Anda di halaman 1dari 20

MATERI PRAMUKA

Diajukan Sebagai Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah

Pendidikan Kepramukaan

DOSEN PEMBIMBING : Budi, S.Pd.I, M.Pd.I

DISUSUN OLEH :

Winda Khairiah (0306232089)

Nabila Amalia Nasution (0306231021)

Evi Bunga Lestari BR Hite (0306231005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم ِهللا الَّرْح مِن الَّر ِح ْيِم‬


Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami ucapkan rasa syukur atas kehadirat Allah yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah di susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan hasil makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

MEDAN, 11 NOVEMBER 2023

PEMAKALAH

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. LatarBelakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
C. Tujuan Masalah...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................3
A. Tanda Sandi Dalam Pramuka..........................................................3
B. Tali Temali.......................................................................................5
C. Semaphore......................................................................................8
D. Morse..............................................................................................9
E. Sandi Angka.....................................................................................11
F. Sandi Rumput..................................................................................11
G. Sandi Kotak I dan II..........................................................................12
H. Kompas............................................................................................14

BAB III PENUTUP.................................................................................16


Kesimpulan.................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Pramuka merupakan kegiatan dan pendidikan non formal di luar


lingkungan sekolah dan keluarga yang memiliki tujuan untuk pembentukan
sikap pada anggota-anggotanya. Kata pramuka berasal dari singkatan Praja
Muda Karana yang berarti orang muda yang suka berkarya. Tujuan akhir dari
kegiatan kepramukaan adalah pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti
luhur yang lebih baik. Pramuka dibagi menjadi beberapa golongan, yang
meliputi : pramuka siaga (8-12 tahun), pramuka penggalang (12-15 tahun),
pramuka penegak (15-20 tahun), dan pramuka pandega (20-25 tahun). Nilai-
nilai yang terdapat di dalam keseluruhan materi kepramukaan yang
disampaikan pada kegiatan pembelajaran, dari tingkat tertinggi sampai
terendah sangat berperan penting dalam proses pembinaan untuk generasi
muda agar dapat menjadi generasi yang berwatak, berakhlak, dan berbudi
pekerti yang luhur.

Di Indonesia pramuka menjadi organisasi yang sangat mendapat


perhatian dari pemerintah. Perhatian pemerintah dapat dilihat dari
terkoordirnya organisasi kepramukaan dari yang paling bawah yaitu kwartir
di tingkat ranting sampai yang tertinggi yaitu kwartir di tingkat nasional.
Untuk memotivasi dan menambah semangat para anggotanya dalam
melakukan pelatihan, di setiap tingkatan golongan pramuka mengadakan
kegiatan secara rutin misalnya jambore maupun lomba untuk tingkatan
tertentu. Bahkan kegiatan pramuka ini sudah diatur dan 2 dinaungi oleh
pemerintah di dalam sebuah Undang-Undang tentang Gerakan Pramuka.

iv
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian materi pramuka?

2. Apa saja macam macam materi pramuka?

C. Tujuan Masalah

1. Memahami pengertian materi pramuka

2. Memahami penjelasan macam macam materi pramuka

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tanda Sandi Dalam Pramuka


Sandi dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki arti rahasia.
Secara istilah, sandi berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki arti rahasia
atau menyembunyikan. Dalam dunia pramuka, sandi memiliki fungsi sebagai
komunikasi. Komunikasi secara langsung maupun tertulis atau tidak tertulis.

Sandi pramuka digunakan sebagai media pembelajaran pada berbagai


tingkatan ilmu dari siaga, penggalang, penegak, maupun pandega. Pemakaian
sandi yang digunakan harus sesuai tingkatan ilmu. Misalnya untuk golongan siaga
dengan kunci yang mudah. Golongan penggalang setingkat lebih sulit
dibandingkan siaga. Penegak dengan tingkatan yang lebih sulit dibandingkan
penggalang. Dan pandega satu tingkat lebih sulit dibandingkan penegak. Hal ini
digunakan agar penggunaan sandi dapat diterima oleh anggota pramuka.1

Berikut beberapa tanda sandi dalam pramuka

1. Sandi semaphore

Sandi semaphore adalah sandi pramuka yang menggunakan bendera


semaphore. Biasanya menggunakan tongkat atau kayu yang kecil untuk
memasang bendera semaphore. Setiap huruf alphabet memiliku bentuk
semaphore yang berbeda-beda. Biasanya semaphore digunakan untuk
memberikan kode rahasia jarak jauh. Namun antara si pemberi kode dan si
penerima harus melihat satu sama lain agar melihat dengan jelas gerakan yang
diberikan.

