Anda di halaman 1dari 29

I.

SEMBOYAN

A. Asal mula/sejarah semboyan


1. Sejak jaman purbakala, semboyan telah dipakai dan diketahui oleh setiap
susunan/kesatuan Angkatan Perang dari setiap negara.
2. Bangsa Indian (bangsa asli Amerika), sejak jaman dulu menggunakan isyarat-
isyarat tertentu untuk berkomunikasi antar kelompok maupun antar pribadi
masing-masing.
3. Bangsa Afrika asli menggunakan gendang atau alat serupa seruliing yang
terbuat dari tanduk binatang atau bambu untuk menyampaikan isyarat
tertentu dari satu kampung ke kampung lain yang letakanya tersebut dalam
rimba yang lebat.
4. Boden Powell yang dikenal dengan Bi Pi Bapak Pandu sedunia, swaktu dinas
di Afrika mempunyai pengalaman yang unik. Salah satu di antara pengalaman
tersebut:
Sewaktu beliau menerima tongkat yang dibawa oleh orang kulit hitam dengan
pesan: “tongkat ini sebagai hadiah dari seorang kulit putih”. Bi Pi menerka
apa maksud hadiah tersebut. Sebagai seorang yang berpengalaman di medan
perang di Afrika, Bi Pi mengerti maksudnya, yaitu tentu ada hal-hal yang
istimewa di dalamnya. Betulah dugaan Bi Pi di dalam tongkat terdapat surat
yang tersembunyi.
5. Lebih jauh dari itu, jaman Nabi Muhammad saw. Untuk memanggil para
pengikutnya, Nabi Muhammad tidak mendatangi satu persatu, namun dengan
menggunakan suara:
Adzan yang dilakukan oleh bilal. Akhirnya berkumpullah mereka. Dan isyarat
ini pun berlangsung sampai sekarang dengan usia lebih dari empat belas
abad.
6. Dari pengalaman Bi Pi selama dinas tersebut, Bi Pi menyerap makna
semboyan ini untuk dilatihkan kepada para pramuka yang dilatihnya.

Sebagai pramuka, lebih-lebih pada masa remaja dan pemuda sangatlah


senang memiliki pengalaman yang unik, namun sangat bermanfaat. Hal yang
unik tersebut misalnya:
Memberi tanda/kode di seberang kepada teman di sana namun tidak
dimengerti oleh orang lain tentang apa yang dibicarakan.

Dalam era sekarang ini, alat komunikasi sudah lengkap dan sangat
moderen/canggih. Tetapi latihan dengan menggunakan semboyan yang
tradisionil ini sangat penting untuk tetap dipelajari dalam upaya memberikan
latihan ‘kepekaan” terhadap situasi-kondisi dan lingkungan sekitar. Selain itu
berlatih semboyan yang tradisionil ini akan menambah perkuatan responsi
dan menentukan pilihan yang tepat ketika menerima stimulus.

Semboyan yang tradisionil juga bermanfaat di saat terjadi bencana.


Katakanlah ketika terjadi gempa bumi yang besar, sunami, atau tanah
longsor di mana listrik, dan seluruh komunikasi terputus, maka ketika kita
akan melakukan evakasi satu-satunya alat yang bisa hanyalah alat tradisionil,
seperti morse, semaphore, dan isyarat lainnya.

B. Arti semboyan
Arti semboyan adalah: mengadakan hubungan antara dua titik/tempa/pos/
stasiun atau lebih, dengan maksud tertentu dan arah tertentu.

C. Sarana bersemboyan
1. Listrik
a. Telegrafi radio.
b. Kabel bawah laut.
c. Alat-alat lain.
2. Optis
a. Kibaran bendera.
b. Isyarat lampu.
1) Lampu terarah.
2) Lampu sinar keliling.
c. Bendera tangan.
1) Semaphore.
2) Bendera tongkat.
d. Panel (papan tipis/koin isyarat tanah).
e. Pyro teknik.
1) Cerawat (kembang api).
2) Api menyala.
3) Asap.
3. Akustik (bunyi-bunyian).
Dapat menggunakan bermacam-macam alat yang dapat berbunyi dan dapat
diatur iramanya.

