Anda di halaman 1dari 9

PENDEKATAN BELAJAR PADA ANAK DENGAN HAMBATAN

INTELEKTUAL

Disusun oleh:

Annisa Marianti : 23117010


M. Ahmilurrizki : 23117008
Rahmat Junaidi : 23117004

Dosen Pengampu: Rendy Amora Jofipasi, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KHUSUS

UNIVERSITAS ADZKIA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami hanturkan kehadiran Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas tentang “Pendekatan Belajar Pada
Anak dengan Hambatan Intelektual”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dlam pembuatan tugas ini. Tentunya tidak akan maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun tugas, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusun maupun tata bahasa penyamaian dalam tugas ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pemmbaca atau pendengar agar kami dapat
memperbaikinya tugas kami.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Hambatan Intelektual Pada Anak
B. Pendekatan Belajar yang Efektif untuk Anak dengan Hambatan Intelektual 2
BAB III PENUTUP 10
A. KESIMPULAN 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang dilahirkan denga kebutuhan-
kebutuhan khusus yang berbeda dengan manusia pada umumnya sehingga
membutuhkan pelayanan khusus. Seseorang dengan memiliki hambatan dengan
kecerdasan sudah dipastikan bahwa ia adalah penyandang tunagrahita.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa anak tunagrahita adalah individu
yang memgalami gangguan atau disfungsi pada saraf kognitifnya, mengakibatkan
anak memiliki kemampuan intelektual atau kecerdasan di bawah rata-rata yang
mempengaruhi beberapa aspek pada lehidupannya sehingga membutuhkan
Pendidikan dan pelayanan khusus.

B. Rumusan Masalah

1. Apa hambatan intelektual pada anak?


2. Bagaimana Pendekatan Belajar yang Efektif untuk Anak dengan Hambatan
Intelektual ?

C. Tujuan
Tujan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui agar lebih memahami hambatan
intelektual pada anak dan Pendekatan Belajar yang Efektif untuk Anak dengan
Hambatan Intelektual
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hambatan Intelektual Pada Anak


Pendekatan Belajar pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan Hambatan
Intelektual
Pendekatan belajar bagi ABK dengan hambatan intelektual harus disesuaikan dengan
tingkat keparahan dan kebutuhan individu mereka. Berikut beberapa pendekatan yang umum
digunakan:
1. Pendekatan Berpusat pada Anak
Pendekatan ini menekankan pada kebutuhan, minat, dan gaya belajar individu anak.
Guru harus memahami kekuatan dan kelemahan anak, serta menyesuaikan materi dan metode
pembelajaran agar sesuai dengan kemampuan mereka.
2. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan ini menggunakan struktur dan rutinitas yang jelas untuk membantu anak
belajar. Guru harus membagi materi belajar menjadi langkah-langkah kecil dan mudah
dipahami, serta memberikan instruksi yang jelas dan konsisten.
3. Pendekatan Multisensori
Pendekatan ini melibatkan berbagai indera untuk membantu anak belajar. Guru dapat
menggunakan alat bantu visual, audio, dan kinestetik untuk membantu anak memahami
konsep baru.
4. Pendekatan Berbasis Keterampilan Fungsional
Pendekatan ini berfokus pada pengajaran keterampilan yang dapat digunakan anak
dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat mengajari anak keterampilan seperti berkomunikasi,
berpakaian, makan sendiri, dan mandi.
5. Pendekatan Terapi Perilaku Kognitif
Pendekatan ini membantu anak mengubah pola pikir dan perilaku negatif. Guru dapat
membantu anak mengidentifikasi pemicu perilaku negatif, serta mengembangkan strategi
untuk mengatasinya.
Selain pendekatan-pendekatan di atas, beberapa strategi lain yang dapat digunakan
untuk membantu ABK dengan hambatan intelektual belajar, antara lain:
1. Penggunaan teknologi: Teknologi dapat membantu anak belajar dengan cara yang
interaktif dan menarik. Guru dapat menggunakan komputer, tablet, dan aplikasi
edukasi untuk membantu anak belajar.
2. Pembelajaran kolaboratif: Pembelajaran kolaboratif dapat membantu anak belajar dari
satu sama lain dan meningkatkan keterampilan sosial mereka.
3. Dukungan positif: Dukungan positif dari guru, orang tua, dan teman sebaya dapat
membantu anak meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mereka.
4. Penting untuk diingat bahwa setiap anak berbeda dan tidak ada satu pendekatan
belajar yang cocok untuk semua. Guru dan orang tua harus bekerja sama untuk
menemukan pendekatan yang terbaik untuk setiap anak.

