TUGAS REGU
1. Mampu
Menterjemahkan
Kata Yang Dibuat
Regu Lain
Menggunakan
Sandi Morse
Sandi Morse dalam Pramuka
Sandi morse dalam Pramuka adalah materi wajib yang harus dikuasai setiap anggota Pramuka. Penemu sandi ini adalah Samuel Morse. Sandi yang berisi kode rahasia (titik dan
garis) ini memiliki makna tertentu yang hanya diketahui oleh pengirim dan penerima sandi. Awal perkembangannya, sandi morse populer digunakan oleh kalangan militer sebagai
cara untuk mengamankan pesan rahasia agar tidak diketahui oleh lawan. Belakangan, sandi ini juga dianggap cocok untuk diajarkan kepada anggota Pramuka sebagai salah satu
keterampilan dasar, mulai dari tingkat penggalang, penegak, hingga pandega. Pembelajaran sandi morse dapat menjadi sarana untuk melatih para anggota Pramuka agar menjadi
terampil, cerdas, dan memiliki indera pendengaran/penglihatan yang tajam.
Ketika Morse memulai percobaannya, beliau menemukan bahwa sinyal tersebut hanya mampu terkirim dengan baik sejauh 32 km. Kualitas sinyal akan melemah jika jangkauannya
melebihi 32 km. Untuk mengatasi ini, Morse mengakalinya dengan menggunakan peralatan relai yang dibangun setiap jarak 32 Km dari stasiun sinyal. Relai ini bertugas untuk
mengulangi sinyal yang diterima dan meneruskannya ke jarak 32 km selanjutnya.
Penggunaan sandi morse secara luas diiringi oleh perkembangan teknologi telegraf dan radio pada abad ke-19. Di awal perkembangannya, dua tempat yang terpisah jauh
menggunakan sandi morse untuk bertukar pesan. Pengiriman pesan ini menggunakan teknologi radio CW (Constant wave), radio yang mula-mulai berkembang sebelum
ditemukannya radio dengan suara. Pada saat itu, teknologi radio masih menggunakan gelombang rendah, hanya mampu mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-
pendek dari kode morse, namun belum bisa untuk mengirimkan gelombang suara.
Hingga pertengahan abad ke-20, sandi morse dan telegraf menjadi teknologi komunikasi utama yang memiliki jangkauan tercepat. Kantor-kantor pos menggunakannya sebagai
sarana pengiriman berita ke seluruh dunia. Meskipun, saat ini teknologi telepon telah jauh berkembang, pengiriman pesan dengan sandi morse masih sering dilakukan khususnya
oleh radio-radio amatir (komersial, militer, maupun sipil), termasuk di Indonesia yang sering digunakan oleh ORARI hingga saat ini.
TUGAS INDIVIDU
1. Mampu
Membuat Kata
“PRAMUKA”
Menggunakan
Sandi Morse
2. Mampu
Membuat Kata
“PRAMUKA”
Menggunakan
Sandi Morse
semaphore
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau
dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan
adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua bendera, yang
masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama
kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan
kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke 19, semaphore digunakan dalam komunikasi
kelautan.
Sejarah
Semaphore merupakan salah satu bentuk isyarat menggunakan bendera yang lazim digunakan ketika perang sipil di Amerika Serikat. Ketika
itu bendera yang digunakan berwarna putih dan oranye serta hanya terdiri dari satu bendera saja. Orang yang ditugaskan melakukan
isyarat bendera ini biasanya berdiri di sebuah tempat yang tinggi atau di lantai yang tingginya sekitar 2-3 meter dari permukaan
tanah semaphore
III. Sandi Rumput
Sandi Rumput merupakan sistem representasi huruf, angka dan juga tanda baca yang dibuat dengan didasari prinsip Kode Morse. Perbedaan
antara keduanya hanya terletak di cara penulisannya saja, di mana titik maupun garis pada kode morse diganti dengan rumput kecil dan besar.
sehingga jika dilihat secara sekilas mirip seperti rerumputan yang berjejer. Untuk jelasnya, bisa kalian perhatikan contoh di bawah ini.
