Anda di halaman 1dari 12

Konsekuensi Iman

Enjang Burhanudin Yusuf, M.Pd


KONSEKUENSI SYAHADAT

[A]. Konsekuensi "Laa ilaha illallah"


Yaitu meninggalkan ibadah kepada selain Allah dari segala ma-cam yang
dipertuhankan sebagai keharusan dari peniadaan laa ilaaha illallah . Dan
beribadah kepada Allah semata tanpa syirik sedikit pun, sebagai keharusan
dari penetapan illallah.
Banyak orang yang mengikrarkan tetapi melanggar konsekuensinya. Sehingga
mereka menetapkan ketuhanan yang sudah dinafikan, baik berupa para
makhluk, kuburan, pepohonan, bebatuan serta para thaghut lainnya.
Mereka berkeyakinan bahwa tauhid adalah bid'ah. Mereka menolak para da'i
yang mengajak kepada tauhid dan mencela orang yang beribadah hanya
kepada Allah semata.
[B]. Konsekuensi Syahadat "Muhammad Rasulullah"
Yaitu mentaatinya, membenarkannya, meninggalkan apa yang
dilarangnya, mencukupkan diri dengan mengamalkan sunnahnya, dan
meninggalkan yang lain dari hal-hal bid'ah dan muhdatsat (baru), serta
mendahulukan sabdanya di atas segala pendapat orang.
Makna Iman Kepada Allah

Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan Allah dan
Rasulnya mengenai keberadaan Allah. Untuk lebih terperinci lagi, makna iman
kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin.
Pertama, meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah dan tidak
mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa pengetahuan Allah swt, kedua
ialah meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah
pulalah yang memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya. Ketiga, yaitu
meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan hanya kepadaNyalah segala
ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya hanya
kepada Allah semata. Keempat yaitu meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum
dalam alquran (Asmaul Husna)
MAKNA BERIMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH
Malaikat ialah mahkluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan ketaatan
selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada
Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan hanya Allahlah
Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak dan semuanya tunduk dan
menjalankan perintah Allah swt.

Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin: pertama,
mengimani wujud mereka.Kedua, mengimani nama-nama malaikat yang telah kita
ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya
secara Ijmal (garis besar). Ketiga, mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam
hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril
yang memiliki 600 sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap malaikat
jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad).

Dan Keempat, yaitu mengimani tugas malaikat seperti yang telah diberitahukan
kepada kita. Malaikat senantiasa beribadah kepada Allah; bertasbih siang dan
malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain sebagainya.
ُ‫عن‬ َُ ُ‫ل يَستَك ِبر‬
َ ‫ون‬ ُ ِ ‫ت َواْلَر‬
ُ َ ُ‫ض ُۚ َو َمنُ ِعندَه‬ َّ ‫َولَهُ َمنُ فِي ال‬
ُِ ‫س َم َاوا‬
َُ ‫ل يَستَح ِسر‬
‫ون‬ ُ َ ‫ِعبَادَتِ ُِه َو‬
“Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh
utk menyembah-Nya & tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam &
siang tiada henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya`: 19-20)
Kita wajib mengimani secara rinci setiap malaikat yang kita ketahui namanya
seperti Jibril, Mikail, & Israfil. Adapun yang kita tak ketahui namanya maka kita
mengimani mereka secara global. Di antara bentuk beriman kepada mereka
adalah mengimani setiap tugas & amalan mereka yang tersebut dlm Al-Qur`an &
hadits yang shahih, seperti mengantar wahyu, menurunkan hujan, mencabut
nyawa, & seterusnya.
MAKNA BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
pertama, mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt.
Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil) maupun secara garis besar
(ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah
kitab ini(contoh: al-qur’an), sedangkan secara garis besar kita meyakini bahwa kitab
diturunkan kepada Nabi dan Rasul meskipun tidak diketahui namanya.
Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut yang
masih murni (Belum dirubah).
Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab tersebut selama kitab tersebut
belum "dihapus", yang dimaksud dengan kata dihapus disini ialah, kita hanya mengimani
satu kitab saja yaitu Al quran, karena kehadiran Al quran mengakibatkan kitab-kitab
sebelumnya menjadi mansukh (dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili setiap ummat
sampai akhir masa.
Kita juga wajib mengimani secara terperinci semua kitab yang namanya disebutkan dlm
Al-Qur`an seperti taurat, injil, zabur, suhuf Ibrahim, & suhuf Musa. Sementara yang tak
kita ketahui namanya maka kita mengimani secara global bahwa Allah Ta’ala mempunyai
kitab lain selain daripada yang diterangkan kepada kita. Secara khusus tentang Al-Qur`an,
kita wajib mengimani bahwa dia merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci yang
turun sebelumnya.
MAKNA BERIMAN KEPADA NABI DAN RASUL
Beriman kepada Nabi dan Rasul, bermakna bahwa kita meyakini Nabi dan Rasul ialah
manusia utusan Allah yang diutus di muka bumi untuk menyampaikan kabar gembira
dan ancaman. Meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah mahkluk yang diutus Allah ke Bumi
untuk memberi petunjuk ke umat manusia hingga kembali ke jalan lurus. Beriman kepada
Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai segala ajarannya baik dari lisan maupun sebagai
sauri teladan. Dengan mengetahui maka beriman kepada Nabi dan Rasul, Manusia sebagai
hamba yang mulia sudah sepantasnya meyakininya dan mengikuti jejak suri teladan Nabi
dan Rasul
Yaitu mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih
sebagai perantara antara diri-Nya dgn para makhluknya. Akan tetapi mereka semua
tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tak mempunyai sifat-sifat & hak-hak
ketuhanan, karenanya menyembah para nabi & rasul adalah kebatilan yang nyata.