D. Tujuan
Tujuan dari menggunakan semboyan dalam arti sempit : menggantikan alat-alat
hubungan lainya, jika sesuatu dan lain hal alat-alat tersebut rusak, macet atau
tidak dapat dipergunakan lagi dari segi keamanan/kerahasiaan.
Untuk memelihara hubungan jarak dekat.
E. Fungsi
1. Semboyan atau komunnikasi optis adalah alat komunikasi dan digunakan oleh
semua kesatuan.
2. Untuk menjaga agar supaya di garis depan selalu terpelihara, maka selain
alat hubungan yang kita kenal (radio, telepon, telex maupun sejenisnya)
perlu juga kita mengtahui cara-cara penggunaan alat-alat optis ini.
3. Alat-alatnya sederhana dan mudah dikerjakan tapi walaupun demikian kita
harus mempunyai cukup pengetahuan atau tidak lupa melakukan latihan-
latihan untuk meningkatkan kemahiran/keterampilan.
4. Didukung dari alam Indonesia baik dari segi geografis, hidrografi, flora dan
faunanya sangatlah menguntungkan untuk memanfaatkan sarana yang ada.

Mengingat hal-hal tersebut di atas, bagi pramuka sangatlah berguna mempelajari


semuanya untuk diambil manfaatnya.

Isyarat banyak digunakan orang, baik yang mudah dimengerti maupun yang
bersifat rahasia.

Isyarat yang mudah dimengerti orang ialah misalnya: menyuruh orang supaya
pergi/mengerjakan sesuatu, menyetujui percakapan atau usulan orang dsb.

Isyarat yang harus dimengerti oleh umum: isyarat lalu-lintas yang dibuat oleh
DLLAJR.

Isyarat yang bersifat rahasia ialah isyarat yang hanya dapat dimengerti oleh
golongan yang menciptakan dan mengikuti ciptaan isyarat itu.

Guna dan manfaat isyarat ialah untuk memberi pengertian tanpa bicara.
1. Dapat diberikan dari jarak jauh yang hanya dapat dicapai oleh penglihatan
atau pendengaran.
2. Dapat menolong teman yang diancam oleh lawan.
3. Dapat menolong supaya terhindar dari bahaya kecelakaan dsb.

Isyarat itu dapat diberikan dengan gerakan tangan, dengan tanda khusus atau
gambar, dengan suara atau kibaran bendera dsb.

II. SEMAPHORE
A. Alat
Alat yang dipergunakan untuk kode semaphore iyalah dua buah bendera yang
ukuranya masing-masing bendera yang lazim dipakai ialah merah/kuning (lihat
gambar di bawah).
Bendera diikatkan pada sebuah tongkat, dengan masing-masing tongkat panjang
tidak lebih dari 60 cm.

B. Penggunaan.
Semboyan dengan cara ini hanya dapat dilakukan dengan bendera.
Pemberitanya dapat cepat sekali dan lebih mudah. Sayangnya tidak dapat
dilakukan untuk jarak jauh dan hanya dapat untuk siang hari saja.

C. Cara mempelajari kode semaphore.


Cara mempelajari kode semaphore itu mudah sekali karena jumlah alphabet
dapat dibagi dalam beberapa bagian yang disesuaikan dengan sikap tangan kita
yang digerakan untuk membuat sesuatu kode huruf. Bagian dari kelompok huruf
itu kita sebut lingkaran karena gerakan tangan-tangan dalam membuat satu
kelompok huruf secara berturut-turut merupakan sebuah lingkaran.

Hafalkanlah huruf-huruf itu menurut lingkaran seperti di bawah ini janganlah


memulai lingkaran lain sebelum huruf-huruf dalam satu lingkaran itu dihafal
betul.

Lingkaran I

Huruf A-G dibuar oleh sebuah tangan , sedangkan tangan lain dalam sikap
“istirahat”.

Lingkaran II
H-N, tetapi huruf J tidak termasuk dalam lingkaran ini. Dibuat oleh: tangan
kanan tetap pada huruf A, tangan kiri berputar.
Lingkaran III
Huruf O-S dengan tangan kanan pada dikap B, tangn kiri berputar.

Lingkaran IV
Terdiri dari huruf T, U, Y, dengan tangan kana pada sikap C, tangan kiri
berputar.

Lingkaran V
Terdiri dari huruf J dan dan V, tangan kanan pada sikap D, tangan kiri berputar.

Lingkaran VI
Terdiri dari huruf W dan X, tangan kiri pada sikap E dan tangan kanan berputar.
Lingkaran VII
Huruf Z, tangan kiri pada sikap F tangan kanan pada huruf G.

D. Sikap bersedia/istirahat
Sikap tangan seperti dalam sikap istirahat dalam baris berbaris. Peganglah
bendera itu pada tangkainya didepan kaki secara bersilang.
Cara memegang: telunjuk kita, harus kita letakan di atas tangkai dan tangkai
harus sedikit melewati pergelangan tangan.

atau

E. Catatan
1. Kode semaphore mula-mula dipakai oleh para marinir di lautan.
2. Semaphore memakai 2 buah bendera kanan dan kiri hurufnya ditentukan
oleh dua buah bendera tersebut.
3. Ukuran bendera 45 x 45 cm dengan panjang tongkat 60 cm.
4. Gerak kedua bendera dilakukan dengan kedua buah bahu.
5. Sebelum mengirimkan, carilah background/achterground yang baik dan
terang dan tempat berdiri yang baik.
6. Kode semaphore tak dapat menggunakan alat-alat lain, selain bendera
tersebut.

F. Cara bersemboyan semaphore


Semboyan dengan sistem ini hanya dapat dilakukan dengan bendera. Karena
semboyan semaphore berupa sikap gerakan dengan bendera kecil, maka
ambilah posisi dimana sekiranya tidak mengganggu pemandangan si-penerima.
Pada prinsipnya cara mengirim semaphore dengan morse sama, namun ada
beberapa tanda yang berbeda.
1. Pos pengirim.
a. Pengirim dengan tanda perhatian UR-UR-UR-dsb.
b. Sebut “nama” (orang, regu, pasukan) yang dikirim berita.
c. Rangkaian satu huruf dengan huruf yang lain secara langsung. Jangan
berhenti pada sikap siap bila belum selesai satu kata. Bila lupa pada huruf
berkutnya lebih baik diam dulu pada sikapmu sampai kau mendapatkan
sikap huruf selanjutnya.
d. Pada huruf rangkap misalnya LL pada ALLAH, maka dipakai sikap antara
dengan menyilangkannya kedua bendera di bawah.
e. Tiap satu kata, tunggu sampai mendapat jawaban tanda dimengerti dari
penerima.
f. Untuk mengirim angka, berila tanda angka dulu barulah mengirim angka.
g. Bila selesai mengirim angka, tunggu untuk diulangi oleh pos penerima
tanda dia menerima dengan betul.
h. Bila akan mengirim huruf kembali, berilah tanda huruf J.
i. Pada waktu membuat suatu kesalahan pengiriman, kirim tanda salah.
j. Selesai mengirim semuanya, kirim isyarat AR.
k. Untuk menutup/perpisahan kirim tanda GB.

2. Pos penerima
a. Bila ada tanda perhatian dari suatu pos jawablah dengan tanda VE - VE –
VE – dsb. Kemudian jawablah dengan huruf K bila telah siap atau huruf Q
bila belum siap.
b. Bila pengirim telah mengambil sikap siap/istirahat, setelah mengirim satu
kata, segera jawablah dengan tanda C bila mengerti/terbaca dan jawablah
tanda IMI bila tidak mengerti/minta ulang.
c. Jawablah pertanyaan pengirim akan hal nama (orang, regu, pasukan).
d. Bila pengirim mengirim angka, setelah selesai rangkaian angka ulangilah
angka-angka tersebut sampai pengirim menyatakan betul.
e. Pada waktu selesai pengiriman berita jawablah huruf R.
f. Berilah tanda AR, atau GB sebagai tanda hubungan telah habis, atau
selesai.
Ada yang belajar menghafal huruf-huruf semaphore dengan menggunakan
sistem sebagai berikut. (sistem ini seyoganya tidak digunakan oleh
instruktur).
4
3 5

2 6

1
7
0
Upayakan tangan dan
bendera lurus

A = 0/1 H = 1/2 O = 2/3 T = 3/4 J = 4/6 W = 5/6 Z = 6/7


B = 0/2 I = 1/3 P = 2/4 U = 3/5 V = 4/7 X = 5/7
C = 0/3 K = 1/4 Q = 2/5 Y = 3/6
D = 0/4 L = 1/5 R = 2/6
E = 0/5 M = 1/6 S = 2/7
F = 0/6 N = 1/7
G = 0/7

III. MORSE

Morse adalah kependekan dari nama Samuel Morse, yaitu orang yang
menemukan abjad morse, yang sekarang sudah terkenel dimana-mana. Abjad itu
sudah menjadi kode internasional dipakai dipakai oleh segala bangsa baik untuk
laut, udara maupun dasar dalam laut dsb.

Beliau menggunakan kode titik atau bunyi pendek untuk huruf E, karena
dianggapnya huruf E banyak dijumpai atau ditulis dalam bahasanya (bahasa
Inggris).

Kemudian menyusul huruf I – S dsb. Sehingga lengkaplah dan tersusun suatu


abjad oleh beliau.

