Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN DAN


PARADIGMA REFORMASI”

Dosen Pengampu : Teguh Widiyanto, S.Sos, M.Kes


Agus S. SIP, M.Kes

Disusun oleh : 1.Dwi Aryuning Putri P1337433117086


2.Laeina Aenun Nurmas P1337433117087
3. Raka Yoko Pradina P1337433117101
4.Verdina Yustika Putri Islamiyati P1337433117088

POLTEKKES KEMENKES RI SEMARANG


DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
2017

i
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................1

1.3 Perumusan masalah.............................................................2

1.4 Tujuan Penulisan ................................................................3

BAB II ISI PEMBAHASAN

2.1 Memahami pengertian Pancasila.

b.Memahami pengertian paradigma.

c.Memahami pengertian Reformasi.

d.Memahami Pancasila sebagai paradigma reformasi.

e.Memahami syarat-syarat Gerakan Reformasi.

f.Memahami pengertian paradigma pembangunan

g.Memahami pancasila sebagai paradigma pembangunan

h.Memahami wujud penerapan pancasila dalam paradigma pembangunan


IPOLEKSOSBUDHANKAM.

i. Memahami wujud implementasi mahasiswa terhadap Paradigma Pembangunan

ii
........................................................................................................................6

2.2 Pancasila Sebagai Paradigma

Pembangunan..................................................................7

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan...........................................................................21

3.2. Saran.....................................................................................21

Daftar Pustaka .........................................................................................................22

BAB I

iii
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai dasar negara merupakan mempunyai peranan penting bagi


bangsa Indonesia. Pancasila sebagai paradigma juga berada pada posisi
pembangunan nasional yang meliputi segenap bidang kehidupan, seperti politik,
ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, juga di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta hukum dan hak asasi manusia. Maka dari itu kita
harus mengenal Pancasila sebagai paradigma bangsa Indonesia.

1.2.RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian pancasila dan paradigma?

b. Apa yang dimaksud tentang Gerakan Reformasi?

c. Sebutkan penyimpangan-penyimpangan di masyarakat terhadap dasar nilai-nilai


yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia?

d. Apa hal-hal yang mempelopori Gerakan Reformasi?

e. Apa pengertian Paradigma Pembangunan?

f. Apa maksud dari Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan?

g. Bagaimana wujud penerapan Pancasila dalam Paradigma Pembangunan

IPOLEKSOSBUDHANKAM?
h. Bagaimana wujud implementasi mahasiswa terhadap Paradigma Pembangunan?

iv
1.3.TUJUAN

a.Memahami pengertian Pancasila.

b.Memahami pengertian paradigma.

c.Memahami pengertian Reformasi.

d.Memahami Pancasila sebagai paradigma reformasi.

e.Memahami syarat-syarat Gerakan Reformasi.

f.Memahami pengertian paradigma pembangunan

g.Memahami pancasila sebagai paradigma pembangunan

h.Memahami wujud penerapan pancasila dalam paradigma pembangunan


IPOLEKSOSBUDHANKAM.

i. Memahami wujud implementasi mahasiswa terhadap Paradigma Pembangunan

BAB II

PEMBAHASAN

v
2.1. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari bahasa Sansekerta yaitu pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama
penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Apabila dicermati, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu memenuhi
kriteria sebagai puncak-puncak kebudayaan, sebagai kerangka-acuan-bersama,
bagi kebudayaan - kebudayaan di daerah:
1 .Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun suku bangsa ataupun golongan sosial
dan komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2 .Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap warga
negara Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan, kedaerahan,
maupun golongannya;

3. Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad


masyarakat majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri
sebagai satu bangsa yang berdaulat;

4. Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luas persebarannya di kalangan


masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui
musyawarah. Sila ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya
yang mendahulukan kepentingan perorangan;

5. Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang
membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan

vi
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.

2.2. Pengertian Paradigma

Pengertian paradigma yakni asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi yang


bersifat umum (sumber nilai), sehingga sebagai sumber hukum, metode yang
dalam penerapan ilmu pengetahuan akan menentukan sifat, ciri dari ilmu tersebut.
Ilmu pengetahuan sifatnya dinamis, karena banyaknya hasil-hasil penelitian
manusia, sehingga kemungkinan dapat ditemukan kelemahan dan kesalahan pada
teori yang telah ada. Jika demikian ilmuwan/peneliti akan kembali pada asumsi-
asumsi dasar dan teoritis, sehingga ilmu pengetahuan harus mengkaji kembali
pada dasar ontologis dari ilmu itu sendiri.

