Anda di halaman 1dari 5

No.

PAUD-RA/230400/0012/12/2022

RA/BA/TA AMAR
( NPSN 69750362 )
DUSUN RABERAS RT.04/RW. 10 Kec. Sumbawa
Kab. Sumbawa Prov. Nusa Tenggara Barat

TERAKREDITASI C
( CUKUP )

11 Desember 2022 sampai dengan 11 Desember 2027

Jakarta, 11 Desember 2022


Lampiran Sertifikat Akreditasi No. PAUD-RA/230400/0012/12/2022

PENJELASAN HASIL AKREDITASI

Penjelasan Hasil Akreditasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sertifikat akreditasi yang berisi tentang informasi tambahan yang berkaitan
dengan hasil akreditasi satuan pendidikan PAUD dan PNF.

PERKEMBANGAN MILAI AGAMA DAN MORAL

Pendidik sudah menstimulasi berbagai pengalaman keagamaan anak melalui


contoh berbuat baik sesama manusia dan mempraktekkan kegiatan
keagamaan. Pendidik juga sudah membiasakan anak berperilaku terpuji, namun
pendidik belum memberikan stimulus yang maksimal pada anak untuk
mengenalkan nilai-nilai kejujuran dan pembiasaan untuk menolong orang lain,
sehingga diharapkan pendidik dapat menanamkan nilai agama dan moral
khususnya nilai-nilai kejujuran dan tolong menolong baik melalui dialog,
bercerita , maupun melalui video.

PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK

Pendidik sudah menstimulasi anak untuk motorik kasar dan motorik halus saat
kegiatan pembelajaran dengan sangat baik. Pendidik sudah menstimulasi anak
untuk berperilaku untuk hidup bersih dan sehat namun belum terstimulasi dengan
maksimal penerapan penangan Covid 19. Diharapkan pendidik dapat
merencanakan serta menerapkan penanganan standar covid 19 minimal
melalui kegiatan mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak di
lingkungan sekolah.

PERKEMBANGAN KOGNITF

Pendidik sudah mestimulasi kemampuan anak dalam proses pemecahan


masalah berpikir logis, kritis dan kreatif serta berpikir simbolis saat bermain balok,
puzzle dan bernyanyi. Tetapi pendidik belum optimal dalam menstimulasi anak
untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi serta belum nampak memberikan
dukungan dalam bentuk penghargaan setelah anak menyelesaikan
masalahnya saat kegiatan main, pendidik juga belum maksimal memberikan
pemahaman tentang konsep menghubungkan dan sebab akibat dalam
kegiatan pembelajaran. Pendidik juga belum menstimulasi anak untuk
mempersentasikan benda dan imajinasinya dalam bentuk karya. Sehingga
diharapkan pendidik dapat memberikan stimulasi saat kegiatan main untuk
mengidentifikasi masalah yang dihadapi anak melalui kegiatan tanya jawab serta
memberikan penghargaan kepada anak setelah menyelesaikan masalahnya.
Pendidik juga diharapkan dapat memberikan pemahaman konsep
menghubungkan dan konsep sebab akibat melalui kegiatan main seperti
menghubungkan pasangan benda dan memberikan pertanyaaan terbuka atau
berdialog saat kegiatan main. Pendidik juga diharapkan dapat menstimulsi anak
dengan meminta mepresentasikan ide dan karya menggunakan bahan yang
ada disekitar sesuai dengan tema kegiatan main.

PERKEMBANGAN BAHASA

Pendidik sudah menfasilitasi anak saat proses penbelajaran untuk


mengungkapkan bahasa ekspresif melalui kegiatan bercerita, memfasilitasi anak
pada proses keaksaraan seperti mengenal dan menyebutkan huruf dan angka
namun pendidik belum maksimal dalam menstimulasi anak untuk membuat
pernyataan sederhana, pendidik juga belum meminta anak untuk menceritakan
kembali apa yang sudah disimaknya saat guru bercerita dan menuangkan apa
yang sudah didengarnya dalam bentuk coretan atau tulisan. Pendidik belum
memfasilitasi anak untuk memegang bahan bacaan. Sehingga diharapkan
pendidik dapat memberikan stimulasi yang lebih optimal saat bercerita dengan
meminta anak untuk membuat pernyataan sederhana melalui dialog, pendidik
juga diharapkan dapat meminta anak untuk menceritakan kembali apa yang
sudah didengarnya dan menuangkannya dalam bentuk coretan atau tulisan
bermakna. Pendidik diharapkan dapat memfasilitasi anak untuk memegang
bahan bacaan melalui penyediaan pojok baca di dalam kelas yang dapat
diakses anak setiap waktu, sehingga kemampuan bahasa dapat berkembang
dengan lebih baik.

SOSIAL EMOSIONAL

Stimulasi pendidikan anak pada aspek sosial emosional seperti pengendalian diri
saat antri berkegiatan , mengenal dan mencintai negara melalui pengenalan
lambang negara serta keragaman budaya daerah sudah dilakukan, meskipun
pendidik belum maksimal dalam memberikan stimulasi pembiasaan
bertanggungjawab. Pendidik juga masih belum maksimal menstimulasi anak
untuk peduli dengan teman dan saling tolong menolong, belum mengenalkan
bendera dan lagu kebangsaan Indonesia serta belum mengenalkan budaya
daerah seperti lagu dan tarian daerah secara maksimal. Sehingga diharapkan
pendidik dapat membiasakan anak untuk bertanggungjawab di setiap
kegiatan seperti merapikan kembali mainan yang sudah digunakan. Pendidik
juga diharapkan dapat mengenalkan bendera dan lagu kebangsaan Indonesia
Raya baik melalui kegitan rutin seperti upacara bendera maupun melalui tema
kegiatan cinta tanah air, pendidik juga diharapkan dapa mengenalkan budaya
daerah melalui hari budaya setiap minggunya agar anak dapat mencintai
daerah dan bangga dengan negaranya sendiri.
FASILITASI PENDIDIK TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN

Pendidik sudah memanfaatkan sumber belajar yang berbasis potensi lingkungan


melalui kegiatan mengunjungi kandang binatang yang ada di sekitar sekolah,
menyediakan berbagai pilihan kegiatan main sesuai tahap perkembangan anak
yang berbasis lingkungan, memberikan dukungan saat anak berkegiatan. Namun
pendidik belum optimal dalam memanfaatkan bahan dan alat yang ada
disekitar sebagai sumber belajar, belum menyediakan berbagai sumber dan
bahan yang ada disekitar sebagai pilihan kegiatan main anak, belum
menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendidik juga belum
memfasilitasi anak untuk membuat karya sesuai dengan idenya dengan
memanfaatkan bahan yang ada di sekitar serta belum menata alat dan bahan
main saat kegiatan.Pendidik belum memberikan inspirasi awal ketika anak
melakukan kegiatan main. Diharapkan pendidik dapat memanfaatkan dengan
menyediakan bahan dan alat berbasis lingkungan yang ada di sekitar sebagai
sumber belajar seperti batu, ranting, air, pasir, daun yang bisa menjadi pilihan
dalam kegiatan main anak. Pendidik juga diharapkan dapat menggunakan
pendekatan saintifik saat kegiatan pembelajaran melalui kegiatan proyek. Serta
diharapkan pendidik memfasilitasi anak untuk membuat karya sesuai dengan ide
dan gagasanannya yang memanfaatkan bahan disekitar, menata alat dan
bahan sebelum kegiatan main untuk menarik minat dan keingintahuan anak
serta dapat memberikan inspirasi awal baik menggunakan gambar, video atau
benda aslinya yang perluas ide anak saat kegiatan main.

FASILITASI SATUAN PENDIDIKAN TERHADAP PENINGKATAN PROFESIONALITAS


PENDIDK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Satuan Pendidikan sudah menfasilitasi layanan belajar inovatif melalui


pemanfaatan laptop sebagai media pembelajaran, memfasilitasi PTK untuk
pengembangan profesionalitas melalui kegiatan diskusi internal dan mengikuti
pelatihan pelatihan. Namun satuan pendidikan belum maksimal memberikan
fasilitas layanan belajar yang inovatif berupa inovasi pembelajaran, belum
mengaitkan pembelajaran dengan budaya lokal. Satuan pendidikan belum
mejadi tempat pelatihan serta belum memfasilitasi PTK dalam kegiatan
pengembangan profesionalitas berkelanjutan. Untuk itu diharapkan agar satuan
pendidikan dapat memfasilitasi layanan inovasi pembelajaran melalui
pengembangan model atau metode pembelajaran, mengaitkan pembelajaran
dengan budaya lokal seperti hari budaya dalam setiap minggunga. Satuan
pendidikan juga diharapkan dapat mengembangkan profesionaliats PTK melalui
kegiatan pengembanga profesionalitas berkelanjatun dengan menganggarkan
kegiatan pelatihan PTK setiap tahunnnya demi kemajuan satuan pendidikan ke
depannya.

KEAMANAN LINGKUNGAN
Satuan Pendidikan sudah memagari halaman sekolah untuk menjaga keamanan
dan keselamatan anak. Namun belum maksimal merencanakan dan
melaksanakan standar penanganan keamanan dan keselamatan anak, belum
melakukan kampanye prosedur keselamatan anak serta belum mengadakan
praktek menghadapi keadaan darurat. Sehingga diharapkan satuan pendidikan
dapat membuat perencaanaan kegiatan tentang standar penanganan
keselamatan dan keamanan dalam dalam bentuk SOP, kemudian melakukan
kampanye prosedur keselamatan anak baik kepada guru maupun kepada orang
tua serta mempraktekkan cara menghadapi keadaan darurat di lingkungan
satuan pendidikan secara berkala.

DUKUNGAN ORANG TUA ORANG TUA

Dukungan orang tua terhadap proses pembelajaran sudah dilaksanakan melalui


penggunaan media komunikasi WA grup wali murid.Namun satuan pendidikan
belum memfasilitasi terbentuknya persatuan orang tua, belum melibatkan orang
tua dalam program sekolah serta belum menjadikan orang tua sebagai
narasumber pembelajaran di kelas. Diharapkan satuan pendidikan dapat
memfasilitasi terbentuknya komite sekolah yang dapat bekerjasama terlibat
langsung dalam dalam program sekolah serta dapat menjadi bagian dari
pembelajaran di kelas sebagai narasumber atau menjadi pendongeng saat
kegiatan bercerita.

PEMBIASAAN HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Satuan pendidikan telah mengenalkan dan membiasakan Perilaku Hidup Bersih


dan Sehat dengan baik melalui pengenalan makanan sehat yang diberikan
secara berkala, menyediakan air putih dalam galon untuk anak didik, serta
melakukan pembiasaan kegiatan diluar dengan kegiatan jalan pagi dan
kegiatan lain agar terkena sinar matahari. Kegiatan pembiasaan telah dilakukan
dengan baik namun perlu penambahan fasilitas agar anak lebih nyaman dan
tidak mengantri lama ketika mencuci tangan. Satuan pendidikan juga
diharapkan mampu mempertahankan pembiasaan yang baik terkait perilaku
hidup bersih dan sehat.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai