Anda di halaman 1dari 13

Keterampilan Pramuka II; Sandi & Morse, Semaphore, Komunikasi Udara,

Simpul & Ikatan.


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Keterampilan Bahasa
Dosen Pengampu: Dr.Tamsik Udin, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Annisa Maulidia
Muhammad Khaekal Baikhaqi (2008107073)
Andini Novi Cahyani (2008107074)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2021

[1]
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan
amal. Dan berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan
makalah Pramuka yang insyaAllah tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa
adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya
kepada Bapak Dr.Tamsik Udin, M.Pd.I selaku dosen pembimbing mata kuliah
Pramuka.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna, oleh
karenanya kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat. Terimakasih

Wassalamualaikum wr.wb

Cirebon,15 November 2021

Penulis

[2]
DAFTAR ISI

[3]
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Era globalisasi yang menuntut keterbukaan dan persaingan bebas dalam
bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi juga berpengaruh besar pada
perkembangan kegiatan Gerakan Pramuka, sehingga tuntutan keterbukaan
informasi dan jaringan komunikasi perlu diwadahi dan diarahkan kepada aktivitas
positif sesuai dengan kode kehormatan gerakan pramuka dan disesuaikan dengan
misi Gerakan Pramuka yaitu menjadikan Gerakan Pramuka sebagai solusi handal
dari masalah-masalah kaum muda Indonesia.
Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang dipelajari secara tekun dan bukan
pula merupakan suatu kesimpulan dari ajaran atau naskah buku, tetapi
kepramukaan merupakan proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan keluarga
dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, dan praktis. Pramuka
dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar dan metode kepramukaan yang
sasaran akhirnya membentuk watak.
Kegiatan di kepramukaan banyak macamnya baik yang didalam ruangan
maupun luar ruangan. Namun diantara kegiatan tersebut yang banyak disukai
oleh berbagai kalangan dan bermanfaat untuk menumbuhkan jiwa kemandirian
dalam diri pelakunya adalah berkemah.
Berkemah yaitu kegiatan bermalam disuatu tempat dengan
menggunakan tenda sebagai rumahnya. Di situlah peribadi –pribadi mandiri akan
terbentuk dari seorang pramuka. Didalam perkemahan terdapat banyak sekali
kegiatan baik yang menyenangkan, menantang maupun yang menarik.
Dengan demikian dari kegiatan berkemah secara tidak langsung dapat
menumbuhkan semangat dan jiwa kemandiran pada diri pelajar mulai dari
tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

[4]
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH

[5]
BAB II

PEMBAHASAN

A. SANDI & MORSE


Sandi Pramuka memiliki beberapa tipe tulisan sandi rahasia, antara lain
sebagai berikut ; sandi Kode atau Buku Kode yaitu kode tertentu yang
dipergunakan untuk mengganti kata atau kalimat biasanya dipilih secara singkat
agar lebih efisien dan efektif ; Sandi Steganigrafi yaitu metode menutup dan
menyembunyikan tulisan dengan memakai tinta rahasia, tulisan mini. Baden
Powell mempelajari tulisan sandi ini dan bermanfaat bagi para pandu.1
Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya rahasia. Karena itu
maka tulisan rahasia disebut sandi, atau tulisan-tulisan yang dirahasiakan. Huruf
atau kata sandi sulit dimengerti kecuali kalau kita mengetahui kunci atau cara
memecahkannya.
Asal mula sandi ini berasal dari para pahlawan jaman dulu yang suka
berkelana dan suka berpindah-pindah tempat tinggal,untuk itu mereka harus
memiliki kata sandi dan bisa mempergunakannya berbagai bentuk sandi untuk
mengecoh / mengelabui lawan-lawan atau musuhnya. Sekitar tahun 3000 SM, di
Kerajaan Babilonia telah ditemukan tulisan cuneiform. Untuk mengirimkan berita
rahasia antar kota, mereka menulis pesan di kepala para budak yang baru dicukur,
lalu menunggu sampai rambutnya tumbuh. Kemudian budak itu dikirim ke tempat
yang dituju. Di tempat tujuan, kepala budak dicukur kembali untuk mengetahui
pesan yang tersembunyi.2

