Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan Allah dari cahaya, senantiasa
menyembah Allah, tidak pernah mendurhakai perintah Allah serta senantiasa melakukan
apa yang diperintahkan kepada mereka. Dalam bab ini, kita akan membahas tentang Iman
kepada Malaikat. Rukun akidah yang kedua setelah iman kepada Allah, adalah iman
kepada adanya malaikat. Iman kepada malaikat lebih didahulukan daripada iman kepada
nabi dan rasul, hal ini dikaitkan dengan salah satu fungsi utama malaikat, yaitu sebagai
penyampai wahyu Allah kepada nabi-Nya.
Malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh, tunduk dan taat pada perintah serta
ketentuan Allah SWT. Malaikat berasal dari kata malak bahasa arab yang artinya kekuatan.
Dalam ajaran agama islam terdapat sepuluh malaikat yang wajib kita ketahui dari banyak
malaikat yang ada di dunia dan akhirat yang tidak kita ketahui. Iman kepada malaikat
adalah bagian dari rukun iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya
malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu
makhluk ciptaan Allah. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka
tidak pernah berdosa. Tak seorang pun mengetahui jumlah pasti malaikat, hanya Allah saja
yang mengetahui jumlahnya. Dan manusia dapat melihat malaikat dengan seizing Allah
SWT.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian iman?
2. Apa sesungguhnya hakikat malaikat?
3. Apa itu iman kepada malaikat?
4. Apa saja sifat-sifat para malaikat?
5. Siapa nama dan apa tugas-tugas para malaikat?
6. Apa fungsi malaikat?
7. Bagaimana cara mempercayai malaikat?
8. Apa saja contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat?
9. Bagaimana hubungan dan perbedaan manusia dan malaikat?
10. Apa hikmah beriman kepada malaikat?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah agar dapat mengetahui apa itu
malaikat, nama-nama serta tugas-tugasnya, dan sifat yang ada pada malaikat. Serta
mengaplikasikannya didalam kehidupan sehari-hari dengan cara beriman kepada malaikat,
bahwasannya malaikat itu ada.

D. Manfaat dalam Mempelajari Iman Kepada Malaikat


Segala hal yang kita pelajari di dunia ini sangat berguna bagi kehidupan manusia,
termasuk pembahasan mengenai beriman kepada malaikat. Malaikat sebagai salah satu
makhluk Allah SWT yang paling taat kepada aturan yang ditentuka Allah SWT. Tentu
banyak pelajaran yang bisa kita ambil mengenai sifat-sifat malaikat tersebut. Diharapkan
setelah pembahasan tentang malaikat ini, kita bisa meningkatkan iman kita kepada Allah
SWT sebagai makhluk-Nya. Yakni dengan senantiasa menjalankan segala apa yang
diperintahkan oleh Allah SWT, dan meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman
Iman menurut bahasa artinya percaya, sedangkan menurut istilah iman berarti (HR.
Ibnu Majah) membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan mengamalkan
dalam perbuatan. Iman adalah mempercayai dan mengikuti segala apa yang disampaikan
oleh Rasulullah baik yang berkenaan dengan akidah, ibadah maupun muamalah.
Dari penjelasan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa iman tidak hanya
diucapkan dengan lisan, tetapi juga harus kita hayati di dalam hati, serta diamalkan di
dalam kehidupan sehari-hari.

B. Hakikat Malaikat
Kata malaikat merupakan jamak dari kata Arab ( ) malak yang berarti kekuatan.
Jadi malaikat adalah kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah.
Malaikat adalah suatu makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah dari Nur (Cahaya).
Mereka diciptakan oleh Allah dengan mempunyai beberapa sayap (QS. Fathir:1).
Artinya: Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat
sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya
apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS.
Fathir:1).
Karena itu mereka mempunyai kecepatan, kemampuan, kepangkatan dan kekuasaan
yang berbeda di sisi Allah.
Mereka disucikan Allah dari keinginan-keinginan hawa nafsu. Mereka sangat patuh
kepada Allah dan tidak mendurhakai-Nya. Dan kepada mereka diberikan Allah bermacam-
macam kemampuan yang luar biasa hebatnya, di antaranya ialah:
1. Merubah diri mereka ke dalam bentuk yang lain
2. Memikul Arasy Tuhan (QS. Ghafir : 7 dan QS. Al Haqqah:17)
Artinya: Malaikat yang memikul Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya,
bertasbih memuji TuhanNya; dan beriman kepadaNya; serta mereka memohon ampun
bagi orang-orang yang beriman (dengan berdoa merayu): Wahai Tuhan kami!
RahmatMu dan IlmuMu meliputi segala-galanya; maka berilah ampun kepada orang-
orang yang bertaubat serta menurut jalanMu, dan peliharalah mereka dari azab
neraka. (QS. Ghafir : 7).
3. Mencabut nyawa manusia (QS. As Sajadah: 11 dan QS. Al Anam: 61)
Artinya: Katakanlah (wahai Muhammad): "Nyawa kamu akan diambil oleh Malakul-
Maut yang ditugaskan berbuat demikian ketika habis ajal kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada Tuhan kamu (untuk menerima balasan)". (QS. As Sajadah: 11)

Tetapi di dalam martabat, manusia lebih tinggi dari malaikat. Hal ini terbukti antara lain
dari peristiwa penciptaan Adam (manusia), yang Allah memerintahakan kepada mereka
untuk bersujud kepada Adam. Kemudian di dalam QS. At-Tin ayat 4, Allah menyatakan
bahwa manusia adalah makhluk-Nya yang terbaik dan di dalam QS. Al-Isra ayat 70 Allah
menyatakan, bahwa manusia adalah makhluk-Nya yang termulia.
Artinya: Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik
baiknya.(QS. At-Tin: 4)
Dari sisi lain, dapat dilihat ketaatan para malaikat dalam melaksanaan perintah-perintah
Allah itu bersifat naluriah. Demikian pula mereka meninggalkan kemaksiatan tanpa
memerlukan susah payah sedikit pun karena mereka tidak memiliki nafsu syahwat.
Sementara manusia dalam melaksanakan hal itu harus bermujahadah, berjuang dengan
sungguh-sungguh, bergumul dengan hawa nafsu, berperang menghadapi gangguan syetan,
bersusah-payah untuk taat, dan bekerja keras dalam menyempurnakan dirinya dan
meningkatkan ruhaninya dengan penuh harap dan cemas.
Dari uraian di atas, dapat kami simpulkan bahwa keberadaan malaikat memang benar
adanya. Mereka diciptakan dari cahaya, sangat patuh terhadap Allah SWT., dan tidak
memiliki hawa nafsu. Walaupun demikian, martabat manusia lebih tinggi dari malaikat. Dan
manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang terbaik seperti diungkapkan pada QS. At-
Tin ayat 4.
C. Iman Kepada Malaikat

Iman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman. Keimanan itu secara naqli
berdasarkan firman Allah (Q.S Al-Baqarah 285) :
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah , malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan
mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya
Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Q.S Al-Baqarah 285).
Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat walaupun kita
tidak dapat melihat mereka dan meyakini bahwa mereka adalah salah satu ciptaan Allah.
Keimanan kepada para malaikat ini, lebih bercorak dokmatis artinya kita yakini
berdasarkan firman Allah yang ada dalam Al-Quran (dalil naqli), dan sulit dibuktikan secara
rasio (dalil aqli). Oleh karena itulah, Syekh Mahmud Syaltut mengatakan adapun orang-
orang Islam yang mempercayai bahwa sumber kepercayaan terhadap hal-hal yang ghaib
adalah Al-Quran saja satu-satunya, dan hanya Al-Quran itulah yang benar berita-beritanya
tentang malaikat itu sebagai berita yang tidak mungkin atau dikomentari lagi. Demikian
pula tidak membolehkan diri mereka terseret hingga dapat menimbulkan ekses di balik
berita yang diyakini itu, baik dari segi materi malaikat itu sendiri (bagaimana cara-cara
kejadian mereka) maupun dari segi penjelmaan atau cara melihat mereka.
Karena malaikat adalah makhluk spiritual atau kategori makhluk ghaib, sementara
sumber akidah tentang perihal alam ghaib itu hanya nash, maka muslimin seyogianya
mengimaninya berdasar dan sebatas apa yang disampaikan oleh Al-Quran dan As-Sunnah
semata, tanpa harus berupaya membahas dan mereka-reka lebih jauh hakekat bentuk mereka.
Oleh karena itu, dapat kami simpulkan bahwa iman kepada malaikat adalah
meyakini akan keberadaan malaikat walaupun mereka tidak tampak, dan itu dapat
dibuktikan dengan dalil naqli. Sebagai umat muslim kita harus meyakini keberadaan
malaikat. Karena sudah dibuktikan dari ayat-ayat yang tercantum dalam Al-Quran.
D. Sifat-sifat Para Malaikat

Malaikat itu memiliki sifat-sifat antara lain sebagai berikut:


1. Diciptakan dari nur atau cahaya, seperti yang diberitakan dalam sebuah hadist
Malaikat-malaikat itu diciptakan dari cahaya, Jin diciptakan dari nyala api, dan
Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan kepada mu semua. (HR. Muslim)

2. Taat dan berbakti kepada Allah, apapun yang diperintahkan-Nya selalu dikerjakan
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan (QS. At-Tahrim :6).

3. Dapat menjelma atau berubah bentuknya seperti manusia (QS. Maryam :16-17).
Artinya: Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia
menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur. maka ia
mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami
kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna.(QS. Maryam :16-17)

4. Selalu bersujud kepada Allah (QS. Al-Hijr : 30).


Artinya: Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama.
(QS. Al-Hijr : 30)

5. Senantiasa bertasbih, menyucikan Allah (QS. Al-Anbiya : 20).


Artinya: Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan
siang. (QS. Al-Anbiya : 20).
6. Tidak merasa letih untuk menyembah Allah (QS. Al-Anbiya : 19).
Artinya: Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi[16]. Dan (malaikat-
malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan
tidak (pula) merasa letih. (QS. Al-Anbiya : 19).
7. Tidak sombong atau takabur (QS. An-Nahl : 49).
Artinya: Dan bagi Allah jualah tunduk sujud apa yang ada di langit dan yang ada di
bumi, dari makhluk-makhluk yang bergerak serta malaikat sedang mereka (malaikat-
malaikat itu) tidak berlaku sombong takbur (daripada beribadat dan sujud kepadaNya.
(QS. An-Nahl : 49).

8. Memberi salam kepada ahli surga (QS. Ar-Rad : 23-24).


Artinya: Yaitu Syurga yang kekal, yang mereka akan memasukinya bersama-sama
orang-orang yang mengerjakan amal salih dari ibu bapa mereka dan isteri-isteri
mereka serta anak-anak mereka sedang malaikat-malaikat pula akan masuk kepada
mereka dari tiap-tiap pintu. (Memberi hormat dengan berkata): "Selamat sejahteralah
kamu berpanjangan, disebabkan kesabaran kamu. Maka amatlah baiknya balasan
amal kamu di dunia dahulu". (QS. Ar-Rad : 23-24).

9. Memohon ampunan untuk orang-orang beriman (QS. Al-Mukmin : 7).


Artinya: Malaikat yang memikul `Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya,
bertasbih memuji Tuhannya dan beriman kepadaNya serta mereka memohon ampun
bagi orang-orang yang beriman (dengan berdoa merayu: "Wahai Tuhan Kami!
RahmatMu dan IlmuMu meliputi segala-segalanya maka berilah ampun kepada orang-
orang yang bertaubat serta menurut jalanMu, dan peliharalah mereka dari azab
neraka. (QS. Al-Mukmin : 7).

10. Malaikat itu tidak berjenis kelamin laki-laki ataupun perempuan.


11. Tidak memiliki hawa nafsu, tidak makan, minum dan tidur.
12. Tidak mati sebelum datangnya kiamat.
13. Membangkitkan kekuatan ruhani yang ada dalam diri manusia dengan
mengilhamkan kebenaran dan kebaikan.
14. Membaca Aamiinn bersama orang-orang yang shalat.
15. Hadir pada shalat ashar dan subuh di setiap hari.
16. Turun saat Al-Quran dibacakan.
17. Hadir di majlis dzikir.
18. Memohonkan berkah untuk ahli ilmu dan bersikap tawadhu terhadap mereka.
Dari penjelasan tersebut, ditarik kesimpulan bahwa malaikat memiliki sifat-sifat
tertentu. Yang mana ada baiknya kita dapat mencontoh sifat-sifat para malaikat. Tetapi tidak
semuanya yang dapat kita contoh, hanya yang bisa kita lakukan saja seperti taat dan berbakti
kepada Allah, bersujud dan menyembah Allah, dan tidak sombong dan takabur.

E. Nama dan Tugas-tugas Malaikat

Sebagian ulama mengatakan malaikat yang wajib diketahui dengan jelas jumlahnya
ada 10 malaikat yang mempunyai tugas masing-masing. Menurut Prof.Dr. Zakiyah Darajat,
malaikat itu bertugas sebagai perantara dan pelaksana kehendak Tuhan terutama dengan
alam ruhaniah manusia.
Berdasarkan macam tingkatan, perbuatan, dan bentuknya, malaikat dibedakan
menjadi tujuh macam, yaitu :
Malaikat Hamalatul Arsy, Para malaikat yang memikul arsy dan yang berada
disekitarnya itu sama memahasucikan dengan memuji kepada Tuhan mereka dan
merekapun beriman kepadanya. (Q.S Ghofir : 7)1[3]
Malaikat Haffun, yaitu malaikat yang mengelilingi arsy
Malaikat Ruhaniyun, yaitu malaikat bangsa ruhani dimana mereka berada di bumi putih
bagaikan sebuah marmer yang luasnya seluas perjalana matahari 40 hari dan panjangnya
hanya Allah yang tahu.
Malaikat Karabiyun, yaitu para malaikat yang menjadi kepala-kepala para malaikat-
malaikat yang bertempat disekitar arsy
Malaikat Safarah, yaitu malaikat yang menjadi penghubung antara Allah dengan para
nabi dan orang-orang sholeh. Sedangkan mereka itulah yang menyampaikan wahyu,
ilham dan mimpi yang baik kepada para nabi dan orang-orang yang sholeh.
Malaikat Hafazah, yaitu malaikat yang bertugas menjaga manusia. Ada yang diberi
tugas mancatat amal manusia, menjaga manusia di muka dan di belakang manusia,
menjaga ubun-ubun, menjaga kedua bibir, menjaga mulut dan malaikat yang menjaga
kedua mata.
Malaikat Katabah, yaitu para malaikat yang bertugas memindahkan ketetapan-
ketetapan dari Lauhil Mahfudz yakni para malaikat yang mulia sebagai penulis.

Adapun nama malaikat yang mengemban tugas dalam kehidupan manusia baik di dunia
maupun di akherat dan wajib diketahui oleh orang-orang beriman jumlahnya ada 10, yakni :

1) Malaikat Jibril
Malaikat Jibril dinamakan juga Ruhul Amin, Ruhul Quds yang memimpin para
malaikat di langit. Di dalam Al-Quran dijelaskan tentang tugasnya
Artinya : Dan sungguh, (Al Quran) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan seluruh alam,
yang dibawa turun oleh Ar Ruh ar Amin(Jibril).( QS.asy Syuara :192-193).

2) Malaikat Mikail
Pada dasarnya semua rezeki yang diperoleh manusia datang dari Allah yang
diturunkan melalui malaikat Mikail kepada siapa saja yang dikehendaki. Namun manusia
memiliki kewajiban untuk berusaha (ikhtiar) untuk mendapatkan rezeki tersebut. Diantara
tugas malaikat mikail antara lain :
a. Membagi rizki kepada semua makhluk yang ada di alam ini.
b. Mengatur hujan, angin, dan tanaman.

3) Malaikat Israfil
Malaikat Israfil memiliki tugas sebagai peniup terompet dengan dua tiupan. Tiupan
pertama merupakan rusaknya seluruh alam dengan segala isinya yaitu pada hari kiamat.
Sedangkan tiupan yang kedua untuk membangkitkan lagi segala yang telah mati untuk
dikumpulka dan dihisab amalnya.

4) Malaikat Izrail
Malaikat izrail memiliki tugas untuk mencabut nyawa seluruh makhluk hidup. Tidak
ada seorangpun didunia ini yang mengetahui perihal kematiannya, karena sewaktu-waktu
malaikat Izrail akan datang melaksanakan tugasnya untuk mencabut ruh dan jasad manusia.

5) Malaikat Munkar
Malaikat Munkar memiliki tugas untuk menanyakan pada saat di alam kubur.
6) Malaikat Nakir
Malaikat Nakir memiliki tugas yang sama dengan malaikat munkar yaitu menanyakan
pada saat di alam kubur.

7) Malaikat Rakib
Malaikat Rakib bertempat di sebelah kanan manusia dan bertugas untuk mencatat
seluruh perbuatan baik manusia.

8) Malaikat Atid
Malaikat Atid bertempat disebelah kiri manusia dan bertugas mencatat perbuatan
buruk manusia. Malaikat Rakib dan Atid disebut juga Malaikat Kiraman Katibin. Amal baik
dan buruk yang dilakukan manusia semuanya tercatat oleh kedua malaikat tersebut dan
kelak Allah akan meminta pertanggung jawaban perbuatan mereka selama di dunia.

9) Malaikat Ridwan
Malaikat ridwan bertugas menjaga surga. Surga adalah suatu tempat akhirat yang berisi
penuh dengan kenikmatan dan kegembiraan, yaitu tempat yang disediakan bagi orang-orang
yang beriman kepada Allah SWT, taat melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Nya.

10) Malaikat Malik atau Zabaniyah


Malaikat malik di beri tugas untuk menjaga neraka. Ia memiliki perangai yang kejam,
bengis, serta kasar terhadap penghuni neraka. Neraka adalah tempat di akhirat yang tidak
menyenangkan berupa api yang menyala-nyala diperuntukkan bagi orang yang ingkar
kepada Allah.

Selanjutnya Nabi Muhammad SAW. menyatakan, bahwa pada setiap luas tapak kaki
ada malaikat yang ruku atau sujud.2[9]
Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah malaikat itu
banyak sekali karena banyaknya macam alam. Dan setiap luas tapak kaki manusia ada
malaikat yang ruku dan sujud.

F. Fungsi Malaikat

Malaikat itu mempunyai fungsi yang sangat banyak dan beragam. Sayid Sabiq dalam
bukunya Al-Aqaidul Islamiyah pertama kali membaginya kepada dua tempat, yaitu:
1. Dalam alam ruh
2. Dalam alam dunia

Malaikat dalam alam ruh, di antaranya ialah :


1. Bertasbih kepada Allah
2. Memikul Arasy
3. Memberi salam kepada ahli Syurga
4. Menyiksa ahli Neraka

Malaikat di dalam alam dunia, di antara fungsinya ialah :


1. Menurunkan wahyu
2. Mencatat amal manusia
3. Pencabut nyawa
4. Menyertai, mengawasi dan mendoakan manusia dalam berbagai kegiatan
5. Menjaga segala sesuatu yang ada di dalam ala mini
6. Meniup terompet dua kali; pertama untuk kiamat, kedua untuk berbangkit kembali
setelah kiamat
7. Menanyai mayat dalam kubur, ketika baru saja selesai dikuburkan dan orang-orang
yang mengantarkannya sudah pulang semua

Dari uraian tersebut, kami menyimpulkan bahwa fungsi malaikat dibagi atas dua alam,
yaitu alam ruh dan alam manusia. Dan untuk alam manusia ada 10 malaikat beserta fungsi
nya yang wajib kita imani.
G. Cara Mempercayai Malaikat

Cara mempercayai malaikat ini ialah dengan mempercayai bahwa Allah mempunyai
suatu makhluk yang bernama malaikat, yang diberi bermacam-macam tugas oleh Allah dan
mereka melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan sangat baik serta tidak pernah mereka
mendurhakai-Nya.
Khusus bagi manusia Allah telah menugaskan beberapa malaikat yang terpenting di
antaranya ialah :
1. Malaikat pencatat semua amalan manusia (QS. Al-Infitar: 10-12).
Artinya: Padahal sesungguhnya, bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi
(pekerjaanmu). Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu
itu). Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Infitar: 10-12).
2. Malaikat pelapor amalan manusia kepada Allah, yang dilaksanakannya setiap siang dan
malam, yaitu pada waktu shalat subuh dan ashar.
3. Malaikat pembantu akal manusia agar ia selalu berbuat baik, sebagaimana adanya
syetan pembantu nafsu manusia agar ia terjerumus ke dalam kejahatan.
4. Malaikat pendorong dan mendoakan manusia di dalam berbagai macam perbuatan
baiknya, diantaranya ialah:
a. Penuntut ilmu.
b. Orang shalat.
c. Pengunjung orang sakit.

Oleh sebab itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa Allah telah member tugas-tugas
tertentu kepada para malaikat. Dan kita sebagai manusia, seharusnya sadar untuk tidak
melakukan perbuatan tercela, karena setiap saat kita selalu diawasi oleh para malaikat. Jika
kita berbuat kebaikan malaikat akan mendoakan kita. Untuk itu, selalulah kita berbuat
kebaikan.

H. Contoh-contoh Perilaku Beriman Kepada Malaikat


Orang yang beriman kepada malaikat akan mempunyai perilaku sebagai berikut :
1. Selalu berkata baik, dan kalau tidak bisa lebih baik diam.
2. Berakhlak mulia yang mendatangkan manfaat bagi dirinya dan orang lain.
3. Senantiasa tolong menolong dalam berbuat kebaikan.
4. Senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala
dengan cara memelihara dan meningkatkan ketaqwaanya.
5. Bersabar terhadap musibah yang menimpanya.
6. Malu untuk berbuat dosa karena yakin bahwa malaikat selalu mencatat perbuatannya

Adapun tanda-tanda beriman kepada malaikat di wujudkan dengan sikap:


1. Percaya sepenuh hati bahwa malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah
Subhanahu wa Ta'ala dari cahaya
2. Percaya sepenuh hati bahwa malaikat mempunyai sifat, seperti selalu taat dan patuh pada
perintah Allah Swt, tidak berjenis kelamin, tidak punya hawa. nafsu, tidak berkembang
biak, tidak mati sebelum datangnya hari kiamat dan diciptakan oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala untuk tugas-tugas tertentu.

Dari uraian di atas kami menyimpulkan bahwa manusia yang beriman itu memiliki
prilaku dan sikap yang berbeda dari manusia yang tidak beriman kepada para malaikat.

I. Hubungan dan Perbedaan Manusia dan Malaikat

Allah mewakilkan kepada malaikat semua urusan makhluk termasuk urusan manusia.
Jadi mereka mempunyai hubungan yang erat dengan manusia semenjak ia berupa sperma.
Hubungan ini disebutkan Imam Ibnul Qoyyim dalam kitabnya ighatsah al-Lahfan, beliau
berkata, mereka diserahi urusan penciptaan manusia dari satu fase ke fase yang lain,
pembentukannya, penjagaanya dalam tiga lapis kegelapan, penulisan rizki, amal, ajal, nasib
celaka dan bahagianya, menyertainya dalam segala ikhwalnya, penghitungan ucapan dan
perbuatannya, penjagaannya dalam hidupnya, pencabutan ruhnya ketika meninggal,
pembawa ruhnya ketika meninggal, pembawa ruhnya ketika untuk diperlihatkan kepada
penciptanya.
Merekalah yang ditugasi mengurus azab dan nikmat di dalam barzakh dan sesudah
kebangkitan. Mereka yang ditugasi membuat alat-alat kenikmatan dan azab, mereka yang
meneguhkan (iman) bagi hamba yang mukmin dengan izin Allah, yang mengajarkan baginya
apa yang bermanfaat, yang berperang membelanya. Merekalah para walinya (penolongnya)
di dunia dan di akhirat. Mereka yang menjanjikannya kebaikan dan mengajak kepadanya,
melarang kejahatan serta memperingatkannya. Maka mereka adalah para wali dan anshornya,
penjaga dan mualim (pengajar) nya, penasehat yang berdoa dan beristighfar untuknya, yang
selalu bersholawat atasnya selama ia mengajarkan kebaikan untuk manusia. Mereka yang
memberi kabar gembira dengan karomah Allah ketika tidur, mati dan ketika di bangkitkan.
Merekalah yang membuatnya zuhud di dunia dan menjadikannya cinta kepada akhiratnya.
Mereka yang mengingatkan ketika ia lupa, yang mengingatkannya ketika ia malas, dan
menenangkannya ketika ia panik. Meraka yang mengupayakan kebaikan dunia dan
akhiratnya. Merekalah para utusan Allah dalam mencipta dan mengurusnya. Mereka adalah
safir (duta) penghubung antara Allah dan hambaNya. Turun dengan perintah dari sisiNya di
seluruh penjuru alam, dan naik kepadaNya dengan perintah (membawa urusan ).
Sedangkan dalil-dalil keterangan di atas adalah Al Quran dan As sunah yang tentunya
amat panjang jika disebutkan, disamping memang dalil-dalil itu terkenal dan masyhur.

Adapun erbedaan manusia dan malaikat yaitu:

Penciptaan Sifat-sifat Tugas dankewajiban Derajat Kedudukan


a. Manusia a. Manusia a. Manusia diciptakan Manusia yang
imannya beriman dan
diciptakan sebagai
bertaqwa derajatnya
labil,
dari khalifah dan untuk
lebih tinggi dari
malaikat
saripati beribadah hanya malaikat, karena
imannya stabil ketaatan manusia
tanah kepada
b. Manusia punya melalui perjuangan
b. Malaikat Allah.
melawan hawa nafsu
jenis kelamin,
diciptakan b. Malaikat sedangkan malaikat
malaikat tidak. diciptakan tidak punya hawa
dari nur
c. Manusia bersifat dengan nafsu.
atau
cahaya jasmani dan tugas dan

rohani, kewajibannya

malaikat masing-masing.

bersifat ghaib.