Istilah ilmiah berkembang dalam berbagai bidang kehidupan manusia,


diantaranya: politik, hukum, ekonomi, budaya. Istilah paradigma berkembang
menjadi terminologi yang mengandung konotasi pengertian yaitu sumber nilai,
kerangka pikir, orientasi dasar, sumber asas, serta arah dan tujuan.

2.3. Pengertian Reformasi

Kata reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation dari akar kata
reform, sedangkan secara harfiah reformasi mempunyai pengertian suatu gerakan yang
memformat ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang telah menyimpang,
untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang
dicita-citakan oleh rakyat.

Suatu gerakan reformasi memiliki kondisi syarat-syarat :

vii
1. Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu penyimpangan-
penyimpangan.

2. Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu kerangka


struktural tertentu, dalam hal ini pancasila sebagai ideologi bangsa dan
Negara Indonesia.

3. Gerakan reformasi akan mengembalikan pada dasar serta sistem Negara


demokrasi, bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat, sebagaimana yang
terkandung pada pasal 1 ayat 2.

4. Reformasi dilkukan kearah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan yang
lebih baik, perubahan yang dilakukan dalam reformasi harus mengarah pada
suatu kondisi kehidupan rakyat yang lebih baik dalam segala aspek.

5. Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang
berkebutuhan Yang Maha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan
bangsa.

2.4. Pengertian Pembangunan

Istilah pembangunan menunjukan adanya pertumbuhan, perluasan ekspansi yang

bertalian dengan keadaan yang harus digali dan dibangun agar dicapai kemajuan dimasa

yang akan datang. Didalam proses pembangunan terdapat perubahan yang terus

menerus diarahkan untuk menuju kemajuan dan perbaikan ke arah tujuan yang

diciptakan. Dengan kata lain, pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang

direncanakan dan mencakup semua aspek kehidupan untuk ,mewujudkan tujuan hidup.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum paradigma

viii
pembangunan adalah suatu model, pola yang merupakan sistem berfikir sebagai upaya

untuk melaksanakan perubahan yang direncanakan guna mewujudkan cita-cita

kehidupan masyarakat menuju hari esok yang lebih baik.

2.5. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi

Pancasila sebagai paradigma reformasi adalah dimana apabila terjadi suatu

perubahan kedepannya maka asumsi-asumsi dasar atau nilai-nilai yang mendukung

perubahan tersebut haruslah selalu berlandaskan pada pancasila.

Bangsa Indonesia ingin mengadakan suatu perubahan, yaitu menata kembali

kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya masyarakat madani yang

bermatabat kemanusiaan yang menghargai hak-hak asasi manusia, masyarakat yang

demokratis yang bermoral religius serta masyarakat yang bermoral kemanusiaan dan

beradab.

Berbagai gerakan muncul disertai dengan akibat tragedi kemanusiaan yang sangat

memilukan dan menelan banyak korban jiwa dari anak-anak bangsa sebagai rakyat kecil

yang tidak berdosa dan mendambakan perdamaian ketenteraman serta kesejahteraan.

Namun demikian di balik berbagai macam keterpurukan bangsa Indonesia tersebut

masih tersisa satu keyakinan akan nilai yang memilikinya yaitu nilai-nilai yang terakar

dari pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri yaitu nilai-nilai Pancasila. Reformasi

adalah menata kehidupan bangsa dan negara dalam system Negara di bawah nilai-nilai

Pancasila, bukan menghancurkan dan membubarkan bangsa dan negara Indonesia.

ix
Bahkan pada hakikatnya reformasi itu sendiri adalah mengembalikan tatanan

kebenaraan kearah sumber nilai yang merupakan Platform kehidupan bersama bangsa

Indonesia, yang selama ini diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang baik pada

masa orde lama maupun orde baru. Oleh karena itu proses reformasi walaupun dalam

lingkup pengertian reformasi total harus memiliki platform dan sumber nilai yang jelas

merupakan arah, tujuan, serta cita-cita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila.

Reformasi dengan melakukan perubahan dalam berbagai bidang yang sering

diteriakkan dengan jargon reformasi total tidak mungkin melakukan perubahan terhadap

sumbernya itu sendiri. Oleh karena itu justru sebaliknya reformasi itu harus memiliki

tujuan, dasar, cita-cita serta platform yang jelas dan bagi bangsa Indonesia Nilai-nilai

Pancasila itulah yang merupakan paradigma Reformasi Total tesebut.

2.6.Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir,

kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan.

Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok

ukur, parameter, arah, dan tujuan dari sebuah kegiatan.