Garis pendek dan garis tinggi pada gambar di atas melambangkan titik dan strip kode morse. Di mana garis pendek yaitu ialah titik sedangkan garis
tinggi melambangkan strip.
Titik dan strip inilah yang kemudian dibaca menggunakan kode morse. Guna memisahkan antar huruf dipergunakan tanda pemisah seperti garis
mendatar.
Selanjutnya setelah baris pertama selesai, silakan coba untuk mengerjakan (memecahkan) baris yang ke-2 dan ke-3 contoh di atas. Di mana baris
kedua dari contoh di atas terdiri atas 7 huruf sementara pada baris ketiganya terdiri dari sepuluh huruf
IV. Sandi Matematika
Sandi matematika memiliki prinsip yang sama dengan sandi jarum jam. Tapi, huruf sandi matematika ditulis menggunakan angka atau pecahan. Untuk
menuliskan angka atau bilangan, kita bisa menggunakan tanda kurung, misalnya 14 ditulis (14).
Huruf A sampai G ditulis menggunakan angka 1 sampai 7. Huruf H ditulis ½ karena posisi tangan ada pada angka 1 dan 2, begitupun seterusnya. Sementara itu,
untuk menuliskan tanda pemisah antar karakternya, biasanya digunakan simbol-simbol operasi matematika, seperti (+ - ÷ ×). Tidak ada aturan khusus untuk
pemilihan penggunaan simbol-simbol tersebut. Berikut tabel kunci sandi matematika:
Kunci sandi matematika (gambar: Buku Kumpulan Sandi-Sandi Pramuka)
Contoh: PRAMUKA
P = 2/4
R = 2/6
A=1
M = 1/6
U = 3/5
K = 1/4
A=1
Contoh:
Pada awal tahun 1908, Baden Powell menulis pengalamannya di dalam sebuah buku tentang kegiatan kepanduan atau kepramukaan yang dirintisnya.
Buku tersebut berjudul “Scouting for Boys”, buku ini tersebar secara cepat di Inggris dan juga negara- negara lain yang kemudian berdiri sebuah
organisasi kepramukaan yang awalnya hanya dilakukan oleh laki- laki saja dengan nama Boys Scout.
Pada tahun 1912 Baden Powel di bantu oleh adik perempuannya yang bernama Agnes bowell untuk mendirikan sebuah organisasi kepramukaan untuk
wanita yang diberi nama Girl Guides, organisasi tersebut yang kemudian diteruskan oleh istri Baden Powell.
Pada tahun 1906 dituliskan kembali sebuah buku berjudul The Jungle Book yang ditulis oleh Rudyard Kipling yang menuliskan organisasi pramuka usia
siaga dengan nama CUB (anak srigala) sebagai pedoman kegiatannya. Buku tersebut bercerita tentang Mowglingsi anak rimba yang dipelihara di dalam
hutan bersama induk srigala.
Pada tahun 1918 Baden Powel juga menuliskan kembali buku yang berbentuk Rover Scout, buku ini ditujukan untuk mereka yang telah berusia 17
tahun. Kemudian pada tahun 1922 Baden Powell menerbitkan kembali buku yang berjudul Rovering To Succes. Di dalam bukunya tersebut menceritakan
tentang seorang pemuda yang harus menganyuh sebuah sampannya menuju ke pantai bahagia.
Kemudian pada tahun 1920 diselenggarakannya Jambore Dunia yang pertama kali, tepatnya di Olympia Hall, London. Baden Powell mengundang
seluruh oraganisasi Pramuka yang terdiri dari 27 Negara dan pada waktu itu Baden Paowell diangkat sebagai Bapak Pandu sedunia (Chief Scout of The
World).
Pada tahun 1914, Baden Powell menulikasn sebuah buku tentang petunjuk untuk kursus Pembina Pramukan dan yang kemudian baru terlaksana pada
tahun 1919.
Sejarah Pramuka Indonesia
Sejarah gerakan pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912. Cikal bakal pramuka Indonesia adalah didirikannya organisasi
Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) bentukan Belanda. Kemudian pada tahun 1916, organisasi tersebut berganti nama
menjadi Nederlands-Indische Padviders Vereeniging (NIPV).