Pemakaian semboyan morse ini dapat luas sekali, yaitu dapat dengan bendera,
lampu, api, asap, tulisan, dsb. Kesemuanya dengan menggunakan panca indra
mata (optis). Sedangkan yang berbentuk bunyi-bunyian, misalnya: peluit, radio,
terompet, dsb, menggunakan panca indra pendengaran.

Isyarat morse merupakan cara untuk mengadakan hubungan antara kita secara
cepat dalam gerak yang bagaimanapun jauhnya dan mudah dimengerti oleh
penerima semboyan tersebut. Digunakan lebih efektif dari/dibandingkan dengan
isyarat lainya.
1. Dapat dilakukan pada siang maupun malam hari.
2. Dengan bendera atau lentera.
3. Dengan pandangan/penglihatan maupun pendengaran.

Semboyan morse dapat dikerjakan setiap waktu, dan di manapun berada, tidak
tergantung pada tempat/alat, asal ada yang cakap mengirim dan menerima
semboyan tersebut.
Perlu diperhatikan:
1. Huruf, angka, tanda baca/tanda dinas terdiri dari garis dan titik.
2. Kalau senboyan morse dilakukan dengan suara/bunyi, garis dinyatakan tiga
kali suara titik.
3. Untuk menghafalkan huruf morse janganlah menggunakan atau
menghafalkan dengan menyebut misalnya: E = titik T = garis B = satu garis
tiga titik.
4. Gunakanlah bunyi pluit atau siulan, misalnya B = tuuuuuut tut tut tut dsb.
5. Bila menghafal huruf morse sebaiknya tidak langsung dihafalkan semua. Tiap
hari hafalkan 5 – 10 huruf saja. Hari berikutnya demikian juga sampai hafal.
6. Carilah sebuah judul berita, cobs tulis dengan huruf morse. Berapakah yang
salah. Ulangi dengan tulisan yang lain sampai menguasai betul huruf-huruf
tersebut.

A. Abjad morse
(perhatikan maksimal 4 tanda).

E . T _
I .. M __
S ... O ___
H ... KH ____

A ._ N _.
U .._ D _..
V ..._ B _...

W .__ G __.
P .__. X _.._
L ._.. Y _.__
F .._. Q __._
C _._.
J .___
Z __..

B. Angka-angka morse
(perhatikan maksimal 5 tanda).

1 .____ 6 _....
2 ..___ 7 __...
3 ...__ 8 ___..
4 ...._ 9 ____.
5 ..... 0 _____

C. Tanda baca/tanda dinas

Titik ( .) ......
Titik koma ( ;) ._._._
Titik dua ( :) ___...
Tanda tanya ( ?) ..__..
Tanda koma ( ,) _._._.
Tanda serus ( !) __..__
Tanda kurung ( ) _.__._
Garis pemisah ( -) _.._..
Apostrophe ( “) .____.

Memanggil _._._
Mengerti ..._.
Keluar/salah ........
Tunggu ._...
Penutup ._._.
Garis bawah _..._

D. Cara bersemboyan (secara umum)

1. Secara umum.
a. Pos pengirim.
1) Panggilan dengan tanda perhatian UR UR UR atau A A A A dsb. (bila
dalam keadaan gawat darurat).
2) Sebutlah nama (orang, regu, pasukan) yang dipanggil, bila sudah
dijawab tanda mengerti dan tanda siap menerima.
3) Isi berita tiap tiap satu kata tunggu jawaban mengerti.
4) Bila membuat satu kesalahan, kirim tanda salah (E x 8). Ulangi dari
huruf kata terahir (kata yang salah).
5) Jangan mengolah kata-kata dalam kalimat yang sudah dimengerti.
6) Untuk pengiriman angka, tunggulah sampai diulangi dari pos
penerima.
7) Bila masih salah atau tidak betul dengan apa yang dimaksud dari pos
penerima. Ulangi lagi sampai betul benar.

b. Pos penerima.
1) Balaslah tanda mengerti panggilan, dengan huruf VE – VE – VE.
2) Jawablah dengan menyebut nama (orang, regu, pasukan).
3) Bila sudah siap untuk menerima, kirim tanda K dan bila belum siap
kirim tanda Q.
4) Seandainya ada kata yang tidak jelas, mintalah untuk diulangi lagi
dengan membuat tanda IMI.
5) Setiap kata yang terbaca, kirimlah huruf E atau A. sebelum
melanjutkan kata selanjutnya.
6) Kiriman angka harus kau ulangi dalam satu rangkaian. Supaya tidak
keliru sampai dinyatakan betul oleh pengirim.
7) Selesai semua berita, bagi penerima beri tanda R sebagai jawaban AB
dan akan ditutup dengan huruf GB.

