individual. 2. Memberi dukungan emosional dan motivasi. 3. Sesuaikan cara mengajar dan materi agar sesuai dengan pemahaman anak. 4. Bekerjasama dengan guru mata pelajaran. 5. Pantau perkembangan anak dan beri umpan balik secara berkala. Tunarungu
1. Terapi bicara dan bahasa intensif.
2. Terapi pendengaran untuk memaksimalkan pendengarannya. 3. Pendidikan inklusif di lingkungan sekolah. 4. Dukungan individu, seperti asisten pendidikan. 5. Terapi perilaku untuk mengembangkan keterampilan sosial. Ini akan membantu Lalita mengatasi masalah komunikasinya, berpartisipasi dalam pendidikan inklusif, dan berkembang secara sosial. Intelegency intelektual
Layanan ke SLB, dikarenakan dengan
adanya ditempatkan di sekolah SLB tersebut sesuai dengan permasalahan yang di alami oleh lalita akan terbantu untuk menangani kasus lalita. Dapat juga juga dilalukan dengan media terapi kepada psikologis Hyperactive 1. Manajemen Perilaku: Guru BK dapat mengembangkan rencana manajemen perilaku yang mencakup aturan dan konsekuensi yang jelas untuk membantu anak mengendalikan perilakunya. 2. Intervensi Terapeutik: Bekerjasama dengan profesional kesehatan mental atau terapis perilaku untuk memberikan layanan terapi yang sesuai dengan kebutuhan anak. 3. Pengaturan Lingkungan: Menciptakan lingkungan belajar yang minim gangguan, dengan peraturan yang konsisten dan struktur yang jelas. 4. Dukungan Sosial dan Emosional: Membantu anak mengatasi perasaan dan stres terkait hiperaktivitas dengan memberikan dukungan emosional dan strategi koping. 5. Pelatihan untuk Guru: Melakukan pelatihan kepada guru dan staf sekolah dalam mengidentifikasi dan mengelola perilaku hiperaktif. 6. Kolaborasi dengan Orang Tua: Bekerjasama dengan orang tua untuk memberikan konsistensi dalam pendekatan pengelolaan perilaku anak di sekolah dan di rumah. TERIMAKASIH Nama Anggota: Vip Brilliant Stoic Nurul Aurelia Nafiah