Kita tentunya tahu rumusan Pembukaan Undang – Undang dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 alenia IV. Dalam rumusan tersebut dinyatakan bahwa tujuan

negara Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh

tumpah darah indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan

x
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dengan demikian, paradigma menempati posisi

tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan manusia. Pancasila

sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif menjadi dasar,

kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan

di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa

Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional.

Nilai-nilai dasar Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat

manusia menurut Pancasila adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang

monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri, antara lain:

 susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga


 sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial
 kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk tuhan.

Berdasarkan hal itu, Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas


manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan, berlandaskan
kemampuan nasional dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam pelaksanaanya,
pembangunan nasional mengacu pada kepribadian bangsa dan nilai – nilai luhur yang
universal untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan,
sejahtera, maju serta kokoh kekuatan moral dan etikanya. Oleh sebab itu, untuk
mencapai semua itu bangsa dan negara Indonesia harus menjadikan pancasila
sebagai paradigma pembangunan

2.7. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Dalam Berbagai Bidang

1. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Hukum

xi
Dalam era reformasi akhir-akhir ini, seruan dan tuntutan rakyat terhadap
pembaharuan hukum sudah merupakan suatu keharusan karena proses
reformasi yang melakukan penataan kembali tidak mungkin dilakukan tanpa
melakukan perubahan-perubahan terhadap peraturan perundang-undangan.
Agenda yang lebih konkrit yang diperjuangkan oleh para reformis yang
paling mendesak adalah reformasi bidang hukum.

Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa setelah peristiwa 21 Mei
1998 saat runtuhnya kekuasaan Orde Baru, salah satu sub system yang
mengalami kerusakan parah selama Orde Baru adalah bidang hukum. Produk
hukum baik materi maupun penegakkannya dirasakan semakin menjauh dari
nilai-nilai kemanusiaan, kerakyatan, serta keadilan. Sub-sistem hukum
nampaknya tidak mampu menjadi pelindung bagi kepentingan masyarakat
dan yang berlaku hanya bersifat imperative bagi penyelenggara pemerintahan.

2. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Politik

Landasan sumber nilai system politik Indonesia dalam pembukaan


UUD’45 alenia IV, jika dikaitkan dengan alenia II, dasar politik ini
menunjukkan bentuk dan bangunan kehidupan masyarakat Indonesia. Namun
dalam kenyataannya nilai demokrasi ini pada masa Orla dan Orba tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Reformasi politik pada dasarnya berkenaan dengan masalah kekuasaan


yang memang diperlukan oleh negara maupun untuk menunaikan dua tugas
pokok yaitu Reformasi politik terkait dengan reformasi dalam bidang-bidang
kehidupan lainnya, seperti bidang hukum, ekonomi, sosial budaya serta
hakamnas. Misalnya, dalam bidang hukum, segala kegiatan politik harus
sesuai dengan kaidah hukum, oleh karena itu hukum harus dibangun secara
sistematik dan terencana sehingga tidak ada kekosongan hukum dalam bidang
apapun. Jangan sampai ada UU tetapi tidak ada PP pelaksanaanya yang sering
kita alami selama ini.

xii
3. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi Ekonomi

Sistem ekonomi Indonesia pada masa Orba bersifat birokratik otoritarian.


Kebijaksanaan ekonomi yang selama ini diterapkan hanya mendasarkan pada
pertumbuhan dan mengabaikan prinsip kesejahteraan bersama yang
kenyataannya hanya menyentuh kesejahteraan sekelompok kecil orang. Maka
dari itu perlu dilakukan langkah yang strategis dalam upaya melakukan
reformasi ekonomi yang berbasis pada ekonomi rakyat yang berdasarkan
nilai-nilai Pancasila.

2.8. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan IPOLEKSOSBUDHANKAM


a) Pancasila sebagai Paradigma perkembangan Bidang Ideologi
Perkembangan ideologi di Negara kita, harus selalu diartikan sebagai

pengembangan Pancasila sebagai ideologi nasional. Dalam hal ini pancasila harus

dipandang ideologi yang dinamis yang dapat menangkap tanda – tanda

perkembangan dan perubahan zaman. Dalam perkembangan ideologi pancasila,

harus senantiasa di perhatikan:


1) Kedudukan pancasila sebagai ideologi terbuka, yang berarti pancasila

merupakan bentuk ideologi yang idealis,relistis, dan fleksibel yang selalu

terbuka terhadap upaya – upaya pembangunan dirinya tanpa harus

kehilangan jati dirinya sebagai dasar negara Republik Indonesia.