2. Semboyan morse dengan bendera.


Bendera morse berukuran 90 cm x 60 cm dikat pada sebuah tongkat
dengan panjang 1,2 m. warna bendera disesuaikan dengan latar belakang
setempat. Warna dasar potih dengan garis tengah hitam/biru tua untuk
latar belakang gelap. Warna dasar hitam dengan garis tengah putih untuk
latar belakang terang.

a. Cara memegang dan mengibarkan.


1) Tangan kiri pada ujung tongkat di bawah dan tangan kanan
memegang tangkai sebelah atas.
2) Tangan kanan dimuka bahu kiri dan tongkat miring kekanan.
3) Bendera digerakan membentuk angka delapan yang terbaring supaya
supaya bendera terus berkibar.
4) Cara membuat garis dan titik, sama melambaikan bendera dari kiri ke
kanan.
a) Untuk titik sama di atas kepala kekanan.
b) Untuk garis hampir menyentuh tanah.
c) Untuk selesai satu kata bendera di lempar kekiri bawah.
5) Tiap selesai melambaikan satu huruf, bendera harus dikembalikan
dalam sikap sedia selama 1 detik.
6) Dari titik ke garis atau sebaliknya dalam satu huruf tidak ada jarak
waktu.
7) Bagi pos penerima:
Kalau kata yang dibacakan huruf demi huruf, maka pada pembacaan
huruf kata terakhir sebutkan “selesai Satu kata” (bagi
pembaca/penerima).

GARIS
TITIK
3. Semboyan morse dengan api/lentera
a. Dilakukan hanya pada malam hari/di tempat gelap.
b. Untuk tanda titik nyalakan dengan menghitung sampai dua bilangan.
c. Untuk tanda garis nyalakan dengan menghitung sampai enam bilangan.
d. Antara titik dan garis dalam satu huruf, hitung satu bilangan.
e. Antara huruf satu dengan huruf selanjutnya hitung tiga hitungan.
f. Antara satu kata dengan kata yang lain hitungan sampai enam hitungan.

4. Semboyan morse dengan peluit atau bunyi-bunyi yang lain.


a. Titik dan garis dalam satu huruf dibunyikan tanpa antara.
b. Jarak bunyi antara satu huruf dengan huruf yang lainya satu detik.
c. Jarak antara satu kalimat dengan kalimat yang lain tiga detik.

5. Semboyan morse dengan asap.


a. Orang Indian jaman dulu bisa menggunakan isyarat dengan asap. Dapat
digunakan pada jarak jauh pada siang hari dan pada daerah yang
berbukit-bukit.
b. Cara membuat asap.
c. Buatlah api unggun dengan menggunakan daun ranting,dahan yang
kering. Bila sudah menyala timbun dengan daun-daun basah/hijau.
Dengan demikian akan keluar asap yang kemilau.
d. Tutup dengan selimut atau tikar yang basah.
e. Untuk membuat kepulan, buka dan tutuplah selimut tersebut. Panjang
pendeknya asap tergantung pada jalanya asap.

6. Semboyan morse dengan cermin.


Semboyan morse dengan menggunakan cermin atau matahari, biasanya
digunakan dalam jarak yang jauh yang jauh sekali. Ini tergantung dengan
adanya matahari atau tidak. Cermin survival berbentuk empat persegi
panjang, terbuat dari logam dan mempunyai dua lubang. Satu di tengah dan
satu di sudut. Cermin sangat baik untuk menarik perhatian bila ditunjukan
pada pesawat terbang.

Cara penggunaannya:
a. Pegang cermin ± 10 – 15 cm di depan wajah kita.
b. Obyek yang kita tuju diintip melalui lubang tengah cermin.
c. Sinar yang masuk lubang akan menimpa wajah kita dan kita akan dapat
melihat wajah kita pada cermin tersebut.
d. Sekarang usahakan supaya titik sinar matahari yang ada pada wajah kita
jauh tepat pada bayangan lubang cermin, sambil tetap mengintip obyek
yang dituju.
e. Bila kita tidak memiliki cermin survival, dapat menggunakan kaleng yang
dilipat dua hingga kedua sisinya dapat berfungsi sebagai cermin.
Cara lain untuk menghafalkan morse dengan
KUNCI MORSE

Sistem Pohon Morse

Sistem Tapak
SISTEM KATA

Perhatikan suku kata yang mengandung huruf O adalah garis, yang tidak adalah
titik.

A = ._ = Anno
G = _ _ . = Golongan
Z = _ _ . . = zoro aster, dst.

