Anda di halaman 1dari 11

KEPRAMUKAAN

PENGGALANG

MATERI
PENGETAHUAN DAN
PENYERAPAN MATERI
PRAMUKA PANGGALANG
___

Oleh Sakura VID

TRISATYA DAN DASADARMA

Tri satya dan dasa dharma pramuka merupakan dua kode kehormatan yang mesti
dipahami, terutama oleh tingkatan pramuka penggalang. Semua anggota pramuka harus
memahami isi tri satya pramuka dan juga dasa dharma pramuka karena di dalamnya
terdapat nilai-nilai kebaikan. Isi tri satya pramuka dan dasa dharma pramuka tercantum
dalam di dalam AD/ART Pramuka Indonesia. Dua kode kehormatan ini, memiliki fungsi
yang berbeda dalam dunia kepramukaan. Tri satya memiliki fungsi sebagai janji yang
harus ditepati oleh setiap anggota pramuka. Sementara itu, dasa dharma memiliki fungsi
sebagai tuntunan yang setiap anggotanya mesti penuhi.

Arti dan Sejarah Tri Satya serta Dasa Dharma Pramuka

Jika diartikan secara bahasa, tri satya berasal dari dua kata, yakni "Tri" yang memiliki arti tiga
dan "Satya" yang memiliki arti janji. Secara sederhana, arti tri satya adalah tiga janji yang
mendasari gerakan pramuka.

Tri satya mengandung tiga butir yang jadi pedoman setiap anggota pramuka. Mereka wajib
berjanji dengan sepenuh hati dan senantiasa selalu berusaha menepati ketiga butir tersebut.
Sementara itu, jika melihat secara bahasa, "Dasa" berarti sepuluh dan "Dharma" berarti
tuntunan. Maka dari itu, dasa dharma adalah sepuluh tuntunan tingkah laku bagi seluruh
anggota pramuka Indonesia. Di dalamnya berisi ketentuan moral atau watak Pramuka serta
penjabaran nilai Pancasila. Anggota pramuka harus mengerti, menghayati, dan
2

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mengutip buku Dunia Pramuka Indonesia, poin
tentang agama menjadi urutan pertama karena agama merupakan pondasi awal kita berperilaku
baik di kehidupan sehari-hari. Anggota pramuka harus bersikap penuh cinta dan kasih sayang
terhadap sesama, menjunjung kesetiaan, patuh terhadap aturan, adil, dan selalu berkata jujur.
Dasa dharma yang kita kenal saat ini ternyata tidak sama seperti yang pertama diciptakan pada
tahun 1961. Dasa dharma telah mengalami beberapa perubahan, sejak tahun 1961 hingga
sampai tahun 1978 dasa dharma sudah mengalami empat kali perubahan dan sampailah kepada
dasa dharma yang sekarang.

Isi Tri Satya

Sejak tingkat penggalang, setiap anggota pramuka harus menghafal dan mengamalkan isi tri
satya. Berikut adalah isi tri satya pramuka:

Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan


mengamalkan Pancasila
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
3. Menepati dasa dharma.

Isi tri satya pramuka poin pertama memiliki makna yang berkaitan dengan sila pertama
Pancasila. Setiap pramuka wajib memeluk satu agama dan menjalankan segala perintahnya.
Poin kedua berkaitan dengan kehidupan bersosial, setiap anggota menekankan sikap saling
menolong antar sesama makhluk hidup. Sementara itu, poin ketiga memiliki makna untuk
menepati dasa dharma pramuka.

Isi Dasa Dharma Pramuka

Sebagai anggota pramuka, kita wajib untuk menghafal, memahami, serta mengamalkan makna
dari dasa dharma. Ada 10 tuntutan dasa dharma yang wajib dipahami, yaitu:

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
3

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya


10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Sandi Pramuka
Sandi Pramuka, sandi adalah sesuatu yang tidak asing ketika mengikuti pramuka. Ketika kita
bisa membuat sandi, kita bisa menggunakannya sebagai sandi rahasia yang hanya teman kita
sendiri yang tahu. sebenarnya membuat sandi itu tidaklah sulit, bahkan sebenarnya sangat
mudah, ketika membuat sandi kita bisa menggunakan sesuatu di sekitar kita

1. Sandi Morse

Sandi morse merupakan suatu kode yang diterapkan dengan menggunakan sebuah
sistem representasi huruf dan angka, serta tanda baca sinyal. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), sandi morse berarti berupa titik dan garis sebagai pengganti
huruf, angka dan tanda baca yang dipakai pada pengiriman dan penerimaan berita
telekomunikasi. Sandi ini dapat dikatakan sebagai suatu media yang bisa digunakan
untuk melakukan komunikasi, meskipun dilakukan dengan cara yang terbilang
tradisional.

Sejarah Sandi Morse

Sandi morse pertama kali ditemukan oleh Samuel Finley Breese Morse yang akrab
dipanggil Morse. Ia lahir pada tanggal 27 April 1791 di Charlestown, Massachusetts.
Kode morse biasanya dapat disampaikan melalui peluit, radio, asap, lampu, telegraf,
serta arus listrik yang berfungsi untuk membedakan titik dengan strip. Pada 1837,
penggunaan sandi morse masih terbilang terbatas. Sandi morse digunakan dengan
sistem telegraf.

Kode asli morse pada masa awal tidak sama persis dengan kode morse yang digunakan
pada saat ini, termasuk jeda serta tanda hubung dan titik. Kode morse yang sekarang
kita kenal merupakan suatu ketetapan resmi dalam konferensi di Berlin pada
4

1851.Rumus Kode Sandi Morse, Dalam pramuka, proses penyampaian kode morse
biasanya dengan bantuan peluit yang ditiup. Tujuannya untuk membedakan titik dan
strip.

Sebagai contoh, apabila peluit pendek dan panjang dengan perbandingan 1:3 ketukan,
satu ketukan untuk titik dan tiga ketukan untuk strip. Selain menggunakan peluit, cara
menyampaikannya bisa dengan cara berikut:

1. Sinar, contohnya senter lampu, lilin, api, dan sebagainya.


2. Gerak, contohnya bendera, asap, lambaian tangan, dan kedipan tangan.
3. Denyut listrik, contohnya kabel telegraf.
4. Tulisan dengan menggunakan tanda titik (.) dan strip (-).
● Cara Menghafal Sandi Morse :

Terdapat tiga cara menghafal sandi morse, yakni dengan metode koch, substitusi, dan
pengelompokan.

Metode koch :

Koch adalah metode yang biasa digunakan untuk menghafal sandi morse dengan sebuah
sistem gradual, saat menggunakan metode ini. Dimulai dengan dua huruf yang dapat
diulang berulang kali, jarak interval yang ada pada metode ini menggunakan huruf E dan
T.

Metode substitusi :

Metode menghafal selanjutnya adalah substitusi, biasanya digunakan dalam kegiatan


pramuka, huruf yang padanan dalam metode ini adalah huruf 'O'. Huruf ini sebagai
simbol garis (-) dan huruf vokal A, I, U, E, O digunakan sebagai simbol titik (.).

Metode pengelompokan :

Metode pengelompokan menjadi cara yang sering digunakan dalam menghafal kode
atau sandi ini, dengan cara mengelompokkan setiap huruf alfabet. Seseorang hanya
perlu menghafal jika ingin menggunakan kode-kode yang terdapat dalam morse.

2. Sandi angka

Sandi angka atau nomor merupakan suatu cara memberikan penomoran pada setiap alphabet
dengan cara menggunakan angka. Misalnya saja dengan menggunakan angka 1 sebagai huruf A,
serta angka 2 sebagai huruf B, dan angka 3 sebagai huruf C dan seterusnya hingga huruf Z.
5

Contoh yang dapat diaplikasikan di antaranya pada penulisan PRAMUKA yang ditulis juga
dengan sandi angka atau dengan menggunakan sandi nomor menjadi 16-18-1-13-21-11-1.

