16𝑆
Isoton : Atom-atom dari unsur yang berbeda (mempunyai nomor atom
berbeda), tetapi mempunyai jumlah neutron sama.
Contoh: 136𝐶 , dengan 147𝑁
131 128
Isotop = 54𝑋𝑒 dengan 54𝑋𝑒 ,

126 127
52𝑇𝑒 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 52𝑇𝑒,

130 131
53𝐼 dengan 53𝐼
7 10
Isobar = 131
54𝑋𝑒 dengan
131
53𝐼

Isoton = 131
54𝑋𝑒 dengan
130
53𝐼

128 126
54𝑋𝑒 dengan 52𝑇𝑒

3.1.4 Rubrik Penilaian

Skor Kriteria

10 menjawab dengan benar dan lengkap


7 menjawab benar tapi tidak lengkap
3 menjawab tapi tidak benar
0 Tidak menjawab

3.1.5 Rekapitulasi Penilaian


Skor tiap aspek : 0-10
Skor Maksimal : (10 x 7 soal) = 70
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
NA = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠 (70)

3.2 Sikap
3.2.1 Lembar Penilaian sikap
NO Nama Aspek yang dinilai Nilai Predikat
Peserta Akhir
Didik Religius Rasa Ingin Disiplin Demokratis Komunikatif
Tahu

3.2.2 Indikator Kompetensi Sikap Sosial


1. Religius
a. Berdoa ketika mengawali dan mengakhiri kegiatan pembelajaran.
b. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat / presentasi.
c. Menjawab salam dari orang lain.
2. Rasa Ingin Tahu
a. Antusiasme dalam mencari informasi terkait materi pembelajaran
b. Memperhatikan dengan serius materi yang disampaikan guru
c. Mengajukan pertanyaan terkait dengan materi pembelajaran
3. Disiplin
a. Hadir di kelas tepat waktu
b. Mengerjakan LKPD sesuai petunjuk dan tepat waktu
c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
4. Demokratis
a. Menghargai pendapat teman atau kelompok lain
b. Menerima dan memaafkan kesalahan orang lain.
c. Menerima kesepakatan yang bersama.
5. Komunikatif
a. Menggunakan bahasa yang baik dan lancar
b. Mampu menyampaikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan baik.
c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada.
.
3.2.3 Rubrik Penskoran
Skor Keterangan
4 Jika 3 indikator dilakukan
3 Jika 2 indikator dilakukan
2 Jika hanya 1 indikator yang dilakukan
1 Jika tidak ada indikator yang dilakukan

3.2.4 Rekapitulasi Nilai


Skor tiap aspek : 1-4
Skor Maksimal : (4 x 5 item) = 20
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
NA = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠 (20)
3.3 Keterampilan
3.3.1 Lembar Penilaian Keterampilan membuat model atom
No Nama Aspek yang dinilai Nilai Predikat
Peserta Kreatifitas Keaslian Estetika Kesesuaian Akhir
Didik Karya Konsep

3.3.2 Indikator Aspek Keterampilan


1. Kreatifitas
a. Bahan yang digunakan mudah didapat
b. Bahan yang digunakan harganya tidak lebih dari 20 ribu rupiah
c. Bahan yang digunakan berasal dari pemanfaatan limbah
2. Keaslian Karya
a. Model bukan hasil karya orang lain
b. Model tidak membeli bahan jadi
c. Model tidak meniru karya orang lain
3. Estetika
a. Rajin
b. Indah
c. Lengkap
4. Kesesuaian Konsep
a. Model atom sesuai dengan yang dinyatakan oleh para ahli
b. Model atom sesuai dengan isi dari teori atom tersebut
c. Model dapat menjelaskan konsep dari teori atom tersebut

33.2.1 Keterampilan yang diharapkan


Skor Keterangan
4 Jika 3 indikator dilakukan
3 Jika 2 indikator dilakukan
2 Jika hanya 1 indikator yang dilakukan
1 Jika tidak ada indikator yang dilakukan

33.2.2 Rekapitulasi Nilai


Skor tiap aspek : 1-4
Skor Maksimal : (4 x 4 item) = 16
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
NA = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠 (16)

Indeks Nilai Kuantitatif dengan Skala 1 - 4 dan 0 - 100 adalah :


Konversi nilai akhir Predikat
(Pengetahuan dan Klasifikasi Sikap
Skala 0 – 100 Skala 1 – 4 Keterampilan)
86 -100 4 A
SB
81- 85 3.66 A-
76 – 80 3.33 B+
71-75 3.00 B B
66-70 2.66 B-
61-65 2.33 C+
56-60 2 C C
51-55 1.66 C-
46-50 1.33 D+
K
0-45 1 D

Anda mungkin juga menyukai