Abjad yang paling awal adalah kode abjad morse. Jumlah suku kata sesuai
jumlah kode. Misalkan huruf A dalam morse ada dua kode yakni titik dan garis
(. _) maka kode = Anno (di situ ada A huruf A, dalam satu kode titik, dan no,
disitu ada huruf O berarti garis; jumlahnya dua suku kata = titik dan garis).

A =._ = Anno
B =_... = B onaparte
C =_._. = C oca cola
D =_.. = D omino
E =. = E gg
F =.._. = F ather Johan
G =__. = G olongan
H =.... = H imalaya
I =.. = I slam
J =.___ = J ago loro (jago motor)
K =_._ = Kho I Nor
L =._.. = L imonade
M =__ = M otor
N =_. = N otes
O =___ = O toskop (otoscope)
P =.__. = P ertolongan
Q =__._ = Qoplomenco
R =._. = R azoget
S =... = S ahara
T =_ = T ong
U =.._ = U ni from
V =..._ = V entilator
W =.__ = W iworo
X =_.._ = X oxandero
Y =_.__ = Y oshinomo
Z =__.. = Z oro aster
Alat komunikasi tradisional.
Pada jaman dulu (raja-raja Mataram) mempunyai beberapa alat komunikasi
lapangan, yang diberi nama “sendaren”. Bentuknya berupa panah terdapat alat
yang dapat berbunyi bila terkena angin kencang. Atau ditambah dengan api
menyala.

Bila akan memberi kode pada kelompok lain, panah tersebut ditembakkan ke
atas dan sendaren dengan sendirinya berbunyi.

Panah selain senjatan juga sebagai


isyarat di jaman kerajaan

Di pedesaan alat komunikasi yang juga masih dipakai adalah ketongan, misalnya
kentongan dipukul berkali-kali dan terus menerus disebut “kentong titir”, artinya
ada orang yang meninggal, atau ada bencana.

Apabila kentongan dipukul 2 (dua) kali, kemudian 2 (dua) kali dan begitu terus
menerus, maka mengisyaratkan ada orang yang kecurian, ada maling di arah
tempat kentongan tersebut.
Bagan semboyan morse dan semaphore.

1. Pos pengirim.

MORSE
BENDERA BUNYI SEMAPHORE ARTINYA KETERANGAN
CAHAYA
UR-UR-UR / UR-UR-UR / UR-UR Perhatian Ada berita bagimu
AAAA AAAA bersiaplah

Ex8 Ex8 3/7 Keliru/salah Saya membuat suatu


kesalahan, saya
akan mengulangi

Yang saya isyaratkan


- - 4/5 Tanda angka setelah tanda ini
adalah angka

Sekarang saya akan


memulai lagi dengan
- - J Tanda huruf huruf-huruf. Berikan
tanda ini berulang-
ulang

AR AR AR Berita habis Beritaku telah habis


harap diterima
dengan baik

GB GB GB selesai Hubungan kita telah


selesai
2. Pos penerima.

MORSE
BENDERA BUNYI SEMAPHORE ARTINYA KETERANGAN
CAHAYA
VE VE VE VE VE VE VE VE VE Sedia Kami bersedia
menerima berita

K K K Mulailah Telah siap, boleh


mulai

Q Q Q Tunggu Belum siap jangan


dimulai

E/A E/A C Mengerti Setiap satu kata yang


diterima dari
pengirim harus
dijawab dengan
tanda ini

IMI IMI IMI Ulangi Saya ketinggalan,


harap diulang

R R R Berita telah Berita telah diterima


diterima dengan baik

GB GB GB Selesai Selamat jalan

Kode morse untuk bendera.

A ._ N _.

B _... O ___

C _._. P .__.

D _.. Q __._
E . R ._.

F .._. S ...

G __. T _

H .... U .._

I .. V ..._

J .___ W .__

K _._ X _.._

L ._.. Y _.__

M __ Z __..

Kode Internasional

Kami sedang melakukan tes kecakapan


A ._

Kami sedang bongkar muat bahan-


B _... bahan peledak

Ya
C _._.

Beri kami jalan. Kami sedang


D _.. mengalami kesulitan, sedang manoever

Kami sedang membelok kearah kiri


E .
Kami dapat bergerak, butuh komunikasi
F .._. radio dari anda

Kami memerlukan pemandu


G __.

Di kapal kami ada pandu


H ....

Kami sedang membelok ke arah kiri


I ..

