SEMBOYAN
Dalam era sekarang ini, alat komunikasi sudah lengkap dan sangat
moderen/canggih. Tetapi latihan dengan menggunakan semboyan yang
tradisionil ini sangat penting untuk tetap dipelajari dalam upaya memberikan
latihan ‘kepekaan” terhadap situasi-kondisi dan lingkungan sekitar. Selain itu
berlatih semboyan yang tradisionil ini akan menambah perkuatan responsi
dan menentukan pilihan yang tepat ketika menerima stimulus.
B. Arti semboyan
Arti semboyan adalah: mengadakan hubungan antara dua titik/tempa/pos/
stasiun atau lebih, dengan maksud tertentu dan arah tertentu.
C. Sarana bersemboyan
1. Listrik
a. Telegrafi radio.
b. Kabel bawah laut.
c. Alat-alat lain.
2. Optis
a. Kibaran bendera.
b. Isyarat lampu.
1) Lampu terarah.
2) Lampu sinar keliling.
c. Bendera tangan.
1) Semaphore.
2) Bendera tongkat.
d. Panel (papan tipis/koin isyarat tanah).
e. Pyro teknik.
1) Cerawat (kembang api).
2) Api menyala.
3) Asap.
3. Akustik (bunyi-bunyian).
Dapat menggunakan bermacam-macam alat yang dapat berbunyi dan dapat
diatur iramanya.
D. Tujuan
Tujuan dari menggunakan semboyan dalam arti sempit : menggantikan alat-alat
hubungan lainya, jika sesuatu dan lain hal alat-alat tersebut rusak, macet atau
tidak dapat dipergunakan lagi dari segi keamanan/kerahasiaan.
Untuk memelihara hubungan jarak dekat.
E. Fungsi
1. Semboyan atau komunnikasi optis adalah alat komunikasi dan digunakan oleh
semua kesatuan.
2. Untuk menjaga agar supaya di garis depan selalu terpelihara, maka selain
alat hubungan yang kita kenal (radio, telepon, telex maupun sejenisnya)
perlu juga kita mengtahui cara-cara penggunaan alat-alat optis ini.
3. Alat-alatnya sederhana dan mudah dikerjakan tapi walaupun demikian kita
harus mempunyai cukup pengetahuan atau tidak lupa melakukan latihan-
latihan untuk meningkatkan kemahiran/keterampilan.
4. Didukung dari alam Indonesia baik dari segi geografis, hidrografi, flora dan
faunanya sangatlah menguntungkan untuk memanfaatkan sarana yang ada.
Isyarat banyak digunakan orang, baik yang mudah dimengerti maupun yang
bersifat rahasia.
Isyarat yang mudah dimengerti orang ialah misalnya: menyuruh orang supaya
pergi/mengerjakan sesuatu, menyetujui percakapan atau usulan orang dsb.
Isyarat yang harus dimengerti oleh umum: isyarat lalu-lintas yang dibuat oleh
DLLAJR.
Isyarat yang bersifat rahasia ialah isyarat yang hanya dapat dimengerti oleh
golongan yang menciptakan dan mengikuti ciptaan isyarat itu.
Guna dan manfaat isyarat ialah untuk memberi pengertian tanpa bicara.
1. Dapat diberikan dari jarak jauh yang hanya dapat dicapai oleh penglihatan
atau pendengaran.
2. Dapat menolong teman yang diancam oleh lawan.
3. Dapat menolong supaya terhindar dari bahaya kecelakaan dsb.
Isyarat itu dapat diberikan dengan gerakan tangan, dengan tanda khusus atau
gambar, dengan suara atau kibaran bendera dsb.
II. SEMAPHORE
A. Alat
Alat yang dipergunakan untuk kode semaphore iyalah dua buah bendera yang
ukuranya masing-masing bendera yang lazim dipakai ialah merah/kuning (lihat
gambar di bawah).
Bendera diikatkan pada sebuah tongkat, dengan masing-masing tongkat panjang
tidak lebih dari 60 cm.
