Anda di halaman 1dari 10

PERCOBAAN HUKUM BOYLE (HUBUNGAN TEKANAN DENGAN

VOLUM)
1
Ulfa Fatkhul Janah &2Khafid Ibnu Qoyyim &3Rahmawati
1,2,3 Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang
Gedung D8 Lt 2 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia
ulfafatkhuljanah1@gmail.com, 085742251749
ibnuqoyyim34@yahoo.co.id,089609167375
rahmawati2240@gmail.com, 087738720186

Abstrak
Percobaan tentang hukum Boyle ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara tekanan dengan volum. Percobaan ini dilaksanakan melalui metode
eksperimen secara langsung dengan percobaan sederhana. Percobaan ini ini
dimulai dengan perangkaian alat yang terdiri dari selang dan toples. Kedalam
selang yang telah dibentuk huruf U dimasukkan air melalui salah satu ujung
selang yang tidak dihubungkan dengan toples hingga tinggi air pada kedua sisi
selang sama. Kemudian diberikan tekanan pada salah satu ujung selang hingga
terjadi perubahan tinggi air pada sisi selang yang lain. Pemberian tekanan
dilakukan dengan suntikan yang volumnya divariasikan, sehingga tekanan yang
keluar dari suntikan juga bervariasi. Perubahan tinggi air pada salah satu sisi
selang dalam percobaan ini dicatat sebagai data hasil pengamatan.Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan diperoleh data hubungan antara tekanan dengan
volum. Dari data yang diperoleh disimpulkan bahwa tekanan berbanding terbalik
dengan volum. Hal ini sesuai dengan hukum Boyle yang menyatakan bahwa
“volum dari suatu massa gas berbanding terbalik dengan tekanan pada suhu
dipertahankan konstan”. Artinya bahwa jika tekanan diperbesar maka volumnya
akan semakin kecil. Sedangkan jika tekanannya diperkecil maka volumnya akan
semakin besar.
Kata kunci : eksperimen; hukum Boyle; konstan.
Abstract
Experiments on Boyle's law aims to determine the relationship between pressure with
volume. This experiment was carried out through an experimental method directly
with a simple experiment. This experiment was started by the coupling device
consisting of a hose and jars. Into the hose that had formed the letter U put the water
through one end of the hose is not connected to the jar until the water level on both
sides of the same hose. Then exerted pressure on one end of the hose to a change in
the water level at the other side of the hose. Giving the injection pressure is done by
the volume it occupies varied, so that the pressure coming out of the injection varies.
Changes in water level on one side of the hoses in this experiment were recorded as
the observed data. Based on experiments that have been performed the data obtained
relationship between pressure with volume. From the data obtained it is known that
the pressure is inversely proportional to volume. This is in accordance with Boyle's
law which states that "the volume of a given mass of gas is inversely proportional to
the temperature is kept constant pressure". This means that if the pressure is enlarged,
the volume it occupies will be smaller. Meanwhile, if the pressure is reduced then the
volume it occupies will be even greater.
Keywords: experiment; Boyle's law; constant.

Pendahuluan

Bernapas merupakan salah satu ciri mahluk hidup. Dalam bernapas mahluk hidup
memerlukan udara yang merupakan zat berbentuk gas.Gas merupakan zat yang molekul
atau partikelnya dapat mengalir, berubah bentuk dan bergerak bebas kesegala arah dengan
kecepatan tinggi. Gas mempunyai volum, tekanan, dan temperatur atau suhu. Selain itu
beberapa fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan hubungan volum,
tekanan, dan temperatur seperti balon yang akan mengalami perubahan volum saat ditiup,
ban yang akan mengalami perubahan saat dipompa, dan tutup panci yang akan tertekan
keatas ketika sudah lama dipanaskan pada saat memasak air. Berdasarkan teori terdapat
hubungan antara tekanan, volum, dan suhu. Salah satu materi yang membahas teori tersebut
adalah hukum Boyle, sehingga dilakukan percobaan sederhana mengenai hukum Boyle
untuk mengetahui hubungan antara tekanan dengan volum gas.