Kami akan menyiarkan berita


J .___ semaphore
Harap anda hentikan kapal anda segera
K _._

Hentikan kapal anda, ada pesan


L ._.. penting untuk anda

Di kapal kami ada dokter


M __

Tidak
N _.

Ada orang jatuh di laut


O ___

Sedang berlabuh, awak kapal sedang


P .__. memperbaiki kerusakan dan kami
segera meninggalkan pelabuhan
Kapal kami dalam keadaan baik-baik
Q __._ saja

Jalan sebelah kanan aman. Anda dapat


R ._. melintasi dan mendahului kami

Kami sedang mundur dengan


S ... kecepatan penuh

Jangan menyusul dan melampoi kami


T _

Kapal anda sedang dalam kedudukan


U .._ yang dapat membahayakan
Kami memerlukan pertolongan
V ..._

Kami memerlukan pertolongan medis


W .__
Hentikan pesan anda. Perhatikan
X _.._ isyarat yang kami siarkan

Kami sedang mengangkut surat pos


Y _.__

Dapat digunakan untuk menyiarkan


Z __.. pesan ke stasiun pantai

Nomor Nautika

1 6

2 7

3 8

4 9

5 0

IV. SEMBOYAN/ISYARAT TANGAN

Memperhatikan isyarat.
Suatu hal yang sangat penting yang harus dipelajari oleh seorang pramuka, apakah
ia siaga, penggalang, penegak, pandega bahkan pembina maupun maupun pelatih
jangan sampai ada hal yang tidak diperhatikan. Ia harus memperhatikan segala
isyarat yang terkecil sampai yang jelas serta mengambil kesimpulan apa artinya. Ia
harus banyak berlatih dahulu dan dapat dilakukan dimanapun.
Beberapa isyarat tangan yang akan kita bicarakan disini, adalah: isyarat untuk
membentuk formasi barisan, isyarat untuk segala gerak pasukan, isyarat untuk
komunikasi antara para warga tunarungu dll.

Asal mula isyarat tangan


Bangsa Indian (penduduk Amerika asli) jaman dahulu mempunyai cara komunikasi
yang tertentu. Biasa digunakan antar warga/suku mereka sendiri maupun antara
suku yang satu dengan suku yang lainya.

Dengan bercampurnya antara bangsa Indian dengan bangsa lain, isyarat tersebut
makin dikenal oleh bangsa lain (bukan kulit merah). Akhirnya para pramuka meniru
tanda-tanda itu untuk kode-kode tertentu. Dan sekarang berkembang beberapa
macam isyarat.

A. Isyarat tangan untuk pasukan.


(berlaku pula untuk perorangan maupun regu)

1. Berkumpul: kedua tangan direntangkan, dilambaikan beberapa kali di muka


dada.
2. Bubar: sama dengan atas tetapi keluar.
3. Berbaris: kedua tangan direntangkan kekiri/kanan beberapa kali.
4. Awas/siap: tangan kanan dilambaikan kekanan/kiri beberapa kali dimuka kita
atau di atas kepala.
5. Tidak/jangan: sama no. 4 hanya gerakanya cepat.
6. Maju jalan: tangan kanan diangkat ke atas (lurus) lalu diayunkan ke muka
putarlah ke belakang.
7. Berhenti: tangan kanan dengan telapak terbuka diangkat lurus keatas
beberapa lama.
8. Ke kiri/kanan: tangan kanan/kiri ditunjukan ke arah yang akan dituju.
9. Lari cepat: kepalkan tangan di depan dada gerakan naik-turun dengan cepat.
10.Berbaring: dengan telapak tangan dilambaikan beberapa kali kebawah.
11.Bangkit: sama no. 10 tetapi dengan telapak keatas.
12.Ada lawan sedikit: kedua tangan saling berpegangan ke atas kepala, siku
dibengkokan diam tidak bergerak.
13.Ada lawan banyak: sama no. 12 tetapi tangan digerakan keatas-kebawah.
14.Berguling-guling: tangan kanan diluruskan kedepan, jari menutup, lengan
diputar kecil-kecil.
Isyarat Dengan Tangan

1. Kedua tangan dibentangkan kesamping dan


cepat disilangkan didepan dada seperti akan
disedekapkan. Ulangi beberapa kali =
BERKUMPUL.

2. Kedua tangan disilangkan didepan dada dan


kemudian cepat direntangkan kesamping.
Telapak tangan dibuka dan menghadap ke
bawah = BUBAR/BERPENCAR.

3. Tangan diacungkan keatas lurus kemudian


digerakan kedepan samping setinggi bahu =
MAJU TERUS.