Wajib mengimani bahwa semua wahyu nabi & rasul itu adalah benar & bersumber dari Allah
Ta’ala. Karenanya siapa saja yang mendustakan kenabian salah seorang di antara mereka
maka sama saja dia telah mendustakan seluruh nabi lainnya. Karenanya Allah Ta’ala
mengkafirkan Yahudi & Nashrani tatkala tak beriman kepada Muhammad shallallahu alaihi
wasallam & Allah mendustakan keimanan mereka kepada Musa & Isa alaihimassalam,
karena mereka tak beriman kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Juga wajib mengimani secara terperinci setiap nabi & rasul yang kita ketahui
namanya. Sementara yang tak kita ketahui namanya maka kita wajib mengimaninya
secara global. Allah Ta’ala berfirman:

‫ولقد أرسلنا رسالً من قبلك منهم من قصصنا عليك ومنهم من لم‬


‫نقصص عليك‬
“Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu & di antara mereka ada (pula) yang tak
Kami ceritakan kepadamu.” (QS. Ghafir: 78)
MAKNA BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
Beriman kepada hari akhir artinya kita meyakini tanda-tanda akan datangnya hari kiamat, seperti lahirnya
dajjal turunnya Isa as. Datangnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari barat. Kemudiaan diangkatnya
ilmu dari muka bumi yang ditandai dengan wafatnya para ulama, semakin banyak terjadi perzinaan, amanah
tidak lagi dijalankan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya, jumlah perempuan jauh melebihi
jumlah lak-laki dan terjadi kekacauan dan pembunuhan dimana-mana.
Selain itu Pula, makna beriman kepada hari akhir yaitu kita mengimani kejadian gaib lainnya seperti
dibangkitkannya manusia dari kubur, dikumpulkannya manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan,
adanya siksa kubur dan nikmat kubur, dan meyakini adanya surga dan neraka. Semua dilakukan semata-mata
untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Ini makna hari akhir secara khusus, walaupun sebenarnya beriman kepada akhir itu mencakup 3 perkara,
dimana siapa saja yang mengingkari salah satunya maka hakikatnya dia tak beriman kepada hari akhir. Ketiga
perkara itu adalah:

a. Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh-yaitu alam di antara dunia & akhirat- berupa fitnah
kubur oleh 2 malaikat, nikmat kubur bagi yang lulus dari fitnah, & siksa kubur bagi yang tak selamat darinya.
b. Mengimani tanda-tanda hari kiamat, baik tanda-tanda kecil yang jumlahnya puluhan, maupun tanda-
tanda besar yang para ulama sebutkan jumlahnya ada 10. Di antaranya: Munculnya Imam Mahdi, keluarnya
Dajjal, turunnya Nabi Isa alaihissalam, keluarnya Ya`juj & Ma`jun, & seterusnya hingga terbitnya matahari
dari sebelah barat.

c. Mengimani semua yang terjadi setelah kebangkitan. Dan kejadian ini kalau mau diruntut sebagai
berikut: Kebangkitan lalu berdiri di padang mahsyar, lalu telaga, lalu hisab (tanya jawab & pembagian kitab),
mizan (penimbangan amalan), sirath, neraka, qintharah (titian kedua setelah shirath), & terakhir surga.
Ciri-Ciri Kiamat
1. Munculnya Beragam Fitnah
2. Banyaknya Nabi Palsu
3. Hilangnya Amanat
4. Diangkatnya ilmu dan fenomena Kebodohan
5. Merebaknya Perzinaan
6. Merajalelanya praktek riba
7. Maraknya peredaran Minuman Keras atau khamer
8. Berlomba-lomba Menghiasi Masjid
9. Berlomba-lomba Meninggikan Bangunan
10. Budak Wanita Melahirkan Tuannya
11. Mengucapkan Salam Kepada Orang yang Dikenalnya Saja
12. Orang yang Bodoh dan Tidak Amanah Mendapat Posisi Terhormat
13. Musim hujan yang panjang tapi tidak menyuburkan (dihilangkan
keberkahan)
14. Alat musik merajalela
15. Laki-laki senang bermewah-mewah dan Wanita berpakaian tapi telanjang
16. Berlimpahnya Harta Hingga Tidak Ada Yang Menerima Sedekah
MAKNA BERIMAN KEPADA QADA DAN QADAR
Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita mengimani bahwa apapun yang
terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk
merupakan kehendak dari Allah swt.
Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan kepada manusia
sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan jika keburukan tersebut dikaiitkan dengan Allah,
maka keburukan tersebut merupakan suatu bentuk keadilan terhadap sesuatu pihak yang
tidak dapat terduga oleh pengetahuan manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada
maslahat. Di setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh
manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.
Mengimani bahwa Allah Ta’ala telah menuliskan semua takdir makhluk di lauh al-mahfuzh,
50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit & bumi.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Saya pernah mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

‫سنَة‬ َ ‫ين أ َ ْل‬


َ ‫ف‬ َ ‫س‬ َ ‫ِ َو ْاْ َ ْر‬
ِ ‫َ ِب َخ ْم‬ ِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬ َ ُ‫ق قَ ْب َل أ َ ْن يَ ْخل‬
‫ق ال ه‬ ِ ِ‫ير ا ْل َخ َالئ‬
َ ‫َّللاُ َمقَا ِد‬
‫ب ه‬ َ َ ‫َكت‬
“Allah telah menuliskan takdir bagi semua makhluk 50.000 tahun sebelum Allah
menciptakan langit & bumi.” (HR. Muslim no. 4797)
Beriman kepada takdir Allah tak teranggap sempurna hingga mengimani 4 perkara :
a. Mengimani bahwa Allah Ta’ala mengimani segala sesuatu kejadian, yang baik maupun
yang buruk. Bahwa Allah mengetahui semua kejadian yang telah berlalu, yang sedang
terjadi, yang belum terjadi, & semua kejadian yang tak jadi terjadi seandainya terjadi
maka Allah tahu bagaimana terjadinya.
Allah Ta’ala berfirman :
‫لتعلموا أن هللا على كل شيء قدير وأن هللا قد أحاط بكل شيء علما‬
“Agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, & sesungguhnya
Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 12)
c. Mengimani bahwa tak ada satupun gerakan & diamnya makhluk di langit, di bumi, & di
seluruh alam semesta kecuali semua baru terjadi setelah Allah menghendaki. Tidaklah
makhluk bergerak kecuali dgn kehendak & izin-Nya, sebagaimana tidaklah mereka diam &
tak bergerak kecuali setelah ada kehendak & izin dari-Nya.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan kamu tak dapat menghendaki (mengerjakan
sesuatu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. At-Takwir: 29)
d. Mengimani bahwa seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat mereka beserta seluruh sifat &
perbuatan mereka adalah makhluk ciptaan Allah.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

‫هللا خالق كل شيء‬


“Allah menciptakan segala sesuatu.” (QS. Az-Zumar: 62)

Anda mungkin juga menyukai