Jenis gas terbagi menjadi dua tipe yaitu gas ideal dan gas nyata. Gas ideal
merupakan gas yang mematuhi persamaan gas ideal atau persamaan umum yaitu PV = nRT.
Sedangkan gas nyata merupakan gas yang tidak mematuhi persamaan gas ideal atau
persamaan gas umum dan menggunakan hukum-hukum gas hanya pada tekanan rendah
(Maron, Samuel Herbert : 5)
Hukum Boyle adalah nama untuk Robert Boyle, ilmuwan dari Inggris yang
menemukan hubungan antara tekanan dengan volum gas. Boyle memperoleh hukum
berdasarkan percobaannya sendiri dan menerbitkan hasilnya bersama dengan deskripsi
prosedur dan pengamatannya pada 1660-an. Hukum Boyle hanya berlaku dalam kondisi
antara lain suhu gas tetap, gas berada dalam ruang tertutup, tidak terjadi reaksi kimia, dan
tidak terjadi perubahan wujud gas. Robert Boyle dengan hukum Boylenya menyatakan dan
merumuskan persamaan matematika dengan bantuan beberapa pengamatan sifat-sifat dan
perilaku gas ideal.

Sifat-sifat gas umum antara lain gas mempunyai kemampuan untuk berubah bentuk
dan volumnya, ditetapkan sebagai fluida karena kerapatannya yang kecil, bersifat
transparan, gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding, dapat ditekan dengan
tekanan luar, dan jika dipanaskan akan mengembang. Sedangkan sifat-sifat gas ideal antara
lain gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar yang selalu bergerak dengan
arah sembarang dan tersebar merata dalam suatu ruangan, jarak antar partikel gas lebih
besar dari pada ukuran partikelnya sendiri, sehingga ukuran partikel gas dapat diabaikan,
tumbukan antar partikel-partikel gas dan antar pertikel dengan dinding tempat gas tersebut
adalah elastis sempurna, dan berlakunya hukum Newton tentang gerak.

Gas ideal dapat ditentukan dengan mudah melelui hipotesa gas, salah satunya
melalui percobaan hukum Boyle. Seperti semua gas mempunyai molekul yang menempati
volum dan menggunakan daya tarik menarik antar satu molekul satu dengan molekul gas
yang lain. Tetapi semua faktor yang mempengaruhi pada gas ideal dapat diabaikan,
termasuk kekuatan tarik menarik antar molekul satu dengan molekul yang lain juga
diabaikan. Asumsi ini berlaku pada tekanan rendah dan suhu tinggi karena kondisi
molekulnya berjauhan. Sedangkan pada tekanan yang tinggi dan suhu yang rendah volum
gas menjadi kecil, sehingga ada daya tarik menarik walaupun sangat kecil.

Persamaan gas ideal tidak hanya dapat digunakan pada satu jenis gas saja, tetapi
dapat juga digunakan untuk campuran gas. Setiap gas memberikan peran masing-masing
terhadap tekanan total gas. Partikel gas ideal dapat bergerak secara acak ke segala arah,
akibatnya gas dapat mengisi setiap ruang kosong atu dapat berdifusi dari tempat yang berat
jenisnya tinggi ke tempat yang berat jenisnya lebih rendah hingga tercapai keadaan yang
homogen. Berat jenis gas dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur. Pada suhu yang konstan
berat jenis berbanding lurus dengan tekanan gas (Bird. 1987 : 5-7).
Hukum Boyle menyatakan bahwa hubungan antara tekanan dengan volum adalah
berbanding terbalik. Pada temperatur konstan tekanan akan bertambah jika volumnya
dipekecil, sebaliknya tekanan akan berkurang jika volumnya diperbesar yang artinya bahwa
hasil kali antara tekanan dan volum adalah konstan (Tipler, 1991: 572). Selama tekanan dan
massa jenis atau kerapatan gas tidak terlalu tinggi atau tidak mendekati kondensasi, hukum
Boyle merupakan pendekatan yang akurat untuk gas riil. Sehingga hukum Boyle dapat
digunakan sebagai pendekatan yang baik untuk gas sempurna (Pippard, 1957: 47). Jadi
hukum Boyle merupakan hukum yang digunakan sebagai pendekatan yang baik tentang gas
jika temperatur gas tersebut konstan.