1
Desmita, Pendidikan Ekstrakulikuler, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara,2008), h.92

vi
2. Sandi morse

Sandi morse tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sandi ini
diciptakan oleh Samuel Finley Breese Morse. Sandi ini terdiri dari titik dan strip
pada media tulisan. Setiap huruf alphabet memiliki morse yang berbeda.

3. Sandi rumput

Sandi rumput merupakan aplikasi dari sandi morse. Sandi rumput


memiliki bentuk seperti rumput. Titik pada morse dituliskan dengan rumput
pendek sedangkan tanda strip dituliskan dengan rumput yang lebih tinggi.

4. Sandi and

Sandi and adalah sandi yang menggunakan kata kunci and dalam setiap
katanya. Penggunaan sandi and cukup mudah. Cukup tiap kata diselipkan bagian
depan, tengah, atau belakang dengan kata and. Sedangkan cara membacanya
juga mudah. Dengan cara menghapus kata and.

5. Sandi Braille

Sandi Braille digunakan oleh kaum tuna netra untuk menerjemahkan


sebuah pesan. Huruf-huruf Braille terdiri dari enam titik yang timbul sehingga
dapat diraba menggunakan tangan untuk dapat menerjemahkannya.

6. Sandi angka

Pada sandi angka, huruf abjad diganti dengan angka dari 0 hingga 25. Kita
bisa membuat kuncinya dengan A=0 atau dengan Z=0. Sehingga huruf abjad tidak
terlihat lagi melainkan angka-angka yang berjejer.

7. Sandi kotak 1

vii
Sandi kotak satu memiliki kunci berupa huruf abjad yang terletak di dalam
kotak. Satu kotak memiliki huruf abjad maksimal dua.

8. Sandi kotak 2

Sandi kotak dua hampir sama dengan sandi kotak satu. Melainkan
perbedaan terletak pada huruf abjad yang terletak di dalam kotak berjumlah
maksimal tiga.

9. Sandi kimia

Sandi kimia merupakan aplikasi sandi morse. Pada sandi kimia memiliki
ketentuan yaitu titik merupakan huruf vokal seperti a,i,u,e,o. Sedangkan strip
merupakan huruf konsonan. Huruf konsonan adalah huruf selain huruf vokal.
Contoh penggunaanya adalah misalkan kita mau menuliskan ‘aku’ dalam sandi
kimia. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengubah ‘aku’ menjadi
sandi morse dalam bentuk tulisan terlebih dahulu. .-/-.-/..- maka dalam sandi
kimia dapat ditulis dengan OH+KOH+O2H.2

B. Tali Temali

Tali temali pramuka dalam kepramukaan sering sekali kita bertemu dengan
kegiatan tali-temali dalam latihan pramuka. Ada banyak yang harus dipelajari,
ada simpul, ikatan, pioneering dan lain sebagainya. Untuk mencapai tahap
latihan pioneering, pramuka harus memiliki kemampuan untuk membuat dasar
dari tali-temali, yaitu simpul dan ikatan.3

Berikut ini ada beberapa simpul sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Silahkan dipraktekkan, atau paling tidak cukup dimengerti.

2
Sunardi, Boyman Ragam Latih Pramuka, (Bandung, Darma Utama 2016), hlm. 67
3
Ibid, hlm. 68

viii
1. Simpul Ujung Tali : berfungsi untuk menjaga ujung tali agar tidak terurai.

2. Simpul Mati : berfungsi untuk mengikat tali yang sama besar

3. Simpul Anyam: berfungsi untuk mengikat tali yang sama besarnya dalam
kondisi kering

4. Simpul Anyam Berganda : berfungsi untuk mengikat dua tali yang


berbeda ukuran dalam kondisi kering atau basah

5. Simpul Erat : berfungsi untuk memulai suatu ikatan

ix
6. Simpul Pangkal : digunakan untuk permulaan suatu ikatan

7. Simpul Tiang: berfungsi untuk mengikat leher binatang ternak agar tidak
terjerat dan masih dapat bergerak bebas mencari makan.