B. Penggunaan.
Semboyan dengan cara ini hanya dapat dilakukan dengan bendera.
Pemberitanya dapat cepat sekali dan lebih mudah. Sayangnya tidak dapat
dilakukan untuk jarak jauh dan hanya dapat untuk siang hari saja.
Lingkaran I
Huruf A-G dibuar oleh sebuah tangan , sedangkan tangan lain dalam sikap
“istirahat”.
Lingkaran II
H-N, tetapi huruf J tidak termasuk dalam lingkaran ini. Dibuat oleh: tangan
kanan tetap pada huruf A, tangan kiri berputar.
Lingkaran III
Huruf O-S dengan tangan kanan pada dikap B, tangn kiri berputar.
Lingkaran IV
Terdiri dari huruf T, U, Y, dengan tangan kana pada sikap C, tangan kiri
berputar.
Lingkaran V
Terdiri dari huruf J dan dan V, tangan kanan pada sikap D, tangan kiri berputar.
Lingkaran VI
Terdiri dari huruf W dan X, tangan kiri pada sikap E dan tangan kanan berputar.
Lingkaran VII
Huruf Z, tangan kiri pada sikap F tangan kanan pada huruf G.
D. Sikap bersedia/istirahat
Sikap tangan seperti dalam sikap istirahat dalam baris berbaris. Peganglah
bendera itu pada tangkainya didepan kaki secara bersilang.
Cara memegang: telunjuk kita, harus kita letakan di atas tangkai dan tangkai
harus sedikit melewati pergelangan tangan.
atau
E. Catatan
1. Kode semaphore mula-mula dipakai oleh para marinir di lautan.
2. Semaphore memakai 2 buah bendera kanan dan kiri hurufnya ditentukan
oleh dua buah bendera tersebut.
3. Ukuran bendera 45 x 45 cm dengan panjang tongkat 60 cm.
4. Gerak kedua bendera dilakukan dengan kedua buah bahu.
5. Sebelum mengirimkan, carilah background/achterground yang baik dan
terang dan tempat berdiri yang baik.
6. Kode semaphore tak dapat menggunakan alat-alat lain, selain bendera
tersebut.
2. Pos penerima
a. Bila ada tanda perhatian dari suatu pos jawablah dengan tanda VE - VE –
VE – dsb. Kemudian jawablah dengan huruf K bila telah siap atau huruf Q
bila belum siap.
b. Bila pengirim telah mengambil sikap siap/istirahat, setelah mengirim satu
kata, segera jawablah dengan tanda C bila mengerti/terbaca dan jawablah
tanda IMI bila tidak mengerti/minta ulang.
c. Jawablah pertanyaan pengirim akan hal nama (orang, regu, pasukan).
d. Bila pengirim mengirim angka, setelah selesai rangkaian angka ulangilah
angka-angka tersebut sampai pengirim menyatakan betul.
e. Pada waktu selesai pengiriman berita jawablah huruf R.
f. Berilah tanda AR, atau GB sebagai tanda hubungan telah habis, atau
selesai.
Ada yang belajar menghafal huruf-huruf semaphore dengan menggunakan
sistem sebagai berikut. (sistem ini seyoganya tidak digunakan oleh
instruktur).
4
3 5
2 6
1
7
0
Upayakan tangan dan
bendera lurus
III. MORSE
Morse adalah kependekan dari nama Samuel Morse, yaitu orang yang
menemukan abjad morse, yang sekarang sudah terkenel dimana-mana. Abjad itu
sudah menjadi kode internasional dipakai dipakai oleh segala bangsa baik untuk
laut, udara maupun dasar dalam laut dsb.
Beliau menggunakan kode titik atau bunyi pendek untuk huruf E, karena
dianggapnya huruf E banyak dijumpai atau ditulis dalam bahasanya (bahasa
Inggris).
Pemakaian semboyan morse ini dapat luas sekali, yaitu dapat dengan bendera,
lampu, api, asap, tulisan, dsb. Kesemuanya dengan menggunakan panca indra
mata (optis). Sedangkan yang berbentuk bunyi-bunyian, misalnya: peluit, radio,
terompet, dsb, menggunakan panca indra pendengaran.
Isyarat morse merupakan cara untuk mengadakan hubungan antara kita secara
cepat dalam gerak yang bagaimanapun jauhnya dan mudah dimengerti oleh
penerima semboyan tersebut. Digunakan lebih efektif dari/dibandingkan dengan
isyarat lainya.
1. Dapat dilakukan pada siang maupun malam hari.
2. Dengan bendera atau lentera.
3. Dengan pandangan/penglihatan maupun pendengaran.
Semboyan morse dapat dikerjakan setiap waktu, dan di manapun berada, tidak
tergantung pada tempat/alat, asal ada yang cakap mengirim dan menerima
semboyan tersebut.
Perlu diperhatikan:
1. Huruf, angka, tanda baca/tanda dinas terdiri dari garis dan titik.
2. Kalau senboyan morse dilakukan dengan suara/bunyi, garis dinyatakan tiga
kali suara titik.
3. Untuk menghafalkan huruf morse janganlah menggunakan atau
menghafalkan dengan menyebut misalnya: E = titik T = garis B = satu garis
tiga titik.
4. Gunakanlah bunyi pluit atau siulan, misalnya B = tuuuuuut tut tut tut dsb.
5. Bila menghafal huruf morse sebaiknya tidak langsung dihafalkan semua. Tiap
hari hafalkan 5 – 10 huruf saja. Hari berikutnya demikian juga sampai hafal.
6. Carilah sebuah judul berita, cobs tulis dengan huruf morse. Berapakah yang
salah. Ulangi dengan tulisan yang lain sampai menguasai betul huruf-huruf
tersebut.
A. Abjad morse
(perhatikan maksimal 4 tanda).
E . T _
I .. M __
S ... O ___
H ... KH ____
A ._ N _.
U .._ D _..
V ..._ B _...
W .__ G __.
P .__. X _.._
L ._.. Y _.__
F .._. Q __._
C _._.
J .___
Z __..
B. Angka-angka morse
(perhatikan maksimal 5 tanda).
1 .____ 6 _....
2 ..___ 7 __...
3 ...__ 8 ___..
4 ...._ 9 ____.
5 ..... 0 _____
Titik ( .) ......
Titik koma ( ;) ._._._
Titik dua ( :) ___...
Tanda tanya ( ?) ..__..
Tanda koma ( ,) _._._.
Tanda serus ( !) __..__
Tanda kurung ( ) _.__._
Garis pemisah ( -) _.._..
Apostrophe ( “) .____.
Memanggil _._._
Mengerti ..._.
Keluar/salah ........
Tunggu ._...
Penutup ._._.
Garis bawah _..._
1. Secara umum.
a. Pos pengirim.
1) Panggilan dengan tanda perhatian UR UR UR atau A A A A dsb. (bila
dalam keadaan gawat darurat).
2) Sebutlah nama (orang, regu, pasukan) yang dipanggil, bila sudah
dijawab tanda mengerti dan tanda siap menerima.
3) Isi berita tiap tiap satu kata tunggu jawaban mengerti.
4) Bila membuat satu kesalahan, kirim tanda salah (E x 8). Ulangi dari
huruf kata terahir (kata yang salah).
5) Jangan mengolah kata-kata dalam kalimat yang sudah dimengerti.
6) Untuk pengiriman angka, tunggulah sampai diulangi dari pos
penerima.
7) Bila masih salah atau tidak betul dengan apa yang dimaksud dari pos
penerima. Ulangi lagi sampai betul benar.
b. Pos penerima.
1) Balaslah tanda mengerti panggilan, dengan huruf VE – VE – VE.
2) Jawablah dengan menyebut nama (orang, regu, pasukan).
3) Bila sudah siap untuk menerima, kirim tanda K dan bila belum siap
kirim tanda Q.