Istilah Padvinders merujuk kepada istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri Belanda. Penggunaan istilah Padvindery
kemudian sempat mendapat larangan dari Belanda. Para tokoh nasional Indonesia kemudian mengganti istilah Padvindery dengan
Pandu atau Kepanduan.
Pada tahun 1916, dibentuklah organisasi kepemudaan bentukan bangsa Indonesia bernama Javaansche Padviders Organisatie yang
diprakarsai oleh S.P. Mangkunegara VII. Usai peristiwa Sumpah Pemuda, kian banyak organisasi kepanduan yang dibentuk, baik
bernafaskan nasionalis atau keagamaan, beberapa di antaranya adalah:
PAPI kemudian berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada bulan April 1938. Untuk
menggalang kesatuan dan persatuan, BPPKI mengadakan “Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem” disingkat PERKINO dan
dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di Yogyakarta.
Saat masa penjajahan Jepang, gerakan kepanduan sempat dilarang untuk bediri. Meski begitu semangat kepanduan tetap menyala di
dada para anggotanya. Barulah usai proklamasi kemerdekaan, tokoh kepanduan Indonesia membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan
Indonesia untuk pembentukan satu wadah organisasi kepanduan di Indonesia.
Diadakanlah Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia pada tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta dengan hasil terbentuknya
Pandu Rakyat Indonesia, yang kemudian diakui pemerintah sebagai satu-satunya organisasi kepanduan lewat keputusan Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Februari 1947.
Pada akhirnya, keputusan tersebut dianulir sehingga kelompok lain bisa membuka organisasi kepanduan baru dan Pandu Rakyat
Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia. Di awal 60an, diperkirakan ada lebih dari 100 organisasi
kepanduan di Indonesia.
Keseluruhan organisasi kepanduan yang ada bernaung pada 3 federasi utama, yakni Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) bagi anggota
pandu pria serta PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia) untuk
organisasi pandu wanita.
Baru pada tahun 1961, Gerakan Pramuka akhirnya lahir. Hal ini dilatarbelakangi kian banyaknya organisasi kepanduan yang ada. Pada
tanggal 14 Agustus 1961, dilakukan pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, serta penganugerahan Panji-Panji
Gerakan Pramuka. Tanggal 14 Agustus kemudian diperingati sebagai Hari Pramuka.
URUTAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN INDONESIA LENGKAP DENGAN MASA JABATANNYA"
Merupakan presiden pertama RI yang sering disebut-sebut sebagai bapak proklamator. Presiden Soekarno memiliki sapaan akrab, yakni Bung
Karno.
Lahir pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Ia menempuh jenjang pendidikan terakhirnya di ITB dan lulus dengan menyandang gelar
insinyur.
Selama menjabat, Ir. Soekarno dibantu oleh wakil presiden, yakni Drs. Moh Hatta. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada 12 Agustus 1902.
Saat menjabat sebagai presiden, Presiden Soeharto menduduki kursi jabatan presiden paling lama.
Dikarenakan masa jabatan yang begitu lama, presiden Soeharto memiliki beberapa wakil presiden, di antaranya adalah Sri Sultan
Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umar Wirahadikusumah, Sudharmono, Try Sutrisno, dan B. J. Habibie.
3. BJ Habibie (1998-1999)
Habibie adalah presiden yang sebelumnya menduduki jabatan wakil presiden di masa jabatan presiden Soeharto. Presiden Habibie memimpin
negara Indonesia tanpa didampingi seorang wakil presiden.
Ia terpilih presiden pada 23 Juli 2001 untuk menggantikan posisi mantan presiden Abdurrahman Wahid. Wakil presiden yang mendampinginya
adalah Hamza Haz
Terkait dengan latar belakangnya, presiden SBY berkarir di bidang politik dengan menjadi anggota DPR, Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial
dan Keamanan (Menko Polsoskam) di tahun 2000-2004. Dalam melaksanakan tugasnya, presiden SBY dibantu oleh M. Jusuf Kalla dan Boediono
selaku wakilnya.