Anda di halaman 1dari 25

1. KONSEKUENSI SYAHADAT.

2. RUKUN IMAN.
IMAN KEPADA ALLAH SWT.
IMAN KEPADA MALAIKAT.
IMAN KEPADA NABI DAN RASUL ALLAH.
IMAN KEPADA KITAB-KITAB.
IMAN KEPADA HARI AKHIR.
IMAN KEPADA QADLA DAN QADAR.
SETELAH MENGIKUTI PERKULIAHAN
MAHASISWA DIHARAPKAN DAPAT:
1. Membaca al-Qur’an surat al-Baqarah(2): 285-286 beserta artinya
2. Menjelaskan konsekuensi-konsekuensi yang terkandung dalam
kalimat Syahadat sebagai inti dari tauhid Islam.
3. Menjelaskan makna iman kepada Allah SWT.
4. Menjelaskan makna iman kepada malaikat.
5. Menjelaskan makna iman kepada kitab-kitab.
6. Menjelaskan makna iman kepada nabi dan rasul.
7. Menjelaskan makna iman kepada hari akhir.
8. Menjelaskan makna iman kepada qadla dan qadar.
9. Menguraikan hikmah dari rukun iman.
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM
1. KONSEKUENSI SYAHADAT
[A]. Konsekuensi "Laa ilaha illallah"
Yaitu meninggalkan ibadah kepada selain Allah dari segala ma-
cam yang dipertuhankan sebagai keharusan dari peniadaan laa
ilaaha illallah . Dan beribadah kepada Allah semata tanpa syirik
sedikit pun, sebagai keharusan dari penetapan illallah.
Banyak orang yang mengikrarkan tetapi melanggar
konsekuensinya. Sehingga mereka menetapkan ketuhanan yang
sudah dinafikan, baik berupa para makhluk, kuburan,
pepohonan, bebatuan serta para thaghut lainnya.
Mereka berkeyakinan bahwa tauhid adalah bid'ah. Mereka
menolak para da'i yang mengajak kepada tauhid dan mencela
orang yang beribadah hanya kepada Allah semata.
 [B]. Konsekuensi Syahadat "Muhammad Rasulullah"
Yaitu mentaatinya, membenarkannya, meninggalkan apa
yang dilarangnya, mencukupkan diri dengan
mengamalkan sunnahnya, dan meninggalkan yang lain
dari hal-hal bid'ah dan muhdatsat (baru), serta
mendahulukan sabdanya di atas segala pendapat orang.
2. RUKUN IMAN
1. Iman kepada Allah SWT.
2. Iman kepada Malaikat.
3. Iman kepada Nabi dan Rasul Allah.
4. Iman kepada Kitab-kitab.
5. Iman kepada Hari Akhir.
6. Iman kepada Qadla dan Qadar.
1. MAKNA IMAN KEPADA ALLAH
Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang penjelasan
Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Allah. Untuk lebih terperinci
lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poin.
Pertama, meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehendak Allah
dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa
pengetahuan Allah swt, kedua ialah meyakini bahwa Allah lah yang
menciptakan bumi dan alam semesta dan Allah pulalah yang
memberikan reski kepada manusia dan mahkluk lainnya. Ketiga, yaitu
meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan hanya kepadaNyalah
segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta.
Semuanya hanya kepada Allah semata. Keempat yaitu meyakini sifat-
sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna)
2. MAKNA BERIMAN KEPADA
MALAIKAT ALLAH
Malaikat ialah mahkluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya, dengan
ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya untuk
beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan
dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak dan
semuanya tunduk dan menjalankan perintah Allah swt.

Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam empat poin:


pertama, mengimani wujud mereka.Kedua, mengimani nama-nama malaikat
yang telah kita ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya
kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar).
 Ketiga, mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam
hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu
langsung dengan malaikat jibril yang memiliki 600
sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap
malaikat jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad).

Dan Keempat, yaitu mengimani tugas malaikat seperti


yang telah diberitahukan kepada kita. Malaikat
senantiasa beribadah kepada Allah; bertasbih siang dan
malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain
sebagainya.
 “Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada
mempunyai rasa angkuh utk menyembah-Nya & tiada (pula)
merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam & siang tiada
henti-hentinya.” (QS. Al-Anbiya`: 19-20)
 Kita wajib mengimani secara rinci setiap malaikat yang kita
ketahui namanya seperti Jibril, Mikail, & Israfil. Adapun yang
kita tak ketahui namanya maka kita mengimani mereka secara
global. Di antara bentuk beriman kepada mereka adalah
mengimani setiap tugas & amalan mereka yang tersebut dlm
Al-Qur`an & hadits yang shahih, seperti mengantar wahyu,
menurunkan hujan, mencabut nyawa, & seterusnya.
3. MAKNA BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB
ALLAH

pertama, mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah swt.