2) Wawasan kebangsaan Indonesia ( nasionalisme ), yang berarti bansa

Indonesia bukan bangsa yang berdasarkan kepada ajaran agama tertentuserta

tidak pula memisahkan ajaran agama dalam proses penyelenggaran negara,

tetapi bangsa indonesia telah membangun suatu wawasan kebangsaan atau

nasionalismebercirikan kepribadian bansa indonesia sendiri, yaitu

kebangsaan yang bebas dalam arti merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan

makmur.
b) Pancasila Sebagai Paradigma pembangunan Bidang Politik\

xiii
Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara negara

dikembangkan atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik

yang santun dan bermoral.


Pancasila sebagai paradigma pengembangan sosial politik diartikan bahwa

Pancasila bersifat sosial-politik bangsa dalam cita-cita bersama yang ingin

diwujudkan dengan menggunakan nilai-nilai dalam Pancasila. Pemahaman untuk

implementasinya dapat dilihat secara berurutan-terbalik:


1) Penerapan dan pelaksanaan keadilan sosial mencakup keadilan politik, budaya,

agama, dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari;


2) Mementingkan kepentingan rakyat (demokrasi) bilamana dalam pengambilan

keputusan;
3) Melaksanakan keadilan sosial dan penentuan prioritas kerakyatan berdasarkan

konsep mempertahankan persatuan;


4) Dalam pencapaian tujuan keadilan menggunakan pendekatan kemanusiaan yang

adil dan beradab;


5) Tidak dapat tidak; nilai-nilai keadilan sosial, demokrasi, persatuan, dan

kemanusiaan (keadilan-keberadaban) tersebut bersumber pada nilai Ketuhanan

Yang Maha Esa.

Proses pembangunan politik negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini

harus mendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila pancasila,

sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala cara seperti memfitnah,

memprovokasi, dan menghasut rakyat harus segera di akhiri. Selain itu, perwujudan

pancasila dalam pengembangan kehidupan politik dapat dilakukan dengan cara:

1) Mewujudkan tujuan negara demi peningkatan harkat dan martabat manusia

indonesia.
2) Memposisikan rakyat Indonesia sebagai subjek dalam kehidupan politik, bukan

xiv
hanya sebagai objek politik penguasa semata
3) Sistem politik negara harus mendasarkan pada tuntutan hak dasar kemanusiaan,

sehingga sistem politik negara harus mampu menciptakan sistem yang menjamin

perwujudan hak asai manusia.


4) Para penyelenggara negara dan para politisi senantiasa memegang budi pekerti

ke,manusiaan serta memegang teguh cita-cita moral rakyat Indonesia


c) Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Ekonomi
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila

Keempat Pancasila; sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada

pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia. Dengan demikian subjudul ini menunjuk

pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau pembangunan Demokrasi Ekonomi

atau pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia atau Sistem Ekonomi Pancasila.


Perwujudan pancasila sebagai paradigma dan moralitas dalam pembangunan

bidang ekonomi dapat dilakukan dengan cara:


1) Sistem ekonomi negara senantiasa mendasarkan pada pemikiran untuk

mengembangkan ekonomi atas dasar moralitas kemanusiaan dan ketuhanan


2) Menghindari pengembangan ekonomi yang mengarah pada sistem monopoli

dan persaingan bebas


3) Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan dan kekeluargaan yang

ditujukan untuk mencapai kesejahteraan rakyat secara luas

d) Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang sosial budaya


Pembangunan sosial budaya termasuk salah satu aspek pembangunan yang

penting dan senantiasa terus ditingkatkan kualitasnya. Apabila dicermati,

sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu memenuhi kriteria sebagai puncak-puncak

kebudayaan, sebagai kerangka-acuan-bersama, bagi kebudayaan – kebudayaan di

daerah:
1) Sila Pertama, menunjukan tidak satu pun sukubangsa ataupun golongan

xv
sosial dan komuniti setempat di Indonesia yang tidak mengenal kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa;


2) Sila Kedua, merupakan nilai budaya yang dijunjung tinggi oleh segenap

warganegara Indonesia tanpa membedakan asal-usul kesukubangsaan,

kedaerahan, maupun golongannya;


3) Sila Ketiga, mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad

masyarakat majemuk di kepulauan nusantara untuk mempersatukan diri

sebagai satu bangsa yang berdaulat;


4) Sila Keempat, merupakan nilai budaya yang luas persebarannya di kalangan

masyarakat majemuk Indonesia untuk melakukan kesepakatan melalui

musyawarah. Sila ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya

yang mendahulukan kepentingan perorangan;


5) Sila Kelima, betapa nilai-nilai keadilan sosial itu menjadi landasan yang

membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutserta

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial.