3. Sandi kotak

Macam sandi lainnya adalah sandi kotak. Sandi kotak ini sendiri diketahui dengan
menggunakan bahasa sansekerta yang bersifat rahasia. Artinya berbagai kode yang ada dalam
sandi kotak ini kemudian hanya diketahui oleh masing-masing regu saja dalam pelaksanaan
kegiatan Pramuka. Biasanya macam sandi ini kemudian digunakan saat kegiatan berkemah,
untuk dapat melatih masing-masing regu dalam menyelesaikan berbagai teka-teki yang
diberikan dalam sebuah permainan. Dalam sandi ini, umumnya kata sandi juga dilambangkan
oleh tanda garis lurus, garis tegak lurus serta kotak dengan berbagai variasinya. Tanda garis ini
umumnya juga dilengkapi dengan tanda titik yang jika digabungkan kemudian menjadi
lambang huruf suatu abjad tertentu. Sehingga jika dikombinasikan dengan kode sandi lainnya
dapat membentuk huruf-huruf yang dapat dibaca.

Macam :
6

4. Semaphore / semafor

Semafor adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan
bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat
dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah
bendera, yang dinamakan bendera semafor.
7
8

Panca Indra (KIM)


KIM dalam pramuka adalah permainan yang menggunakan Kemampuan Indera Manusia.
Kim adalah suatu jenis permainan yang ditemukan oleh Baden Powell yang diambil dari
sebuah ceritanya dari buku Scouting For Boys. Tentang seorang anak laki-laki cerdas
bernama Kimball O’Hara, anak anak seorang sersan dari Resiman Irlandia yang
ditugaskandi India. Orang tua Kim (panggilan namanya) meninggal ketika Kim masih
sangat kecil. Kemudian Kim tinggal bersama salah seorang bibinya

1) Kim Lihat :

Melihat beberapa benda sesaat, kemudian mencoba mengingatnya kembali.

Membedakan warna-warna.

Mengingat beberapa macam benda/ barang yang hampir sama dan sebagainya.

2) Kim Cium :

1. Bumbu-bumbu
2. Wewangian
3. Bunga-bunga
4. Buah-buahan.
5. Obat-obatan, dsb.

3) Kim Raba :

Meraba / memegang berbagai benda dan mencoba mengingat dan menyebutkan apa nama
yang dipegangnya itu

Benda-benda tersebut dapat dimasukan ke dalam kantung tertutup atau mata kita yang
ditutup dengan kain.

4) Kim Rasa :

Hampir sama dengan kim cium, hanya lidah yang lebih berperan merasakan manis, asam,
pahit, dari berbagai buah-buahan atau bumbu-bumbu.

5) Kim Dengar :

Mendengarkan berbagai bunyi-bunyian

Membedakan berbagai suara alat music

Membedakan beberapa peristiwa /kegiatan dari suara yang didengarnya. Seperti suara
kayu digergaji, suara pintu dibuka atau tertutup, suara orang berjalan.

6) Kim Kombinasi :
9

Gabungan dari berbagai macam kim di atas, semakin cerdas seseorang, semakin baik
kemampuan panca inderanya. Jika ingin cerdas, banyak-banyak berlatih dan belajar.

Arah mata angin


16 arah mata angin dan kompas menjadi salah satu keterampilan kepramukaan yang sekaligus
menjadi salah satu Syarat Kecakapan Umum. Mengetahui, dapat menyebut, dan dapat
menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas merupakan kecakapan umum
yang menjadi syarat bagi calon penggalang ramu dan penggalang rakit. Berbeda dengan
keterampilan kepramukaan tentang kompas dan arah mata angin pada SKU Siaga Tata yang
hanya mensyaratkan 8 arah mata angin, pada SKU Penggalang Ramu dan Rakit, jumlah mata
angin yang harus diketahui dan mampu menunjukkannya berjumlah 16 arah mata angin,
termasuk dengan besar derajatnya. Kecakapan Umum Penggalang Ramu syarat ke-24 berbunyi:
dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar, dengan salah satu pencapaian pengisian
SKU yaitu: dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan kompas.
Sedangkan dalam syarat ke-24 Kecakapan Umum Penggalang Rakit disebutkan: dapat
menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir kecepatan arus dan kedalaman,
dengan salah satu pencapaian pengisian SKU yaitu dapat menunjukkan 16 arah mata angin
dengan menggunakan kompas.