Kedua, mengimani kitab tersebut baik secara rinci (tafshil)
maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani
bahwa kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab
ini(contoh: al-qur’an), sedangkan secara garis besar kita
meyakini bahwa kitab diturunkan kepada  Nabi dan Rasul
meskipun tidak diketahui namanya.
Ketiga, yaitu membenarkan perkataan yang tertulis dalam
kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah).

Keempat, mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab


tersebut selama kitab tersebut belum "dihapus", yang
dimaksud dengan kata dihapus disini ialah, kita hanya
mengimani satu kitab saja yaitu Al quran, karena kehadiran
Al quran mengakibatkan kitab-kitab sebelumnya menjadi
mansukh (dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili
setiap ummat sampai akhir masa.
 Kita juga wajib mengimani secara terperinci semua kitab
yang namanya disebutkan dlm Al-Qur`an seperti taurat,
injil, zabur, suhuf Ibrahim, & suhuf Musa. Sementara
yang tak kita ketahui namanya maka kita mengimani
secara global bahwa Allah Ta’ala mempunyai kitab lain
selain daripada yang diterangkan kepada kita. Secara
khusus tentang Al-Qur`an, kita wajib mengimani bahwa
dia merupakan penghapus hukum dari semua kitab suci
yang turun sebelumnya.
4. MAKNA BERIMAN KEPADA NABI DAN
RASUL
Beriman kepada Nabi dan Rasul, bermakna bahwa kita
meyakini Nabi dan Rasul ialah manusia utusan Allah yang
diutus di muka bumi untuk menyampaikan kabar gembira
dan ancaman. Meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah
mahkluk yang diutus Allah ke Bumi untuk memberi
petunjuk ke umat manusia hingga kembali ke jalan lurus.
Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai
segala ajarannya baik dari lisan maupun sebagai sauri
teladan. Dengan mengetahui maka beriman kepada Nabi
dan Rasul, Manusia sebagai hamba yang mulia sudah
sepantasnya meyakininya dan mengikuti jejak suri teladan
Nabi dan Rasul
 Yaitu mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia
yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dgn para
makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia
biasa yang sama sekali tak mempunyai sifat-sifat & hak-hak ketuhanan,
karenanya menyembah para nabi & rasul adalah kebatilan yang nyata.
Wajib mengimani bahwa semua wahyu nabi & rasul itu adalah
benar & bersumber dari Allah Ta’ala. Karenanya siapa saja yang
mendustakan kenabian salah seorang di antara mereka maka sama saja
dia telah mendustakan seluruh nabi lainnya. Karenanya Allah Ta’ala
mengkafirkan Yahudi & Nashrani tatkala tak beriman kepada
Muhammad shallallahu alaihi wasallam & Allah mendustakan keimanan
mereka kepada Musa & Isa alaihimassalam, karena mereka tak beriman
kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
 Juga wajib mengimani secara terperinci setiap nabi & rasul
yang kita ketahui namanya. Sementara yang tak kita ketahui
namanya maka kita wajib mengimaninya secara global.
Allah Ta’ala berfirman:

‫ولقد أرسلنا رسالً من قبلك منهم من قصصنا عليك ومنهم من لم نقصص عليك‬
 
 “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul
sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan
kepadamu & di antara mereka ada (pula) yang tak Kami
ceritakan kepadamu.” (QS. Ghafir: 78)
5. MAKNA BERIMAN KEPADA HARI
AKHIR
Beriman kepada hari akhir artinya kita meyakini tanda-
tanda akan datangnya hari kiamat, seperti lahirnya dajjal
turunnya Isa as. Datangnya Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya
matahari dari  barat. Kemudiaan diangkatnya ilmu dari
muka bumi yang ditandai dengan wafatnya para ulama,
semakin banyak terjadi perzinaan, amanah tidak lagi
dijalankan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya,
jumlah perempuan jauh melebihi jumlah lak-laki dan
terjadi kekacauan dan pembunuhan dimana-mana.
 Selain itu Pula, makna beriman kepada hari akhir yaitu
kita mengimani kejadian gaib lainnya seperti
dibangkitkannya manusia dari kubur, dikumpulkannya
manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan,
adanya siksa kubur dan nikmat kubur, dan meyakini
adanya surga dan neraka. Semua dilakukan semata-mata
untuk mendekatkan diri kepada Allah.
 Dikatakan hari akhir karena dia adalah hari terakhir bagi
dunia ini, tak ada lagi hari keesokan harinya. Hari akhir
adalah hari dimana Allah Ta’ala mewafatkan seluruh makhluk
yang masih hidup ketika itu -kecuali yang Allah
perkecualikan-, lalu mereka semua dibangkitkan utk
mempertanggung jawabkan amalan mereka. Allah Ta’ala
berfirman:

‫اعلين‬111‫نا ف‬1‫نا ك‬1‫ وعدا علينا إ‬1‫عيده‬11‫لقن‬1‫نا أول خ‬1‫دأ‬11‫ما ب‬1‫ك‬