8. Simpul Tarik : digunakan untuk menuruni tebing/pohon dan tidak akan


kembali lagi

9. Simpul Kursi : berfungsi untuk mengangkat/menurunkan manusia atau


barang

x
10. Simpul Kembar : digunakan untuk mengikat dua tali yang sama ukurannya
dalam kondisi licin atau basah

11. Simpul Jangkar : berfungsi untuk membuat tandu darurat

C. Semaphore

Semaphore atau semafor adalah cara untuk mengirim dan menerima berita
yang biasanya digunakan dalam pramuka. Semaphore pramuka sendiri umumnya
menggunakan media berupa dua buah bendera. Gerakan semaphore pramuka
terdiri dari 30 formasi yang masing-masing gerakannya tersebut melambangkan
huruf, angka, atau isyarat tertentu.4

Merujuk laman Pramuka Klaten, semaphore adalah bahasa isyarat dengan


menggunakan dua buah bendera. Bendera semaphore dibuat dengan ukuran
40x40 cm. Warna bendera semaphore beragam, tetapi yang paling sering
digunakan adalah warna merah dan kuning. Warna tersebut dipilih sebab sangat
mencolok sehingga mudah dilihat oleh mata. Selain itu, kedua warna ini juga
tidak menyerupai warna alam seperti hijau, biru, atau hitam.

4
Zainul, Buku Pintar Pramuka Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan, (Jakarta : Duta
Prestasi 2016), hal 20

xi
Semaphore bermanfaat sebagai salah satu cara untuk melakukan komunikasi
jarak jauh para anggota pramuka. Tujuannya agar anggota pramuka tetap dapat
berkomunikasi dari jarak jauh, meski sedang berkemah di wilayah yang susah
sinyal, seperti desa terpencil atau gunung.5 Selain untuk kegiatan pramuka,
semaphore juga sering digunakan untuk kepentingan militer dalam
berkomunikasi. Metode ini dipilih untuk memudahkan komunikasi jarak jauh saat
tentara sedang berada di area yang susah sinyal.

D. Morse

Sandi morse memiliki peran cukup penting dalam kegiatan pramuka, yakni
untuk berkomunikasi di antara para anggota. Sandi morse juga bukan satu-
satunya penyandian dalam kegiatan pramuka. Selain morse, ada juga
semaphore. Keduanya adalah wujud komunikasi yang sifatnya rahasia.
Penggunaan 2 sandi itu bermanfaat di saat komunikasi langsung tidak mungkin
dilakukan. Implementasinya pun tidak perlu perangkat yang kompleks. Oleh
karena itu, anggota pramuka wajib mempelajari sandi morse. Kemampuan
penggunaan sandi morse selama ini tercantum dalam Syarat Kecakapan Umum
atau SKU anggota pramuka. Sandi morse diciptakan pertama kali pada tahun
1838 oleh Samuel Finley Breese Morse. Selama ini ia lebih populer dengan nama
Samuel Morse. Samuel Morse lahir pada 27 April 1791 di Amerika Serikat
tepatnya di Charlestown, Massacusetts. Sosoknya dikenal sebagai seorang
ilmuwan sekaligus pelukis tersohor pada masa itu.

Menukil data NRICH, sebelum telegraf ditemukan, pesan jarak jauh


disampaikan oleh kurir dengan cara dibawa secara tertulis, atau bahkan dengan
menghafal pesan. Untuk memudahkan pengiriman pesan jarak jauf, telegraf
semafor diciptakan. Sayangnya, telegraf semafor belum memiliki jangkauan

5
Amin, Pramuka. Panduan Super Komplit Siaga Penggalang Penegak Pendega, (Semarang :
Syalmatan Fublishing 2016), hal 19

xii
cukup jauh. Penerima pesan diharuskan berjarak cukup dekat. Keberadaannya
pun masih bisa tertangkap jarak pandang. Telegraf semafor pun tidak
memungkinkan pengiriman pesan pada saat gelap, sehingga tak dapat
dimanfaatkan di malam hari. Namun, ia menjadi embrio dari terbentuknya sandi
morse. Pada tahun 1838, perangkat telegraf dengan alfabet khusus
didemonstrasikan oleh Samuel Morse bersama Alfred Vail selaku asistennya.
Pesan telegraf dapat disampaikan hanya dengan menekan kode khusus yang
mewakili setiap huruf. Kode tersebut berbentuk titik atau dits sebagai sinyal
pendek, dan juga tanda hubung atau dahs sebagai sinyal panjang. Kode inilah
yang sekarang dikenal sebagai sandi morse.