B. Pendekatan Belajar yang Efektif untuk Anak dengan Hambatan Intelektual


Mendidik anak dengan hambatan intelektual (HI) membutuhkan pendekatan yang spesifik
dan berpusat pada anak. Berikut beberapa poin penting untuk dipertimbangkan:
1. Memahami Kekuatan dan Kebutuhan Unik:
Asesmen menyeluruh: Lakukan observasi, tes, dan wawancara untuk memahami
tingkat keparahan HI, gaya belajar, minat, dan kebutuhan individu anak. Profil belajar: Buat
profil belajar yang komprehensif yang mendokumentasikan kekuatan, kelemahan, dan
preferensi belajar anak. Gunakan informasi ini untuk mengembangkan program pembelajaran
yang tepat.
2. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Mendukung:
Struktur dan rutinitas: Berikan struktur dan rutinitas yang jelas untuk membantu anak
merasa aman dan terorganisir. Gunakan papan jadwal, petunjuk visual, dan transisi yang
jelas.
Lingkungan yang tenang: Minimalisir gangguan dan ciptakan lingkungan belajar yang tenang
dan fokus. Teknologi bantu: Manfaatkan teknologi bantu seperti perangkat lunak pengenalan
suara, teks ke suara, dan alat bantu komunikasi visual untuk mendukung pembelajaran.
3. Terapkan Strategi Pembelajaran yang Tepat:
Pembelajaran berpusat pada minat: Hubungkan pembelajaran dengan minat dan
pengalaman pribadi anak untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi. Pendekatan
multisensori: Libatkan semua indra anak dalam proses belajar melalui aktivitas yang
merangsang visual, auditori, taktil, dan kinestetik.
Pembelajaran berbasis tugas: Bagi tugas-tugas kompleks menjadi langkah-langkah
kecil yang mudah dikelola dan berikan instruksi yang jelas dan ringkas. Pengulangan dan
latihan: Berikan banyak kesempatan untuk berlatih dan mengulang keterampilan yang baru
dipelajari. Penguatan positif: Berikan pujian dan penguatan positif secara konsisten untuk
memotivasi anak dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
4. Kolaborasi dan Dukungan:
Libatkan orang tua: Bekerjasama dengan orang tua untuk memahami kebutuhan anak
di rumah dan ciptakan strategi pembelajaran yang konsisten. Tim kolaboratif: Libatkan tim
profesional seperti guru, terapis, psikolog, dan pekerja sosial untuk mengembangkan program
pembelajaran yang komprehensif dan terkoordinasi.
Dukungan sosial: Dorong interaksi dan partisipasi sosial dengan teman sebaya untuk
meningkatkan keterampilan komunikasi dan pengembangan sosial. Contoh Penerapan
Pendekatan: Anak dengan kesulitan membaca: Gunakan buku dengan gambar, teks yang
besar dan mudah dibaca, dan teknologi bantu seperti perangkat lunak pembaca teks. Anak
dengan rentang perhatian yang pendek: Bagi tugas menjadi segmen yang lebih kecil dengan
istirahat di antaranya. Gunakan pengingat visual dan timer untuk membantu anak fokus.
Anak dengan keterlambatan perkembangan motorik: Berikan aktivitas fisik dan latihan
motorik halus untuk meningkatkan koordinasi dan keterampilan motorik. Penting untuk
diingat bahwa setiap anak berbeda dan tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua. Guru,
orang tua, dan profesional lainnya harus bekerja sama untuk mengembangkan program
pembelajaran yang individualized dan berpusat pada anak yang memenuhi kebutuhan belajar
dan perkembangan unik mereka.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendekatan Belajar pada Anak dengan Hambatan Intelektual
Pendekatan belajar pada anak dengan hambatan intelektual (HI) harus berpusat pada
anak dan mempertimbangkan kebutuhan individu mereka. Pendekatan ini harus
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan HI, gaya belajar, dan minat
anak.

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus oleh J.R. Atmaja (2017)


Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus oleh Setiadi (2016)
Pembelajaran Bina Diri pada Anak Tunagrahita Ringan oleh M. Basuni (2012)
Pemahaman Konsep Jual Beli dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar melalui Metode
Role Playing oleh S. Anshori (2016)

Anda mungkin juga menyukai