Apa saja 16 arah mata angin tersebut? Berapakah besaran derajat masing-masing arah mata
angin itu? Dan bagaimana cara menentukan (menunjukkan) ke-16 arah mata angin dengan
menggunakan kompas? Akan kita pelajari.

16 Arah Mata Angin dan Besar Derajatnya

Arah mata angin atau sering disebut sebagai mata angin dalam bahasa Inggris disebut sebagai
cardinal directions atau cardinal points. Mata angin mempunyai pengertian sebagai panduan
untuk menentukan arah. Cara menyatakan jumlah arah mata angin berbeda-beda, ada yang
menyatakan dalam empat arah mata angin, delapan arah mata angin, 16 (enam belas) arah
mata angin, hingga 32 arah mata angin.

Pada 16 arah mata angin, selain disebutkan dengan namanya, ke-16 arah mata angin pun dapat
disebutkan dengan besaran derajat yang membentuk sebuah lingkaran dengan 3600 yang
dimulai dengan 00 pada titik utara dan diakhiri dengan 3600 pada titik utara lagi.
10

Sewaktu siaga para pramuka telah dikenalkan dengan 8 arah mata angin yang meliputi Utara
(00 atau 3600); Timur Laut (450) Timur (900); Tenggara (1350); Selatan (1800); Barat Daya
(2250); Barat (2700); dan Barat Laut (3150). Untuk keterampilan para pramuka penggalang
dikenalkan dengan 16 arah mata angin.

Untuk dapat menunjukkan arah mata angin musti dapat menggunakan kompas secara dasar.
Menggunakan kompas untuk mencari arah mata angin bisa menggunakan salah satu diantara
dua cara berikut:

1. Cara Pertama: Letakkan kompas di atas permukaan yang datar. Tunggu sebentar hingga
jarum kompas tidak bergerak. Maka jarum tersebut akan menunjukkan arah utara
magnet (00 atau 3600). Untuk mengetahui arah-arah lainnya, perhatikan dial kompas
(permukaan tempat angka dan huruf). Angka-angka dan garis dalam dial tersebut
merupakan besaran derajat yang dapat menunjukkan arah. Sehingga ketika hendak
mencari arah Barat Barat Laut, cari saja angka 292.50 atau garis yang mewakili angka
tersebut. Sebaliknya jika hendak mengetahui sebuah obyek berada di arah mana, lihat
obyek tersebut tepat berada di angka atau garis berapa dalam dial kompas.
2. Cara kedua, jika menggunakan kompas bidik: Pegang kompas secara mendatar dan
tenang. Bidik sasaran melalui Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu
miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 500 dengan kaca dial. Lihat angka dan garis
yang menyatakan derajat pada dial. Itulah kompas dan 16 arah mata angin, nama 16
arah mata angin dalam bahasa Indonesia dan Inggris, besar derajat 16 arah mata angin
serta cara menunjukkan arah mata angin dengan menggunakan kompas. Semoga
pembahasan tentang teknik kepramukaan ini mampu mengantarkan para calon
penggalang ramu dan rakit dalam menyelesaikan SKU-nya.

Tali temali
Tali temali pramuka dalam kepramukaan sering sekali kita bertemu dengan kegiatan tali-temali
dalam latihan pramuka. Ada banyak yang harus dipelajari, ada simpul, ikatan, pioneering dan
lain sebagainya. Untuk mencapai tahap latihan pioneering, pramuka harus memiliki
kemampuan untuk membuat dasar dari tali-temali, yaitu simpul dan ikatan. Berikut ini ada
11

beberapa simpul sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Baris berbaris
Dalam Pramuka Peraturan Baris Berbaris (PBB) adalah kegiatan yang memiliki manfaat untuk
melatih fisik dan menanamkan tata cara kehidupan terarah. Pada pelaksanaannya PBB terdiri
dari aba – aba dan gerakan dasar baris berbaris.

Anda mungkin juga menyukai