Seperti halnya dalam pembangunan aspek yang lainnya, pancasila kembali menjadi

dasar moralitas utama untuk menyelenggarakan proses pembangunan dalam aspek ini,

yang dapat diwujudkan dengan cara:

1) Senantiasa berdasarkan kepada sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai

budaya yang dimiliki oleh masyarakat indonesia


2) Pembangunan ditujukan untuk meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan

kebebasan spiritual
3) Menciptakan sistem sosial budaya yang beradap melaui pendekatan kemanusian

xvi
secara universal
e) Pancasila sebagai paradigma pembangunan bidang pertahanan dan keamanan
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dapat terwujud salah satunya dengan

adanya sistem pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, pembangunan

dalam bidang pertahanan dan keamanan mutlak dilakukan dengan senantiasa

berlandaskan pada nilai-nilai pancasila. Perwujudan nilai-nilai pancasila dalam

pembangunan bidang ini dapat dilakukan dengan cara:


1) Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan kepada tujuan demi

tercapainya kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang

Maha Esa
2) Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan pada tujuan demi

tercapainya kepentingan seluruh warga negara indonesia


3) Pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin hak asai manusia,

persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan


4) Pertahanan dan keamanan negara harus dipruntukan demi terwujudnya

keadilan dalam kehidupan masyarakat.


f) Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum
Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa

Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa

tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja, tetapi juga

rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem pertahanan dan

keamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem

pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan

keamanan rakyat semesta (sishankamrata).


Dengan ditetapkannya UUD 1945, NKRI telah memiliki sebuah konstitusi, yang

di dalamnya terdapat pengaturan tiga kelompok materi-muatan konstitusi, yaitu:


1) Adanya perlindungan terhadap HAM,
2) Adanya susunan ketatanegaraan negara yang mendasar , dan
3) Adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga

xvii
mendasar.

Dalam kaitannya dengan ‘Pancasila sebagai paradigma pengembangan

hukum’, hukum (baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis) yang akan

dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila dalam

Pancasila. Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus

merupakan perwujudan atau penjabaran sila-sila yang terkandung dalam

Pancasila. Artinya, substansi produk hukum merupakan karakter produk hukum

responsif (untuk kepentingan rakyat dan merupakan perwujuan aspirasi rakyat).

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kesimpulannya adalah pancasila berperan penting bagi kehidupan barbangsa dan

bernegara, dimana harus didasari oleh kehidupan tatanan Negara seperti politik, ekonomi,

budaya, hukum dan antar umat beragama. Sebagai landasan hidup pancasila harus dipahami

secara mendalam, menyeluruh, dan kontekstual negara Republik Indonesia mempunyai

nilai filosofis ideologis dan konstitusional sebagai asas normatif fundamental serta sumber

motivasi dan cita – cita nasional. Nilai fundamental ini adalah pandangan hidup bansa dan

filsafat negara yang tertuang dalam pembukaan Undang – Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yang kemudian nilai tersebut yang kita kenal dengan pancasila. Pancasila

pada hakekatnya menjamin kesatuan bangsa, kemerdekaan dan kedaulatan nasional.

xviii
3.2. Kritik/Saran

Kita sebagai mahasiswa pencetus terjadinya reformasi, mari kita tunjukan


pada dunia bahwa kita mampu dalam merealisasikan semua cita-cita dan tujuan
dasar dari reformasi. Akan tetapi disamping itu, perlu kita sadari juga bahwasanya
kita merupakan mahasiswa sebagai tonggak dari penjunjung tinggi hak asasi
manusia masihlah belum maksimal kinerjanya untuk hal yang disebutkan diatas.
Maka, dari detik ini, kita sebagai generasi bangsa haruslah benar-benar
menanamkan nilai-nilai pancasila dalam setiap prilaku kita. Dimanapun, dan pada
siapapun.

DAFTAR PUSTAKA

http://indridjanarko.dosen.narotama.ac.id/files/2011/05/Modul-Pancasila-7-Pancasila-

Sebagai-Paradigma-Reformasi.pdf

http://research.amikom.ac.id/index.php/DMI/article/download/6384/3813

http://exalute.wordpress.com/2008/07/24/pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan/

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Jogyakarta: Paradigma, Edisi Reformasi.

Komalasari, Kokom.2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Lentera Cendekia.

Gaffar, Affan.(2004). Politik Indonesia; Transisi menuju Demokrasi. Yogyakarta:

pustaka Pelajar

Kaelan.(2004)Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Ms bakry, Noor. 2010. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Rukiyati, dkk. Pendidikan Pancasila.Yogyakarta: UNY Press

xix
Sri Soemantri M, 2000, Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Hukum,

Bandung

xx

Anda mungkin juga menyukai