i
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
ii
........................................................................................................................6
Pembangunan..................................................................7
3.1. Kesimpulan...........................................................................21
3.2. Saran.....................................................................................21
BAB I
iii
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
1.2.RUMUSAN MASALAH
IPOLEKSOSBUDHANKAM?
h. Bagaimana wujud implementasi mahasiswa terhadap Paradigma Pembangunan?
iv
1.3.TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
v
2.1. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari bahasa Sansekerta yaitu pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Apabila dicermati, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu memenuhi
kriteria sebagai puncak-puncak kebudayaan, sebagai kerangka-acuan-bersama,
bagi kebudayaan - kebudayaan di daerah:
1 .Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun suku bangsa ataupun golongan sosial
dan komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2 .Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap warga
negara Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan,
maupun golongannya;
5. Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang
membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan
vi
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Kata reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation dari akar kata
reform, sedangkan secara harfiah reformasi mempunyai pengertian suatu gerakan yang
memformat ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang telah menyimpang,
untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang
dicita-citakan oleh rakyat.
vii
1. Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu penyimpangan-
penyimpangan.
4. Reformasi dilkukan kearah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan yang
lebih baik, perubahan yang dilakukan dalam reformasi harus mengarah pada
suatu kondisi kehidupan rakyat yang lebih baik dalam segala aspek.
5. Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang
berkebutuhan Yang Maha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan
bangsa.
bertalian dengan keadaan yang harus digali dan dibangun agar dicapai kemajuan dimasa
yang akan datang. Didalam proses pembangunan terdapat perubahan yang terus
menerus diarahkan untuk menuju kemajuan dan perbaikan ke arah tujuan yang
diciptakan. Dengan kata lain, pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang
direncanakan dan mencakup semua aspek kehidupan untuk ,mewujudkan tujuan hidup.
viii
pembangunan adalah suatu model, pola yang merupakan sistem berfikir sebagai upaya
demokratis yang bermoral religius serta masyarakat yang bermoral kemanusiaan dan
beradab.
Berbagai gerakan muncul disertai dengan akibat tragedi kemanusiaan yang sangat
memilukan dan menelan banyak korban jiwa dari anak-anak bangsa sebagai rakyat kecil
masih tersisa satu keyakinan akan nilai yang memilikinya yaitu nilai-nilai yang terakar
dari pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri yaitu nilai-nilai Pancasila. Reformasi
adalah menata kehidupan bangsa dan negara dalam system Negara di bawah nilai-nilai
ix
Bahkan pada hakikatnya reformasi itu sendiri adalah mengembalikan tatanan
kebenaraan kearah sumber nilai yang merupakan Platform kehidupan bersama bangsa
Indonesia, yang selama ini diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang baik pada
masa orde lama maupun orde baru. Oleh karena itu proses reformasi walaupun dalam
lingkup pengertian reformasi total harus memiliki platform dan sumber nilai yang jelas
merupakan arah, tujuan, serta cita-cita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
diteriakkan dengan jargon reformasi total tidak mungkin melakukan perubahan terhadap
sumbernya itu sendiri. Oleh karena itu justru sebaliknya reformasi itu harus memiliki
tujuan, dasar, cita-cita serta platform yang jelas dan bagi bangsa Indonesia Nilai-nilai
kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan.
Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok
Kita tentunya tahu rumusan Pembukaan Undang – Undang dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alenia IV. Dalam rumusan tersebut dinyatakan bahwa tujuan
negara Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh
x
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian, paradigma menempati posisi
tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia. Pancasila
sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar,
kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan
di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa
Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat
xi
Dalam era reformasi akhir-akhir ini, seruan dan tuntutan rakyat terhadap
pembaharuan hukum sudah merupakan suatu keharusan karena proses
reformasi yang melakukan penataan kembali tidak mungkin dilakukan tanpa
melakukan perubahan-perubahan terhadap peraturan perundang-undangan.
Agenda yang lebih konkrit yang diperjuangkan oleh para reformis yang
paling mendesak adalah reformasi bidang hukum.
Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa setelah peristiwa 21 Mei
1998 saat runtuhnya kekuasaan Orde Baru, salah satu sub system yang
mengalami kerusakan parah selama Orde Baru adalah bidang hukum. Produk
hukum baik materi maupun penegakkannya dirasakan semakin menjauh dari
nilai-nilai kemanusiaan, kerakyatan, serta keadilan. Sub-sistem hukum
nampaknya tidak mampu menjadi pelindung bagi kepentingan masyarakat
dan yang berlaku hanya bersifat imperative bagi penyelenggara pemerintahan.
xii
3. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi
pengembangan Pancasila sebagai ideologi nasional. Dalam hal ini pancasila harus
kebangsaan yang bebas dalam arti merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan
makmur.
b) Pancasila Sebagai Paradigma pembangunan Bidang Politik\
xiii
Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara
keputusan;
3) Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan
Proses pembangunan politik negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini
memprovokasi, dan menghasut rakyat harus segera di akhiri. Selain itu, perwujudan
indonesia.
2) Memposisikan rakyat Indonesia sebagai subjek dalam kehidupan politik, bukan
xiv
hanya sebagai objek politik penguasa semata
3) Sistem politik negara harus mendasarkan pada tuntutan hak dasar kemanusiaan,
sehingga sistem politik negara harus mampu menciptakan sistem yang menjamin
daerah:
1) Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun sukubangsa ataupun golongan
xv
sosial dan komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan
Seperti halnya dalam pembangunan aspek yang lainnya, pancasila kembali menjadi
dasar moralitas utama untuk menyelenggarakan proses pembangunan dalam aspek ini,
kebebasan spiritual
3) Menciptakan sistem sosial budaya yang beradap melaui pendekatan kemanusian
xvi
secara universal
e) Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang pertahanan dan keamanan
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dapat terwujud salah satunya dengan
adanya sistem pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, pembangunan
Maha Esa
2) Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan pada tujuan demi
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa
tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga
rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan
xvii
mendasar.
hukum’, hukum (baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis) yang akan
dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila dalam
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
bernegara, dimana harus didasari oleh kehidupan tatanan Negara seperti politik, ekonomi,
budaya, hukum dan antar umat beragama. Sebagai landasan hidup pancasila harus dipahami
nilai filosofis ideologis dan konstitusional sebagai asas normatif fundamental serta sumber
motivasi dan cita – cita nasional. Nilai fundamental ini adalah pandangan hidup bansa dan
filsafat negara yang tertuang dalam pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang kemudian nilai tersebut yang kita kenal dengan pancasila. Pancasila
xviii
3.2. Kritik/Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://indridjanarko.dosen.narotama.ac.id/files/2011/05/Modul-Pancasila-7-Pancasila-
Sebagai-Paradigma-Reformasi.pdf
http://research.amikom.ac.id/index.php/DMI/article/download/6384/3813
http://exalute.wordpress.com/2008/07/24/pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan/
pustaka Pelajar
xix
Sri Soemantri M, 2000, Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Hukum,
Bandung
xx