 “Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama
begitulah Kami akan mengulanginya, janji dari Kami,
sesungguhnya Kami pasti akan melakukannya.” (QS. Al-
Anbiya`: 104)
Ini makna hari akhir secara khusus, walaupun sebenarnya
beriman kepada akhir itu mencakup 3 perkara, dimana
siapa saja yang mengingkari salah satunya maka
hakikatnya dia tak beriman kepada hari akhir. Ketiga
perkara itu adalah:

a. Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh-yaitu


alam di antara dunia & akhirat- berupa fitnah kubur oleh 2
malaikat, nikmat kubur bagi yang lulus dari fitnah, & siksa
kubur bagi yang tak selamat darinya.
 b. Mengimani tanda-tanda hari kiamat, baik tanda-tanda kecil
yang jumlahnya puluhan, maupun tanda-tanda besar yang
para ulama sebutkan jumlahnya ada 10. Di antaranya:
Munculnya Imam Mahdi, keluarnya Dajjal, turunnya Nabi
Isa alaihissalam, keluarnya Ya`juj & Ma`jun, & seterusnya
hingga terbitnya matahari dari sebelah barat.

c. Mengimani semua yang terjadi setelah kebangkitan. Dan


kejadian ini kalau mau diruntut sebagai berikut: Kebangkitan
lalu berdiri di padang mahsyar, lalu telaga, lalu hisab (tanya
jawab & pembagian kitab), mizan (penimbangan amalan),
sirath, neraka, qintharah (titian kedua setelah shirath), &
terakhir surga.
6. MAKNA BERIMAN KEPADA QADA
DAN QADAR
Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita
mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi bahkan
kepada diri kita sendiri sebagai manusia baik maupun buruk
merupakan kehendak dari Allah swt.
Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada
Allah, melainkan kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya,
sedangkan jika keburukan tersebut dikaiitkan dengan Allah, maka
keburukan tersebut merupakan suatu bentuk keadilan terhadap
sesuatu pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan
manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di
setiap keburukan terdapat makna yang mendalam, baik itu
diketahui oleh manusia, maupun tidak diketahui oleh manusia.
 Maksudnya kita wajib mengimani bahwa semua yang Allah takdirkan,
apakah kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah
Ta’ala. Beriman kepada takdir Allah tak teranggap sempurna hingga
mengimani 4 perkara :
a. Mengimani bahwa Allah Ta’ala mengimani segala sesuatu kejadian, yang
baik maupun yang buruk. Bahwa Allah mengetahui semua kejadian yang
telah berlalu, yang sedang terjadi, yang belum terjadi, & semua kejadian
yang tak jadi terjadi seandainya terjadi maka Allah tahu bagaimana
terjadinya.
Allah Ta’ala berfirman :
‫يء علما‬11‫كل ش‬11‫حاط ب‬1‫د أ‬11‫ ق‬111‫نهللا‬1‫دير وأ‬11‫يء ق‬11‫ل ش‬1‫ علىك‬111‫نهللا‬1‫تعلموا أ‬11‫ل‬
“Agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
& sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS.
Ath-Thalaq: 12)
 b. Mengimani bahwa Allah Ta’ala telah menuliskan semua takdir
makhluk di lauh al-mahfuzh, 50.000 tahun sebelum Dia
menciptakan langit & bumi.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiallahu anhuma dia


berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:

‫نَ ٍة‬1 ‫س‬ ْ َ ‫س َين‬


َ ‫ َلف‬11‫أ‬ َ ‫أْل َ ْر‬1 ‫ت َوا‬1ِ ‫س َما َوا‬
ِ ‫ َخ ْم‬11‫ض ِب‬ َّ ‫ل‬11‫ ْخلُ َقا‬11‫ ْن َي‬1َ‫ ْب َل أ‬11‫ل َخاَل ئِ ِق َق‬11‫ا‬
ْ ‫ت ََبهَّللا ُ َم َقا ِدي َر‬1‫َك‬
 
 “Allah telah menuliskan takdir bagi semua makhluk 50.000 tahun
sebelum Allah menciptakan langit & bumi.” (HR. Muslim no.
4797)
c.  Mengimani bahwa tak ada satupun gerakan & diamnya makhluk di
langit, di bumi, & di seluruh alam semesta kecuali semua baru terjadi
setelah Allah menghendaki. Tidaklah makhluk bergerak kecuali dgn
kehendak & izin-Nya, sebagaimana tidaklah mereka diam & tak bergerak
kecuali setelah ada kehendak & izin dari-Nya.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan kamu tak dapat menghendaki
(mengerjakan sesuatu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta
alam.” (QS. At-Takwir: 29)
d. Mengimani bahwa seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat mereka beserta
seluruh sifat & perbuatan mereka adalah makhluk ciptaan Allah.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
‫يء‬11‫ل ش‬1‫لقك‬11‫ا‬1‫ خ‬111‫هللا‬
“Allah menciptakan segala sesuatu.” (QS. Az-Zumar: 62)
ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai