PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sandi di dalam Kepramukaan adalah salah satu media pembelajaran yang baik bagi peserta
didik baik pramuka siaga, penggalang, penegak maupun pandega karena dapat melatih ketelitian,
daya ingat, kecerdasan dan konsentrasi.
Pemakaian sandi dalam menyampaikan ilmu pun harus disesuaikan dengan golongan
pramuka itu sendiri sehingga dapat diterima dengan mudah namun tujuan dari pembelajaran itu
tetap tercapai. Ada banyak macam-macam sandi dalam kepramukaan dan kedudukannya pun tidak
harus baku, sehingga nama, jenis dan cara untuk menjawabnya pun dapat berbeda menyesuaikan
dengan kondisi masing-masing daerah.
Sehingga pramuka tidak saja dianggap sebagai ekstrakulikuler yang membosankan namun
pramuka juga dapat menyenangkan contohnya dengan memecahkan sandi-sandi yang ada di
pramuka.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dapat penulis bahas melalui makalah ini, antara lain:
C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah yang ada. Maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
Sandi adalah sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang artinya adalah rahasia atau
menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata persandian yang berasal dari kata
dasar sandi adalah rahasia atau kode; definisi sinonimnya dalam bahasa Inggris cryptography, yang
berarti pengetahuan, studi atau seni tentang tulisan rahasia Raiman, (1999).
Sandi atau huruf rahasia adalah salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca suatu
berita dengan menggunakan kode-kode penulisan tertentu. Dan Sandi Ambalan yaitu karangan atau
ungkapan bebas berisi kode kehormatan dan gambaran pernyataan kata hati para pramuka penegak
atau pandega di ambalan/ racana.Cipta, rasa, karsa dan cita-cita terasa bermakna bagi para
anggotanya, maka dengan adanya sandi ambalan/ racana dapat menunjukan sikap positif dan kreatif
dalam kehidupan sehari – hari bagi ambalan/ racana tersebut.
SANDI KOTAK 1
Sandi kotak merupakan sandi yang sama fungsinya untuk membuat suatu kata atau kalimat
menjadi sebuah kalimat yang tidak dimengerti orang jika orang itu tidak menguasai dan tidak
mengerti sandi ini. Gambarnya adalah sebagai berikut :
A G M S Y
B H N T Z
C I O U
D J P V
E K Q W
F L R X
Sandi Kotak 2
Sandi kotak 2 ini sebetulnya tidak berbeda jauh dengan sandi kotak 1. Sandi kotak 2 memiliki kotak
yang berbentuk vertikal dan horizontal. Kotak tersebut berisikan 9 kolom dengan masing-masing
kotak berisi 3 huruf, kecuali pada kotak terakhir.
Semua huruf dari A sampai Z berada di kotak tersebut. Jadi tidak ada huruf yang diletakkan di
kotak menyamping. Kecuali pada dua huruf terakhir yaitu Y dan Z. keduanya menempati satu kotak
yang sama dan hanya diisi oleh dua huruf.
Penerapan sandi kotak 2 ini juga tidak begitu sulit dibandingkan dengan sandi kotak 1. Kawan
hanya perlu membentuk sudut yang di dalamnya terdapat huruf yang ingin dituliskan.
Namun, berhubung dalam satu kotak terdapat tiga huruf, maka di huruf pertama sandi kotak 2
ditulis tanpa menggunakan titik, huruf kedua menggunakan satu titik, dan huruf ketiga
menggunakan dua titik.
Sandi Kotak 3
Sandi kotak 3 adalah sandi yang lebih rumit dibandingkan sandi kotak 1 dan 2. Sandi kotak 3
memiliki perpaduan kotak vertikal dan horizontal dengan kotak berbentuk persegi empat belah
ketupat. Setiap huruf alfabetnya menyebar dan dengan beberapa memiliki titik.
Kerumitan sandi kotak 3 ini adalah bahwa Kawan wajib menghafalkan letak satu persatu huruf
yang ada. Berbeda dengan sandi kotak 1 dan 2 yang bisa dilakukan penyusunan sesuai dengan
urutan huruf alfabet yang biasa dihafalkan.
Setelah melihat gambar sandi kotak 3 ini diterapkan sama dengan sandi kotak sebelumnya. Namun
bentuk sudut yang dibentuk tentu berbeda.
Semaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera,
dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui
posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan
bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua bendera,
yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi
merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang
digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah
dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke 19,
semaphore digunakan dalam komunikasi kelautan.
Sejarah
Semaphore merupakan salah satu bentuk isyarat menggunakan bendera yang lazim digunakan
ketika perang sipil di Amerika Serikat. Ketika itu bendera yang digunakan berwarna putih dan
oranye serta hanya terdiri dari satu bendera saja. Orang yang ditugaskan melakukan isyarat bendera
ini biasanya berdiri di sebuah tempat yang tinggi atau di lantai yang tingginya sekitar 2-3 meter dari
permukaan tanah semaphore
Semaphore Modern
Semaphore kini menggunakan dua bendera yang berbentuk persegi, yang akan digunakan oleh
pengirim sinyal untuk melakukan posisi-posisi yang bisa diterjemahkan menjadi huruf dan angka.
Sebenarnya warna bendera tergantung asal pesan itu dikirimkan, jika dikirimkan dari laut, maka
benderanya berwarna merah dan oranye, jika dikirimkan dari darat maka bendera akan berwarna
biru dan putih. Di Indonesia bendera yang biasa digunakan dalam kegiatan kepramukaan berwarna
merah dan oranye. Namun sebenarnya warna bendera itu sendiri tidaklah terlalu penting, itu hanya
merupakan pertanda agar pesan lebih mudah ditangkap.
Di Indonesia, semaphore biasa diterapkan sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki dalam
kegiatan pramuka. Biasanya kegiatan semaphore ini diajarkan sejak dalam level pramuka siaga dan
merupakan keterampilan yang dipraktekan pada acara perkemahan. Namun seiring dengan semakin
redupnya kegiatan pramuka di Indonesia, maka keterampilan semaphore ini pun semakin jarang
dikenal orang.
Karakter
Untuk membuat sandi angka, sebelum memulai sandi maka harus diawali dengan sandi "nomor"
dan jika ingin kembali membuat sandi huruf maka harus membuat sinyal "J"[3]
Contoh penggunaan lainnya adalah pada sinyal kereta api. Semaphore ini merupakan bentuk sinyal
kereta api pertama. Sinyal Semaphore diperagakan oleh sebuah tiang yang memiliki lengan yang
bisa memutar dan akan menunjukan sinyal kepada masinis. Sinyal ini dipatenkan oleh Joseph James
Stevens dan hingga saat ini telah menjadi sinyal mekanis yang paling sering digunakan di berbagai
negara.
Sejarah
Semaphore sebagai sinyal kereta api pertama kali diterapkan oleh Charles Hutton Gregory pada
jalur rel yang menghubungkan London dan Croydon (sekarang bernama jalur kereta London
Brighton dan South Coast) di New Cross, London tenggara, pada tahun 1842. Akhirnya sinyal ini
digunakan di sepanjang rel kereta di area tenggara[5]. Ide ini dikemukakan oleh John Urpeth Rastick
kepada Gregory. Akhirnya sinyal semaphore ini digunakan di seluruh rel kereta api di Inggris pada
tahun 1870. Lalu diadaptasi oleh Amerika Serikat pada tahun 1908[6].
Bentuk
Komponen
Lengan semaphore terdiri dari dua bagian yaitu; bagian pertama yang terdiri dari kayu atau besi
dimana mempunyai poros di berbagai titik dan sebuah bingkai yang menyangga lensa berwarna
berbentuk lingkaran, yang akan menyala sebagai bagian penggunaan sinyal. Kedua bagian tersebut
akan dikombinasikan ke dalam satu rangkaian.
Penggunaan lensa ini akan dikombinasikan dengan lampu pijar atau lampu minyak agar bisa
menyala. Namun pada masa sekarang lampu yang digunakan sudah menggunakan lampu listrik.
Bahan-bahan yang biasanya digunakan dalam membuat pos sinyal untuk sinyal semaphore adalah
kayu, pipa baja, kisi baja dan beton. Rel kereta api di Tenggara Inggris biasanya juga terbuat dari
rel yang sudah tua atau tidak terpakai lagi.
Sinyal semaphore pertama memiliki lengan yang bisa menunjuk ke tiga posisi. Jika lengan
membentuk horizontal berarti “bahaya”, jika condong sejauh 45 derajat berarti “perhatian” dan jika
membentuk vertikal maka berarti “bersih”. Yang berarti jalur rel bersih dari kereta lain dan aman
untuk dilewati. Namun akhirnya tiga posisi ini digantikan hanya dengan dua posisi, yaitu jika
lengan condong 45 derajat maka berarti “perhatian” dan jika dalam posisi vertikal berarti “bersih”.