Boyle membuat pompa vakum dan mengamati bahwa gas pada tekanan dibawah 1
atm akan mengembang. Setelah percobaannya dilakukan diperoleh persamaan untuk
menggambarkan hubungan antara tekanan gas (P) dengan volum (V). Hubungan antara
tekanan dengan volum ini yang kemudian disebut dengan Hukum Boyle. Persamaan yang
diperoleh adalah

PV = konstan

P1V1 = P2V2

Masalah yang berusaha dipecahkan dalam percobaan sederhana mengenai hukum


Boyle ini adalah bagaimana mengetahui pengaruh variasi tekanan terhadap volum yang
dihasilkan.Tujuan dari dilakukannya percobaan sederhana tentang hukum Boyle ini adalah
untuk mengetahui hubungan antara tekanan dengan volum. Untuk mengetahui pengaruh
pemberian tekanan terhadap volum gas, dilakukan percobaan sederhana tentang hukum
Boyle. Dari percobaan sederhana yang telah dilakukan, mudah-mudahan penjelasan ini
dapat menambah pengetahuan kita tentang hubungan antara tekanan dengan volum.

Metode

Percoban ini diawali dengan merangkai alat yang akan digunakan untuk melakukan
percobaan. Mula-mula pewarna dilarutkan dengan air dan tutup toples dilubangi dengan
paku. Tujuan dari dilarutkannya pewarna dalam air pada percobaan ini adalah supaya proses
pengamatan dapat dilakukan dengan lebih mudah karena dengan pewarnaan air, warna air
tidak sama dengan warna selang. Sehingga perubahan ketinggian air yang terjadi didalam
selang tersebut dapat terlihat jelas. Selain itu dengan pewarnaan air yang digunakan dalam
percobaan, sampel yang diamati akan terlihat lebih menarik. Selang dalam percobaan ini
dibentuk huruf U dengan salah satu ujungnya dihubungkan dengan tutup toples yang telah
dilubangi. Kemudian kedalam salah satu ujung selang yang lain dimasukkan air yang telah
diwarnai hingga tinggi air pada kedua sisi selang sama. Melalui salah satu ujung selang
yang tidak terhubung dengan tutup toples diberikan tekanan pada air. Pemberian tekanan
dilakukan dengan pemberian udara kedalam salah satu sisi selang. Pemberian tekanan yang
divariasikan dalam percobaan ini merupakan variabel bebas yang digunakan sebagai
penentu pengaruh variasi tekanan terhadap volum yang dihasilkan sebagai variabel terikat.
Untuk pemberian tekanan digunakan suntikan yang divariasikan volumnya sehingga
tekanan yang diberikan juga bervariasi. Setelah pemberian tekanan pada salah satu sisi
selang, terjadi perubahan tinggi air pada sisi selang yang lain. Perubahan tinggi air yang
terjadi setiap pemberian tekanan yang berbeda ini kemudian dicatat sebagai data hasil
pengamatan. Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dari percobaan kemudian
dilakukan analisis data untuk mengetahui hubungan tekanan dengan volum. Untuk
mengetahui hubungan antara tekanan dan volum, data tekanan dan volum dianalisis dari
data pengamatan sebab data volum dan tekanan merupakan data kontinum.
Alat-alat yang digunakan antara lain selang, toples, teko ukur, suntikan, paku, dan
alat tulis. Selang dibeli di toko bangunan Maju Jaya, toples yang digunakan merupakan
toples bekas sosis CHAMP, teko ukur diperoleh dari peminjaman kepada teman, suntikan
yang merupakan alat untuk pemberian variasi tekanan didapatkan dengan peminjaman
kepada teman. Paku diperoleh dari sisa renovasi kos. Sedangkan alat tulis yang digunakan
untuk mencatat hasil percobaan merupakan milik masing-masing anggota kelompok.
Bahan-bahan yang digunakan antara lain air, pewarna, dan solatip. Air yang
digunakan dalam percobaan ini diperoleh dari air kran kos. Pewarna yang digunakan dibeli
ditoko Mathuk Mapan. Sedangkan solatip yang digunakan dibawa oleh salah satu anggota
kelompok.

Hasil Dan Pembahasan

Data perubahan ketinggian air yang diperoleh setelah dilakukan percobaan


sederhana tentang hukum Boyle adalah 0,5x10-2 m, 0,7x10-2 m, 1,0x10-2 m, 3,0x10-2 m, dan
4,0x10-2 m. Data ini diperoleh dari divariasikannya volum suntikan yang digunakan untuk
pemberian tekanan sebanyak lima kali berturut-urut yaitu 3 ml, 10 ml, 20 ml, 25 ml, dan 35
ml. Data pengamatan yang diperoleh dari percobaan sederhana ini dianalisis untuk
menentukan hubungan tekanan dengan volum. Data pengamatan yang diperoleh pada
percobaan sederhana ini merujuk pada Tabel 1.