4) Seandainya ada kata yang tidak jelas, mintalah untuk diulangi lagi
dengan membuat tanda IMI.
5) Setiap kata yang terbaca, kirimlah huruf E atau A. sebelum
melanjutkan kata selanjutnya.
6) Kiriman angka harus kau ulangi dalam satu rangkaian. Supaya tidak
keliru sampai dinyatakan betul oleh pengirim.
7) Selesai semua berita, bagi penerima beri tanda R sebagai jawaban AB
dan akan ditutup dengan huruf GB.
GARIS
TITIK
3. Semboyan morse dengan api/lentera
a. Dilakukan hanya pada malam hari/di tempat gelap.
b. Untuk tanda titik nyalakan dengan menghitung sampai dua bilangan.
c. Untuk tanda garis nyalakan dengan menghitung sampai enam bilangan.
d. Antara titik dan garis dalam satu huruf, hitung satu bilangan.
e. Antara huruf satu dengan huruf selanjutnya hitung tiga hitungan.
f. Antara satu kata dengan kata yang lain hitungan sampai enam hitungan.
Cara penggunaannya:
a. Pegang cermin ± 10 – 15 cm di depan wajah kita.
b. Obyek yang kita tuju diintip melalui lubang tengah cermin.
c. Sinar yang masuk lubang akan menimpa wajah kita dan kita akan dapat
melihat wajah kita pada cermin tersebut.
d. Sekarang usahakan supaya titik sinar matahari yang ada pada wajah kita
jauh tepat pada bayangan lubang cermin, sambil tetap mengintip obyek
yang dituju.
e. Bila kita tidak memiliki cermin survival, dapat menggunakan kaleng yang
dilipat dua hingga kedua sisinya dapat berfungsi sebagai cermin.
Cara lain untuk menghafalkan morse dengan
KUNCI MORSE
Sistem Tapak
SISTEM KATA
Perhatikan suku kata yang mengandung huruf O adalah garis, yang tidak adalah
titik.
A = ._ = Anno
G = _ _ . = Golongan
Z = _ _ . . = zoro aster, dst.
Abjad yang paling awal adalah kode abjad morse. Jumlah suku kata sesuai
jumlah kode. Misalkan huruf A dalam morse ada dua kode yakni titik dan garis
(. _) maka kode = Anno (di situ ada A huruf A, dalam satu kode titik, dan no,
disitu ada huruf O berarti garis; jumlahnya dua suku kata = titik dan garis).
A =._ = Anno
B =_... = B onaparte
C =_._. = C oca cola
D =_.. = D omino
E =. = E gg
F =.._. = F ather Johan
G =__. = G olongan
H =.... = H imalaya
I =.. = I slam
J =.___ = J ago loro (jago motor)
K =_._ = Kho I Nor
L =._.. = L imonade
M =__ = M otor
N =_. = N otes
O =___ = O toskop (otoscope)
P =.__. = P ertolongan
Q =__._ = Qoplomenco
R =._. = R azoget
S =... = S ahara
T =_ = T ong
U =.._ = U ni from
V =..._ = V entilator
W =.__ = W iworo
X =_.._ = X oxandero
Y =_.__ = Y oshinomo
Z =__.. = Z oro aster
Alat komunikasi tradisional.
Pada jaman dulu (raja-raja Mataram) mempunyai beberapa alat komunikasi
lapangan, yang diberi nama “sendaren”. Bentuknya berupa panah terdapat alat
yang dapat berbunyi bila terkena angin kencang. Atau ditambah dengan api
menyala.
Bila akan memberi kode pada kelompok lain, panah tersebut ditembakkan ke
atas dan sendaren dengan sendirinya berbunyi.
Di pedesaan alat komunikasi yang juga masih dipakai adalah ketongan, misalnya
kentongan dipukul berkali-kali dan terus menerus disebut “kentong titir”, artinya
ada orang yang meninggal, atau ada bencana.