Dan penggantian ini pun diterapkan di seluruh Inggris.
Merah digunakan sebagai warna terbaik untuk lengan semaphore karena mencolok dan kontras
dengan latar belakang sekitarnya. Biasanya agar semakin mudah terlihat, akan ditambahkan tanda-
tanda dengan warna lain yang kontras seperti garis atau titik. Bagian belakang lengan biasanya
berwarna putih dengan tanda hitam. Jika ternyata latar belakang yang ada juga dapat mengaburkan
warna lengan, maka biasanya akan ditambahkan papan (biasanya berwarna putih) untuk makin
membuat lengan kontras dan mencolok.
Pada tahun 1872, lengan pada semua sinyal masih berwarna merah. Baru pada tahun 1920,
perusahaan kereta api Inggris mewarnai sinyal jarak menjadi warna kuning sementara sinyal
berhenti tetap berwarna merah. Yang terus digunakan hingga saat ini adalah merah sebagai tanda
berhenti, kuning sebagai sinyal jarak dan sinyal hijau jika lengan dalam keadaan mati atau “off”.
Tapi walau begitu penggunaan warna lainnya masih terjadi di negara-negara lain.
Cara Kerja
Sinyal semaphore dioperasikan oleh motor listrik atau hidraulik. Hal tersebut membuat sinyal
tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh, atau sinyal tersebut dapat bergerak secara otomatis.
Sinyal semaphore juga dibuat dengan antisipasi sedemikian rupa hingga jika tenaga listrik yang
mendukung sinyal tersebut mati atau rusak, maka lengan sinyal akan bergerak mengikuti gravitasi
ke posisi horizontal.
TALI TEMALI
Tali temali adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang tekhnik penggunaan tali untuk dijadikan
suatu simpul atau anyaman dan ikatan beserta cara perawatannya.
Tekhnik dasar dari penggunaan ilmu tali temali ini sering kita lakukan sehari – hari. Selanjutnya,
tekhnik lanjutan tali temali ini diajarkan kepada kelompok – kelompok tertentu seperti
perkapalan/pelayaran, memancing, memanjat tebing atau gua dan berkemah.
Dalam tali temali, banyak orang mencampuradukkan makna antara tali, simpul/anyaman dan ikatan.
Ketiga konsep ini sebenarnya memiliki makna yang sangat berbeda. Berikut perbedaannya:
Dalam buku ini, kami akan memberikan bentuk simpul. Bentuk-bentuk dibawah ini merupakan
bentuk yang paling dasar dan sering digunakan.
A. SIMPUL
Fungsi : untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang. Simpul ini juga dapat digunakan
untuk memulai suatu ikatan.
Fungsi : Untuk membuat tandu, mengikat pasak, mengikat cincin dan menarik balok.
2. Simpul Tambat (Timber Hitch Knot)
Fungsi : Untuk menarik atau menyeret balok karena memiliki sifat menjerat.
Fungsi : untuk mengikatkan tali pada tiang yang mudah untuk dibuka kembali (sementara).
Fungsi : untuk mengakhiri suatu ikatan dan menyambung dua utas tali yang sama besarnya
dalam keadaan kering.
Fungsi : untuk menyambung dua buah tali yang tidak sama besar dalam keadaan kering.
6. Simpul Anyam berganda (Double Sheet Bend)
Fungsi : untuk menyambung dua buah tali yang tidak sama besar dalam keadaan licin
(basah).
Fungsi : untuk menyambung dua buah tali yang tidak atau sama besar dalam keadaan basah.
Fungsi : untuk turun ke jurang atau tebing atau pohon agar mudah dilepas ikatannya dari
bawah.
Fungsi : untuk menjerat suatu benda agar tidak dapat bergerak dengan leluasa.
Fungsi : untuk mengikat suatu benda sehingga yang diikat masih dapat bergerak dengan
leluasa.
B. IKATAN
1. Ikatan Palang
Ikatan palang adalah ikatan yang berguna untuk menggabungkan 2 tongkat yang yang
posisinya saling tegak lurus (membentuk sudut 90°)
2. Ikatan Silang
Ikatan ini berfungsi untuk menggabungkan 2 buah tongkat dengan posisi tongkat tidak
membentuk sudut 90°.
3. Ikatan Canggah
Ikatan canggah adalah ikatan yang berguna untuk menyambung 2 atau lebih tongkat dalam
keadaan saling berpelurus.