Hubungan antara tekanan dengan volum dapat diketahui setelah dilakukan analisis
data pengamatan. Untuk menganalisis variasi tekanan yang diberikan digunakan persamaan
P = ρ x g x h dengan satuan pascal. Dimana P merupakan tekanan, ρ merupakan massa jenis
air, g merupakan gaya grafitasi bumi, dan h merupakan ketinggian air yang diamati
perubahannya setelah diberikan tekanan dengan lima kali variasi. Sedangkan untuk
menganalisis volum air pada selang digunakan persamaan volum tabung karena selang yang
digunakan berbentuk tabung, persamaannya adalah V = π x r2 x t. Dimana V merupakan
volum air dalam selang, π sama dengan 3,14, r merupakan jari-jari selang, dan t adalah
tinggi selang.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh data tekanan yang divariasikan antara lain 49
Pa, 68,6 Pa, 98 Pa, 294 Pa, dan 392 Pa. Sedangkan data perubahan volum akibat dari
pemberian variasi tekanan berturut-urut adalah 2,7318 x 10-3 m3, 2,88252 x 10-3 m3,
2,99242 x 10-3 m3, 3,05522 x 10-3 m3, dan 3,10232 x 10-3 m3. Karena persamaan yang
digunakan adalah persamaan gas ideal dimana tekanan berbanding terbalik dengan volum,
sehingga diperoleh data analisis yang merujuk pada Tabel 2.
Berdasarkan analisis data dari percobaan sederhana yang telah dilakukan diketahui
bahwa hubungan antara tekanan dengan volum adalah berbanding terbalik. Hasil percobaan
yang dilakukan ini sesuai percobaan Robert Boyle bahwa volum gas berbanding terbalik
dengan tekanan yang diberikan pada suhu yang konstan (Giancoli, 2001:460). Hukum
Boyle merupakan salah satu dari banyak hukum kimia dan merupakan kasusu-kasusu
khusus dari hukum kimia ideal. Hukum Boyle mendeskripsikan tentang kebalikan
hubungan proporsi antara tekanan absolut dengan volum gas jika suhunya konstan dan
dalam keadaan tertutup.Grafik hubungan antara tekanan dengan volum ini merujuk pada
Gambar 1.
Dari grafik hubungan antara tekanan dengan volum dapat diketahui bahwa semakin
besar tekanan volum gas akan semakin sedikit. Sedangkan semakin kecil tekanan yang
diberikan, maka volum gas akan semakin nanyak atau besar. Data hubungan antara tekanan
dengan volum pada percobaan sederhana ini diperoleh melalui persamaan gas ideal yaitu
PV = nRT. Persamaan ini disebut sebagai persamaan Hukum Boyle. Dimana P merupakan
tekanan dengan satuan pascal. V merupakan volum gas dengan satuan meter kubik. n adalah
jumlah partikel gas dengan satuan mol. R merupakan tetapan gas yaitu 0,082. Dan T
merupakan temperatur atau suhu dengan satuan kelvin.
Melalui percobaan ini diketahui bahwa tekanan berbanding terbalik denga volum
gas. Tekanan diperoleh dengan cara mengukur perubahan ketinggian air pada salah satu sisi
selang ketika suntikan di tekan kedalam sisi selang yang lain. Ketinggian air pada salah satu
sisi selang akibat pemberian tekanan dengan suntikan ini dinyatakan dengan h dan
dimasukkan kedalam persamaan P = ρ x g x h. Dari persamaan tersebut diketahui harga
tekanan untuk masing-masing lima variasi suntikan yabg digunakan untuk perobaan. Volum
diperoleh melalui pengukuran diameter toples yang berbentuk tabung dengan persamaan V
= π x r2 xt.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan diperoleh regresi sebesar 0,8583.
Perhitungan regresi ini bertujuan untuk mengetahui letak kesalahan mengukur pada
percobaan. Pengukuran dikatakan tepat jika regersi yang dihasilkan dari analisis data
percobaannya sama dengan 1. Sedangkan pada percobaan ini diperoleh regresi sebesar
0,8583 yang artinya bahwa pengukuran yang dilakukan dalam percobaan kurang tepat. Hal
ini dimungkinkan karena perubahan ketinggian air pada salah satu sisi selang akibat
pemberian tekanan terjadi dengan sangat cepat, sehingga pengukurannya juga dilakukan
dengan sangat cepat dan sulit untuk diamati.
Dalam percobaan ini tekanan yang diberikan merupakan variabel bebas, dimana
sebagai variabel bebas tekanan memberikan pengaruh atau akibat terhadap perubahan
volum gas yang dihasilkan. Volum gas merupakan variabel terikat dimana sebagai variabel
terikat nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas atau tekanan yang diberikan. Dalam hal ini
tekanan yang diberikan dalam percobaan sederhana tentang hukum Boyle divariasikan
sebanyak 5 kali. Sedangkan sebagai variabel kontrol adalah suhu dimana sebagai variabel
kontrol suhu diupayakan atau dijaga oleh peneliti sendiri agar nilainya tetap konstan. Dalam
percobaan ini suhu diupayakan konstan atau tidak berubah selama dilakukan 5 kali variasi
tekanan.
Beberapa alat bekerja menggunakan prinsip hukum Boyle. Contoh alat yang bekarja
dengan prinsip hukum Boyle antara lain pompa sepeda, cat semprot, dan jarum suntik. Pada
pompa sepeda biasanya akan diisi tekanan antara 30 sampai 35 PSI (Pounds per inci
persegi). Ketika dimasukkan terlalu banyak udara kedalam ban, semua molekul gas
dipaksakan untuk dikemas bersama-sama yang akan mengurangi volum dari ban itu.
Kecelakaan dapat terjadi jika suhunya meningkat dan menimbulkan ban pecah. Pada cat
semprot sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu untuk mencampurkan dua bagian yang
ada didalam kaleng. Dua bagian tersebut salah satunya adalah kaleng, sedangkan yang lain
adalah gas dengan tekanan tinggi dalam keadaan cair. Gas cair ini memiliki titik didih
dibawah suhu kamar. Kaleng ditutup rapat untuk mencegah gas ini agar tidak mendidih dan
berubah menjadi bentuk gas. Saat tutup kaleng dibuka gas cair langsung mendidih menjadi
gas bersama dengan cat terdorong keluar dari tekanan tinggi ke udara luar yang tekanannya
lebih rendah. Sedangkan pada jarum suntik ketika batang penutup pada jarum suntik ditarik
akan menyebabkan volum dalam ruang meningkat, sehingga tekanan didalam ruang jarum
suntik lebih rendah dari tekanan atmosfer. Kemudian cairan seperti darah disedot kedalam
ruangan dalam jarum suntik sehingga mengurangi volum ruang dalam jarum suntik dan
meningkatkan kembali tekanannya.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan sederhana mengenai hukum Boyle yang telah dilakukan
dapat disimpulkanhubungan antara tekanan dengan volum gas. Dari percobaan yang telah
dilakukan diketahui bahwa tekanan berbanding terbalik dengan volum. Hal ini sesuai
dengan hukum Boyle yang menyatakan bahwa hubungan antara tekanan dengan volum
adalah berbanding terbalik dalam temperatur konstan. Dimana jika tekanan yang diberikan
diperbesar maka volum akan semakin kecil, sedangkan jika tekanan yang diberikan
diperkecil maka volum akan semakin besar. Hukum Boyle tentang hubungan antara tekanan
dengan volum ini berlaku jika suhu yang digunakan adalah konstan atau tidak diubah-ubah
serta dalam keadaan tertutup. Dalam percobaan sederhana ini tekanan yang diberikan
merupakan variabel bebas, volum merupakan variabel terikat, dan sebagai variabel kontrol
adalah temperatur atau suhu. Hukum Boyle merupakan pendekatan yang baik untuk gas
sempurna karena selama tekanan dan massa jenisnya tidak terlalu tinggi, hukum Boyle
merupakan pendekatan yang akurat untuk gas riil.

Daftar Pustaka

Bird, Tony.1987. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta : Gramedia

Giancoli, Dauglas C. 2001. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Harjito, 2013, Panduan penulisan manuskrip., diunduh di


www.facebook.com/groups/chemisfun/shshhsnshhhs.pdf pada tanggal 1 September
2013.

Harjito, 2012, Panduan layout naskah dari manuskrip menggunakan Scribus bagi pemula,
Chemistri in Education 5(2): 67-81.

Maron, Samuel h, and Lando, J.B. Fundamentals of Physical Chemistry. New york :
Macmillan Publishing co.inc.

Pippard, AB. 1957. Elements Of Classical Thermodynamics. New York : Cambridge


University Press.

Tipler, Paul. 1991. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Erlangga.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Boyle

Anda mungkin juga menyukai