J. Hikmah Beriman Kepada Malaikat

Adapun hikmah-hikmah yang dapat kita ambil dari beriman kepada malaikat adalah
sebagai berikut:
1. Mempertebal serta memperkokoh keimanan kita kepada Allah SWT sebagai pencipta,
makhluk di dunia beserta isinya.
2. Sifat-sifat malaikat dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan aktivitas
sebagai makhluk Allah SWT.
3. Meyakini bahwa kebenaran wahyu Allah SWT yang diterima oleh para rasul untuk
disampaikan kepada umat manusia, agar dijadikan sabagai suatu pedoman hidup.
4. Meningkatkan keyakinan bahwa setan merupakan makhluk Allah SWT yang senantiasa
merayu dan ingin menjerumuskan manusia ke jalan yang penuh dengan kemaksiatan.
5. Mensyukuri bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan begitu sempurna
dibandingkan dengan makhluk Allah SWT lainnya.

Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa manusia dan malaikat itu
memiliki perbedaan. Serta dari beriman kepada para malaikat ini, banyak sekali hikmah
yang dapat kita ambil.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Iman kepada malaikat adalah bagian dari rukun iman. Iman kepada malaikat
maksudnya adalah meyakini adanya malaikat walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan
meyakini bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka
dari cahaya. Mereka dulunya menampakkan wujudnya kepada Nabi dan Rasul dalam bentuk
manusia laki-laki. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya.
Beriman kepada malaikat ini tidak hanya sekedar mempercayainya sebagai makhluk
yang ada, melainkan harus diiringi dengan keimanan terhadap tugas-tugas mereka yang dapat
berdampak terhadap pembinaan sikap mental spiritual orang-orang mukmin.

B. Saran
Dengan mempelajari rukun iman yang kedua yakni iman kepada malaiikat, kita sebagai
seorang muslim hendaknya dapat meningkatkan keimanan kita serta menguatkan keyakinan
kita. Karena Allah SWT menciptakan makhluknya selain manusia ada juga makhluk ghaib
yaitu salah satunya malaikat yang wajib kita yakini.
Oleh karena itu, pembahasan makalah ini semoga dapat dimanfaatkan sebagai
tambahan pengetahuan untuk mempelajari mengenai rukun iman yang kedua iman kepada
malaikat.
DAFTAR PUSTAKA

http://srisyafitri.blogspot.co.id/2015/07/iman-kepada-malaikat.html
Al-Quran Al-Karim.
Zaini, Syahminan. 2006. Pedoman Aqidah Islam. Bekasi: Pustaka Darul Ilmi.
Anwar, Rosihon. 2008. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia.
Jamrah, Surya A. 2008. Studi Ilmu Kalam. Pekanbaru: Program Pascasarjana
UINSUSKA Riau.
Sabiq, Sayyid. 2006. Aqidah Islamiyah. Jakarta: Robbani Press.
Suryan A. Jamrah. Studi Ilmu Kalam. Pekanbaru: Program Pascasarjana UIN Suska
Riau. 2008. (hal. 47)
Rosihon Anwar. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia. 2008. (hal. 123)
Syahminan Zaini. Pedoman Aqidah Islam. Bekasi: Pustaka Darul Ilmi. 2006. (hal.
131)
Sayyid Sabiq. Aqidah Islamiyah. Jakarta: Robbani Press. 2006. (hal. 179)
Rosihon Anwar. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia. 2008. (hal. 124)
Suryan A. Jamrah. Studi Ilmu Kalam. Pekanbaru: Program Pascasarjana UIN Suska
Riau. 2008. (hal. 64)
Ibid. (hal. 128)
Sayyid Sabiq. Aqidah Islamiyah. Jakarta: Robbani Press. 2006. (hal. 189)
Syahminan Zaini. Pedoman Aqidah Islam. Bekasi: Pustaka Darul Ilmi. 2006. (hal.
137)
Ibid. (hal. 138)
Ibid. (hal. 133)

Anda mungkin juga menyukai