Anda di halaman 1dari 9

Anak-anak dengan kebutuhan khusus di bidang pendidikan anak usia dini memerlukan

perhatian dan pendekatan yang khusus untuk mendukung perkembangan mereka.


Pendidikan inklusif menjadi pendekatan yang menekankan integrasi anak-anak
berkebutuhan khusus ke dalam lingkungan pendidikan bersama dengan anak-anak
lainnya (Bastian et al., 2023; Cendekia, 2022; Devi et al., 2023; Meta Silfia Novembli et al.,
2023; Na & Hipertensiva, n.d.; Nasution, Darmayunata, & Wahyudi, 2023; Putri, Fadhillah,
et al., 2021; Sembiring et al., 2023; Suharni et al., 2022; S. Wahyuni, Reswita, et al., 2020;
S. Wahyuni, Hasanah, et al., 2023a; S. Wahyuni, Novitasari, et al., 2023). Berikut beberapa
aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan anak usia dini untuk anak
berkebutuhan khusus:

1. Identifikasi dan Evaluasi:


 Penting untuk mengidentifikasi dini kebutuhan khusus anak, baik dari segi
fisik, kognitif, maupun emosional.
 Melakukan evaluasi secara berkala untuk memahami perkembangan anak
dan menyesuaikan program pendidikan sesuai kebutuhan mereka.
2. Pengembangan Program Individual:
 Merancang program pendidikan individual yang mempertimbangkan
kebutuhan khusus setiap anak.
 Menyusun tujuan perkembangan yang realistis dan dapat dicapai sesuai
dengan kemampuan masing-masing anak.
3. Penggunaan Metode dan Materi yang Sesuai:
 Memilih metode pengajaran dan materi pembelajaran yang sesuai dengan
gaya belajar anak berkebutuhan khusus.
 Menggunakan alat bantu pembelajaran atau modifikasi untuk mendukung
partisipasi anak dalam kegiatan pembelajaran.
4. Kolaborasi Tim:
 Melibatkan tim multidisiplin, termasuk guru, terapis, dan spesialis lainnya,
untuk merancang dan mendukung implementasi program pendidikan.
 Berkomunikasi secara teratur dengan orang tua dan menyelaraskan
pendekatan pendidikan antara sekolah dan rumah.
5. Lingkungan yang Mendukung:
 Menyediakan lingkungan fisik dan sosial yang mendukung kebutuhan
anak berkebutuhan khusus.
 Memastikan aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas yang diperlukan.
6. Pelatihan Guru:
 Memberikan pelatihan kepada guru dan staf pendidikan mengenai
kebutuhan anak berkebutuhan khusus dan strategi pengajaran yang
efektif.
 Meningkatkan pemahaman mereka tentang cara berkomunikasi dan
berinteraksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus.
7. Inklusi Sosial:
 Mendorong inklusi sosial anak-anak berkebutuhan khusus dalam kegiatan
sehari-hari.
 Menyediakan peluang bagi interaksi sosial dengan teman sebaya dan
mendukung perkembangan keterampilan sosial mereka.
8. Evaluasi dan Penyesuaian Terus Menerus:
 Melakukan evaluasi berkala untuk menilai perkembangan anak dan
keberhasilan program pendidikan.
 Menyesuaikan program dan strategi jika diperlukan berdasarkan
perubahan kebutuhan anak.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkebutuhan khusus adalah individu dengan
karakteristik dan kebutuhan yang unik. Oleh karena itu, pendekatan personalisasi dan
inklusif sangat penting dalam memberikan pendidikan yang efektif bagi mereka pada
usia dini.

Anak-anak dengan kebutuhan khusus di bidang pendidikan anak usia dini memerlukan perhatian
dan pendekatan yang khusus untuk mendukung perkembangan mereka. Pendidikan inklusif menjadi
pendekatan yang menekankan integrasi anak-anak berkebutuhan khusus ke dalam lingkungan
pendidikan bersama dengan anak-anak lainnya (Andriani et al., 2023; Andriani & Wahyuni, 2021;
Awal & Wahyuni, 2018; Bastian, Nasution, et al., 2022; Bastian, Wahyuni, et al., 2022; Bastian &
Wahyuni, 2017; Dinata et al., 2023; Hasanah et al., n.d., 2023; Kasriyati et al., 2021; Nasution et al.,
2022a, 2022b, 2022a; Nasution, Darmayunata, Wahyuni, et al., 2023; Nasution, Darmayunta, et al.,
2023; Novembli et al., 2023; Novitasari et al., 2022; Nurliana Nasution, 2022; Putri, Fadillah, et al.,
2021; Reswita & Wahyuni, 2018; Simanjuntak et al., 2023; Sriwahyuni & Efastri, 2017; Suharni et al.,
2021; S. Wahyuni, 2017; S. Wahyuni et al., 2022, 2022, 2023, 2023, 2023, 2023, 2023; S. Wahyuni,
Efastri, et al., 2018; S. Wahyuni, Fadilah, et al., 2020; S. Wahyuni, Hasanah, et al., 2023b; S. Wahyuni,
Reswita, et al., 2018; S. Wahyuni & Reswita, 2018, 2020; S. Wahyuni & Rizkizaputra, 2023; S. W.
Wahyuni et al., 2023; S. Wahyuni & Zudeta, 2023; Yunefri, Filtri, et al., 2023; Yunefri, Zamzami, et al.,
2023; Zaputra et al., 2023). Berikut beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan anak
usia dini untuk anak berkebutuhan khusus:

1. Identifikasi dan Evaluasi:


 Penting untuk mengidentifikasi dini kebutuhan khusus anak, baik dari segi fisik,
kognitif, maupun emosional.
 Melakukan evaluasi secara berkala untuk memahami perkembangan anak dan
menyesuaikan program pendidikan sesuai kebutuhan mereka.
2. Pengembangan Program Individual:
 Merancang program pendidikan individual yang mempertimbangkan kebutuhan
khusus setiap anak.
 Menyusun tujuan perkembangan yang realistis dan dapat dicapai sesuai dengan
kemampuan masing-masing anak.
3. Penggunaan Metode dan Materi yang Sesuai:
 Memilih metode pengajaran dan materi pembelajaran yang sesuai dengan gaya
belajar anak berkebutuhan khusus.
 Menggunakan alat bantu pembelajaran atau modifikasi untuk mendukung partisipasi
anak dalam kegiatan pembelajaran.
4. Kolaborasi Tim:
 Melibatkan tim multidisiplin, termasuk guru, terapis, dan spesialis lainnya, untuk
merancang dan mendukung implementasi program pendidikan.
 Berkomunikasi secara teratur dengan orang tua dan menyelaraskan pendekatan
pendidikan antara sekolah dan rumah.
5. Lingkungan yang Mendukung:
 Menyediakan lingkungan fisik dan sosial yang mendukung kebutuhan anak
berkebutuhan khusus.
 Memastikan aksesibilitas dan ketersediaan fasilitas yang diperlukan.
6. Pelatihan Guru:
 Memberikan pelatihan kepada guru dan staf pendidikan mengenai kebutuhan anak
berkebutuhan khusus dan strategi pengajaran yang efektif.
 Meningkatkan pemahaman mereka tentang cara berkomunikasi dan berinteraksi
dengan anak-anak berkebutuhan khusus.
7. Inklusi Sosial:
 Mendorong inklusi sosial anak-anak berkebutuhan khusus dalam kegiatan sehari-
hari.
 Menyediakan peluang bagi interaksi sosial dengan teman sebaya dan mendukung
perkembangan keterampilan sosial mereka.
8. Evaluasi dan Penyesuaian Terus Menerus:
 Melakukan evaluasi berkala untuk menilai perkembangan anak dan keberhasilan
program pendidikan.
 Menyesuaikan program dan strategi jika diperlukan berdasarkan perubahan
kebutuhan anak.

Penting untuk diingat bahwa setiap anak berkebutuhan khusus adalah individu dengan karakteristik
dan kebutuhan yang unik. Oleh karena itu, pendekatan personalisasi dan inklusif sangat penting
dalam memberikan pendidikan yang efektif bagi mereka pada usia dini.

You
peran penting orangtua dalam pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus
ChatGPT
ChatGPT
Peran orangtua sangat krusial dalam pendidikan anak usia dini, terlebih lagi jika anak tersebut
memiliki kebutuhan khusus. Dukungan dan keterlibatan orangtua dapat memiliki dampak positif
yang besar pada perkembangan anak. Berikut adalah beberapa peran penting orangtua dalam
pendidikan anak usia dini berkebutuhan khusus:

1. Mitigasi Stigma dan Penolakan:


 Orangtua memiliki peran penting dalam mengatasi stigma sosial yang mungkin
dihadapi anak dengan kebutuhan khusus.
 Mendorong penerimaan dan integrasi anak dalam lingkungan keluarga dan
komunitas.
2. Advokasi untuk Kebutuhan Anak:
 Menjadi advokat utama untuk anak, berbicara dan berjuang untuk memastikan anak
mendapatkan dukungan dan sumber daya yang diperlukan di sekolah dan
masyarakat.
 Memastikan bahwa hak-hak anak dengan kebutuhan khusus dihormati dan dipenuhi.
3. Keterlibatan Aktif dalam Pembelajaran Anak:
 Terlibat langsung dalam proses pembelajaran anak di rumah, mendukung tugas-
tugas yang diberikan oleh guru atau terapis.
 Melibatkan diri dalam aktivitas yang merangsang perkembangan anak, baik di rumah
maupun di lingkungan masyarakat.
4. Kolaborasi dengan Pihak Sekolah dan Ahli Kesehatan:
 Berkomunikasi secara teratur dengan guru, terapis, dan staf sekolah untuk
memahami perkembangan anak dan menyesuaikan strategi pembelajaran.
 Mengikuti arahan dan rekomendasi ahli kesehatan atau spesialis yang terlibat dalam
perawatan anak.
5. Pemberian Dukungan Emosional:
 Memberikan dukungan emosional yang stabil dan positif bagi anak, membantu
mereka mengatasi tantangan dan frustrasi.
 Menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan emosional yang sehat.
6. Partisipasi dalam Program Pengembangan:
 Terlibat dalam program atau kegiatan pengembangan yang ditawarkan oleh lembaga
pendidikan atau organisasi untuk orangtua anak berkebutuhan khusus.
 Belajar tentang kebutuhan khusus anak dan strategi pendidikan yang dapat
diterapkan di rumah.
7. Pemantauan Perkembangan Anak:
 Memantau perkembangan anak secara rutin dan berkomunikasi dengan para
profesional pendidikan dan kesehatan.
 Terlibat dalam proses penilaian dan perencanaan pendidikan khusus anak.
8. Pembentukan Jaringan Dukungan:
 Terlibat dalam komunitas orangtua anak berkebutuhan khusus untuk berbagi
pengalaman, sumber daya, dan dukungan.
 Membangun jaringan yang saling mendukung dan berbagi informasi dengan
orangtua lain yang menghadapi situasi serupa.

Dengan keterlibatan aktif orangtua, anak dengan kebutuhan khusus dapat merasa didukung dan
diberdayakan untuk mencapai potensinya. Kolaborasi antara orangtua, guru, dan profesional
kesehatan dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan mendukung bagi anak-anak
berkebutuhan khusus.

Literatur:

Andriani, R., & Wahyuni, S. (2021). Identifikasi Persepsi Mahasiswa dan Hambatan dalam Perkuliahan
Daring Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6(3),
397–404.

Andriani, R., Wahyuni, S., & Mardiyana, L. (2023). Implementasi Hybrid Learning Pada Era Post-Pandemic
di Fakultas Pendidikan dan Vokasi Universitas Lancang Kuning. Jurnal Pendidikan, 11(2), 251–260.

Awal, R., & Wahyuni, S. (2018). Analisis Miskonsepsi Biologi Sel pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi
Universitas Lancang Kuning. Lectura: Jurnal Pendidikan, 9(1), 86–94.