1. Sandi Koordinat / Merah Putih

1
Andri Bob Sunardi. 2014. Boyman Ragam Latihan Pramuka. (Bandung: Nuansa Muda)
Hal. 72
2
Andri Bob Sunardi. 2014. Boyman Ragam Latihan Pramuka. (Bandung: Nuansa Muda)
Hal. 95

[6]
2. Cara : buatlah perkataan kunci, missal GUDEP SEDIA (maka kata-kata ini
yang menjadi kuncinya,ingat kata kunci harus dua kata dan jumlah hurufnya
10 buah, masing-masing kata terdiri dari 5 huruf).
3. Sandi Rumput
Sandinya dibuat menyerupai rumput ( rumput pendek berarti titik
sedangkan rumput panjang berarti garis )
4. Sandi Abjad / Sandi Balik
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Kunci = AZ atau ZA, bisa juga ditulis A = Z atau sebaliknya.
Contoh : GUDEP akan kita tuliskan TFWVK. Kita lihat G ada di atas
huruf T, lalu U ada di atas F, dst.
5. Sandi AND
Sandi AND adalah sandi yang huruf-hurufnya diletakkan pada kata
AND,contoh:
ANDA KANDU ANDA DANDA DANDI SANDI NANDI
A K U A D A D I S I N I = Aku ada di sini
6. Sandi Siput
Sandi yang cara membacanya berputar menyerupai rumah siput,
dengan cara mencari kata yang paling tengah (ada tandanya).
Contoh :
U D U N I A
D O W E L
N P B A L
A N E D B
P K A P A
Kode morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio
dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada awal-awal
penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua

[7]
tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW (constant
wave) atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan
suara. Hal ini dikarenakan radio pada masa awalnya masih pada penggunaan
gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, namun
dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode
morse.3
Kode morse tidak lagi dipergunakan sebagai modul komunikasi resmi
Angkatan Laut internasional pada tahun 1997 dan diganti dengan sistem
GMDSS yang menggunakan satelit, bukannya gelombang radio, namun
sampai saat ini kode morse masih aktif digunakan dalam komunikasi jarak
jauh antar kapal laut atau menara darat internasional.
Kode Morse atau 'Sandi Morse' adalah sistem representasi huruf,
angka, tanda baca dan sinyal dengan menggunakan kode titik dan garis yang
disusun mewakili karakter tertentu pada alfabet atau sinyal (pertanda) tertentu
yang disepakati penggunaannya di seluruh dunia. Kode Morse diciptakan oleh
Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835.
Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau
kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan
menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan
cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup
peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
Pada masa awal perkembangannya hingga pertengahan abad ke-20,
kode morse yang dikirim melalui telegraf adalah media komunikasi yang
jangkauannya terluas dan tercepat, dan menjadi sarana utama pengiriman
berita di kantor-kantor pos di seluruh dunia hingga saat telepon menjadi
populer di masyarakat. Namun hingga saat ini, radio amatir (radio non
pemerintah, komersial maupun militer), termasuk ORARI Indonesia masih

3
Agus S, dkk,. 2015 Panduan Pramuka Siaga. (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET) Hal.
132

[8]
aktif menggunakan kode morse baik untuk berkomunikasi maupun
berpartisipasi dalam kontes.
Kode morse juga masih dicantumkan dalam pedoman radiotelepon
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), walaupun hanya
digunakan dalam keadaan tertentu saja. Pelayaran sipil juga masih
menggunakan kode morse untuk komunikasi jarak jauh.
Sinyal yang paling umum disepakati dan digunakan dalam Kode
Morse adalah sinyal "SOS" (... --- ...), yaitu kode yang digunakan sebagai
tanda adanya bahaya yang telah disepakati oleh berbagai perjanjian maritim
internasional, dan di beberapa negara dan wilayah menggunakan tanda ini di
luar situasi gawat darurat dapat berakibat kepada ancaman hukuman. Kapal
yang berada dalam bahaya dapat mengirimkan tanda ini sebagai sinyal
darurat, baik dalam bentuk sinyal radio, lampu tanda, peluit atau
bendera.Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang
mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh
kode morsenya.
Pengelompokan tersebut antara lain Alphabet dengan kode morse yang
berkebalikan antara titik dan garis, misalnya huruf K yang diwakili oleh -.-
berkebalikan dengan huruf R yang diwakili oleh .-. dan alfabet dengan kode
morse berlawanan. Misalnya, huruf A yang diwakili oleh .- dan huruf N yang
diwakili oleh.Kemampuan menerima dan mengirimkan kode morse
merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan
Khusus.
Kode morse juga digunakan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi
Rumput. Morse dapat dapat dilakukan dengan :
1. Suara / Bunyi : missal dengan peluit, terompet dsb.
2. Sinar / Nyala : missal dengan senter, lampu, api dsb.
3. Gerak : missal bendera, asap, lambaian tangan dsb.
4. Tulisan : missal dengan sandi, kode dsb.