Apabila kentongan dipukul 2 (dua) kali, kemudian 2 (dua) kali dan begitu terus
menerus, maka mengisyaratkan ada orang yang kecurian, ada maling di arah
tempat kentongan tersebut.
Bagan semboyan morse dan semaphore.
1. Pos pengirim.
MORSE
BENDERA BUNYI SEMAPHORE ARTINYA KETERANGAN
CAHAYA
UR-UR-UR / UR-UR-UR / UR-UR Perhatian Ada berita bagimu
AAAA AAAA bersiaplah
MORSE
BENDERA BUNYI SEMAPHORE ARTINYA KETERANGAN
CAHAYA
VE VE VE VE VE VE VE VE VE Sedia Kami bersedia
menerima berita
A ._ N _.
B _... O ___
C _._. P .__.
D _.. Q __._
E . R ._.
F .._. S ...
G __. T _
H .... U .._
I .. V ..._
J .___ W .__
K _._ X _.._
L ._.. Y _.__
M __ Z __..
Kode Internasional
Ya
C _._.
Tidak
N _.
Nomor Nautika
1 6
2 7
3 8
4 9
5 0
Memperhatikan isyarat.
Suatu hal yang sangat penting yang harus dipelajari oleh seorang pramuka, apakah
ia siaga, penggalang, penegak, pandega bahkan pembina maupun maupun pelatih
jangan sampai ada hal yang tidak diperhatikan. Ia harus memperhatikan segala
isyarat yang terkecil sampai yang jelas serta mengambil kesimpulan apa artinya. Ia
harus banyak berlatih dahulu dan dapat dilakukan dimanapun.
Beberapa isyarat tangan yang akan kita bicarakan disini, adalah: isyarat untuk
membentuk formasi barisan, isyarat untuk segala gerak pasukan, isyarat untuk
komunikasi antara para warga tunarungu dll.
Dengan bercampurnya antara bangsa Indian dengan bangsa lain, isyarat tersebut
makin dikenal oleh bangsa lain (bukan kulit merah). Akhirnya para pramuka meniru
tanda-tanda itu untuk kode-kode tertentu. Dan sekarang berkembang beberapa
macam isyarat.
Sedang untuk isyarat yang dibuat khusus untuk kelompok sendiri, tidak kami
masukan disini. Tiap kelompok (regu, sangga, pasukan, ambalan, gugus depan)
dapat membuat tanda-tanda sendiri.
2. Formasi angkare
Regu-regu mengambil tempat berupa setengan dari bentuk persegi.
Tanda: pemimpin merentangkan kedua tanganya kesamping lalu ditekuk
pada sikunya sehingga hasta tangan kearah atas bentuknya berupa
setengah dari persegi.
5. Formasi shaf
Regu-regu berbaris memanjang satu-satu kesamping regu II dibelakang regu
I, regu III dibelakang regu II dan seterusnya, sehingga seperti shaf sholat
berjamaah.
Tanda: pemimpin menjulurkan kedua sikunya sejajar kedepan sehingga
telapak tangan berada di atas bahu.
7. Formasi lingkaran
Regu-regu berjajar berupa lingkaran.
Tanda: pemimpin menggerakan kedua tanganya satu lingkaran penuh dari
muka sampai belakang setinggi pinggangnya berulang-ulang.
8. Formasi anak panah
Regu-regu berbaris kebelakang menuju satu titik tempat pemimpin berupa
anak panah.
Tanda : pemimpin melipat kedua tangan pada siku sehingga kedua siku-siku
merentang kesamping sedang kepalan tangan bertemu pada leher.
9. Formasi selat.
Regu-regu berbaris satu-satu berhadapan muka dengan barisan regu lain.
Tanda : pemimpin menjularkan kedua tangannya sejajar ke muka dengan
telapak tangan menghadap ke dalam.
10.Formasi jari-jari roda.
Regu-regu berbaris kebelakang masing-masing berupa jari-jari roda dengan
pemimpin sebagai sumbunya.
Tanda : pemimpin menyilangkan kedua tangannya yang terlipat pada siku
merapat dimuka dadanya.