Bastian, A., Nasution, J. A., & Wahyuni, S. (2022). Teacher Performance Under the Influence of Training,
Work Motivation and Teacher Competence. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 14(3), 3601–3612.

Bastian, A., & Wahyuni, S. (2017). Sosialisasi Peran Ayah Dalam Pengasuhan Anak Usia Dini di TK
Baiturrahman Pekanbaru. JURNAL PRODIKMAS Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2).

Bastian, A., Wahyuni, S., Liza, L. O., Kasriyati, D., Situmorang, D. D. B., & Ifdil, I. (2023). Emotional
Intelligence and Job Stress: In Its Influence on Teachers’ Performance. COUNS-EDU: The
International Journal of Counseling and Education, 7(4), 144–154.
https://doi.org/10.23916/0020220741040

Bastian, A., Wahyuni, S., & Putra, E. M. (2022). Evaluasi Program dan Manajemen Kelembagaan Pendidikan
Anak Usia Dini. LPPM UNIVERSITAS LANCANG KUNING.

Cendekia, P. M. (2022). SOSIALISASI LITERASI DIGITAL BAGI ORANG TUA DAN GURU PAUD MUTIARA
CENDEKIA DIGITAL LITERACY SOCIALIZATION FOR PARENTS AND TEACHERS OF Pendidikan anak
usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada
peletakkan das. 3(1).

Devi, S., Simanjuntak, H., Wahyuni, S., & Atika, A. (2023). 2023-buku cerita-3.+Sri+Devi. 2(1), 23–34.

Dinata, M., Ramadansur, R., Bastian, A., & Wahyuni, S. (2023). Identifikasi Kemampuan Guru PAUD sebagai
Guru Penggerak di Pekanbaru. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 6303–6312.

Hasanah, N., Zudeta, E., Ustafiano, B., & Wahyuni, S. (n.d.). Resiliensi Orang Tua yang memiliki Anak
Berkebutuhan Khusus.

Hasanah, N., Zudeta, E., Ustafiano, B., & Wahyuni, S. (2023). Resiliensi Orang Tua yang memiliki Anak
Berkebutuhan Khusus. JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus, 1(01), 8–14.

Kasriyati, D., Wahyuni, S., & Reswita, R. (2021). Pelatihan Perencanaan Dan Penerapan Media Loose Parts
Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Bagi Guru PAUD Kecamatan Rumbai Pesisir. Wahana Dedikasi :
Jurnal PkM Ilmu Kependidikan, 4(2), 34. https://doi.org/10.31851/dedikasi.v4i2.5906

Meta Silfia Novembli, Nisaul Hasanah, & Wahyuni, S. (2023). Pelatihan Penggunaan Aplikasi Mendeley
Untuk Menunjang Karya Ilmiah Guru Smkn 1 Bangkinang. J-COSCIS : Journal of Computer Science
Community Service, 3(2), 127–134. https://doi.org/10.31849/jcoscis.v3i2.12981

Na, D. E. C., & Hipertensiva, C. (n.d.). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に


関する共分散構造分析 Title.

Nasution, N., Darmayunata, Y., & Wahyudi, S. (2023). Sosialisasi Aplikasi Pelaporan Titik Sampah. Jurnal of
Computer Science Community Service, 3(1), 40–48.

Nasution, N., Darmayunata, Y., & Wahyuni, S. (2022a). Augmented reality: as a guidance and counseling
tool for early childhood. Proceedings of Siliwangi Annual International Conference on Guidance and
Counselling, 1, 103–107.

Nasution, N., Darmayunata, Y., & Wahyuni, S. (2022b). Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini
berbasis Augmented Reality. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6), 6462–6468.

Nasution, N., Darmayunata, Y., Wahyuni, S., Liza, L. O., & Situmorang, D. D. B. (2023). Positive impact of the
COVID-19 pandemic: meaningful learning using augmented reality for children. Journal of Public
Health, 45(2), e376–e377. https://doi.org/10.1093/pubmed/fdac157

Nasution, N., Darmayunta, Y., & Wahyuni, S. (2023). SOSIALISASI APLIKASI PELAPORAN TITIK SAMPAH
(STUDI KASUS KELURAHAN LIMBUNGAN PEKANBARU). J-COSCIS: Journal of Computer Science
Community Service, 3(1), 40–48.

Novembli, M. S., Hasanah, N., & Wahyuni, S. (2023). PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI MENDELEY
UNTUK MENUNJANG KARYA ILMIAH GURU SMKN 1 BANGKINANG. J-COSCIS: Journal of Computer
Science Community Service, 3(2), 127–134.

Novitasari, Y., Wahyuni, S., & Suharni, S. (2022). SOSIALISASI LITERASI DIGITAL BAGI ORANG TUA DAN
GURU PAUD MUTIARA CENDEKIA. Jurnal ABDI PAUD, 3(1), 1–6.

Nurliana Nasution, N. N. (2022). Information system design for monitoring and evaluation of learning on
blended learning. Information System Design for Monitoring and Evaluation of Learning on Blended
Learning, 14(2), 1633–1644.

Putri, A. A., Fadhillah, S., & Wahyuni, S. (2021). Online Socialization of Health Card (Kms) in the District of
Rumbai Pesisir. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 44–47.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/abdipaud/index

Putri, A. A., Fadillah, S., & Wahyuni, S. (2021). SOSIALISASI KARTU MENUJU SEHAT (KMS) ONLINE DI
KECAMATAN RUMBAI PESISIR. Jurnal ABDI PAUD, 2(2), 44–47.

Reswita, R., & Wahyuni, S. (2018). Efektivitas Media Pasir dalam Meningkatkan Kemampuan Konsep
Bilangan pada Anak Usia 5-6 Tahun di Tk Aisyiyah Bengkalis. Jurnal Pendidikan, 9(1), 43–51.

Sembiring, A. K., Dinata, M., Ramadansur, R., Bastian, A., & Wahyuni, S. (2023). Identifikasi Kemampuan
Guru PAUD sebagai Guru Penggerak di Pekanbaru. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
7(5), 6303–6312. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i5.5406

Simanjuntak, S. D. H., Wahyuni, S., & Putri, A. A. (2023). Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara pada
Anak Usia Dini Menggunakan Buku Cerita Bergambar. CERDAS-Jurnal Pendidikan, 2(1), 23–34.

Sriwahyuni, S., & Efastri, S. M. (2017). PENDAMPINGAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DARI
POTENSI SUMBER DAYA ALAM. Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1), 5–9.

Suharni, Novitasari, Y., & Wahyuni, S. (2022). Pelatihan Penggunaan Aplikasi E-Learning Berbasis Web
untuk Guru PAUD di Kecamatan Rumbai Kota. Jurnal Abdi PAUD, 3(1), 12–16.

Suharni, S., Wahyuni, S., & Astri, Y. (2021). Improving Environmental Care Attitudes of Early Childhood By
Utilizing Recycled Materials. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 2017–2024.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.783

Wahyuni, S. (2017). Motivasi Belajar Anak Yang Berasal Dari Keluarga Miskin Dan Implikasinya Dalam
Pelayanan Konseling. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(01).

Wahyuni, S., Darmayunata, Y., Zudeta, E., Sajid, M. D. F., & Syahdan, S. (2023). Merdeka Curriculum
Innovation: Grand Design for Digital Literacy Learning in Special School. Educative: Jurnal Ilmiah
Pendidikan, 1(3), 95–102.

Wahyuni, S., Efastri, S. M., & Fadillah, S. (2018). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus melalui
Kegiatan Cooking Class Anak Usia 5-6 Tahun di TK Melati Pekanbaru. PAUD Lectura: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 2(01), 61–72.

Wahyuni, S., Fadilah, S., & Bastian, A. (2020). Children’s independence Skills Analysis at Low
Socioeconomic Environment. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 14(2), 303–312.

Wahyuni, S., Hasanah, N., & Novembli, M. S. (2023a). Pelatihan Keterampilan Merajut untuk Anak
Berkebutuhan Khusus di SLB Kinasih. JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus, 1(01), 22–
28. https://doi.org/10.31849/jppkhlectura.v1i01.14748

Wahyuni, S., Hasanah, N., & Novembli, M. S. (2023b). Pelatihan Keterampilan Merajut untuk Anak
Berkebutuhan Khusus di SLB Kinasih. JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus, 1(01), 22–
28.
Wahyuni, S., Liza, L. O., Syahdan, Rusandi, M. A., & Situmorang, D. D. B. (2023). ‘Treasure hunt’: Using loose
parts media to develop social financial education model for early children. Heliyon, 9(6), e17188.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e17188

Wahyuni, S., Novembli, M. S., & Fitriani, D. (2023). Pelatihan Gerak dan Lagu bagi Mahasiswa Pendidikan
Khusus. JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus, 1(2), 18–25.

Wahyuni, S., Novembli, M. S., & Hasanah, N. (2023). Sosialisasi Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak
Berkebutuhan Khusus Usia Dini. JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus, 1(2), 26–32.

Wahyuni, S., Novitasari, Y., Suharni, S., & Reswita, R. (2023). The Effect of Digital Literacy-Based Learning
on Student Motivation and Socialization Ability. Consilium : Berkala Kajian Konseling Dan Ilmu
Keagamaan, 9(2), 88. https://doi.org/10.37064/consilium.v9i2.13454

Wahyuni, S., Novitasari, Y., Suharni, S., & Reswita, R. (2023). The Effect of Digital Literacy-Based Learning
on Student Motivation and Socialization Ability. Consilium: Berkala Kajian Konseling Dan Ilmu
Keagamaan, 9(2), 88–98.

Wahyuni, S., Putra, E. M., & Fauziddin, M. (2022). Performance of Satuan PAUD Sejenis Managers through
Managerial and Supervision Capability analysis. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(6),
5734–5746.

Wahyuni, S., & Reswita. (2018). Low-income Family Environment: Subjective Well-Being and Children
Learning Motivation. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 175(1).
https://doi.org/10.1088/1755-1315/175/1/012103

Wahyuni, S., & Reswita, R. (2020). Pemahaman Guru mengenai Pendidikan Sosial Finansial pada Anak Usia
Dini menggunakan Media Loose Parts. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 962.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.493

Wahyuni, S., Reswita, R., & Afidah, M. (2020). Pengembangan Model Pembelajaran Sains, Technology, Art,
Engineering And Mathemathic Pada Kurikulum PAUD. Jurnal Golden Age, 4(02), 297–309.
https://doi.org/10.29408/jga.v4i02.2441

Wahyuni, S., Reswita, R., & Filtri, H. (2018). Subjectif Well-Being Anak Yang Berasal Dari Keluarga Berstatus
Ekonomi Sosial Rendah. Jurnal Pendidikan, 9(2), 149–160.

Wahyuni, S., & Rizkizaputra, R. (2023). Pelatihan Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Teknik CRI
Dalam Pembelajaran Hybrid Learning. Wahana Dedikasi: Jurnal PkM Ilmu Kependidikan, 6(1), 155–
164.

Wahyuni, S. W., Novembli, M. S., & Hasanah, N. (2023). Inovasi Pembelajaran Inklusi melalui Peningkatan
Self Efficacy Guru. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 9791–9798.

Wahyuni, S., & Zudeta, E. (2023). Deteksi Dini Anak Berkebutuhan Khusus dan pelatihan Merajut bagi
Masyarakat. JPPKh Lectura: Jurnal Pengabdian Pendidikan Khusus, 1(2), 1–9.
Yunefri, Y., Filtri, H., Wahyuni, S., & Liza, L. O. (2023). Psychological climate: conditioning for student
organizational disease. Journal of Public Health, 45(2), e387–e389.

Yunefri, Y., Zamzami, Z., Filtri, H., Wahyuni, S., Agung, I., & Taufik, O. A. (2023). Building Student Talents
and Future Leaders through Psychological Climate. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 15(2), 2358–2366.

Zaputra, R., Wahyuni, S., & Zudetta, E. (2023). Peningkatan sosial Ekonomi melalui Keterampilan Merajut
bagi Masyarakat. SNPKM: Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 171–176.

Anda mungkin juga menyukai