[9]
5. Denyut Listrik : missal pada kabel telegraph.4
B. SEMAPHORE
Semafor adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita
dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan
sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau
tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang
dinamakan bendera semafor. Pengiriman sandi melalui bendera semafor ini
menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran
40 cm x 40 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua
buah segitiga sama kaki yang berbeda warna.
Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun
yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, di mana letak warna
merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke 19, semafor
digunakan dalam komunikasi kelautan.5
Semafor merupakan salah satu bentuk isyarat menggunakan bendera
yang lazim digunakan ketika perang sipil di Amerika Serikat. Ketika itu
bendera yang digunakan berwarna putih dan oranye serta hanya terdiri dari
satu bendera saja. Orang yang ditugaskan melakukan isyarat bendera ini
biasanya berdiri di sebuah tempat yang tinggi atau di lantai yang tingginya
sekitar 2-3 meter dari permukaan tanah semafor.
Semafor kini menggunakan dua bendera yang berbentuk persegi, yang
akan digunakan oleh pengirim sinyal untuk melakukan posisi-posisi yang bisa
diterjemahkan menjadi huruf dan angka. Sebenarnya warna bendera
tergantung asal pesan itu dikirimkan, jika dikirimkan dari laut, maka
benderanya berwarna merah dan oranye, jika dikirimkan dari darat maka
bendera akan berwarna biru dan putih. Di Indonesia bendera yang biasa
4
Andri Bob Sunardi. 2014. Boyman Ragam Latihan Pramuka. (Bandung: Nuansa Muda)
Hal. 117
5
Agus S, dkk,. 2015 Panduan Pramuka Siaga. (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET) Hal.
176

[10]
digunakan dalam kegiatan kepramukaan berwarna merah dan oranye. Namun
sebenarnya warna bendera itu sendiri tidaklah terlalu penting, itu hanya
merupakan pertanda agar pesan lebih mudah ditangkap.6
Cara mengirim dan menerima berita dalam semaphore adalah sebagai
berikut:
1. Usahakan untuk mengirim atau menerima berita berada di tempat yang
terang.
2. Untuk pengirim sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau tiga orang, satu
sebagai pengirim isyarat, satu sebagai pembaca isyarat dan satu lagi
sebagai pembawa kunci kode isyarat jika belum hafal
3. Sikap pengirim tegak, dan dua orang lainnya jongkok tanpa menghalangi
si pengirim.
4. Sebelum mengirim berita , kirim perhatian kepada si penerima. Jika siap
penerima menjawab dengan “K”
5. Kirimkan hurufperhuruf dari tiap perkataan.
6. Untuk menyatakan perkataan telah selesai dipakai tanda bendera
dipegang bersilang kebawah dan juga digunakan kalau ada huruf kembar.
7. Jika tiap perkataan diterima dengan baik penerima menyatakan dengan
mengirim huruf “C”
8. Bila pengirim menghendaki membuat angka. Maka lebih dahulu harus
memberi tanda A sesudah itu baru membuat angkanya.
9. Jika penerima menghendaki supaya kiriman terakhir di ulangi kirimkan
kepada pengirim “ INI” dirangkai.
10.
11. Jika pengirim membuat kekeliruan kirimkan huruf “ E” delapan kali.

6
Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan, 2003. Gerakan Pramuka Kwrada
Jateng, (Semarang: Lemdikada Candrabirawa) Hal. 144

[11]
12. Berita selesai dinyatakan dengan huruf “AR” tunggulah si penerima
mengirim huruf “R” artinya ia telah menerima dengan baik.7
13.
C. KOMUNIKASI UDARA

D. SIMPUL & IKATAN

7
Bahan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan, 2003. Gerakan Pramuka Kwrada
Jateng, (Semarang: Lemdikada Candrabirawa) Hal. 149

[12]
[13]

Anda mungkin juga menyukai