Meski demikian, kode morse pada awalnya tidak sama persis dengan yang
dikenal saat ini. Kode morse versi internasional yang digunakan sekarang
diresmikan pada 1851 dalam konferensi Berlin. Jenis Sandi Morse di Pramuka
Sandi morse banyak digunakan dalam kondisi darurat. Misalnya, saat ada
anggota pramuka yang tersesat, dapat menyampaikan pesan menggunakan kode
dari sandi morse. Kode tersebut dapat disampaikan melalui media seperti asap,
peluit, atau cahaya lampu. Berdasarkan buku Panduan Pendidikan dan Pelatihan
Instruktur Muda atau PPIM yang disusun oleh Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka, terdapat dua jenis sandi morse yang kerap digunakan anggota
pramuka. Pertama, morse bunyi, yakni penerapan kode morse dengan
memanfaatkan indera pendengaran. Kode morse ini berbentuk bunyi-bunyian
seperti peluit, radio, terompet dan lain lain. Kedua, morse bendera. Berkebalikan
dengan morse bunyi, morse bendera memanfaatkan indera penglihatan. Kode
morse disajikan dalam bentuk yang dapat dilihat oleh panca indra mata, bentuk
yang dimaksud dalam hal ini adalah bendera. Selain memakai bendera, kode
morse yang memanfaatkan penglihatan dapat disajikan dengan media lampu,
api, asap, dan juga tulisan.

xiii
E. Sandi Angka

Sesuai namanya, sandi ini menggunakan kode angka untuk menggantikan


huruf. Sandi angka termasuk jenis sandi yang cukup mudah jika dibandingkan
dengan jenis sandi lainnya yang ada di Pramuka. Kawan tinggal mengganti huruf
yang akan disampaikan dengan kode angka

Sandi Angka merupakan sandi yang paling mudah dan sederhana.


Penggunaan Sandi Aangka ini banyak dipergunakan dalam kegiatan Hiking atau
pengembaraan. Selain itu sandi juga dapat melatih daya ingat peserta didik.
Kunci untuk menggunakan Sandi Angka ini adalah merubah sebuah angka
menjadi huruf, misalnya 1 = A dan 26 = Z atau 0 = A dan 25 = Z. Kakak-kakak
Pembina dapat memodifikasinya sesuai dengan keinginan, agar Sandi Angka ini
menjadi sulit untuk dipecahkan oleh pihak lain.

Adapun kunci dari Sandi Angka adalah sebagai berikut :

F. Sandi Rumput

Sandi rumput pramuka merupakan sistem representasi huruf, angka, dan


tanda baca yang dikembangkan oleh penggiat kepramukaan di Indonesia. Sandi
rumput dibuat berdasarkan prinsip kode morse agar suatu pesan tidak dapat
dibaca oleh musuh. Perbedaan antara sandi rumput dan morse terletak pada
cara penulisannya, dimana titik dan garis pada kode morse diganti dengan
rumput kecil dan rumput besar. Kode Morse adalah sistem representasi huruf,
angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode.

xiv
Sejarah penemuan Kode Morse adalah sebelum telepon, komputer dan
telegraf ditemukan. Manusia membutuhkan waktu berbulan- bulan bahkan
bertahun-tahun dalam menyampaikan pesan sampai di tujuan. Kode Morse
diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835. Kode Morse
juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Sandi
rumput pramuka disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek
untuk mewakili rumput kecil dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk
mewakili rumput besar. Selain menggunakan suara, seringkali sandi rumput juga
disampaikan dalam bentuk tulisan. Kemampuan menerima dan mengirimkan
sandi rumput pramuka merupakan salah satu dari kecakapan khusus dalam
kepramukaan. Untuk menghafalkan kode ini digunakan metode yang
mengelompokkan huruf-huruf berdasarkan bagaimana huruf ini diwakili oleh
kode morsenya.

G. Sandi Kotak I Dan II

Sandi kotak satu adalah sandi yang terdiri dari palang atau kotak dan
sudut-sudut. Sandi kotak 1 memiliki huruf-huruf yang disusun secara
menyilang serta vertikal dan horizontal dengan berjumlah sembilan kotak.
Huruf A sampai R berada dalam kotak vertikal horizontal dengan susunan yang

xv
menyamping. Setiap kotak terdiri dari dua huruf. Sedangkan untuk huruf S
sampai Z berada di kotak yang menyilang.