4. Tangan kanan mengpal diacungkan lurus ke


atas, kemudian digerakan ke bawah dan ke
atas beberapa kali beberapa kali sampai
setinggi bahu = LARI
5. Tangan kanan diacungkan lurus ke atas
dengan telapak tangan terbuka = BERHENTI.

6. Membuat lingkaran dengan tangan kanan di


atas kepala = KEMBALI.

7. Kedua tangan dengan telapaknya ke bawah


digerak-gerakan antara pinggang dan dada =
BERJONGKOK.
8. Sama dengan di atas, tetapi telapak tangan
dihadapkan ke atas dimulai dari bawah =
BANGUN/BERDIRI.

9. Tangan kanan diacungkan lurus ke atas dan


kemudian dilambaikan ke depan samping ke
lutut = BERBARING.

Sedang untuk isyarat yang dibuat khusus untuk kelompok sendiri, tidak kami
masukan disini. Tiap kelompok (regu, sangga, pasukan, ambalan, gugus depan)
dapat membuat tanda-tanda sendiri.

B. Aba-aba formasi baris


Formasi ini terutama sekali dipakai dalam pasukan, dimana regu-regu sebagai
satuanya. Tiap-tiap regu harus tahu tempatnya masing-masing, begitu pula
anggota regu-regu dapat menentukan diri masing-masing pada urutanya.
Pemimpin regu (no.1) selalu disebelah kanan atau sebelah muka, kemudian
menyusul anggota no. 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 kemudian ditutup dengan anggota
no. 2 (pembantu pemimpin regu). Anggota dalam tiap-tiap regu mempunyai
nomor-nomor tetap dan harus diingai terutama dalam formasi barisan ini.

Pemimpin menganbil tempat, membunyikan peluit bertangan. Regu-regu


berbaris 6 langkah dari komandan dan masing-masing regu mengambil jarak
sepanjang tanganya menurut nomor urut regunya.
Macam-macam Formasi Barisan.
1. Formasi panjang.
Regu-regu berjejer memanjang.
Tanda: pemimpin merentangkan kedua belah tanganya lurus kesamping dan
telapak tangan menghadap ke muka.

2. Formasi angkare
Regu-regu mengambil tempat berupa setengan dari bentuk persegi.
Tanda: pemimpin merentangkan kedua tanganya kesamping lalu ditekuk
pada sikunya sehingga hasta tangan kearah atas bentuknya berupa
setengah dari persegi.

3. Formasi banjar tertutup


Regu-regu berbaris berbanjar satu-satu kebelakang sehingga regu I, II, III,
dan IV berdampingan dengan jarak yang rapat (tertutup).
Tanda: pemimpin melipatkan kedua tangan pada siku dan merapatkan pada
badan berdempetan sejajar dimuka dada.

4. Formasi banjar terbuka


Idem seperti di atas tetapi jarak antara regu jarang-jarang (terbuka) ± 2
langkah.
Tanda: seperti di atas, tetapi kedua tangan direnggangkan kesamping dada.

5. Formasi shaf
Regu-regu berbaris memanjang satu-satu kesamping regu II dibelakang regu
I, regu III dibelakang regu II dan seterusnya, sehingga seperti shaf sholat
berjamaah.
Tanda: pemimpin menjulurkan kedua sikunya sejajar kedepan sehingga
telapak tangan berada di atas bahu.

6. Formasi tapal kuda


Regu berjajar berupa setengah lingkaran (tapal kuda).
Tanda: pemimpin menggerakan kedua tanganya setengah lingkaran dari
muka sampai samping pinggangnya berulang-ulang.

7. Formasi lingkaran
Regu-regu berjajar berupa lingkaran.
Tanda: pemimpin menggerakan kedua tanganya satu lingkaran penuh dari
muka sampai belakang setinggi pinggangnya berulang-ulang.
8. Formasi anak panah
Regu-regu berbaris kebelakang menuju satu titik tempat pemimpin berupa
anak panah.
Tanda : pemimpin melipat kedua tangan pada siku sehingga kedua siku-siku
merentang kesamping sedang kepalan tangan bertemu pada leher.

9. Formasi selat.
Regu-regu berbaris satu-satu berhadapan muka dengan barisan regu lain.
Tanda : pemimpin menjularkan kedua tangannya sejajar ke muka dengan
telapak tangan menghadap ke dalam.
10.Formasi jari-jari roda.
Regu-regu berbaris kebelakang masing-masing berupa jari-jari roda dengan
pemimpin sebagai sumbunya.
Tanda : pemimpin menyilangkan kedua tangannya yang terlipat pada siku
merapat dimuka dadanya.

Anda mungkin juga menyukai