Sandi Kotak 2
Sandi kotak 2 ini sebetulnya tidak berbeda jauh dengan sandi kotak 1.
Sandi kotak 2 memiliki kotak yang berbentuk vertikal dan horizontal. Kotak
tersebut berisikan 9 kolom dengan masing-masing kotak berisi 3 huruf, kecuali
pada kotak terakhir. Semua huruf dari A sampai Z berada di kotak tersebut.
Jadi tidak ada huruf yang diletakkan di kotak menyamping. Kecuali pada dua
huruf terakhir yaitu Y dan Z. keduanya menempati satu kotak yang sama dan
hanya diisi oleh dua huruf.

xvi
H. Kompas

Kompas adalah sebuah alat bantu navigasi penunjuk arah mata angin
secara magnetis yang memanfaatkan medan magnet bumi. Banyak sekali jenis
jenis kompas yang ada di pasaran. Pada kesempatan kami ini akan membahas
secara khusus materi jenis, bagian dan fungsi kompas untuk anggota pramuka.
Materi ini menjadi salah satu teknik kepramukaan yang perlu kita kuasai dalam
berbagai kegiatan lapangan. Oleh karena itu, jenis, bagian dan fungsi kompas
terdapat di Syarat Kecakapan Umum (SKU) mulai dari tingkat Siaga sampai
Penegak.6

Dalam buku SKU Pramuka Siaga Mula poin ke-23 yang berbunyi “Dapat
menunjukkan 4 arah mata angin“. Poin ke-22 “Dapat menunjukkan 8 arah mata
angin” pada Pramuka Siaga Bantu dan poin ke-22 “Dapat menunjukkan 8 arah
mata angin dengan menggunakan kompas” pada Pramuka Siaga Tata. 7

Poin SKU ke-24 Pramuka Penggalang Ramu berbunyi “Dapat menjelaskan


kompas, menaksir tinggi dan lebar” dengan pencapaian, antara lain:
6
Sunardi, Boyman Ragam Latih Pramuka, (Bandung, Darma Utama 2016), hlm. 45
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Penegak

xvii
1. Dapat menyebut minimal 8 arah mata angin dan besaran derajatnya
dengan kompas.
2. Tahu dan dapat menyebut jenis-jenis kompas.
3. Dapat menjelaskan alasan jarum magnet kompas selalu ke arah Utara.
4. Dapat menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan kompas.

Sedangkan untuk poin SKU ke-24 Pramuka Penggalang Rakit berbunyi


“Dapat menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, menaksir kecepatan arus
dan kedalaman” dengan pencapaian, antara lain:

1. Dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas.


2. Dapat membuat peta pita dengan bantuan kompas.

Selain itu pada SKU Penegak Bantara poin ke-13 berbunyi “Dapat
menggunakan jam, kompas, tanda jejak dan tanda-tanda alam lainnya dalam
pengembaraan” dengan pencapaian, antara lain:

1. Menjelaskan bagian-bagian dari kompas


2. Azimuth dan back azimuth
3. Resection dan intersection

BAB IV
PENUTUP

xviii
KESIMPULAN
Kepramukaan adalah alam pikiran yang mengandung kiasan/gambaran
suatu yang mengesankan, digunakan sebagai latar belakang suatu kegiatan
kepramukaan, sehingga peserta didik merasakan ikut terlihat pada kegiatan yang
mengesankan tersebut. Sumber kiasan dasar kepramukaan Indonesia didasarkan
pada sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dan budaya Bangsa Indonesia.

Dalam gerakan kepramukaan terdapat kiasan dasar dari setiap tingkatan


pramuka mulai dari siaga, penggalang, penegak hingga pandega serta memiliki
karakteristik masing-masing. Pramuka memiliki sandi-sandi yang digunakan pada
setiap kegiatan kepramukaan. Dalam melakukan upacara pembukaan latihan
pramuka siaga dan penggalang, memiliki tata upacaranya.

DAFTAR PUSTAKA

xix
Amin, Muhammad. (2016). Pedoman Pramuka. Panduan Super Komplit Siaga

Penggalang Penegak Pendega. Semarang : Syalmatan Fublishing

Desmita, Pendidikan Ekstrakulikuler.Jakarta: Litera Antar Nusa, t.t.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Siaga

http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Pennggalang

http://id.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Penegak

Patmonodewo dan Soemiarti. (2002). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta :

Rineka Cipta

Sunardi, A.B. (2016). Boyman Ragam Latih Pramuka. Bandung : Darma Utama.

Zainul, F. (2016). Buku Pintar Pramuka Satyaku Kudarmakan, Darmaku

Kubaktikan. Jakarta : Duta Prestasi

xx

Anda mungkin juga menyukai